17. AIB-ku

Virranda baru saja selesai memanggang kuenya, ia buru-buru meninggalkan dapur ketika suara tangisan verrel terdengar dari dalam kamarnya.

Ternyata, Joe sudah lebih dulu mengambil alih tugasnya. Virranda mendekat, ia memperhatikan cara Joe membersihkan pup bayinya, walau masih terlihat canggung melakukannya sama seperti dirinya, pria itu terlihat sabar melakukannya.

"Ini, celana gantinya," Virranda menyerahkan celana bayinya pada Joe yang baru ia ambil dari lemari pakaian. Pria itu menyambutnya, lalu mengenakannya pada bayi yang terlihat masih mengantuk itu.

"Bagaimana? Apakah kau sudah punya jawabannya, tentang perbincangan kita tadi pagi?" tanya Joe menatap Virranda yang meraih bayinya untuk menyusuinya, supaya bayi itu segera terlelap kembali.

"Aku dan Verrel siap ikut denganmu Joe," ungkap Virranda memberi keputusan.

"Yess!" Joe terlihat sangat senang, hingga ia menekukkan sikunya dengan kedua tangan terkepal. Virranda tersenyum melihat Joe yang kegirangan.

"Aku fikir, kau sudah terlalu banyak membantuku Joe. Jadi apa salahnya bila aku juga membantumu untuk meninggalkan kehidupan lamamu yang kelam itu," ujarnya memandang kearah Joe.

"Apa itu artinya kau juga menerima cintaku?" pancing Joe, berharap mendapatkan jawaban sesuai harapan.

"Untuk yang satu itu--, maafkan aku. Aku belum bisa mencintaimu Joe," ucap Virranda hati-hati, berharap pria itu tidak kecewa atas jawaban jujurnya.

"Tidak perlu minta maaf. Aku juga sudah menduganya. Kau pasti akan menjawab tidak. Bila aku boleh tahu alasanmu menolakku, apa ini ada hubungannya dengan ayah biologis dari Verrel?" Joe memperhatikan ekspresi wajah Virranda yang seketika berubah saat mendengar perkataannya.

"Maafkan aku, bila pertanyaanku terlalu pribadi. Mungkin kau sulit melupakannya," imbuh Joe, berharap Virranda tidak marah karena lancang bertanya hal demikian padanya. Sampai sejauh ini, ada bnyak hal yang tidak ia ketahui tentang Virranda, termasuk ayah bayinya.

"Kau benar Joe," Virranda menatap lekat wajah Joe yang juga sedang memandanginya yang tengah duduk ditepi tempat tidur sambil menyusui bayinya. "Aku memang sulit melupakan apa yang telah dilakukan laki-laki itu padaku tanpa seijinku, hingga aku mengandung anaknya," sambungnya lagi.

"Apa maksudmu?" Joe semakin lekat memandangnya, perkataan Virranda yang bernada geram itu menandakan wanita itu sedang menahan emosinya yang lebih mengarah pada kebencian pada ayah dari bayinya. Tapi kenapa? Mungkinkah pria itu lari dari tanggung jawab? batin Joe menduga-duga.

"Apa pacarmu tidak mau bertanggung jawab setelah mengetahui kau hamil?" sambung Joe lagi.

"Dia bukan pacarku, bahkan aku tidak mengenalnya." sahut Virranda cepat menampik.

"Bukan pacar? Dan kau tidak mengenalnya? Tapi, tapi kenapa kau bisa hamil dengannya?" Joe semakin tidak mengerti, dan tentu saja hal itu semakin membuatnya penasaran, ingin tahu apa sebenarnya yang telah terjadi antara Virranda dan ayah bayinya.

Virranda menghela napas panjang, sebenarnya ia ingin tetap menyimpan rahasianya untuk dirinya sendiri, menutupinya dari siapapun, tapi beban itu terasa berat untuk disimpannya sendiri. Mungkin ini saatnya ia harus berbagi. Ya, berbagi dengan Joe, berharap pria itu bisa dipercaya memegang rahasianya.

"Malam itu, aku menghadiri pesta makan malam sahabatku, Wina Arauna. Bukan hanya aku saja yang diundang, tapi ada beberapa teman-temanku. Dia berterima kasih padaku karena aku telah membantunya diterima berkerja diperusahaan Papi-ku," Virranda menerawang, mengingat kembali acara makan malam bersama teman-temannya.

"Entah kenapa, setelah makan, aku merasa pusing, lemas, dan sangat mengantuk yang tidak tertahankan. Nicholas, temanku menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Tapi aku menolaknya karena dia adalah seorang pria."

"Akhirnya, Wina menawarkanku untuk membuka hotel. Tanpa pikir panjang aku menerimanya, karena rasa kantuk yang luar biasa semakin menyerangku."

"Aku menginap dikamar hotel malam itu. Saat terbangun dipagi hari, ternyata aku telah ternoda. Aku sama sekali tidak tahu, siapa laki-laki ba*ingan itu." geram Virranda. Joe sempat menahan napasnya beberapa saat, ia turut geram, juga merasa iba, atas kemalangan yang telah menimpa isterinya itu.

"Yang aku takutkan akhirnya terjadi juga, aku hamil." mengatakan hal itu, suara Virranda terdengar bergetar, menahan rasa didadanya yang bergemuruh. Joe memejamkan matanya sesaat, merasakan perih dihatinya, ketika melihat Virranda berusaha keras tidak menangis menceritakan aibnya itu.

"Aku sudah cukup stress memikirkan kehamilanku. Tiba-tiba kedua orang tuaku mengabarkan padaku, bila seorang pria, anak dari sahabat bisnis mereka akan datang melamarku bersama keluarganya,"

"Tentu saja aku menolaknya. Aku takut Joe, bila laki-laki itu tahu aku telah hamil, dia pasti menolakku, dan kedua orang tuaku pasti akan merasa malu. Cukup aku saja yang menanggung aibku ini," Virranda masih berusaha keras menahan tangisnya agar tidak pecah, getar suaranya semakin jelas terdengar. Joe hanya bisa meremas tangannya sendiri mendengar semuanya itu.

"Saat aku berusaha menenangkan diriku sendiri. Aku bertemu denganmu dicafe malam itu. Setelah mendengarkan lagu yang kau nyanyikan itu, aku fikir kau adalah orang yang tepat untuk membantuku, menyembunyikan aibku, karena kedua orang tuaku pun tidak mengetahui kalau aku sedang hamil."

"Itu sebabnya, aku tidak pernah berusaha menemui orang tuaku sampai aku melahirkan. Supaya mereka tidak tahu, apa alasanku menikah tanpa persetujuan mereka," Virranda mengusap bulir air matanya yang hampir jatuh kepipinya.

"Untuk mengetahui kabar mereka, aku selalu menelpon salah satu asisten rumah tangga dirumah orang tuaku. Sebenarnya aku sangat merindukan mereka, tapi untuk sementara waktu, biarlah aku menjauh sampai amarah mereka mereda. Jadi, aku putuskan ikut denganmu dan membawa Verrel bersama kita," ucap Virranda mengakhiri kisahnya, dirinya kembali mendesah panjang, seolah sedang melepaskan semua energi negatif yang bergelayut didalam dadanya selama ini.

Joe turut mendesah panjang, ternyata konflik hidup wanita yang ia nikahi cukup rumit. Menanggung aib seorang diri, diusir oleh ayahnya, dan lebih mirisnya lagi, tidak tahu siapa ayah dari bayinya.

Dan dirinya sangat mengapresiasi sikap Virranda yang sama sekali tidak ada niat menggugurkan bayinya, tetap memberi kesempatan bayi itu hidup, walau ia harus menanggung aibnya sendiri.

"Virranda, aku sepertinya mencurigai sahabatmu yang bernama Wina itu. Mungkinkah dia terlibat pada apa yang telah terjadi padamu? Karena dia yang membawamu ke kamar hotel malam itu," ucap Joe menduga.

"Sebelumnya aku juga menduga seperti itu Joe, karena hanya dia yang punya akses masuk ke kamar hotelku malam itu. Tapi-, dia sahabat baikku Joe, tidak mungkin ia mencelakai diriku," ujar Virranda menolak dugaannya sendiri.

Joe kembali termanggu, memikirkan kalimat terakhir Virranda. Memang sangat menyakitkan bila tahu yang sebenarnya, sahabat yang kita percaya ternyata telah mencurangi kita. Dalam hati kecilnya, Joe sangat yakin bila sahabat Virranda itu benar-benar terlibat. Pria itu menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, dengan pandangan pokus kesatu arah.

"Joe! Apa yang kau lihat?!" bentak Virranda tiba-tiba dengan wajah memerah.

"Melihat Verrel menyesap sumber makanannya," ucap Joe jujur, ia belum sadar bila apa yang dirinya katakan dan lakukan membuat Virranda marah.

"Tutup matamu!" titah Virranda menggeram.

"B-bukan salah mataku. K-kau yang sengaja menyusui Verrel didepan mataku," ucap Joe yang baru tersadar, dan berusaha membela diri.

"Joee!!!" teriak Virranda kesal, nyata-nyatanya pria itu salah, tapi tetap berusaha protes membela diri, batin Virranda.

Joe salah? Ah, entahlah, bukannya Joe adalah suami Virranda sekarang. Virranda memang mambagongkan dirinya sendiri.

Ooeeekk! Ooeeeekk! Ooeeeekk!

Verrel menangis kencang. Teriakan ibunya telah mengagetkannya yang mulai terlelap. Virranda dan Joe berpandangan sesaat, mereka terlihat gugup. Beberapa detik kemudian, keduanya memutuskan untuk berkerja sama menenangkan bayi yang menangis itu tanpa kata sepakat yang terlontar, hanya bahasa sorot mata yang mulai saling mengerti.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

bunga mendarat

2023-05-28

2

nowitsrain

nowitsrain

Memang sungguh membagongkan

2023-05-22

1

nowitsrain

nowitsrain

Justru musuh paling jahat itu bisa jadi adalah orang yang paling dekat 😔

2023-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Noda Darah
2 2. Menikahlah Denganku
3 3. Di Usir
4 4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5 5. Aku Mau Berbagi
6 6. Ketahuan Hamil
7 7. Cemburu
8 8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9 9. Tekad Joe
10 10. Melahirkan
11 11. Menghilang
12 12. Mengguncang Jiwa
13 13. Mules
14 14. Melarikan Diri
15 15. Aku Sudah Bertobat
16 16. Kisah Joe
17 17. AIB-ku
18 18. Sayonara Indonesia
19 19. Amarah Yang Belum Mereda
20 20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21 21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22 22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23 23. Di Rumah Sakit
24 24. Familiar
25 25. Permintaan Ayah Virranda
26 26. Obrolan Teh Jahe Madu
27 27. Takut
28 28. Tidur Bertiga
29 29. Berpamitan
30 30. Pertemuan
31 31. Mirip
32 32. Statement Virranda
33 33. Tiga Sahabat
34 34. Obrolan Tidak Beretika
35 35. Buaya
36 36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37 37. Ingin Memantaskan Diri
38 38. Majikan dan pelayan
39 39. Apa Boleh?
40 40. Tipe S-S-S
41 41. Rahasia Besar
42 42. Makan Siang Bertiga
43 43. Darah Dagingku
44 44. Bukan Omong Kosong
45 45. Tantangan Tuan Loenhard
46 46. Bukan Siapa-Siapa
47 47. Cinta Itu Ajaib
48 48. Ibu Dari Putraku
49 49. Aku Tidak Sakit
50 50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51 51. Berat Sebelah
52 52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53 53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54 54. Meleleh
55 55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56 56. Di Sekolah Verrel
57 57. Di Restoran
58 58. Joe dan Nickholas
59 59. Demi Dirimu
60 60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61 61. Pengakuan Wina Arauna
62 62. Terungkap
63 63. Perusak Mahkota
64 64. Hasil Interogasi
65 65. Cinta atau Obsesi
66 66. Uang Penitipan
67 67. Pingsan
68 68. Di Rumah Sakit
69 69. Interogasi
70 70. Angin Segar
71 71. Tersinggung
72 72. Saling Meminta Maaf
73 73. Nyonya Arauna
74 74. Ancaman Kebiri
75 75. Nervous
76 76. Ketukan Verrel
77 77. Merasa Istimewa
78 78. Undangan Pertunangan Nickholas
79 79. Tiga Belas Album
80 80. Mutasi
81 81. Pulang
82 82. Sehangat Kasih Sayang
83 83. Obrolan Keluarga
84 84. Putri-Putri Ferdinand
85 85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86 86. Permintaan Verrel
87 87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88 88 Joe Junior
89 89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90 90..Happy Ending
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Noda Darah
2
2. Menikahlah Denganku
3
3. Di Usir
4
4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5
5. Aku Mau Berbagi
6
6. Ketahuan Hamil
7
7. Cemburu
8
8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9
9. Tekad Joe
10
10. Melahirkan
11
11. Menghilang
12
12. Mengguncang Jiwa
13
13. Mules
14
14. Melarikan Diri
15
15. Aku Sudah Bertobat
16
16. Kisah Joe
17
17. AIB-ku
18
18. Sayonara Indonesia
19
19. Amarah Yang Belum Mereda
20
20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21
21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22
22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23
23. Di Rumah Sakit
24
24. Familiar
25
25. Permintaan Ayah Virranda
26
26. Obrolan Teh Jahe Madu
27
27. Takut
28
28. Tidur Bertiga
29
29. Berpamitan
30
30. Pertemuan
31
31. Mirip
32
32. Statement Virranda
33
33. Tiga Sahabat
34
34. Obrolan Tidak Beretika
35
35. Buaya
36
36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37
37. Ingin Memantaskan Diri
38
38. Majikan dan pelayan
39
39. Apa Boleh?
40
40. Tipe S-S-S
41
41. Rahasia Besar
42
42. Makan Siang Bertiga
43
43. Darah Dagingku
44
44. Bukan Omong Kosong
45
45. Tantangan Tuan Loenhard
46
46. Bukan Siapa-Siapa
47
47. Cinta Itu Ajaib
48
48. Ibu Dari Putraku
49
49. Aku Tidak Sakit
50
50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51
51. Berat Sebelah
52
52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53
53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54
54. Meleleh
55
55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56
56. Di Sekolah Verrel
57
57. Di Restoran
58
58. Joe dan Nickholas
59
59. Demi Dirimu
60
60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61
61. Pengakuan Wina Arauna
62
62. Terungkap
63
63. Perusak Mahkota
64
64. Hasil Interogasi
65
65. Cinta atau Obsesi
66
66. Uang Penitipan
67
67. Pingsan
68
68. Di Rumah Sakit
69
69. Interogasi
70
70. Angin Segar
71
71. Tersinggung
72
72. Saling Meminta Maaf
73
73. Nyonya Arauna
74
74. Ancaman Kebiri
75
75. Nervous
76
76. Ketukan Verrel
77
77. Merasa Istimewa
78
78. Undangan Pertunangan Nickholas
79
79. Tiga Belas Album
80
80. Mutasi
81
81. Pulang
82
82. Sehangat Kasih Sayang
83
83. Obrolan Keluarga
84
84. Putri-Putri Ferdinand
85
85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86
86. Permintaan Verrel
87
87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88
88 Joe Junior
89
89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90
90..Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!