14. Melarikan Diri

Dengan menaiki taksi, Joe kembali ke restoran yang sudah tutup, ia hanya bisa mengambil motornya yang tertinggal disana, tanpa bisa membawa steak pesanan Virranda.

Di emperan kaki lima yang berjejer, Joe menghentikan motornya, memasuki salah satu angkringan.

"Bang, bebek bakar tiga porsi ya?" pesannya pada seorang pria yang sudah mengenalnya dengan baik.

"Ahh, ada si mas ganteng, tumben selarut ini beli makananya, emang buat siapa pesannya sebanyak ini?" ucapnya basa basi. Sementara kedua tangan pria itu tengah sibuk menyediakan pesanan Joe sambil melemparkan senyum ramahnya.

"Buat isteri Bang."sahut Joe balas melempar senyum.

"Wah, banyak juga isterinya mas Joe makan, pasti badannya subur," canda abang angkringan sambil terus mengipas bara api dihadapannya supaya daging-daging bebek itu segera matang.

Joe hanya terkekeh mendengar candaan yang dilontarkan oleh abang angkringan, ia tersenyum sendiri membayangkan Virranda berubah gendut dan bulat. Sebenarnya Joe juga merasa heran, Virranda yang makannya cukup banyak, tapi tidak membuat wanita itu membesar kesamping. Kemana memangnya nutrisi yang ia makan itu, batin Joe tidak mengerti.

"Ini mas Joe, pesanannya sudah jadi," abang angkringan menyodorkan bungkusan pada Joe.

"Terima kasih Bang," Joe meraih bungkusan itu lalu memberikan bayarannya.

"Sama-sama mas Joe. Hat-hati dijalan," balas pria itu seraya melambaikan tangannya, ia memandangi Joe yang menaiki motornya dan membunyikan klakson sebelum melajukan motornya.

Begitu tiba dikomplek perumahan kontrakannya, Joe segera turun dari motornya dan membunyikan bel rumahnya. Satu unit Land Rover Defender D110 tidak dikenal, berhenti tepat didepan pagar. Seorang wanita cantik turun dari belakang kemudi lalu mendatangi Joe bertepatan dengan pintu rumah yang dibuka oleh Virranda.

"Joe! Kau tidak bisa lari lagi, aku mengandung anakmu!" wanita cantik nan seksi itu mencengkram pergelangan tangan Joe untuk meminta pertanggung jawaban.

"Apa??" Virranda dan Joe sama-sama terkejut, keduanya seakan terpana, memandangi wanita paruh baya yang mengaku hamil anak Joe, menelisik seluruh lekuk tubuh seksi wanita itu dengan tatapan tidak berkedip.

"Mas! Berikan bungkusannya, tadi saya sudah bayar ya," Virranda buru-buru mengambil bungkusan ditangan Joe. Ulah Virranda tentu saja membuat pria itu menatapnya bingung.

"Mas sama Mbak-nya tolong pergi dari sini, dikomplek ini dilarang membuat keributan, kalau para warga tahu, mereka bisa menghakimi pasangan selingkuh seperti kalian berdua," usir Virranda dengan isyarat tangannya yang melambai.

"Jadi ini bukan rumah Joe?" ucap wanita itu memastikan, ia menatap Virranda dan Joe secara bergantian.

"Mas ini hanya kurir Mbak, ini pesanan makanan saya," Virranda menggangkat bungkusan yang dirampasnya dari tangan Joe hingga sejajar dengan wajahnya didepan wanita itu. Diam-diam Virranda menginjak ujung jari kaki Joe sekencang-kencangnya.

"Haduh!!" Joe memekik dengan wajah meringis, ia akhirnya mengerti mengapa Virranda bersikap demikian, saat matanya beradu dengan tatapan Virranda yang sedikit mengedipkan matanya.

"Joe, kamu tidak apa-apakan?" wajah si wanita paruh baya itu nampak khawatir, ia mencari dan memeriksa bagian tubuh Joe yang menyebabkan pria itu mengeluh kesakitan.

Tanpa menunggu lama, Joe melepas cengkraman tangan wanita paruh baya itu dengan paksa dari pergelangan tangannya, lalu bergegas menaiki motornya, ia lalu menghidupkan mesinnya dan melajukannya dengan terburu-buru dari pekarangan rumah. Sialnya, kendaraannya terhalang oleh mobil mewah milik si wanita paruh baya yang tepat terparkir didepan pagar.

"Joe!! Kau tidak bisa lepas dariku lagi!!" pekik wanita paruh baya itu di tengah sunyinya malam komplek perumahan. Dengan sigap ia melepas sepatu high heels dari kakinya, supaya bisa cepat berlari mendapatkan Joe yang tertahan didepan pagar.

Tidak habis akal, Joe menerjunkan motor sportnya kedalam parit drainase yang cukup dangkal, dan melajukannya seperti orang kesetanan menyusuri saluran parit yang kotor itu.

"Joooee!!!" pekik sang wanita paruh baya yang hampir saja menangis. Kesal dengan Joe yang melarikan diri, juga kesal terkena semprotan air parit yang bau anyir dan berlumpur hitam mengenai wajah, leher, tangan, dan pakaian bersihnya.

Untuk kesekian kalinya Virranda terpana, menyaksikan ulah Joe yang melarikan diri tunggang langgang dengan membawa seluruh nyawanya, tidak perduli bila dirinya sudah membuat jalan baru didalam saluran air kotor buangan warga komplek perumahan mereka.

"Mbak, saya ambil tissue dulu ya didalam," Virranda berlari masuk, dan mengambil kotak tissue dari meja tamunya lalu buru-buru membawanya keluar.

"Ini Mbak tissue-nya. Duduk dulu disini." Virranda menyodorkan tissue keatas meja dan mempersilahkan wanita paruh baya itu duduk dikursi teras rumah kontrakannya dan Joe. Ia merasa berempati pada apa yang menimpa wanita itu.

"Terima kasih ya," ucap wanita itu, ia menarik beberapa lembar tissue lalu mengusap wajah dan lehernya yang keciprat lumpur parit.

"Bau sekali," sungutnya sambil terus membersihkan noda-noda lumpur yang menempel pada tubuhnya, lalu membuang tissue kotor itu pada tempat sampah yang digeser oleh Virranda ke dekat kaki wanita itu.

"Kalau boleh tahu, nama Mbak siapa?" tanya Virranda hati-hati.

"Ayunda," sahutnya singkat. tangannya masih sibuk membersihkan tubuh dan wajahnya yang kotor.

"Saya bantu ya mbak Ayunda," setelah mendapat anggukan dari wanita itu, Virranda mengambil tissue lalu mengusap bagian-bagian yang belum dibersihkan wanita itu.

"Kalau Nona, siapa namanya?" tanya Ayunda balik bertanya.

"Panggil saja saya Laura Mbak," sahut Virranda masih terus mengusap pada bagian leher dibawah dagu yang masih tersisa lumpur.

"Nah, sudah bersih Mbak." Virranda memperhatikan wajah, leher, dan tangan Ayunda sejenak, lalu membuang tissue kotor ditangannya kedalam tempat sampah.

"Mbak Ayunda mau ganti baju? Saya khawatir Mbak masuk angin, Mbak-nya kan lagi hamil muda?" ucap Virranda kembali menawarkan bantuan, ia teringat akan pengakuan wanita itu pada Joe ketika baru turun dari mobilnya.

"Tidak usah nona Laura, saya tidak biasa mengenakan baju orang lain? Lagi pula, saya juga tidak hamil." tolaknya memberi alasan.

"Tadi mbak Ayunda katanya hamil?" Virranda seketika terbengong menatap Ayunda yang santai mengucapkan pengakuannya.

"Saya sih berharap memang bisa hamil dengan laki-laki itu. Tapi sayangnya, dalam beberapa bulan belakangan ini, Joe sulit sekali ditemui. Dia tidak seperti dulu, kalau ditelpon cepat datang. Sekarang nomornya juga tidak bisa dihubungi sama sekali," curhatnya dengan raut sendu.

Virranda terdiam sesaat, menatap lekat wajah cantik Ayunda. Walau usianya sudah tidak muda lagi, tapi masih terlihat menarik.

"Kebetulan sudah larut malam, saya pernisi masuk dulu. Bayi saya sendirian didalam," Virranda yang sudah kehilangan rasa empatinya pada Ayunda yang telah berbohong, buru-buru berdiri dari duduknya untuk berpamitan. Untung saja tadi dirinya membantu Joe untuk melarikan diri dari wanita licik itu batinya seraya menghela nafas.

"Oh, iya. Saya juga mau pulang, sudah tidak betah dengan bau amis dibaju saya ini," sahut Ayunda ikut berpamitan.

"Terima kasih banyak untuk bantuannya," ucap Ayunda mengulas senyum manisnya.

"Sama-sama," sahut Virranda tetap ramah. Ia menunggu Ayunda naik kemobilnya, setelah wanita itu menghilang dari depan pagar, Virranda baru masuk kedalam rumahnya dengan membawa kotak tissue ditangannya.

Setelah menjenguk bayinya yang masih tertidur pulas dikamarnya, Virranda kembali kemeja makan. Sekalipun bukan steak pesanannya, Virranda tetap melahap bebek bakar yang telah dibawa oleh Joe, rasa laparnya sudah tidak tertahankan lagi.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

nowitsrain

nowitsrain

Apa pun masalahnya, makan tetap nomor satu yaa

2023-05-22

2

nowitsrain

nowitsrain

Berasa nonton film action ini mah, si Joe ada-ada aja dah 😭

2023-05-22

1

nowitsrain

nowitsrain

Wkwk, si Joe dikata gojek 😭😭

2023-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Noda Darah
2 2. Menikahlah Denganku
3 3. Di Usir
4 4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5 5. Aku Mau Berbagi
6 6. Ketahuan Hamil
7 7. Cemburu
8 8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9 9. Tekad Joe
10 10. Melahirkan
11 11. Menghilang
12 12. Mengguncang Jiwa
13 13. Mules
14 14. Melarikan Diri
15 15. Aku Sudah Bertobat
16 16. Kisah Joe
17 17. AIB-ku
18 18. Sayonara Indonesia
19 19. Amarah Yang Belum Mereda
20 20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21 21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22 22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23 23. Di Rumah Sakit
24 24. Familiar
25 25. Permintaan Ayah Virranda
26 26. Obrolan Teh Jahe Madu
27 27. Takut
28 28. Tidur Bertiga
29 29. Berpamitan
30 30. Pertemuan
31 31. Mirip
32 32. Statement Virranda
33 33. Tiga Sahabat
34 34. Obrolan Tidak Beretika
35 35. Buaya
36 36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37 37. Ingin Memantaskan Diri
38 38. Majikan dan pelayan
39 39. Apa Boleh?
40 40. Tipe S-S-S
41 41. Rahasia Besar
42 42. Makan Siang Bertiga
43 43. Darah Dagingku
44 44. Bukan Omong Kosong
45 45. Tantangan Tuan Loenhard
46 46. Bukan Siapa-Siapa
47 47. Cinta Itu Ajaib
48 48. Ibu Dari Putraku
49 49. Aku Tidak Sakit
50 50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51 51. Berat Sebelah
52 52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53 53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54 54. Meleleh
55 55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56 56. Di Sekolah Verrel
57 57. Di Restoran
58 58. Joe dan Nickholas
59 59. Demi Dirimu
60 60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61 61. Pengakuan Wina Arauna
62 62. Terungkap
63 63. Perusak Mahkota
64 64. Hasil Interogasi
65 65. Cinta atau Obsesi
66 66. Uang Penitipan
67 67. Pingsan
68 68. Di Rumah Sakit
69 69. Interogasi
70 70. Angin Segar
71 71. Tersinggung
72 72. Saling Meminta Maaf
73 73. Nyonya Arauna
74 74. Ancaman Kebiri
75 75. Nervous
76 76. Ketukan Verrel
77 77. Merasa Istimewa
78 78. Undangan Pertunangan Nickholas
79 79. Tiga Belas Album
80 80. Mutasi
81 81. Pulang
82 82. Sehangat Kasih Sayang
83 83. Obrolan Keluarga
84 84. Putri-Putri Ferdinand
85 85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86 86. Permintaan Verrel
87 87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88 88 Joe Junior
89 89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90 90..Happy Ending
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Noda Darah
2
2. Menikahlah Denganku
3
3. Di Usir
4
4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5
5. Aku Mau Berbagi
6
6. Ketahuan Hamil
7
7. Cemburu
8
8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9
9. Tekad Joe
10
10. Melahirkan
11
11. Menghilang
12
12. Mengguncang Jiwa
13
13. Mules
14
14. Melarikan Diri
15
15. Aku Sudah Bertobat
16
16. Kisah Joe
17
17. AIB-ku
18
18. Sayonara Indonesia
19
19. Amarah Yang Belum Mereda
20
20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21
21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22
22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23
23. Di Rumah Sakit
24
24. Familiar
25
25. Permintaan Ayah Virranda
26
26. Obrolan Teh Jahe Madu
27
27. Takut
28
28. Tidur Bertiga
29
29. Berpamitan
30
30. Pertemuan
31
31. Mirip
32
32. Statement Virranda
33
33. Tiga Sahabat
34
34. Obrolan Tidak Beretika
35
35. Buaya
36
36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37
37. Ingin Memantaskan Diri
38
38. Majikan dan pelayan
39
39. Apa Boleh?
40
40. Tipe S-S-S
41
41. Rahasia Besar
42
42. Makan Siang Bertiga
43
43. Darah Dagingku
44
44. Bukan Omong Kosong
45
45. Tantangan Tuan Loenhard
46
46. Bukan Siapa-Siapa
47
47. Cinta Itu Ajaib
48
48. Ibu Dari Putraku
49
49. Aku Tidak Sakit
50
50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51
51. Berat Sebelah
52
52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53
53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54
54. Meleleh
55
55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56
56. Di Sekolah Verrel
57
57. Di Restoran
58
58. Joe dan Nickholas
59
59. Demi Dirimu
60
60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61
61. Pengakuan Wina Arauna
62
62. Terungkap
63
63. Perusak Mahkota
64
64. Hasil Interogasi
65
65. Cinta atau Obsesi
66
66. Uang Penitipan
67
67. Pingsan
68
68. Di Rumah Sakit
69
69. Interogasi
70
70. Angin Segar
71
71. Tersinggung
72
72. Saling Meminta Maaf
73
73. Nyonya Arauna
74
74. Ancaman Kebiri
75
75. Nervous
76
76. Ketukan Verrel
77
77. Merasa Istimewa
78
78. Undangan Pertunangan Nickholas
79
79. Tiga Belas Album
80
80. Mutasi
81
81. Pulang
82
82. Sehangat Kasih Sayang
83
83. Obrolan Keluarga
84
84. Putri-Putri Ferdinand
85
85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86
86. Permintaan Verrel
87
87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88
88 Joe Junior
89
89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90
90..Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!