2. Menikahlah Denganku

Setelah hampir satu jam berguling-guling seorang diri dipembaringannya, memikirkan tentang perjodohan yang telah disepakati oleh kedua orang tuanya dengan pihak keluarga tuan Toshigawa tanpa meminta pendapat dan persetujuannya, Virranda bangkit dari ranjangnya, dan duduk dihadapan meja riasnya.

Dipandanginya wajahnya yang masih terlihat pucat karena terus memikirkan nasib malang yang telah menimpanya setelah malam laknat itu. Perlahan Virranda mengusap perutnya yang masih nampak rata dan ramping, didalam sana sudah tersimpan benih seorang pria, pria asing yang sampai kini tidak diketahui identitasnya.

Tidak mungkin dirinya menerima lamaran dari putra tuan Toshigawa dengan kondisinya seperti sekarang ini. Dan pria mana yang mau menerima seorang gadis tapi bukan perawan dan bahkan sedang mengandung anak pria lain. Yang ada, dirinya akan mempermalukan nama baik kedua orang tuanya dihadapan calon besannya itu, bila mengetahui dirinya sudah hamil diluar nikah.

Walau dirinya bebas bergaul dengan siapa saja karena sikap humble-nya, namun Virranda Laura bukanlah seperti gadis muda kebanyakan, yang suka gonta-ganti pasangan dan tidur dengan sembarang pria, bahkan hingga kini, dirinya belum memiliki seorang teman dekat pria yang bisa disebut pacar.

Lalu bagaimana dirinya bisa hamil? Virranda-pun merasa bingung, karena seingatnya, malam itu setelah dirinya selesai makan dan minum dalam pesta ulang tahun salah satu teman semasa dirinya kuliah, kepalanya begitu pusing dan tidak ingat apa-apa lagi. Saat terjaga, Virranda mendapatkan dirinya sudah berada dikamar hotel dalam keadaan mengenaskan, dan tanpa busana. Dan mahkota yang ia jaga dengan baik, juga telah terenggut dengan paksa tanpa seiijinnya.

Ditengah kemelut dan kegalauan hatinya, Virranda merias dirinya, lalu bergegas keluar dari kamar menuju garasi mobil.

"Nona mau kemana?" cegat bibi Arin, asisten rumah tangga yang sudah berkerja selama belasan tahun dirumah keluarganya.

"Ke apotik Bi," sahut Virranda berbohong.

"Baiklah Nona, hati-hati dijalan," Bibi Arin memperhatikan Virranda naik kemobilnya hingga menjauh meninggalkan rumah.

Sudah beberapa apotik telah terlewati, tapi tidak ada tanda-tanda Virranda untuk mampir kesalah satu apotik itu, karena dirinya memang tidak berniat untuk mampir kesana.

Virranda membelokan kemudinya kearah kiri jalan, memasuki area sebuah cafe. Saat ini dirinya butuh hiburan dan menenangkan diri.

Ia mengambil tempat duduk dipojokan, dan memesan segelas jus beraneka buah, segelas cappucino cincau, segelas susu madu, dan segelas wedang jahe.

Setelah pelayan cafe pergi untuk membuatkan pesanannya, Virranda memejamkan matanya, menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dibelakangnya. Beberapa kali ia menghembuskan nafasnya secara kasar, sambil menikmati lagu-lagu manca negara yang sedang nge-hits saat ini. Namun fikirannya tetap melayang pada perjodohan yang menjadi topik pembicaraan saat makan malam keluarganya.

Rasa takut menyergapnya, bagaimana bila perjodohan itu tidak bisa ia hindari? Dan apa yang akan terjadi bila pria yang akan menikahinya nanti tahu bila dirinya sudah tidak gadis dan hamil? Lalu menyalahkan kedua orang tuanya atas apa yang terjadi padanya.

"Maafkan Virranda, sudah mengecewakan Papi dan Mami karena kehamilan ini," gumam Virranda dipojokan cafe dengan pencahayaan yang sedikit remang-remang. Buliran bening air mata jatuh membasahi pipi mulusnya. Ingin rasanya ia menceritakan semuanya, agar beban fikirannya sedikit berkurang. Tapi dirinya merasa ragu, mungkinkah kedua orang tuanya bisa menerima kenyataan kalau ia hamil dan tidak tahu siapa ayah bayi yang dikandungnya?

Ditengah kekusutan masalah yang tengah dihadapinya, samar-samar Virranda mendengar lantunan syair lagu yang tidak asing ditelinganya.

🎵Ho-oh-oh. Kau doakan saja aku pergi. Semoga pulang dompetku terisi.🎶

🎵Aku rela pergi pagi pulang pagi. Hanya untuk mengais rezeki. Kau doakan saja aku pergi. Semoga pulang dompetku terisi🎶

🎵Semoga pulang dompetku terisi. Dan semoga kau tak ngambek lagi🎶

Mendengar lantunan syair lagu itu, Virranda lumayan terhibur, lagu asal Indonesia ini memang selalu nyaman didengar. Pria yang melantunkan syair lagu dengan suara emasnya itupun tidak asing bagi Virranda, ia sudah beberapa kali melihatnya saat mangkal di cafe itu bersama teman-temannya.

"Mas, saya ingin bertemu dengan pria yang baru menyelesaikan lagunya tadi," ucap Virranda pada waiters yang datang mengantarkan pesanannya.

"Baik Nona, ditunggu sebentar ya," sang waiters meletakan beberapa gelas minuman yang telah dipesan oleh Virranda lalu kembali beranjak pergi.

Tidak menunggu lama, pria pelantun lagu itu sudah datang menghampiri Virranda.

"Nona ingin bertemu dengan saya?" ucap pria itu menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, silahkan duduk," Virranda mempersilahkan pria itu duduk pada sofa didepannya.

"Saya suka lagu yang mas nyanyikan," walau terdengar basa-basi, tapi Virranda memang tulus mengatakannya dari hatinya.

Pria itu tersenyum, "itu lagu lama Nona,"ucapnya menatap Virranda.

"Iya, saya tahu. Apa itu juga ungkapan hati? Pencari nafkah untuk keluarganya mas?" tanya Virranda lebih lanjut.

Pria itu kembali menarik senyum diujung bibirnya, "Saya mencari nafkah untuk diri saya sendiri," ucapnya. "Apakah Nona ingin bertemu dengan saya hanya menanyakan soal yang tidak penting itu?" lanjutnya tidak berminat.

"Aku ingin membuat penawaran dengan mas setelah mendengar syair lagu yang mas nyanyikan tadi. Menikahlah dengan saya" todong Virranda tanpa basa-basi sambil memperhatikan dengan cermat reaksi pemuda dihadapannya.

Pria itu langsung tergelak, tidak menduga mendapat tawaran menikah dari seorang gadis. Virranda yang melihatnya hanya memasang wajah datar dan membiarkan pria dihadapannya itu puas mentertawainya.

"Apakah Nona adalah salah satu gadis yang tidak laku dijaman modern ini? Sehingga melamar seorang penyanyi cafe seperti saya?" ucapnya setelah berhasil menghentikan tawanya.

"Iya, saya adalah gadis yang tidak laku dan sangat malang," sahut Virranda serius, dan tidak banyak berkomentar. Pria itu langsung terdiam, ia mengamati sejenak wajah gadis dihadapannya.

"Baik, saya setuju Nona. Kapan kita menikah?" tantang pria itu. Virranda sempat terpana mendengar jawaban pemuda itu Dia benar-benar tidak menduga, kalau pria itu dengan mudah menerima tawarannya.

"Dua hari lagi, aku akan men-sharelock dimana kita akan menikah. Berikan nomor ponselmu, dan tulis namamu sekalian," Virranda menyodorkan ponsel miliknya pada pria itu.

Setelah memasukan nomornya, pria itu tidak lupa menyambungkan nomor Virranda keponselnya, lalu segera mengembalikannya lagi pada wanita dihadapannya.

"Kirim kartu identitasmu, supaya aku bisa mengurus segala surat menyuratnya dalam dua hari ini. Dan jangan lupa, buat permintaan secara tertulis sebagai syarat kau menerima tawaran menikah dariku. Aku akan berusaha memenuhinya," ucap Virranda seraya menyimpan ponselnya.

"Baiklah," pria itu setuju dan menganggukan kepalanya pelan.

"Aku memesan beberapa minuman, apakah kau mau?" tunjuk Virranda pada minuman pesanannya. "Atau kau mau pesan yang lain?" tawarnya lagi.

"Untuk apa Nona memesan minuman sebanyak ini? Bukankah Nona seorang diri kemari?" tanya pria itu memandang beberapa gelas yang belum tersentuh diatas meja.

"Aku tidak sendiri, aku membawa janin didalam perutku," ucap Virranda jujur.

"Apa??" roman wajah pemuda itu langsung berubah. Virranda tidak terlalu ambil pusing, ia mulai menyedot jus aneka buahnya dengan santai.

Yeach! Joe Dirgantara, sosok pria absurd, cuek, lucu, dan menjalani hidupnya bagai air yang mengalir, benar-benar dibuat kaget mendengar pengakuan Virranda. Namun sialnya, ia sudah menyetujuinya.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

terima nasib y🤭🤭

2023-09-14

2

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

k turunan Jepang y

2023-09-14

1

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

ya karena ada proses hubungan suami-istri

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Noda Darah
2 2. Menikahlah Denganku
3 3. Di Usir
4 4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5 5. Aku Mau Berbagi
6 6. Ketahuan Hamil
7 7. Cemburu
8 8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9 9. Tekad Joe
10 10. Melahirkan
11 11. Menghilang
12 12. Mengguncang Jiwa
13 13. Mules
14 14. Melarikan Diri
15 15. Aku Sudah Bertobat
16 16. Kisah Joe
17 17. AIB-ku
18 18. Sayonara Indonesia
19 19. Amarah Yang Belum Mereda
20 20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21 21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22 22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23 23. Di Rumah Sakit
24 24. Familiar
25 25. Permintaan Ayah Virranda
26 26. Obrolan Teh Jahe Madu
27 27. Takut
28 28. Tidur Bertiga
29 29. Berpamitan
30 30. Pertemuan
31 31. Mirip
32 32. Statement Virranda
33 33. Tiga Sahabat
34 34. Obrolan Tidak Beretika
35 35. Buaya
36 36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37 37. Ingin Memantaskan Diri
38 38. Majikan dan pelayan
39 39. Apa Boleh?
40 40. Tipe S-S-S
41 41. Rahasia Besar
42 42. Makan Siang Bertiga
43 43. Darah Dagingku
44 44. Bukan Omong Kosong
45 45. Tantangan Tuan Loenhard
46 46. Bukan Siapa-Siapa
47 47. Cinta Itu Ajaib
48 48. Ibu Dari Putraku
49 49. Aku Tidak Sakit
50 50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51 51. Berat Sebelah
52 52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53 53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54 54. Meleleh
55 55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56 56. Di Sekolah Verrel
57 57. Di Restoran
58 58. Joe dan Nickholas
59 59. Demi Dirimu
60 60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61 61. Pengakuan Wina Arauna
62 62. Terungkap
63 63. Perusak Mahkota
64 64. Hasil Interogasi
65 65. Cinta atau Obsesi
66 66. Uang Penitipan
67 67. Pingsan
68 68. Di Rumah Sakit
69 69. Interogasi
70 70. Angin Segar
71 71. Tersinggung
72 72. Saling Meminta Maaf
73 73. Nyonya Arauna
74 74. Ancaman Kebiri
75 75. Nervous
76 76. Ketukan Verrel
77 77. Merasa Istimewa
78 78. Undangan Pertunangan Nickholas
79 79. Tiga Belas Album
80 80. Mutasi
81 81. Pulang
82 82. Sehangat Kasih Sayang
83 83. Obrolan Keluarga
84 84. Putri-Putri Ferdinand
85 85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86 86. Permintaan Verrel
87 87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88 88 Joe Junior
89 89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90 90..Happy Ending
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Noda Darah
2
2. Menikahlah Denganku
3
3. Di Usir
4
4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5
5. Aku Mau Berbagi
6
6. Ketahuan Hamil
7
7. Cemburu
8
8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9
9. Tekad Joe
10
10. Melahirkan
11
11. Menghilang
12
12. Mengguncang Jiwa
13
13. Mules
14
14. Melarikan Diri
15
15. Aku Sudah Bertobat
16
16. Kisah Joe
17
17. AIB-ku
18
18. Sayonara Indonesia
19
19. Amarah Yang Belum Mereda
20
20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21
21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22
22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23
23. Di Rumah Sakit
24
24. Familiar
25
25. Permintaan Ayah Virranda
26
26. Obrolan Teh Jahe Madu
27
27. Takut
28
28. Tidur Bertiga
29
29. Berpamitan
30
30. Pertemuan
31
31. Mirip
32
32. Statement Virranda
33
33. Tiga Sahabat
34
34. Obrolan Tidak Beretika
35
35. Buaya
36
36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37
37. Ingin Memantaskan Diri
38
38. Majikan dan pelayan
39
39. Apa Boleh?
40
40. Tipe S-S-S
41
41. Rahasia Besar
42
42. Makan Siang Bertiga
43
43. Darah Dagingku
44
44. Bukan Omong Kosong
45
45. Tantangan Tuan Loenhard
46
46. Bukan Siapa-Siapa
47
47. Cinta Itu Ajaib
48
48. Ibu Dari Putraku
49
49. Aku Tidak Sakit
50
50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51
51. Berat Sebelah
52
52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53
53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54
54. Meleleh
55
55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56
56. Di Sekolah Verrel
57
57. Di Restoran
58
58. Joe dan Nickholas
59
59. Demi Dirimu
60
60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61
61. Pengakuan Wina Arauna
62
62. Terungkap
63
63. Perusak Mahkota
64
64. Hasil Interogasi
65
65. Cinta atau Obsesi
66
66. Uang Penitipan
67
67. Pingsan
68
68. Di Rumah Sakit
69
69. Interogasi
70
70. Angin Segar
71
71. Tersinggung
72
72. Saling Meminta Maaf
73
73. Nyonya Arauna
74
74. Ancaman Kebiri
75
75. Nervous
76
76. Ketukan Verrel
77
77. Merasa Istimewa
78
78. Undangan Pertunangan Nickholas
79
79. Tiga Belas Album
80
80. Mutasi
81
81. Pulang
82
82. Sehangat Kasih Sayang
83
83. Obrolan Keluarga
84
84. Putri-Putri Ferdinand
85
85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86
86. Permintaan Verrel
87
87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88
88 Joe Junior
89
89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90
90..Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!