11. Menghilang

Joe segera memarkirkan motornya. Ia berlari menuju ruang administrasi rumah sakit. Setelah menyerahkan beberapa data yang diperlukan rumah sakit dirinya lalu menuju ruang rawat inap yang disebutkan oleh pegawai administrasi.

Joe melambatkan langkahnya yang tinggal beberapa langkah lagi mendekati pintu rawat inap Virranda, hatinya berdesir manakala mendengar suara tangisan kencang seorang bayi.

Degup jantungnya semakin memacu lebih cepat, segala rasa bercampur dalam kalbunya. Ia kembali mempercepat langkahnya, mendorong knop pintu dengan tidak sabar, dan menerobos masuk.

"Joe!" Virranda terkejut, menatap Joe yang datang mendekatinya. Sementara mulut pria itu seakan terkunci, ia terus mendekat, hingga perawat yang membantu Virranda menyusui bayinya bergeser, memberi ruang pada Joe lebih merapat pada Virranda.

"Maaf Tuan dan Nyonya. Karena Tuan sudah ada disini, saya mohon pamit dulu. Dan setelah menyusui, Nyonya jangan lupa memakan sup yang sudah saya sediakan diatas nakas ini. Dan bila memerlukan sesuatu, silahkan tekan bel panggilan darurat," ucap suster undur diri. Ia tidak mau mengganggu kebersamaan pasangan suami isteri yang tengah berbahagia akan kelahiran bayi mereka.

"Baik Sus, terima kasih banyak," sahut Virranda dan Joe hampir bersamaan.

Joe mengantarkan suster hingga kepintu, lalu menutup kembali pintu itu dengan rapat dan menguncinya. Ia kembali mendekati Virranda yang masih menyusui bayinya. Jakunnya naik turun saat melihat bayi merah itu tengah menyesap pucuk sumber makanannya yang membulat panjang dengan sempurna bagai buah pepaya menjuntai.

"Mari kubantu," Joe dengan sigap, berinisiatif meraih tubuh bayi merah itu dari pangkuan ibunya, saat melihat Virranda dengan susah payah mau memindahkannya keranjang bayi setelah tertidur pulas karena kenyang menyusui.

"Terima kasih," Virranda tersenyum melihat kesigapan Joe untuk membantunya.

"Dia tampan sekali," puji Joe menatap bayi yang masih ada dalam gendongannya.

"Bolehkah dia memanggilku Daddy?" Joe menatap Virranda berharap wanita itu setuju pada permintaan kecilnya.

"Tentu saja boleh. Dan aku memberinya nama Verrel Dirgantara. Itupun kalau kau mengijinkan, dan tidak keberatan nama bayiku menggunakan nama belakangmu," ucap Virranda dengan senyum tipisnya.

Joe terperangah, ia menatap tak percaya pada Virranda, "Tentu saja aku tidak keberatan. Aku sangat bahagia mendengarnya," ucap Joe antusias. Ia lalu mencium pipi merah bayi itu dengan sangat hati-hati.

"Selamat datang didunia Verrel Dirgantara, selamat datang dikeluarga kecil Joe-Virranda," ucapnya dengan raut bahagia. Ia kembali mencium pipi bayi itu dengan lembut lalu meletakkannya diatas ranjang bayi dengan sangat hati-hati supaya bayi itu jangan sampai terbangun.

"Sekarang, kau harus makan sup ini dulu, setelah itu minum obat lalu beristirahat," Joe mendekatkan mangkuk sup pada Virranda yang ia ambil dari atas nakas.

Virranda yang memang sedang lapar segera menerima suapan demi suapan yang diberikan Joe padanya.

"Joe..." panggil Virranda disela-sela makannya.

"Heum? Ada apa katakan saja," Joe menatap Virranda yang nampak ragu mengucapkan apa yang ingin ia katakan.

"Aku, aku takut wanita-wanitamu itu menyakitiku lagi," ucap Virranda hati-hati, berharap apa yang ia katakan tidak menyinggung perasaan Joe.

Joe membisu sesaat, menghentikan kegiatannya menyuapi Virranda. Ia meletakan mangkuk yang masih sedikit bersisa diatas nakas.

Virranda membiarkan Joe meraih kedua tangannya, dan menggenggamnya erat.

"Maafkan aku. Ini untuk kesekian kalinya mereka berani menyerangmu. Aku tidak menyangka kalau mereka juga berani kekantor dan menyerangmu disana. Ini semua salahku," ucap Joe merasa bersalah.

Petang tadi, karena merasa risau Virranda belum juga kembali, Joe menyusul ke perusahaan dimana isterinya itu berkerja. Security yang ia temui memberi kabar bila Virranda dilarikan kerumah sakit karena mengalami pendarahan akibat didorong oleh dua wanita paruh baya yang ternyata adalah wanita-wanita yang pernah ia kencani.

"Bagaimana kalau mereka datang lagi Joe, dan aku sendirian di apartemen bersama bayiku?" ungkap Virranda cemas. Sebelumnya, Virranda memang sempat beberapa kali didatangi oleh para pacar Joe yang sedang mencari keberadaannya yang sulit mereka temui. Tidak jarang para wanita itu berkata dan bertindak kasar pada Virranda, untung saja ada beberapa tetangga apartemen yang melihat dan menolong.

"Aku akan berusaha menjauhkanmu dari mereka, supaya mereka tidak mengganggumu lagi." ucap Joe merasa tidak enak.

"Percayalah padaku. Aku akan berusaha menjagamu, juga Verrel. Jangan takut lagi ya," ucap Joe lagi, berusaha meyakinkan Virranda supaya tidak cemas. Ia memberanikan diri mencium punggung tangan isterinya itu dengan lembut, dan itu membuatnya sangat bahagia karena Virranda tidak marah saat dirinya melakukannya.

"Kau sudah makan?" tanya Virranda menatap Joe,

Joe yang sempat terlena dengan perasaannya, yang semakin hari semakin jatuh hati pada isterinya itu, buru-buru melepaskan tangan Virranda dari sentuhan bibirnya.

"Belum. Tapi aku akan segera makan setelah selesai menyuapimu." Joe kembali menyuapi Virranda dengan sup yang masih tersisa.

"Kau ingin tambah lagi?" tanya Joe menawarkan.

"Cukup, aku takut BAB. Soalnya masih perih," ucap Virranda dengan wajah meringis, sedikit menggerakan pinggulnya.

"Perih?? Apanya??" tanya Joe tidak mengerti.

"Itu...." Virranda menunjuk pangkal pa*a nya.

"Itu??" Joe ikut menunjuk dengan telunjuknya kearah yang sama seperti yang dilakukan Virranda.

"Iya, itu masih sangat sakit dan perih karena habis dijahit setelah melahirkan Verrel," ungkap Virranda apa adanya.

"Apa?? Dijahit??" Joe histeris, membayangkan daging manusia yang hidup dijahit bagai kain. Giginya mendadak ngilu, semua sarafnya terasa lemas dan dirinya hampir saja pingsan mendengar ujaran Virranda barusan.

...🍓🍓🍓...

"Gerry!!!"

Gerry torlonjak dari kursinya, begitu juga dengan sekretaris Linlin. Keduanya saling berpandangan sesaat. Baru kali ini sang direktur mereka berteriak sekencang itu.

Gerry yang sadar namanya yang menjadi bahan lolongan sang majikan buru-buru menghambur masuk tanpa mengetuk pintu. Sementara sekretaris Linilin segera meraih gelas air putihnya, meneguknya hingga habis untuk meredakan rasa kagetnya.

"Ya tuan Direktur, Anda memanggil saya?" Gerry yang biasanya bersikap santai bila hanya berdua dengan Ferdinand, kini bersikap formal.

Dari wajahnya yang memerah, dan urat-urat saraf disekitar rahang dan leher yang menegang dan tertarik kencang, dapat ditebak bila sang direktur sedang marah besar saat ini.

Gerry membungkuk hormat sangat dalam, walau ia belum tahu apa yang memicu kemarahan Ferdinand.

"Ini semua salahmuu Gerry! Kalau saja aku tidak menuruti saran bo*ohmu itu, saat ini aku sudah tahu siapa ayah bayi Virranda itu!" pekiknya kesal. Ia menatap tajam Gerry yang sedang menunduk dihadapannya.

"Sekarang, sekarang mereka telah menghilang dari rumah sakit! Lalu bagaimana caranya aku bisa menemukan mereka!" pekiknya lagi lalu menjatuhkan dirinya dengan kasar pada kursinya, ia lalu memutar kursinya menghadap dinding dan meninju dinding dihadapannya dengan sekuat tenaga dengan kepalan tangannya.

Gerry memejamkan matanya sambil meringis, ketika dirinya secara sembunyi-sembunyi melirik apa yang dilakukan majikannya itu. Ia menatap kepalan tangannya sendiri, seolah tangannya itulah yang telah menghantam dinding keras dihadapan Ferdinand.

"Sekarang juga! Cari keberadaan wanita itu dan bayinya!" titah Ferdinand dalam geramnya.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

mantap

2023-05-16

2

Rini Antika

Rini Antika

smg km berubah Joe dan meninggalkan masalalu km yg kelam

2023-03-25

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Ferdinand kehilangan jejak

2023-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Noda Darah
2 2. Menikahlah Denganku
3 3. Di Usir
4 4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5 5. Aku Mau Berbagi
6 6. Ketahuan Hamil
7 7. Cemburu
8 8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9 9. Tekad Joe
10 10. Melahirkan
11 11. Menghilang
12 12. Mengguncang Jiwa
13 13. Mules
14 14. Melarikan Diri
15 15. Aku Sudah Bertobat
16 16. Kisah Joe
17 17. AIB-ku
18 18. Sayonara Indonesia
19 19. Amarah Yang Belum Mereda
20 20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21 21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22 22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23 23. Di Rumah Sakit
24 24. Familiar
25 25. Permintaan Ayah Virranda
26 26. Obrolan Teh Jahe Madu
27 27. Takut
28 28. Tidur Bertiga
29 29. Berpamitan
30 30. Pertemuan
31 31. Mirip
32 32. Statement Virranda
33 33. Tiga Sahabat
34 34. Obrolan Tidak Beretika
35 35. Buaya
36 36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37 37. Ingin Memantaskan Diri
38 38. Majikan dan pelayan
39 39. Apa Boleh?
40 40. Tipe S-S-S
41 41. Rahasia Besar
42 42. Makan Siang Bertiga
43 43. Darah Dagingku
44 44. Bukan Omong Kosong
45 45. Tantangan Tuan Loenhard
46 46. Bukan Siapa-Siapa
47 47. Cinta Itu Ajaib
48 48. Ibu Dari Putraku
49 49. Aku Tidak Sakit
50 50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51 51. Berat Sebelah
52 52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53 53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54 54. Meleleh
55 55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56 56. Di Sekolah Verrel
57 57. Di Restoran
58 58. Joe dan Nickholas
59 59. Demi Dirimu
60 60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61 61. Pengakuan Wina Arauna
62 62. Terungkap
63 63. Perusak Mahkota
64 64. Hasil Interogasi
65 65. Cinta atau Obsesi
66 66. Uang Penitipan
67 67. Pingsan
68 68. Di Rumah Sakit
69 69. Interogasi
70 70. Angin Segar
71 71. Tersinggung
72 72. Saling Meminta Maaf
73 73. Nyonya Arauna
74 74. Ancaman Kebiri
75 75. Nervous
76 76. Ketukan Verrel
77 77. Merasa Istimewa
78 78. Undangan Pertunangan Nickholas
79 79. Tiga Belas Album
80 80. Mutasi
81 81. Pulang
82 82. Sehangat Kasih Sayang
83 83. Obrolan Keluarga
84 84. Putri-Putri Ferdinand
85 85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86 86. Permintaan Verrel
87 87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88 88 Joe Junior
89 89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90 90..Happy Ending
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Noda Darah
2
2. Menikahlah Denganku
3
3. Di Usir
4
4. Tuan Direktur dan Asisten Pribadinya
5
5. Aku Mau Berbagi
6
6. Ketahuan Hamil
7
7. Cemburu
8
8. Tidak Tampan Dan Buruk Rupa
9
9. Tekad Joe
10
10. Melahirkan
11
11. Menghilang
12
12. Mengguncang Jiwa
13
13. Mules
14
14. Melarikan Diri
15
15. Aku Sudah Bertobat
16
16. Kisah Joe
17
17. AIB-ku
18
18. Sayonara Indonesia
19
19. Amarah Yang Belum Mereda
20
20. Semua Ada Waktunya (Visual Ferdinand Kwang)
21
21. Setelah 5 Tahun (Visual Virranda Laura)
22
22. Come Back to Indonesian (Visual Joe Dirgantara)
23
23. Di Rumah Sakit
24
24. Familiar
25
25. Permintaan Ayah Virranda
26
26. Obrolan Teh Jahe Madu
27
27. Takut
28
28. Tidur Bertiga
29
29. Berpamitan
30
30. Pertemuan
31
31. Mirip
32
32. Statement Virranda
33
33. Tiga Sahabat
34
34. Obrolan Tidak Beretika
35
35. Buaya
36
36. Joe Dirgantara Vs Ferdinand Kwang
37
37. Ingin Memantaskan Diri
38
38. Majikan dan pelayan
39
39. Apa Boleh?
40
40. Tipe S-S-S
41
41. Rahasia Besar
42
42. Makan Siang Bertiga
43
43. Darah Dagingku
44
44. Bukan Omong Kosong
45
45. Tantangan Tuan Loenhard
46
46. Bukan Siapa-Siapa
47
47. Cinta Itu Ajaib
48
48. Ibu Dari Putraku
49
49. Aku Tidak Sakit
50
50. Cinta Hanya Sama Dirimu
51
51. Berat Sebelah
52
52. Pengakuan Ferdinand Kwang
53
53. Pengakuan Ferdinand Kwang 2
54
54. Meleleh
55
55. Kelakuan Anak Bau Kencur
56
56. Di Sekolah Verrel
57
57. Di Restoran
58
58. Joe dan Nickholas
59
59. Demi Dirimu
60
60. Nickholas dan Sekretaris Shen
61
61. Pengakuan Wina Arauna
62
62. Terungkap
63
63. Perusak Mahkota
64
64. Hasil Interogasi
65
65. Cinta atau Obsesi
66
66. Uang Penitipan
67
67. Pingsan
68
68. Di Rumah Sakit
69
69. Interogasi
70
70. Angin Segar
71
71. Tersinggung
72
72. Saling Meminta Maaf
73
73. Nyonya Arauna
74
74. Ancaman Kebiri
75
75. Nervous
76
76. Ketukan Verrel
77
77. Merasa Istimewa
78
78. Undangan Pertunangan Nickholas
79
79. Tiga Belas Album
80
80. Mutasi
81
81. Pulang
82
82. Sehangat Kasih Sayang
83
83. Obrolan Keluarga
84
84. Putri-Putri Ferdinand
85
85. Di Rumah Keluarga Toshigawa
86
86. Permintaan Verrel
87
87. Resepsi Pernikahan Nickholas dan Sekretaris Shen
88
88 Joe Junior
89
89. Kunjungan Ferdinand di Rumah Sakit
90
90..Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!