Unloved Wife
Devano Martadinata yang tengah bersedih. Karena harus berpisah dengan Naumi Clarissa kekasihnya, yang akan pergi ke negara Prancis demi mengejar karirnya sebagai model internasional.
"Mimi menikahlah denganku. Jadi kamu tidak perlu pergi jauh-jauh ke negara Prancis, untuk mengejar karir mu sebagai model. Aku tidak sanggup harus jauh darimu," ucap Devano yang memohon pada Mimi, panggilan sayangnya Devano pada Naumi Clarissa kekasihnya.
"Kalau kamu memang mencintaiku! Seharusnya kamu mendukung karirku yang ingin menjadi model internasional," ketus Naumi yang jengah dengan sikap Devano, yang selalu melarangnya bekerja sebagai model.
"Aku akan tetap pergi ke Perancis, tunggulah kepulanganku. Jika kamu benar-benar mencintaiku." Naumi melepaskan genggaman tangan Devano, dan ia pun melangkah pergi meninggalkan Devano.
"Kalau memang itu adalah pilihanmu, aku akan mendukung dan menunggu kepulangan mu." Devano berlari mengejar Naumi, dan memeluk tubuh Naumi dari belakang. Sebelum Naumi pergi ke negara Prancis selama enam bulan.
"Tunggu aku pulang," lirih Naumi sambil melepaskan pelukan Devano, yang memeluk tubuhnya dari belakang. Kemudian Naumi menuturkan tubuhnya, menghadap ke arah Devano yang ada di hadapannya.
"Pasti aku akan menunggumu. Kamu baik-baik di sana ya." Devano mencium kening Naumi, ia belum rela harus jauh dari Naumi kekasih yang sangat ia cintai.
Naumi membalas ucapan Devano dengan mengagukkan kepalanya sambil tersenyum manis, ia pun mulai melangkahkan kakinya dan meninggalkan Devano yang mengantarkannya pergi ke bandara.
______________
Tiga hari pasca Naumi Clarissa pergi ke negara Prancis.
Devano kini berada di ruang kerjanya, sambil menunggu balasan pesan dari Naumi yang belum membalas pesannya.
"Hey Bro, ngelamun terus kerjaannya," ucap Naufal temannya Devano, yang langsung masuk ke dalam ruangannya Devano.
"Kebiasaan langsung masuk aja, kemana Randy?" tanya Devano kepada Naufal, yang tidak melihat Randy masuk ke dalam ruangannya. Karena Randy adalah seorang sekretaris, sekaligus orang kepercayaannya Devano.
"Aku suruh dia buatkan minuman, untuk kita berdua," jawabnya sambil tersenyum.
"Dia itu sekertaris ku, bukan office boy. Mau apa kamu ke sini?" tanyanya lagi.
"Nanti malam kamu harus datang ke Garden cafe gemilang, aku dan teman-teman yang lainnya mau kumpul-kumpul di sana." Naufal mengajak Devano pergi ke sebuah kafe yang bernama Garden cafe gemilang.
"Gimana nanti malam saja," sahutnya malas.
"Pokoknya kamu harus datang! Jangan galau terus, mikirin..."
"Iya, iya. Nanti malam aku datang ke sana." Devano segera menyela ucapan Naufal, yang belum selesai berbicara.
"Oke, aku tunggu di sana ya, Bro." Naufal langsung pergi. Setelah berhasil membuat Devano, mau datang ke Garden cafe gemilang.
Saat Naufal membuka pintu ruangannya Devano, ia melihat Randy yang sedang membawa dua minuman yang di suruh olehnya.
"Terus ini minumannya bagaimana?" tanya Randy pada Naufal. Karena ia melihat Naufal akan pergi meninggalkan ruangannya Devano.
"Buat kalian berdua sajalah, biar gak jadi cowok galau. Haha..." Naufal berlalu pergi, meninggalkan Devano dan Randy.
Devano menggelengkan kepalanya, melihat tingkah laku Naufal temannya.
__________________
Malam harinya.
Devano datang seorang diri ke Garden cafe gemilang, ia pun segera mencari Naufal dan teman-temannya.
"Sini Bro," panggi Naufal pada Devano yang sedang mencari tempat duduknya.
Devano pun segera pergi menghampiri teman-temannya, yang sedang menunggu kedatangannya.
"Akhirnya datang juga yang di tunggu-tunggu," ucap Naufal sambil mengepalkan tangannya ke arah Devano.
..."Sorry telat," balas Devano yang melakukan hal sama seperti Naufal, dan ia pun melakukan itu kepada teman-teman yang lainnya....
"Nih minuman sepesial yang sudah kita pesan." Andre memberikan minuman yang berada di tangannya kepada Devano.
"Terima kasih." Devano pun menerima minuman dari Andre, dan langsung meminumnya.
Naufal dan Andre serta teman-temannya tersenyum senang melihat Devano meminum, minuman yang sudah ia taruh sesuatu di dalamnya.
Devano pun mulai merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, dan ia pun memperhatikan teman-temannya yang sedang tersenyum senang.
"Apa yang kalian masukkan ke dalam minuman itu?" tanya Devano sambil melemparkan minuman yang berada di tangannya.
Prang! Suara pecahan gelas yang di lempar oleh Devano.
"Aku dan teman-teman yang lainnya, hanya membantumu. Agar tidak terus galau di tinggal Naumi, yuk kita pergi ke dalam sana. Aku yakin kamu akan Heppy nantinya," jawab Naufal yang ingin mengajak Devano bersenang-senang.
"Aku tidak mau ikut dengan kalian semua," ucap Devano sambil melangkah pergi meninggalkan teman-temannya.
"Bagaimana ini Fal? Devano pergi, dan ia hanya meminumnya sedikit lagi," tanya Fandi pada Naufal.
"Ayo kita kejar Devano," ajak Naufal pada teman-temannya.
Mereka semua pun segera pergi mengejar Devano yang akan pergi meninggalkan Garden cafe gemilang.
________
Sementara itu.
Devano yang sudah berada di luar Garden cafe gemilang, ia bertemu dengan dua pelayan kafe yang akan pulang.
"Mbak, tolong antarkan aku pulang, aku di kejar sama orang-orang yang mau mencelakaiku." Devano meminta bantuan kepada dua orang pelayan kafe, yang bernama Meyra Anatasya dan temannya Amelia.
Meyra dan Amelia saling lirik dan bingung dengan keadaan ini.
"Mbak tolong aku," lirih Devano yang sudah mulai merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, akibat minuman yang di berikan oleh teman-temannya.
"Itu Devano," teriak Andre yang melihat Devano sudah berada di luar kafe.
"Ayo Mey, kita tolong saja dia," ucap Amelia yang melihat teman-temannya Devano, mengejar Devano yang sedang bersama mereka berdua.
"Iya sudah, ayo." Meyra dan Amelia pun segera menolong Devano, dan mengajak Devano pergi dari kejaran teman-temannya.
"Itu mobilku di sana," tunjuk Devano ke arah mobilnya yang terparkir di Garden cafe gemilang.
Meyra dan Amelia membopong tubuh Devano yang sudah sangat lemas sekali ke arah mobilnya, dan sesampainya di mobil Devano. Mereka bertiga segera pergi meninggalkan Garden cafe gemilang.
Meyra yang mengemudikan mobilnya Devano, dan Amelia duduk di samping Meyra. Sedangkan Devano duduk sendirian di bangku belakang mobilnya.
"Antarkan aku pulang ke apartemenku," lirih Devano yang meminta di antarkan pulang ke apartemennya.
"Baiklah," sahut Meyra.
Saat perjalanan menuju apartemen Devano, tiba-tiba saja Amelia mendapatkan pesan dari kekasihnya Rafael.
[Mel, kamu di mana? Aku sudah berada di depan kafe.]
Amelia segera membalas pesan dari kekasihnya. Setelah selesai membalas pesan, barulah ia berbicara dengan Meyra temannya.
"Mey, nanti kamu turunkan aku di sana. Rafael tadi sudah datang menjemputku. Jadi kamu saja yah, yang mengantarkan dia pulang ke apartemennya," ucap Amelia.
"Tapi..."
"Mey, aku tidak enak sama Rafael yang sudah datang menjemputku. Nanti sesampainya kamu di apartemennya, kamu minta tolong saja sama satpam yang ada di apartemen. Untuk mengantarkan cowok itu ke dalam kamar apartemennya, bereskan!" Amelia segera menyela ucapan Meyra. Agar ia bisa pulang bersama Rafael kekasihnya.
"Ya sudahlah." Meyra pun pasrah dan menuruti ucapan Amelia. Karena berdebat dengan Amelia pun percuma saja, pasti Amelia akan bersikeras ingin pulang dengan Rafael kekasihnya.
"Kamu hati-hati ya, nanti kalau sudah sampai di apartemen cowok itu kamu langsung pulang saja. Kalau sudah bertemu dengan satpam," ucap Amelia sebelum pergi meninggalkan Meyra, yang akan mengantar Devano pulang ke apartemennya.
"Iya," sahutnya singkat.
Meyra pun segera melajukan mobil Devano menuju apartemen.
Terima kasih sudah mampir di karyaku ini 🙏
Jangan lupa like dan masukkan ke dalam favorit yah🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Mom La - La
salken kk... saling dukung yuk salam dari Menuju Bahagia
2023-04-03
2
〈⎳ 🙏
Hai, Kak. Aku mampir 😊
2023-03-01
1
mis FDR
aku mmpir nih kk, jangan lupa mmpir ya kk. Judul nya Dendam faros
2023-02-24
1