Bab 17 Keputusan Belinda

Meyra bener-bener kaget mendengar ucapan Devano, yang akan mengajaknya tinggal di dalam apartemennya.

"Aku tidak mau tinggal di sana, itu sama saja mengingatkan aku dengan kejadian dua bulan yang lalu," batin Meyra yang ketakutan. Jika ia tinggal di apartemen Devano.

"Hey, kamu jangan diam saja. Cepat mandi sana," ucap Devano yang menyuruh Meyra pergi ke kamar mandi.

"Iya," sahutnya singkat.

Meyra pun segera beranjak dari tempat tidur, dan membawa pakaian yang Devano berikan kepadanya. Saat Devano membukakan pintu kamarnya, dan datang menghampiri Meyra sambil memberikan pakaian untuk Meyra kenakan.

Setelah Meyra masuk ke dalam kamar mandi. Devano segera menghubungi nomor telepon Randy. Karena ia ingin mengetahui tentang penyelidikan Randy dalam mencari keberadaan Meyra, yang merupakan wanita yang sedang Devano cari.

"Selamat pagi bos, tumben pengantin baru pagi-pagi sudah menghubungiku. Apa jangan-jangan! Bos mau menceritakan tentang malam pertamanya sama aku, yah?" ucap Randy. Saat ia menerima panggilan telepon dari Devano.

"Jangan bahas itu," sahut Devano yang kesel dengan ucapan Randy.

"Terus apa dong bos?" tanyanya yang tidak mau menebak tentang tujuan Devano, yang menghubunginya.

"Aku mau menanyakan tentang hasil penyelidikan kamu, yang aku suruh mencari keberadaan seorang wanita yang tidur bersamaku dua bulan yang lalu," jawab Devano langsung pada inti tujuannya.

"Bukannya bos dan kedua orang tuanya bos sudah tahu tentang wanita itu. Kenapa masih menanyakan sama saya bos?" tanya Randy yang sengaja mengatakan itu pada Devano. Agar ia bisa menyelidiki ucapan Meyra, yang mengatakan bahwa Devano dan kedua orang tuanya sudah mengetahui perbuatan Devano kepada Meyra dua bulan yang lalu.

"Maksud ucapan kamu apa sih, aku tidak mengerti. Kalau kamu sudah mengetahui keberadaan wanita itu, cepat kirim semua datanya ke email ku." Devano langsung mematikan panggilan teleponnya. Setelah ia mengatakan itu pada Randy.

Ketika Devano selesai berbicara dengan Randy. Meyra pun keluar dari dalam kamar mandi, dengan mengenakan pakaian yang di berikan Devano.

"Kamu turun ke bawah duluan, tidak perlu menungguku," ucap Devano. Sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi.

"Dih, siapa lagi yang mau menunggunya. Aku juga tidak mau menunggu kamu kok," timpal Meyra pelan. Saat Devano mau masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku dengar loh, ucapanmu barusan." Devano yang mau masuk ke dalam kamar mandi, menjadi tidak jadi. Karena mendengar ucapan Meyra yang pelan.

"Kamu sebaiknya cepat mandi sana, aku mau turun ke lantai bawah." Meyra dengan cepat berlari pergi menuju pintu kamar. Setelah ia mengatakan itu pada Devano.

Devano yang melihat sikap Meyra, ia hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum simpul.

"Dasar wanita kampung," lirihnya.

Devano pun segera masuk ke dalam kamar mandi, untuk bersiap-siap pergi ke apartemennya bersama Meyra.

________

Sementara itu.

Meyra yang sudah keluar dari dalam kamar Devano, ia segera turun ke lantai bawah. Untuk bertemu dengan Belinda dan Rajendra.

"Sebaiknya aku harus membicarakan tentang Devano, yang mau mengajakku tinggal di apartemennya kepada Mama Belinda dan Papa Rajendra," gumam Meyra sambil berjalan kaki menuju lantai bawah.

Sesampainya Meyra di lantai bawah, ia melihat Belinda dan Rajendra yang sedang duduk di ruang tengah.

"Selamat pagi sayang, sini duduk di dekat Mama,'' ucap Belinda yang melihat kedatangan Meyra, yang sudah keluar dari dalam kamar Devano.

"Iya Mah. Selamat pagi juga Mah, Pah." Meyra membalas sapaan dari Belinda, dan ia segera pergi menghampiri Belinda dan Rajendra yang sedang duduk di ruang tengah.

"Mah, Pah ada yang mau aku bicarakan dengan Papa dan Mama," sambungnya. Ketika ia sudah duduk di dekat Belinda dan Rajendra.

"Kamu mau membicarakan soal apa Mey?" tanya Belinda.

"Apakah Mama dan Papa mengijinkanku dan Devano tinggal di apartemen?" jawab Meyra yang berterus terang, dan ia berharap sekali. Kalau Belinda dan Rajendra melarang Meyra dan Devano tinggal di apartemen.

"Iya tentu dong sayang, Mama dan Papa ingin kamu dan Devano bisa mengenal lebih dekat. Kalau di sini takutnya kalian berdua masih canggung dan malu-malu, tapi kamu tenang saja Mey. Mama dan Papa akan sering mengunjungimu, ke apartemennya Devano. Dan kalau Devano menyakiti kamu! Kamu jangan ragu-ragu memberitahukan itu semua sama Mama dan Papa," jelas Belinda sambil mengusap lengan Meyra.

"Iya Mah," balasnya sambil memaksakan sedikit senyuman.

"Aku kira, Mama dan Papa tidak akan mengijinkan Devano mengajakku tinggal di apartemennya. Tapi sayangnya dugaanku itu salah, terus bagaimana ini? Aku masih trauma dan takut tinggal di sana," sambung Meyra di dalam hatinya, yang tidak mau tinggal di apartemen Devano.

"Kamu kenapa Mey?" tanya Belinda yang melihat perubahan raut wajah Meyra, yang seperti orang gelisah dan ketakutan.

"Tidak apa-apa kok Mah," jawabnya yang ragu mengatakan ia trauma. Jika tinggal di apartemen Devano.

"Tidak kenapa-kenapa bagaimana? Muka kamu pucat dan tangan kamu juga dingin begini?" tanya Belinda lagi.

"Mungkin Meyra seperti itu. Karena belum makan Mah, dan kalau tangannya dingin seperti itu. Ya wajarlah, orang dia baru selesai mandi. Lebih baik Mama ajak Meyra sarapan, Papa masih mau menikmati kopi di sini," sahut Rajendra yang menyuruh Belinda. Untuk mengajak Meyra sarapan pagi.

"Iya Pah, yuk Mey kita pergi ke dapur." Belinda mengajak Meyra pergi ke dapur untuk sarapan pagi terlebih dahulu.

"Devano sudah bangun belum Mey?" tanya Belinda pada Meyra. Ketika mereka berdua sudah berada di dapur.

"Aku sudah bangun dari tadi Mah," jawab Devano yang mendengar pertanyaan mamanya. Karena ia langsung pergi menghampiri Meyra dan Belinda yang berada di dapur, ketika ia sudah keluar dari dalam kamarnya.

"Mama kira kamu itu belum bangun, makanya Mama menanyakan kamu sama Meyra. Soalnya kamu itukan susah di banguninnya," ujar Belinda.

"Buktinya sekarang ini, aku sudah bangun Mah," timpal Devano.

"Ya sudah, mumpung kamu sudah bangun. Kita sarapan pagi bersama," ajak Belinda pada Devano dan Meyra, untuk sarapan pagi bersamanya.

"Iya Mah," sahutnya.

Mereka semua pun sarapan pagi bersama, dan setelah selesai sarapan pagi. Belinda yang awalnya mengijinkan Devano dan Meyra tinggal di apartemen, kini ia akan membicarakan tentang itu lagi di depan Devano dan Meyra.

"Kamu jadi tinggal di apartemen bersama Meyra?"

"Jadi dong Mah," jawab Devano dengan penuh percaya diri.

"Tapi jangan sekarang yah, Van. Mama masih ingin Meyra beberapa hari ini tinggal di rumah ini, dan setelah itu barulah kamu dan Meyra tinggal di apartemen," ucap Belinda yang tidak jadi, memberikan ijin pada Devano yang mau mengajak Meyra tinggal di apartemennya.

Meyra yang mendengar itu, ia bisa bernafas lega. Karena Belinda tidak jadi mengijinkan Devano mengajaknya tinggal di apartemennya.

"Fiuh, akhirnya Mama tidak jadi mengijinkan aku dan Devano tinggal di apartemennya. Meski cuman beberapa hari saja tinggal di sini, setidaknya aku akan berusaha menghilangkan rasa traumaku," batin Meyra.

Sedangkan Devano, ia berdecak kesal dengan ucapan mamanya.

"Huuuh sial, kenapa lagi. Mama tidak mengijinkan aku dan Meyra tinggal di apartemen," gerutunya dalam hati mendengar keputusan mamanya, yang tidak memberikan ijin pada Devano yang mau mengajak Meyra tinggal di apartemennya.

"Bagaimana menurut kalian berdua?" sambung Belinda yang mempertanyakan tentang keputusannya yang berubah pikiran.

"Iya tidak apa-apa, Mah." Meyra dan Devano menjawabnya secara bersamaan. Akan tetapi, Meyra menjawab dengan senang hati. Sedangkan Devano menjawabnya dengan kesal.

Di saat Devano sedang kesal, tiba-tiba saja deringan handphone miliknya berbunyi. Devano pun segera mengambil handphonenya, dan pergi menjauh dari tempat duduknya tanpa berpamitan dengan Meyra dan mamanya.

"Naumi menghubungiku, apa jangan-jangan! Dia mau memberitahukan tentang kepulangannya?" batin Devano. Sebelum menerima panggilan telepon dari Naumi kekasihnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!