Bab 14 Hari Pernikahan

Meyra yang sedang mengetik balasan pesan dari temannya, ia refleks menekan panggilan telepon dari Ronald.

"Halo ..."

"I... iya," sahut Meyra gugup. Saat ia tidak sengaja menerima panggilan telepon dari Ronald.

"Apakah benar? Tentang kabar pernikahanmu yang akan di adakan besok pagi?" tanya Ronald yang langsung menanyakan tentang pernikahan Meyra dengan Devano. Karena ia ingin memastikan kebenarannya dari mulut Meyra.

"Iya benar, pak. Kalau pak Ronald ada waktu, besok datang yah ke pernikahan saya," jawab Meyra yang menyuruh Ronald. Untuk datang ke acara pernikahannya, yang akan di adakan besok pagi.

"Jadi berita pernikahanmu itu benar! Aku kira, itu cuman alasan kamu yang menolak cintaku?" Ronald langsung mematikan panggilan telepon begitu saja. Saat ia sudah mengetahui tentang pernikahan Meyra, yang memang benar akan menikah besok pagi.

"Pasti pak Ronald saat ini tengah kecewa, mendengar kabar pernikahanku," batin Meyra yang mengetahui perasaan Ronald, yang langsung mematikan panggilan teleponnya.

Meyra hanya bisa pasrah dengan keadaan ini, dan ia harus membuang jauh-jauh rasa cintanya terhadap Ronald.

"Maaf pak Ronald, bukan cuman kamu yang merasakan patah hati. Tapi aku juga merasakannya. Andai saja aku tidak sedang hamil, pasti aku akan menerimamu dan menolak perjodohan ini," lirih Meyra sambil menitikkan air mata. Karena ia tidak bisa bersama dengan Ronald, lelaki yang ia cintai.

Saat Meyra sedang bersedih, deringan ponsel milik Meyra kembali berdering.

"Ada apa Amelia menghubungiku lagi?" lirih Meyra yang melihat panggilan telepon dari Amelia.

Meyra segera menghapus air matanya. Sebelum ia menerima panggilan telepon dari Amelia.

"Ada apa lagi Mel?"

"Meyra, berita pernikahanmu membuat pak Ronald galau maksimal dan..."

"Kenapa kamu bisa tahu, tentang pak Ronald yang mengungkapkan perasaannya padaku kemarin?" Meyra yang penasaran langsung memotong ucapan Amelia, yang belum selesai berbicara. Karena Meyra merasa tidak pernah menceritakan pada Amelia, tentang Ronald yang mengungkapkan perasaan cinta kepadanya.

"Apa... jadi beneran pak Ronald itu mencintai kamu, Mey." Amelia kaget mendengar ucapan Meyra.

"A... aku pikir kamu sudah mengetahuinya, soalnya tadi kamu bilang. Kalau pak Ronald galau mendengar kabar pernikahanku," sahut Meyra.

"Makanya, kalau orang lagi  bicara itu. Jangan suka di potong, aku tadi bicara seperti itu. Karena pak Ronald menanyakan tentang kabar pernikahanmu, pada semua karyawan yang bekerja di kafe. Dan setelah pak Ronald  mengetahui kebenarannya, aku melihat raut wajahnya yang bersedih. Jadi sekarang ini aku bisa mengetahui kesedihan hatinya, yang ternyata di tolak cintanya oleh kamu," jawab Amelia menjelaskan.

"Ya bisa jadi Mel," balas Meyra pelan. Karena ia bisa merasakan apa yang di rasakan oleh Ronald, sebab dirinya pun merasakannya.

"Kok suara kamu terdengar seperti orang yang galau juga. Apa jangan-jangan! Kamu mencintai pak Ronald?" tanya Amelia yang ingin mengetahui perasaan Meyra terhadap Ronald.

"Apaan sih, Mel. Aku rasa pak Ronald itu bukan galau. Karena aku tolak, tapi mungkin ada hal lain yang membuat dia sedih." Meyra mengalihkan pertanyaan dari Amelia.

"Meyra, dengarkan aku dulu ya. Aku itu sudah bisa menebak dari dulu. Kalau pak Ronald itu mencintai kamu. Karena setiap pak Ronald bertemu dengan kamu, dia nampak tersenyum bahagia. Aku hanya ingin tahu! Apakah kamu juga mencintai pak Ronald?" tanyanya lagi.

"Aku rasa, kamu sudah tahu jawaban dari pertanyaan mu itu Mel. Karena besok pagi aku akan menikah," jawab Meyra yang masih tetap tidak mau menjawab pertanyaan Amelia, yang ingin mengetahui perasaan cintanya pada Ronald.

"Iya aku tahu, Mey. Kalau besok pagi itu kamu akan menikah, tapi aku ini cuman mau tahu tentang perasaan kamu sama pak Ronald, hanya itu saja kok. Jadi jawab saja pertanyaanku, Mey? Jangan mengalihkan pertanyaanku dengan perihal pernikahan kamu, yang akan di adakan besok pagi," tutur Amelia yang terus memaksa Meyra. Untuk menjawab pertanyaannya.

Meyra menarik nafas panjang, dan membuangnya secara kasar.

"Baiklah, aku akan menjawab pertanyaan mu. Sejujurnya... aku memang mencintai pak Ronald, Mel. Tapi semua itu sudah terlambat. Karena besok pagi aku akan menikah dengan Devano." Meyra akhirnya menjawab pertanyaan Amelia, dan mengakui dirinya yang mencintai Ronald.

"Tapi kalau aku boleh tahu! Apakah kamu mencintai calon suamimu? Secara gitu yah, Mey. Kamu dan Devano itu  di jodohkan, dan aku rasa benih-benih cinta belum tentu ada di hati kalian berdua. Benarkan?" Amelia kini menanyakan tentang perasaan Meyra terhadap Devano calon suaminya.

"Mungkin sekarang ini aku dan dia tidak saling mencintai. Tapi aku tidak tahu kedepannya! Apakah aku dan dia bisa saling jatuh cinta? Sudahlah Mel, jangan membahas masalah cinta lagi.  Aku cuman mau mengingatkan kamu, supaya kamu dan Rafael besok pagi bisa datang ke acara pernikahanku. Sudah dulu ya, Mel." Meyra segera mematikan panggilan telepon dari Amelia. Setelah ia mengatakan itu pada Amelia.

"Aku menikah dengannya, cuman demi bayi yang berada di dalam kandunganku," lirih Meyra yang menitikkan air mata. Ketika ia sudah mengakhiri panggilan telepon dari Amelia, sambil menggenggam erat handphone miliknya.

_______

Keesokan harinya.

Suasana acara akad nikah Meyra dan Devano, tidak lama lagi akan segera di mulai. Para tamu undangan pun sudah mulai berdatangan. Untuk menghadiri acara akad nikah Meyra dan Devano, yang di adakan pagi hari ini.

Meyra pun kini sudah di rias dan mengenakan pakaian pengantin, yang ia pilih di butik Ladyna Wedding organizer. Meyra pun melihat penampilannya saat ini, di meja rias seorang diri. Karena orang-orang yang berada di dalam ruang rias, mereka semua sedang merapikan peralatan makeup.

"Semua orang pasti akan bahagia di hari pernikahannya, tapi tidak denganku. Aku menikah dengannya, hanya demi anak yang berada di dalam kandunganku," batin Meyra yang bersedih dengan pernikahan, yang akan di jalaninya.

Leni yang masuk ke dalam ruang rias, ia segera menghampiri Meyra yang sedang duduk di meja rias.

"Kamu jangan bersedih di hari pernikahanmu, Mey. Cepat hapus air matanya," ucap Leni yang memberikan tisu kepada Meyra.

Meyra pun menerima tisu dari bibinya, dan segera menghapus air matanya.

Dina yang sudah selesai merapikan peralatan makeup, ia segera mendekati Meyra yang sedang bersama Leni bibinya.

"Kamu tampak cantik dan cocok menggunakan baju pengantin yang kamu pilih, Mey." Dina memuji kecantikan Meyra, yang mengenakan pakaian rancangannya, dan wajah Meyra pun sudah selesai di rias.

"Aaah Tante bisa saja, yang membuat cantik itu baju pengantin rancangan Tante," sahut Meyra sambil tersenyum manis.

"Tapi beneran Mey, kamu cantik. Bibi sampai pangling lihat kamu," timpal Leni yang membenarkan ucapan Dina, yang memuji Meyra.

"Tuh kan bener! Apa yang Tante katakan. Bibi kamu juga memuji kecantikan mu, pasti Devano akan terpesona melihat istrinya," ujar Dina sambil tersenyum senang melihat penampilan Meyra hari ini.

"Terima kasih Tante, Bibi atas pujiannya." Meyra mengucapkan rasa terima kasih atas pujian dari Dina dan Leni.

"Yuk kita ke luar dari sini, sebentar lagi akan di mulai acara ijab kabulnya." Leni mengajak Meyra ke luar dari ruang rias.

"Tante mau menemani kamu," ucap Dina yang memegang tangannya Meyra.

Leni pun ikut memegang tangan Meyra yang satunya lagi, dan mengajaknya ke luar dari ruang rias. Karena acara ijab kabul akan segera di mulai.

Semua mata tamu undangan yang hadir, mereka semua menatap wajah Meyra yang sudah masuk ke dalam acara akad nikahnya. Dan kini Meyra duduk di sebelah Devano, yang akan mengucapkan ijab kabul.

Devano dengan suara lantang berhasil mengucapkan ijab kabul, dengan satu kali tarikan nafas.

Sah.

Sah.

Semua para saksi mengucapkan kata sah. Di saat Devano sudah selesai mengucapkan ijab kabul, dan kini Devano dan Meyra resmi menjadi sepasang suami istri.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!