"Dari luar," jawab Elizabeth.
"Luar mana?" tanya Albert dengan berteriak yang membuat Elizabeth tersentak kaget.
Elizabeth menatap Albert dengan tatapan tak biasa, perlahan rasa takut mulai menghampiri dirinya.
"Aku keluar dengan Hardan," jawab Elizabeth.
Brak
Albert menggebrak meja yang tentu membuat Elizabeth tersentak kaget untuk kedua kali.
"Apa! keluar dengan Hardan!" hardik Albert.
Elizabeth mengangguk, dia sungguh takut melihat Albert yang marah seperti ini. Baru kali ini Albert marah seperti ini, apa hanya gara-gara keluar dengan Hardan dia sangat marah?
Albert mendekati Elizabeth yang berdiri tak jauh dari tempatnya.
"Kamu itu sakit bisa-bisanya keluar dengan Hardan, kalau terjadi apa-apa dengan kamu bagiamana!"
Albert tak henti-hentinya memarahi Elizabeth, ini semua dia lakukan semata karena khawatir dengan Elizabeth.
Dirinya sengaja pulang lebih awal agar bisa merawat Elizabeth yang sakit dan betapa kecewanya dia saat tiba di rumah dirinya tidak menemukan Elizabeth di kamar.
Melihat Elizabeth yang hanya menunduk membuat Albert menghela nafas, dia sangat iba pada calon istrinya.
"Jangan lakukan ini lagi, kamu tidak tau berapa khawatirnya aku," gumamnya.
Albert membawa Elizabeth dalam pelukannya, entah apa yang terjadi dengan dirinya dia juga tdiak tau.
Dalam pelukan Albert, tangis Elizabeth pecah dia memukul-mukul dada Albert dengan tangannya. Dirinya kesal pada Albert yang seakan mempermainkan perasaannya. Marah, baik, jahat, lembut ya begitu terus sikap Albert terhadap dirinya.
"Maafkan aku karena telah marah padamu," bisik Albert.
Seketika tangis Elizabeth berhenti, dia tidak menyangka seorang Tuan Muda mau meminta maaf pada dirinya yang merupakan calon istri tak dianggap.
"Nggak, kamu selalu seperti itu Albert," sahut Elizabeth.
Albert semakin erat memeluk Elizabeth, dia memang tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, ada rasa marah, kesal dan rasa tak nyaman serta rasa-rasa lainnya jika Elizabeth tidak menurut apalagi Elizabeth sampai keluar bersama Hardan.
Elizabeth memeluk Albert dengan erat juga, meraka berdua hanyut dalam perasaan masing-masing, perasaan cinta yang sama-sama mereka rasakan tapi terhalang gengsi yang membumbung tinggi.
"Aku heran denganmu Albert sampai aku tidak berani berharap dengan perasaanku sendiri," batin Elizabeth.
Puas berpelukan, Albert akhrinya mengakhiri pelukannya, dia mengangkat dagu Elizabeth dan mencium bibir Elizabeth. Niatnya ingin mencium dengan lembut tapi jadi ciuman yang tak karu-karuan.
Maklum Inilah pertama kalinya Albert mencium wanita begitu pula dengan Elizabeth yang pertama kali dicium seorang pria.
Kedua pasangan sejoli ini meski tinggal di kota London namun mereka seperti tinggal di daerah pedalaman, yang mana cara berciuman saja mereka tidak bisa, kalah dengan anak SMP yang sudah ahli ciuman.
"Kaku sekali," protes Albert sesaat dia melepas pautannya.
"Maaf ini pertama bagiku Albert," timpal Elizabeth.
"Astaga kemana saja dirimu Elizabeth, usia dua puluh tahun tapi belum pernah berciuman," ejek Albert.
"Nggak usah mengatai aku, seperti kamu nggak saja, usia kamu malah sudah dua puluh lima tahun tapi belum pernah berciuman, dasar cemen."
Ejek Elizabeth yang membuat keduanya terlibat cek cok kembali.
Baru saja berciuman kini mereka kembali lagi bertengkar, memang persis seperti tom and Jerry yang selalu bertengkar sepanjang tahun.
Malam harinya seusai pekerjaan Elizabeth selesai dia pamit untuk pulang tapi Albert melarang Elizabeth pulang karena dia harus menemaninya mengerjakan laporan.
"Biasanya kan juga tanpa aku, kenapa sekarang manja ingin aku yang menemani?" protes Elizabeth.
"Ini perintah jadi laksanakan," sahut Albert.
Mau nggak mau Elizabeth menurut, dia menemani Albert mengecek ulang laporannya.
Bingung mau apa, Elizabeth akhirnya memutuskan untuk melihat film dari ponselnya.
"Astaga tampan sekali," kata Elizabeth yang bisa didengar oleh Albert.
"Masih tampan aku," sahut Albert yang tidak terima Elizabeth memuji pria lain.
"Mana ada, Mr Grey sangat tampan, kalau kamu jauh darinya," timpal Elizabeth.
Albert yang penasaran dengan pria yang disebut tampan oleh Elizabeth berjalan mendekat, dia mengambil ponsel Elizabeth yang masih memutar film.
"Pria ini yang katamu tampan," kata Albert dengan penuh penekanan.
"Iya lah, lihatlah matanya, hidungnya, senyumnya, bibirnya semua idola para wanita," sahut Elizabeth.
"Dari segi manapun tetap kalah ma aku." Albert tidak terima.
Tepat saat Albert melihat filmnya kembali adegan panas dalam film tersebut dimulai, memang yang Elizabeth lihat adalah film erotis yang diangkat dari sebuah novel terlaris di masanya.
"Oh my God," gumam Albert.
Adegan panas dalam film tersebut membuat Albert seketika, tanpa kata dia langsung memberikan ponsel Elizabeth kembali.
"Jangan dilanjut atau kamu akan khilaf nanti," kata Albert.
Elizabeth yang jatuh hati instan pada sang pemain tentu menikmati adegan dewasa yang ada di dalam film, dia tidak percaya kalau pemain benar-benar telan-jang.
"OMG," kata Elizabeth sambil menutup matanya dengan jari yang dibuka.
Di mejanya Albert tidak konsen membuat laporan, bayangan film yang baru dilihatnya membuat otaknya berkeliling kemana-mana membuat bagian bawahnya nyut-nyutan.
"Astaga," kata Albert.
Elizabeth pun sama, adegan dewasa yang dilihatnya bagian bawahnya juga nyut-nyutan, tubuhnya juga meremang dan memanas.
Beberapa waktu kemudian, Elizabeth dan Albert saling pandang dengan tatapan yang sulit diartikan dengan kata-kata.
"Apa aku makan saja dia," batin Albert.
"Apa aku akhiri saja kegadisanku malam ini," batin Elizabeth.
Memang hidup diluar sangat berbeda dengan hidup di tanah air, di sini pantang melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi disana gadis yang masih virgin akan dihina dan dibilang cupu.
Entah apa yang terjadi pada mereka hanya mereka yang tau
Di sisi lain, anak buah David terus menggali informasi mengenai kekasih Daniel mereka mendapatkan secuil info jika kekasih Daniel penuh bekerja di sebuah Club malam.
Tak ingin membuang waktu anak buah Paman David langsung mencari informasi di club malam tersebut ternyata benar dulu ada seorang wanita hamil yang bekerja dia club' malam tersebut namun hanya setahun saja kemudian resign.
Di sisi anak buah David mengalami kebuntuan, kelihatannya kekasih Daniel sangat pintar, jejaknya benar-benar tidak mau diketahui mungkin dia takut kalau anaknya dalam masalah apalagi sampai ditemukan Sean dkk.
Paman David yang mendapatkan laporan dari anak buahnya nampak putus asa, apa misteri anak David tidak akan terkuak?
Beberapa saat kemudian David menerima sebuah foto wanita, dia inilah yang diduga sebagai kekasih Daniel, saat pertama kali melihat Foto tersebut David sangat kaget bagaiamana tidak foto itu nampak tidak asing bahkan dengan sangat jelas dengan foto yang dilihatnya beberapa waktu yang lalu.
"Tidak mungkin, tidak mungkin kalau dia adalah kekasih Daniel si pembunuh Rara," gumam uncle David tak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
dengn kpala dingin kn bsa to gk hrs teriak,ap gk malu didengar orng luar
2023-03-27
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
Albert klok ngomong jngn sambil teriak ,elizabert jd takut dn enggn ngong,gk akn klar dngn teriak klok caranya penyelesaian kyk bgtu
2023-03-27
0
Libra girl
konflik datang
2023-03-18
1