Mempora-porandakan Hati

Elizabeth menatap ibunya yang memejamkan mata, entah mengapa kali ini dia merasa kalau wajah ibunya sangat pucat.

"Ibu saya baik-baik saja kan Dok?" tanya Elizabeth.

Dokter menatap Albert karena mereka bingung harus menjawab apa.

"Ibu kamu sudah sembuh, penyakitnya telah diangkat Tuhan, ibu kamu tidak akan merasakan sakit lagi," jawab Albert.

Tersungging senyuman di bibir Elizabeth, tapi saat dia menggenggam tangan sang ibu dia merasakan kalau tangan ibunya sangat dingin, bahkan warnanya pucat seperti tangan orang yang sudah meninggal.

Senyuman yang terukir berangsur memudar bersamaan dengan matanya yang mulai berkaca.

"Ibu aku nggak pergi kan? dia hanya tidur kan?" tanya Elizabeth.

Tangan Albert semakin menggenggam erat tangan Elizabeth bahkan dia membawa Elizabeth dalam pelukannya.

"Ibu kamu sudah berada disana bersama Tuhan, dia sudah bersama ayah kamu dan mungkin saja bertemu dengan mommy aku," ucap Albert yang sontak membuat Elizabeth histeris.

Dia melepaskan pelukan Albert dan langsung memeluk sang ibunda, berat memang tapi tidak ada satupun yang bisa melawan takdir Tuhan.

"Ikhlaskan, ini mungkin yang terbaik Elizabeth daripada ibu kamu terus melawan penyakitnya dengan rasa sakit," hibur Albert.

"Kini aku sendiri Albert, ayah sudah pergi dan kini ibu aku," sahut Elizabeth.

Albert mengelus rambut Elizabeth kemudian meminta Dokter untuk membawa tubuh ibu Elizabeth keluar karena harus segera dilakukan pemakaman.

Dalam pelukan Albert Elizabeth menangis histeris, dia mengungkapkan semua yang ada di hatinya, dia bilang kalau selama ini ibunya sudah bekerja keras untuk dirinya dan belum sempat membalas semua yang telah dilakukan ibunya kini Tuhan sudah memanggilnya.

"Keinginan ibuku yaitu melihat aku menikah, tapi sebelum aku menikah ibu sudah pergi bahkan aku belum memberi tahu ibuku jika aku telah memiliki calon suami hasil perjodohan yang tidak diinginkan," kata Elizabeth.

Albert teringat kembali akan mommy nya dulu, Mommy Rara juga ingin melihat Albert menjadi orang sukses, meski kini kesuksesannya berkat para Daddy namun Albert memiliki sebuah sekolah untuk anak-anak yang memiliki IQ tinggi seperti dirinya.

Dahulu, Daddy Daffa meminta Albert untuk menjadi Dokter meneruskan dirinya namun bakat Albert bukan di bidang kesehatan.

Paman David meminta Albert untuk menjadi sesuai apa yang Albert inginkan yaitu ahli IT yang bisa membantu negara dalam melacak para hecker dan juga peretas yang merugikan negara namun Uncle Sean melarang dengan alasan kalau pekerjaan ini sangat berbahaya sehingga Uncle Sean meminta Albert untuk melanjutkan perusahannya yang saat itu sudah menjadi perusahan nomor satu di Eropa.

Awalnya Albert menolak namun seiring berjalannya waktu, setelah dia tahu kalau uncle Sean adalah ayah kandungnya Albert memutuskan untuk menjadi pewaris semua aset Uncle Sean termasuk yang berada di tanah air.

Tak hanya aset Sean, dia juga mewarisi semua aset mommy Rara dulu, aset Daddy Daffa dan juga aset paman David, tak bisa terbayang berapa kekayaan Albert saat ini.

********

Albert yang tidak pulang menghubungi para Daddy dan memberitahukan kalau ibu Elizabeth telah meninggal, mereka juga meminta Para Daddy untuk menghadiri pemakaman ibu Elizabeth.

"Kamu tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman ibu kamu karena semua biar aku yang tanggung," kata Albert.

Prosesi pemakaman sudah dilakukan, Elizabeth menabur bunga diatas pusara ibundanya sambil mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya.

"Keinginan ibu sudah terwujud, kini ibu dan ayah sudah bertemu disana," kata Elizabeth.

Albert dan para Daddy mengajak Elizabeth untuk pulang namun Elizabeth ingin pulang ke apartemennya dia ingin mengenang kembali kembangan ibunya disana.

Para Daddy meminta Albert untuk menemani Elizabeth, siapa tau Elizabeth membutuhkan tempat bersandar.

"Saat ini dia sangat rapuh, hilangkan ego kamu dan temani dia," bujuk uncle Sean.

Tanpa Uncle Sean tau dari semalam Albert lah yang menjaga Elizabeth, dia sampai tidak tidur demi menjaga Elizabeth.

Selepas kepulangan para Daddy, Albert dan Elizabeth juga memutuskan pulang, di dalam apartemen miliknya Elizabeth berkeliling untuk mengingat ingat kenangan akan ibundanya.

"Sudah jangan menangis, ibu kamu sudah bahagia disana," hibur Albert.

Elizabeth mengangguk dan mengajak Albert untuk istirahat karena wajah Albert nampak lelah sekali.

"Kamu kelihatan lelah sekali Albert, istirahatlah," kata Elizabeth.

"Iya, aku mengantuk sekali. Ayo temani aku tidur," ajak Albert.

Elizabeth menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bagaimana mungkin Albert mengajaknya istirahat bersama.

Masih dalam kebengongannya Albert menarik tangan Elizabeth dan membawanya ke kamar, saat melihat tempat tidur Albert langsung merebahkan diri.

"Tidurlah bersamaku." Albert menepuk bantal di sampingnya.

Meski kikuk namun Elizabeth menuruti kemauan Albert, dia berbaring disisi Albert.

Sikap Albert benar-benar membuat Elizabeth tertawan, dia sampai deg deg an apalagi saat ini tangan Albert melingkar di perutnya.

"Kalau seperti ini terus, aku bisa jatuh cinta sama kamu Albert," batin Elizabeth.

"Apa yang kamu pikirkan Elizabeth?" tanya Albert.

"Kamu, eh maksud aku ibu aku," jawab Elizabeth.

Tangan Albert menggenggam tangan Elizabeth, dia tidak ingin Elizabeth terus memikirkan ibunya yang sudah di surga.

"Yang terpenting sekarang adalah doa kamu untuk ibu kamu," kata Albert.

Elizabeth mengangguk sambil tersenyum, dia tak tau bagaiamana dirinya tanpa Albert.

"Makasih Albert kamu ada disisi aku saat ibu pergi,"

Elizabeth mengucapkan banyak terima kasih pada Albert.

"Sama-sama," sangat Albert.

Baru sebentar saja Albert nafas Albert sudah teratur, rasa simpati dan iba kepada Elizabeth mengalahkan sikap semena-menanya, mengalahkan rasa bencinya terhadap Elizabeth.

Dia mirip sekali dengan Uncle Sean, meskipun uncle Sean sangat kejam tapi di sisi lain dia memiliki rasa peduli yang tinggi, dulu dialah yang membantu Daddy Daffa kuliah sehingga Daddy Daffa bisa menjadi dokter hebat.

Elizabeth terus saja menatap Albert dengan tidur di hadapannya, tak bisa dipungkiri kalau wajah Albert sangat tampan, hidungnya sangat mancung dengan bibir yang seksi.

"Bagaiamana bisa ada mahkluk sempurna seperti kamu Albert," gumam Elizabeth.

"Ah aku ini kenapa."

Elizabeth membuang tatapannya, dalam sehari sikap Albert sudah mempora-porandakan hatinya.

Tiga jam telah berlalu namun Albert masih belum bangun, ingin sekali membangunkan Albert namun Elizabeth mengurungkan niatnya.

"Lebih baik aku membuatkan dia makanan," gumam Elizabeth.

Dengan hati yang berbunga, Elizabeth pergi ke dapur untuk memasak, di lemari es ada spaghetti dan juga keju.

"Buat spaghetti Mozza saja," kata Elizabeth.

Tak sampai satu jam, Elizabeth sudah menghidangkan spaghetti mozza dengan saus barbeque.

Seusai masak, Elizabeth masuk ke kamar untuk membangunkan Albert karena sudah waktunya makan malam.

"Albert ayo kita makan,"

Karena Albert tak kunjung bangun, Elizabeth memutuskan untuk menggoyang tubuh Albert.

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

sabar Eliza,semua yg bernyawa akn kmbali ke penciptanya,kita gk bsa berbuat ap2 kcuali pasrah

2023-03-27

0

ᵉˡ̳༆sinta sari

ᵉˡ̳༆sinta sari

coba bangunin nya manggil sayang...pasti si albert langsung bangun

2023-03-14

1

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

calon istri Sholehah 🤣🤣🤣

2023-03-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!