Wanita Pilihan Daddy'S (Suami Biadab 2)
Brak...
Sebuah mobil keluaran teratas di Inggris Lord Fiesta menabrak sebuah mobil mewah Rolls Royce yang ditumpangi oleh Daddy Daffa, Uncle Sean dan juga Paman David, insiden tersebut membuat mobil mewah yang harganya selangit tersebut tergores cukup dalam.
Si penabrak langsung keluar untuk meminta maaf.
"Mohon maaf Tuan, saya terburu-buru sehingga menabrak mobil kalian," kata seorang gadis muda yang menabrak mobil Uncle Sean dkk.
Paman David melihat kerusakan mobil Uncle Sean, dia mengerutkan alis karena untuk memperbaiki mobil Rolls Royce diperlukan biaya yang nggak sedikit.
"Mobil Lord Fiesta kamu tidak akan cukup untuk mengganti biaya memperbaiki mobil kami," kata Paman David.
Seketika wajah gadis itu memucat, dia sungguh takut jika ketiga pria tua tampan di depannya akan melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib.
Daddy Daffa nampak menatap gadis tersebut, melihat wajah ketakutan dia teringat akan Mommy Rara ketika masih disiksa Paman Sean.
"Boleh kami minta identitas kamu?" tanya Daddy Daffa.
"Boleh Tuan, ini kartu identitas saya lalu ini alamat saya bekerja, saya pasti tanggung jawab tapi bolehkah saya pergi? saya ada urusan yang sangat penting, saya mohon."
Gadis tersebut memohon dengan mata yang membasah sehingga ketiga pria paruh baya tampan ini membiarkan gadis itu pergi.
*********
"Albert kamu sudah besar, kapan kamu akan menikah?"
Selalu pertanyaan itu yang akhir-akhir ini dilontarkan oleh ketiga daddy-nya sehingga membuat Albert sangat kesal.
Daddy Daffa, Sean dan David sangat mencemaskan Albert karena sudah menginjak dua puluh lima tahun tapi anaknya masih belum terlihat membawa wanita pulang ke rumah.
"Kalian malah sudah tua, kenapa belum ada yang menikah?"
Dan lagi-lagi Albert mengajukan pertanyaan balik untuk ketiga Daddy-nya.
Tak ingin berdebat dengan para Daddy, Albert memilih pergi ke kamarnya, lebih baik dia mengecek laporan perusahaan daripada ditanya macam-macam terkait jodoh oleh para Daddy.
Ketiga Daddy ini hanya bisa menggelengkan kepala karena begitulah Albert setiap ditanya kapan menikah, pertanyaan baliknya membuat ketiga Daddy-nya terdiam tanpa bisa berkata apa-apa lagi.
"Buah duku, buah mangga, pusing aku mikir anak kita." Paman David memijat pelipisnya yang mulai terasa pening.
"Diana makan mangga, sama aku juga," sahut uncle Sean.
Daddy Daffa semakin pening melihat kedua partnernya adu pantun. Apakah ini efek karena melajang seumur hidup? entahlah.
"Kita harus membuat rencana, agar Albert mau menikah," kata Daddy Daffa.
"Betul," sahut uncle Sean.
"Masa iya dia mau mengikuti kita yang tidak bisa move on dari mommy nya," timpal Daddy Daffa.
Ketiga lelaki paruh baya nan tampan ini memikirkan rencana yang pas agar Albert mau menikah, mereka tidak ingin mendiang mommy nya bersedih disana karena anak semata wayangnya tidak memilik teman hidup.
"Jangan-jangan anak itu penyuka sesama jenis,"
Paman David berceloteh yang sontak membuat Paman Sean dan Daddy Daffa melemparkan tatapan mautnya.
"Sembarangan! benih aku tuh berkualitas tinggi mana mungkin aku memiliki anak penyuka sesama jenis," maki uncle Sean.
"Dari kecil aku selalu memberikan makanan yang bergizi, vitamin serta edukasi yang baik mana mungkin anak aku bisa menjadi lelaki menyimpang." Daddy Daffa ikut menimpali.
Paman David mengangkat jari tengah dan telunjuknya yang artinya dia meminta damai kepada uncle Sean dan juga Daddy Daffa.
"Aku bingung bagiamana caranya membujuk Albert agar dia mau menikah, kalian kan tau kalau anak itu sulit sekali disuruh menikah, perasaan menikah rasanya sangat nikmat kenapa dia enggan sekali melakukannya?
Uncle Sean sangat heran dengan anak semata wayangnya.
Ketiga pria paruh baya nan tampan ini nampak berpikir dan akhrinya mereka memiliki ide brilian untuk membuat Albert mau menikah.
Senyuman licik tersungging di bibir mereka, nampak sekali keoptimisan di wajah mereka.
Keesokan harinya uncle Sean nampak lemas di tempat tidurnya, dia meminta Daddy Daffa untuk memanggilkan Albert.
"Uncle kenapa?" tanya Albert saat tiba di kamar uncle Sean.
Mata uncle Sean nampak membasah, dia menatap Albert dengan tatapan sedihnya.
"Uncle tidak baik-baik saja Albert, uncle rasa tidak lama lagi uncle akan menyusul mommy kamu," kata Uncle Sean.
Raut wajah Albert terlihat sedih, kenangan akan kehilangan mommy nya dulu kini hinggap di otaknya, dia tidak ingin kehilangan uncle Sean yang telah merawatnya dengan penuh cinta.
"Uncle, Albert sudah kehilangan mommy, Albert tidak ingin kehilangan uncle," ucap Albert.
Uncle Sean yang hanya pura-pura nampak tak tega melihat anak semata wayangnya bersedih, dia serba bingung apa harus sandiwaranya berlanjut?
Daddy Daffa mengkode uncle Sean untuk melanjutkan sandiwaranya.
"Uncle hanya ingin melihat kamu menikah sebelum uncle pergi Albert,"
Sontak Albert menatap ayah kandungnya, dia merasa kesal akan permintaan pamannya yang lagi-lagi memintanya untuk menikah.
"Tidak bisakah diubah permintaanya uncle?" tanya Albert.
"Tidak," jawab Uncle Sean.
"Ayolah uncle, bagaimana kalau uncle yang menikah,"
Ucapan Albert membuat Paman David tertawa, mana ada orang mau mati malah ditawari menikah.
"Menikah hanya sekali Albert, dan uncle sudah melakukannya, yang belum menikah sama sekali paman David dan...."
Daddy Daffa menyenggol tangan Uncle Sean, memang dari kecil mereka bertiga masih belum memberitahukan kenyataannya pada Albert, mereka takut kalau Albert bersedih dan membenci mereka semua.
"Dan siapa?" tanya Albert.
"Kamu," jawab Daddy Daffa.
Bujukan maut para Daddy membuat Albert menyerah, akhirnya dia menyetujui kemauan para Daddy tapi sekarang yang jadi masalah adalah siapa yang akan menikah dengan Albert?
"Ya sudah kalian cari dulu wanita yang nantinya akan menjadi jodoh Albert," kata Albert lalu pamit pergi ke pergi kamarnya.
Selepas kepergian Albert, para Daddy melakukan rapat paripurna, mereka bingung kira-kira siapa jodoh yang pas untuk anak mereka?
"Bagaiamana kalau Stefany, dia anak dari Mr Wiliam teman kita Tuan Sean," saran paman David.
"No, gadis itu terlalu berani. Apa kamu nggak ingat beberapa waktu yang lalu saat kita pergi ke rumah William, dia keluar hanya menggunakan bikini saja, apa jadinya jika dia bersanding dengan Albert," sahut Paman Sean.
"Bisa-bisa iman kita tergoda punya menantu seperti dia," timpal Daddy Daffa.
"Aku juga khawatir kalau kamu khilaf David," goda Paman Sean.
Paman David sangat kesal dengan Paman Sean, mana mungkin bisa khilaf dengan menantu sendiri.
"Bagaimana dengan Claire?" kini gantian Daddy Daffa yang memberikan sarannya.
"Claire? siapa dia?" tanya Daddy Daffa dan juga Paman David barengan.
"Dia keturunan dari keluarga Richard, dialah yang memegang saham rumah sakit tempat kamu bekerja dulu Daffa," jawab uncle Sean.
"Oh gadis itu, bukankah dia suka gonta-ganti pria? apa kamu mau anak kita jadi korban selanjutnya? dia sudah patah hati sekali saat kehilangan mommy nya aku nggak mau dia patah hati lagi," sahut Daddy Daffa.
Mereka berfikir lagi, kalau ini nggak cocok itu nggak cocok lantas siapa?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-03
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
salah kalian ,dulj gk bsa jaga istri baek baek,ska nyiksa istri,skrng ngmngin istri masa lalu,telat
2023-03-30
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
ke 3 dady malah saling balas membalas puisi
2023-03-30
0