Saat akan membangunkan Elizabeth, hardan nampak melihat tubuh Elizabeth terus menggigil, dirinya yang awalnya santai kini nampak panik.
Dengan cepat dia segera menggendong tubuh Elizabeth dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Dia membaringkan Elizabeth di atas sofa, Hardan ingin melepas baju Elizabeth namun dia mengurungkannya karena takut Elizabeth marah setelah siuman.
"Ibu,"
Elizabeth mengigau memanggil ibunya dan ini membuat Hardan semakin panik. Hardan beranjak untuk mengambil selimut dan juga kompres.
Beberapa kali dikompres, tubuh Elizabeth sudah tidak menggigil lagi, dia juga sudah tidak mengigau.
"Syukurlah dia sudah tidak menggigil lagi," kata Hardan.
Semalaman Harden menunggu Elizabeth, dia benar-benar takut jika terjadi apa-apa dengan Elizabeth.
Tak terasa pagi datang dengan cepat, Hardan yang sudah bangun terlebih dahulu membuatkan sup untuk Elizabeth.
"Pagi Elizabeth," sapa Hardan sesaat setelah Elizabeth bangun.
Elizabeth nampak kebingungan kenapa ada Hardan di depannya. Dia ingat kembali apa yang terjadi semalam.
Kenapa kamu tidak membawa aku pulang ke apartemen?" tanya Elizabeth.
"Aku tidak tahu alamat apartemen kamu sehingga aku membawa kamu ke rumahku," jawab Hardan.
Disisi lain Albert dampak risau karna Elizabeth tidak datang ke rumahnya, Albert mondar-mandir seperti orang kebingungan hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke apartemen Elizabeth.
Setibanya di sana Albert langsung naik ke unit milik Elizabeth, lama memencet bel namun tidak ada yang membukakan pintu, sehingga Albert semakin panik.
Akhirnya dia pun mengambil ponselnya dan menghubungi Elizabeth, beberapa kali menelpon tapi Elizabeth tidak menjawab panggilannya, hingga panggilan ketujuh Elizabeth baru menjawabnya.
"Kemana saja kenapa tidak menjawab panggilan teleponku dengan cepat," maki Albert dalam panggilan teleponnya.
"Cepat bukakan pintu aku berada di depan apartemenmu," imbuh Albert.
Elizabeth menjelaskan kalau dirinya tidak berada di apartemen saat ini melainkan di rumah Hardan.
Mendengar penjelasan dari Elizabeth membuat tangan Albert langsung mengepal, darahnya mendidih saat tahu Elizabeth menginap di rumah Hardan.
"Tunggu aku akan menjemputmu sekarang," kata Albert lalu mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.
Dengan langkah cepat Albert turun lalu dia melajukan mobilnya dengan kencang menuju rumah Hardan.
Setibanya di rumah Hardan, Albert menggedor-gedor pintu sembari memanggil nama Elizabeth.
Hardan yang kesal berjalan untuk membukakan pintu, dia memarahi Albert karena pagi-pagi telah menggedor pintu.
"Kamu nggak bisa mengetuk pintu secara halus," kata Hardan.
Tanpa merespon ucapan Hardan Albert langsung masuk ke dalam rumah, segera mencari keberadaan Elizabeth dan benar saja nampak Elizabeth yang kini berbaring di atas sofa.
"Ayo kita pulang."
Albert langsung menarik tangan Elizabeth, tapi Elizabeth membuang tangan Albert lalu dirinya berjalan mendekati Hardan yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berada.
"Hardan terima kasih karena kamu telah menyelamatkan aku, dan untuk ucapannya jangan dimasukkan ke dalam hati dirinya memang seperti itu," kata Elizabeth.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada Hardan, Elizabeth langsung keluar dengan raut wajah kesal.
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah Albert, Elizabeth nampak diam, dia tidak bicara sepatah kata pun kepada Albert, begitu pula sebaliknya.
Setibanya di rumah Albert, Elizabeth langsung masuk saja, saat berpapasan dengan para Daddy dirinya hanya tersenyum.
"Elizabeth," teriak Albert.
Elizabeth yang sangat kesal dengan Albert, tak menggubris panggilan calon suaminya, dia memutuskan untuk berbaring di kamar tamu karena dia merasakan tubuhnya tidak baik-baik saja.
Tanpa menutup pintu Elizabeth langsung saja berbaring di tempat tidur, dirinya menarik selimut dan langsung memejamkan mata.
Albert yang tak sengaja lewat di depan kamar tamu nampak kaget dia mengira kalau Elisabeth melaksanakan tugasnya.
Albert masuk ke dalam untuk membangunkan Elizabeth namun betapa kagetnya dia saat tangannya menyentuh kulit Elizabeth.
"Astaga panas sekali," kata Albert yang mulai cemas.
Dirinya mengubungi art untuk membawakan kompres ke kamarnya, tak lupa dia juga meminta art untuk membuatkan makanan.
Albert segera memindahkan tubuh Elizabeth ke kamarnya.
"Ibu,"
Lagi-lagi Elizabeth mengigau memanggil ibunya, Albert tak sampai hati mendengarnya, dia pun menyesal karena telah memarahi Elizabeth.
"Maafkan aku," kata Albert.
Seusai mengompres tubuh Elizabeth, Albert meninggalkan secarik memo untuk Elizabeth karena dia harus pergi ke kantor.
Dalam memo yang dia tinggalkan, dia bilang kalau sudah bangun Elizabeth diminta untuk memakan makanan yang ada di atas meja.
Setelah bangun Elizabeth nampak tersenyum saat membaca memo yang ditinggalkan oleh Albert.
"Perhatian juga," gumam Elizabet.
Karena dia sangat lapar, Elizabeth menghabiskan makanan yang ada di atas meja tanpa sisa, setelah itu dia mengambil ponselnya ingin mengucapkan terima kasih pada Albert.
"Ada pesan dari Hardan,"
Elisabeth melupakan niat awalnya karena dia membuka pesan dari Hardan terlebih dahulu.
"Ah iya tas aku ketinggalan." Dia monolog dengan dirinya sendiri.
Dirasa sudah enakan Elizabeth pergi untuk menemui hardan kembali namun sebelumnya tak lupa dia pamitan dengan para Daddy.
"Tidak menunggu Albert pulang?" tanya Paman David.
"Nanti sore saya kesini lagi Tuan," jawab Elizabeth.
Dengan naik taksi Elizabeth pergi kembali ke rumah Hardan, rencananya setelah mengambil tasnya dia akan pulang ke apartemen untuk bersih-bersih.
"Hardan aku kesini hanya untuk mengambil tas aku," kata Elizabeth yang berniat untuk langsung kembali.
"Tidak bisakah kita mengobrol sebentar?" tanya Hardan.
Setelah berpikir agak lama, akhirnya Elizabeth setuju untuk mengobrol dengan Hardan.
"Baiklah," jawab Elizabeth berapa saat kemudian.
Hardan meminta Elizabeth untuk duduk, dirinya ingin tahu sejauh mana hubungan Elizabeth dan Albert karena beberapa waktu yang lalu Albert malah menawarkan Elizabeth kepada dirinya hal ini jelas berbanding terbalik dengan sikap Albert barusan.
"Bagaimana hubungan kamu dengan Albert?" tanya Hardan.
"Hubungan kami baik meski terkadang aku merasa aneh dengan sikapnya," jawab Elizabeth.
Hardan nampak mengerutkan alisnya, merasa ambigu dengan ucapan Elizabeth.
"Aneh bagaimana maksud kamu," sahut Hardan.
"Ya aneh saja, terkadang dia seperti malaikat terkadang seperti seorang iblis, terkadang baik terkadang juga menyebalkan, entahlah," timpal Elizabeth.
Sudah tau karakter Albert membuat Hardan hanya tersenyum, kelihatannya Albert tertarik pada Elizabeth.
Puas mengobrol kini Hardan malah mengajak Elizabeth untuk makan siang bersama, setelah makan siang mereka lanjut pergi ke sebuah taman yang tak jauh dari kafe.
Tak terasa sore datang dengan cepat, Elizabeth yang harus segera kembali meninggalkan Hardan di taman kota.
"Maafkan aku Hardan tapi aku harus segera pergi," kata Elizabeth.
Setibanya di rumah Albert, Elizabeth langsung naik ke atas, dia berharap kalau Albert belum pulang tapi harapannya tidak sesuai kenyataan pasalnya saat dia membuka pintu kamar, Albert sudah ada di dalam.
"Darimana saja kamu?" tanya Albert dengan tatapan tajamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
orng mn sih yg tega liat orng sakit bgtu,gk mngkn dibiarkn jg to,mesti milih mnolong tnpa takut suami gdis itu marah
2023-03-27
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
duh HArdan pdhl baik mau ngrawat Eliza tp suami Eliza nya salah paham,dkra slingkuhn ny,
2023-03-27
0
ᵉˡ̳༆sinta sari
mau jawaban jujur apa bohong..Klw bohong abis pergi cari angin klw jujur🤔 akuuu abis ketemuan trus lanjut maksi&terakhir dr taman sama hardan
2023-03-15
1