Memang nasib Elizabeth tidak baik pagi ini, Albert yang terkejut dengan teriakannya mendorong tubuh Elizabeth hingga terjatuh ke lantai.
"Auuwwww," pekik Elizabeth yang kesakitan karena tubuhnya terbentur lantai.
Albert yang tau kalau Elizabeth terjungkal nampak tertawa keras, dirinya sungguh puas sekali membuat calon istrinya kesakitan.
"Duh enaknya pagi-pagi sudah merasakan kerasnya lantai," ledek Albert.
Elizabeth menatap kesal Albert, dia tidak terima diperlakukan Albert seperti ini, tadi dipeluk habis itu didorong hingga terjungkal.
"Lelaki brengsek," umpat Elizabeth.
Elizabeth beranjak lalu naik ke atas tempat tidur Albert, dengan ganas Elizabeth menarik rambut Albert.
"Hey wanita gila apa yang kamu lakukan," teriak Albert.
"Memberi kamu pelajaran, seenaknya main peluk lalu main tendang, kamu pikir aku wanita apa," sahut Elizabeth.
Albert yang tidak terima membalas Elizabeth dengan menarik rambutnya, mereka berdua bergulat di atas ranjang dengan saling tarik menarik rambut.
"Albert, Elizabeth apa yang kalian lakukan," teriak Daddy Daffa saat masuk ke dalam kamar Albert.
Karena teriakan Daddy Daffa akhrinya mereka menyudahi aksi tarik mereka.
"Ada apa ini?" tanya Daddy Daffa yang tidak habis pikir dengan sikap Albert dan Elizabteh.
"Biasanya orang gulat di ranjang itu enak-enak sedangkan kalian malah saling tarik rambut," sambung Daddy Daffa.
"Albert dulu Tuan, dia memeluk saya setelah itu mendorong tubuh saya hingga jatuh," jawab Elizabeth.
Albert menatap Elizabteh yang mendahuluinya menjawab pertanyaan Daddy nya.
"Albert tidak tau Daddy, dia mengagetkan Albert jadi spontan Albert kaget dan mendorongnya.
"Aku berteriak juga karena kamu kamu tiba-tiba memelukku saat aku mencoba membangunkan kamu," sahut Elizabeth.
"Mana aku tau, tadi aku hanya bermimpi dengan anak kingkong, bisa jadi aku mengira kalau kamu adalah anak kingkong yang ada di dalam mimpi aku," tukas Albert.
Lagi-lagi Elizabeth dan Albert saling debat sehingga membuat Daddy Daffa menggelengkan kepala.
"Astaga," ucap Daddy Daffa.
Tak ingin anak dan calon menantunya terus berdebat, Daddy Daffa menarik tangan Elizabeth.
"Sudah, kalian ini seperti anak kecil saja," maki Daddy Daffa.
Daddy Daffa meminta Albert untuk segera bersiap ke kantor karena waktu sudah semakin siang.
"Kita tunggu Albert di ruang makan saja," kata Daddy Daffa.
***********
Setelah membersihkan diri Albert segera bersiap dengan mengambil baju lainnya dia sengaja tidak memakai pakaian yang diambilkan oleh Elizabeth.
"Kamu pikir aku akan memakai baju pilihan kamu," gumam Albert.
Tak berselang lama Albert turun, mata Elizabeth terus melihat Albert yang mendekat ke arah meja makan.
"Dasar pria tak tau terima kasih, sudah dipilihkan baju malah pakai baju lainnya," batin Elizabeth.
Tau Elizabeth terus menatapnya membuat Albert menatap Elizabteh kembali.
"Kamu pikir aku mau memakai baju pilihan kamu," batin Albert yang sekaan tau apa yang dipikirkan oleh Elizabeth.
Para Daddy meminta Elizabeth menyiapkan sarapan Albert, sebenarnya malas sekali melayani Albert tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi pekerjaannya.
Sesuai informasi dari para pelayan, Elizabeth menyiapkan roti dan selai kacang untuk Albert.
"Aku tidak mau memakan roti dan selai kacang pagi ini,"
Albert menolak sarapan roti dan Selai kacang yang telah disiapkan oleh Elizabeth.
"Lalu kamu mau makan apa?" tanya Elizabeth.
Bola mata Albert memutar melihat aneka sarapan yang ada di atas meja, sedari dulu Albert tidak pernah sarapan yang aneh-aneh dia hanya mau makan roti dan selai kacang namun kali ini berhubung dia ingin mengerjai Elizabeth akhirnya dia berdrama ingin makan menu lain.
"Aku ingin makan pancake, buatkan untuk aku," titah Albert.
"Albert bukankah selama ini kamu hanya mau makan roti dan selai kacang saja?" Paman David nampak heran.
"Ingin ganti suasana, paman," jawab Albert.
Dengan malas Elizabeth berjalan menuju dapur untuk membuatkan pancake yang diminta oleh Albert.
"Dasar menyebalkan," umpat Elizabeth.
Untung Elizabeth pandai memasak sehingga dia bisa membuat aneka makanan.
Tiga puluh menit telah berlalu, Elizabeth kembali ke ruang makan dengan membawa pancake yang diminta oleh Albert.
"Ini pancake yang kamu minta,"
Elizabeth meletakan piring yang berisi pancake di depan Albert.
Albert mengambil garpu dan memakan sedikit pancake yang tersaji di depannya, baru satu suap dia sudah menyingkirkannya.
"Gak enak," katanya.
Tangan Elizabeth sudah mengepal, Albert memang sengaja ingin mengerjainya.
"Kamu sengaja kan mau mengerjai aku," sahut Elizabeth.
"Jangan menyimpulkan asumsi kamu sendiri, memang pancake ini tidak enak," timpal Albert.
"Ya sudah, buatkan aku roti dan selai kacang yang baru," titah Albert.
Elizabeth menghela nafas panjang, meski sangat besar tapi dia harus menahan emosinya.
"Baiklah,"
Beberapa saat kemudian, roti sudah siap namun Albert malah berdiri tanpa menyentuhnya sama sekali.
"Aku telat kamu makan saja rotinya,"
Amarah yang sedari tadi Elizabeth tahan kini meledak dia memaki dan mengumpat di depan para Daddy.
"Dasar anak kingkong ga punya otak,"
Ketiga Daddy yang merasa tersinggung melemparkan tatapan mereka ke arah Elizabet.
"Ups, maaf Tuan," kata Elizabeth.
"Jadi kamu menganggap kami kingkong?" tanya Uncle Sean.
"Nggak kok Tuan, kalian kan tampan mana mungkin jadi kingkong," jawab Elizabeth.
Ingin sekali Elizabeth mengundurkan diri dari pekerjaannya saat ini tapi bagiamana lagi ini adalah titah para Daddy.
Kesan pertama sebagai asisten pribadi Albert sangat berbeda dengan kesan pertama bekerja di toko bunga, hari pertama bekerja di toko bunga Elizabeth bertemu dengan seorang pria yang membuat hatinya berbunga-bunga namun kesan pertama sebagai asisten pribadi Albert hatinya dipenuhi dengan amarah.
"Tuan apa bisa saya mengundurkan diri dari pekerjaan ini?" tanya Elizabeth.
"Tidak bisa," sahut Uncle Sean.
"Kalau kamu mengundurkan diri, bagaimana bisa tumbuh cinta di Antara kalian," timpal Paman David.
"Biarlah Tuan cinta tidak tumbuh diantara kami, asal saya tidak bertemu setiap hari dengan si anak kingkong itu eh Tuan Albert,"
Elizabeth terus memohon kepada para Daddy agar dirinya bisa berhenti namun para Daddy tidak mengabulkan permohonan Elizabeth.
"Daripada kamu terus membujuk kami, lebih baik kamu memikirkan menu masakan untuk makan siang Albert karena siang ini kamu harus mengatakan makan siang Albert ke kantor," kata Daddy Daffa.
bola mata Elizabeth melebar selebar-lebarnya, kenapa harus membuat makan siang untuk Albert?
"Anda lihat sendiri dia tidak mau makan masakan saya, nanti siang pasti dia juga tidak akan makan masakan saya," sahut Elizabeth.
Para Daddy menghela nafas.
"Elizabeth, inilah cara kamu untuk meluluhkan Albert, kamu harus terus membujuknya agar dia mau menuruti semua perkataanmu," timpal Daddy Daffa.
"Baiklah,"
Setelah sarapan Elizabeth pergi ke halaman belakang rumah Albert, dia menikmati taman bunga dekat kolam renang sambil melamun sedikit-sedikit.
"Kalau begini terus bisa-bisa aku yang kalah," gumam Elizabeth dengan bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
lg trjungkal malah diketawain,gk baik nm nya,kena kualat ny nnti
2023-03-15
1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
dikerjain Mulu kasian
2023-03-14
0
Nurhayati
kayaknya Elizabeth lawan yg setimpal buat Albert deh ayo Eliza jgn mundur kalahkan si Albert
2023-03-13
1