Berubah

Seminggu kemudian, Elizabeth terlihat lebih baik, dia sudah benar-benar mengikhlaskan kepergian ibunya, semua ini juga berkat Albert yang selalu ada di sisi Elizabeth.

Setelah Elizabeth tampak lebih baik Albert pun juga mulai sedikit menjauhi Elizabeth, dia tidak lagi sehangat saat Elizabeth kehilangan ibunya, sikapnya yang mengesalkan datang kembali dan ini membuat Elizabeth bingung harus bagaimana.

"Albert tidak bisakah kamu bersikap seperti beberapa hari yang lalu?" pinta Elizabeth.

"Jangan salah mengartikan sikap baikku Elizabeth, aku bersikap seperti itu karena aku kasihan padamu, Aku juga pernah kehilangan seorang ibu," sahut Albert.

Hati Elizabeth sangat sakit saat mendengar kebenaran yang keluar dari mulut Albert.

"Siapapun yang diperlakukan seperti itu olehmu pasti akan salah mengartikan Albert," timpal Elizabeth.

Albert tersenyum tipis sambil menatap Elizabeth yang juga menatapnya.

"Kamu tidak jatuh cinta kepadaku kan?" tanya Albert.

"tidak, mana mungkin aku bisa jatuh cinta kepadamu," elak Elizabeth.

"syukurlah,"

Albert menepuk bahu Elizabeth lalu dirinya pergi meninggalkan Elizabeth di kamarnya.

Selepas kepergian Albert Elizabeth menangis, dadanya sangat sesak mengetahui jika Albert bersikap banget hanya karena iba semata.

"Andaikan aku bisa memilih waktu itu, aku akan meminta agar kamu bersikap sewajarnya saja Albert," kata Elizabeth.

Tak ingin larut dalam kesedihannya, Elizabeth memutuskan untuk membersihkan kamar Albert.

Dirinya mulai mengganti sprei, membersihkan kamar mandi, menyapu lantai dan mengelap meja serta kaca yang ada di kamar Albert.

Setelah selesai bersih-bersih, Elizabeth memutuskan untuk membuat makan malam untuk Albert, kali ini dia memasak spaghetti Moza, saat di apartemennya Albert sangat menyukai spaghetti buatannya.

"Tuan, pekerjaan saya sudah selesai saya ijin pulang."

Mengetahui kebenaran sikap hangat Albert, Elizabeth memutuskan untuk menjaga jarak, dia kembali lagi tinggal di apartemennya.

"Bukankah kamu tinggal disini?" tanya Uncle Sean.

"Mohon maaf tuan, tapi saya sangat merindukan apartemen saya, kenangan ibu disana sangat banyak," jawab Elizabeth.

Mendengar ucapan Elizabeth membuat Paman David mengerutkan alisnya, dia mencium ada sesuatu yang tidak beres dengan Elizabeth.

"Ya sudah biar Albert yang mengantar kamu," sahut Daddy Daffa.

Elizabeth menggelengkan kepala, dia tidak ingin merepotkan Albert kali ini, karena dia akan pulang dengan naik taksi saja.

"Albert sibuk mengerjakan pekerjaannya tuan, jadi saya akan pulang naik taksi saja," alasan Elizabeth.

"Mana boleh seperti itu anak gadis tidak baik pulang malam-malam sendirian," protes Uncle Sean.

Elizabeth tetap bersikeras dengan keinginannya, Dia meyakinkan para Daddy agar membiarkannya pulang menggunakan jasa taksi.

Karena Elizabeth sangat memaksa para Dedi tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Elizabeth pulang sendirian.

beberapa saat kemudian setelah Elizabeth pulang, Albert baru turun dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Elizabeth.

"Dimana dia?" tanya Albert.

"Dia siapa?" tanya Paman David pura-pura tidak tahu.

"Elizabeth siapa lagi," jawab Albert.

"Elizabeth tadi pulang, dia bilang dia ingin tinggal di apartemennya lagi karena dia ingin mengenang ibunya di sana," jawab Paman David.

"Oh," sahut Albert.

Karena sudah sangat lapar Albert pun menuju meja makan terlebih dahulu, matanya terpana dengan sepiring spaghetti Moza.

Senyuman tersungging di bibirnya, masakan Elizabeth sangat mirip dengan masakan mommy Rara.

Tanpa menunggu para Daddy, Albert langsung memakan sepiring spaghetti yang ada di meja.

"Astaga lahap sekali," kata Daddy Daffa dan Daddy lainnya.

"Spaghetti buatan Elizabeth sangat enak Daddy, persis dengan buatan mommy," sahut Albert.

Daddy Daffa Yang penasaran mencicipi sedikit spaghetti yang dibuat oleh Elizabeth, matanya membola saat merasakan masakan Elizabeth, benar saja spaghetti itu mirip sekali dengan buatan mommy Rara.

"Persis sekali dengan buatan mommy kamu Albert," kata Daddy Daffa dengan mata yang basah.

Lagi-lagi kenangan Rara absen di otaknya yang membuat Daddy Daffa kembali ke dua puluh tahun yang lalu.

Paman David nampak penasaran, dia dan juga uncle Sean mencicipi spaghetti yang dibuat oleh Elizabeth.

Paman David yang sering merasakan masakan mommy Rara jadi bisa tau kalau rasanya mirip tapi berbeda dengan Uncle Sean yang selama lima tahun tidak pernah memakan masakan istrinya hanya dulu dia pernah makan nasi goreng buatan istrinya.

Keesokannya seperti biasa Elizabeth datang dan membersihkan kamar Albert, dia menyiapkan segala sesuatunya.

Elizabeth berdiri di sisi Albert, dia menatapnya dengan lekat.

"Inilah yang aku benci Albert, dulu aku juga ditinggal begitu saja saat cintaku mekar-mekarnya, dan sekarang aku harus merasakannya lagi. Sikap hangat kamu membuat aku jatuh hati dan kini kamu meminta aku agar tidak baper akan sikap hangatmu," batin Elizabeth.

Tak mau membangunkan Albert secara langsung, Elizabeth mengambil ponsel Albert dan menyalakan alarm, dengan begitu Albert bisa bangun sendiri.

Selesai dengan kamar Albert kini Elizabeth menuju dapur, dia akan memasak nasi goreng untuk Albert.

Bau wangi nasi goreng buatan Elizabeth keluar masuk ke hidung Uncle Sean yang kebetulan ada di halaman belakang.

Sontak Uncle Sean teringat bau nasi goreng buatan Mommy Rara.

"Siapa yang memasak nasi goreng," batin Uncle Sean.

Meskipun mereka semua tinggal di London tapi para Daddy tetap menggunakan rempah-rempah untuk kudapan mereka sehingga mereka tidak akan rindu dengan tanah air.

Setelah matang Elizabeth menghidangkannya di meja makan lalu pamit kepada para Daddy untuk pulang.

"Aku perhatikan ada yang aneh, kamu kenapa terburu-buru pulang, malam kemarin kamu buru-buru pulang sebelum Albert makan malam dan kini buru-buru pulang sebelum Albert sarapan, kalian ada masalah?" tanya Paman David.

Elizabeth menggeleng sambil tertawa, dia mengelak jika ada masalah di antara mereka.

"Yang bermasalah sekarang hati saya tuan," batin Elizabeth.

"Ada alasan yang tidak bisa saya ungkapkan tuan, intinya kami berdua tidak ada masalah, hanya saja saya harus pulang," jawab Elizabeth.

Paman David tidak percaya, dia yakin kalau ada masalah di antara Albert dan juga Elisabeth.

"Baiklah kamu bisa pulang, tapi nanti siang tolong antarkan makan siang untuk Albert, dia sangat menyukai masakan kamu," titah Daddy Daffa.

Sebenarnya malas sekali mengantar makan siang untuk Albert, karena mereka akan berinteraksi lagi padahal rencananya Elizabeth akan diam, agar dia bisa cepat move on dari Albert.

Siang ini, Elizabeth akan memasak sup ikan untuk Albert, dia yang malas pergi ke rumah Albert memutuskan memasak sop ikan di rumahnya.

Setelah siap dia bergegas pergi ke kantor Albert dengan mengendarai mobilnya.

Sepanjang perjalanan Elizabeth bermonolog sendiri, dia menyiapkan segala sesuatunya untuk berinteraksi dengan Albert.

Setibanya di kantor, Elizabeth diminta untuk menunggu karena Albert ada tamu.

Setengah jam Elizabeth menunggu namun tidak ada konfirmasi lagi dari resepsionis.

"Miss, saya hanya ingin memberikan makan siang ini, tidak bisakah saya pergi ke ruangan Albert sebentar?" tanya Elizabeth.

Akhirnya resepsionis mengijinkan Elizabeth pergi ke ruangan Albert.

Saat membuka pintu, mata Elizabeth berkaca melihat orang yang tidak asing di depannya.

"Kamu,"

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉

oo sikap Albert ke Eliza krn cumn ditinggl prgi orng tua,dn gk tulus syng nya ma Eliza,salhmu albrt

2023-03-27

0

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

siapa yang datang ini

2023-03-14

2

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

teganya kamu Albert, kamu sudah melukai hatinya Elizabeth 😭😭

2023-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!