Elizabeth mulai menggerakkan tubuhnya yang artinya dia akan segera bangun.
Sebelum Elizabeth membuka matanya, Albert memejamkan matanya kembali seolah dirinya belum bangun.
Saat Elizabeth membuka matanya, dia melihat Albert yang masih memejamkan mata, dengan senyuman yang merekah dia mengucapkan selamat pagi untuk calon suaminya.
"Pagi Albert,"
Elizabeth beranjak dari tempatnya kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di dalam kamar mandi dia memikirkan makanan untuk Albert agar kepala Albert tidak sakit lagi.
Setelah dari kamar mandi Elizabeth langsung keluar kamar untuk memasak karena Albert harus minum obat.
"Tuan, biasanya kalau Albert sakit dia suka makan apa?" tanya Elizabeth.
"Sakit panu akut ya jangan menambahkan jamur di dalam makanannya," sahut Uncle Sean.
Mendengar ucapan uncle Sean membuat Elizabeth bingung, apa yang dimaksud dengan sakit panu akut?
"Sakit panu akut itu bagaimana?" tanya Elizabeth.
Para Daddy hanya menggelengkan kepala kemudian mengalihkan pembicaraan mereka, agar sakit kepala Albert tak pulih lagi mereka meminta Elizabeth untuk membuatkan Albert sesuatu.
Tak berselang lama, makanan sudah siap dan Elizabeth segera membawa makannya ke kamar.
"Albert kamu sudah bangun?" tanya Elizabeth.
"Iya sudah," jawab Albert.
Dengan disuapi oleh Elizabeth Albert makan sangat banyak hingga dalam sekejap makanan dalam piringnya tandas tak bersisa.
"Oh ya Albert berhubung kamu sudah baikan maka aku akan pulang, nanti sore aku akan kesini lagi,"
"Ngapain pulang?" tanya Albert.
"Aku belum bersih-bersih apartemen dan aku juga mau menemui Hardan untuk mengganti makan malam yang kemarin batal," jawab Elizabeth.
Mendengar jawaban Elizabeth Albert sangat kesal, dia memutar otaknya agar Elizabeth tidak pulang dan menemui Hardan.
Albert yang ingin mandi meminta Elizabeth menyiapkan segela sesuatunya, setelah siap Elizabeth memanggil Albert.
"Sudah aku siapkan kamu tinggal mandi," lapor Elizabeth.
Saat Albert mandi Elizabeth mulai membersihkan kamar Albert tak lupa dia menyiapkan baju dan lain-lain.
Tak berselang lama, Albert keluar dengan menggunakan handuk kecil yang melilit guna menutupi benda berharganya.
Mata Elizabeth terus saja menikmati pemandangan indah di depannya, sebuah lekukan yang membentuk kotak-kotak bermuda yang membuat jiwa jomblo siapapun meronta ingin keluar.
"OMG Albert," gumam Elizabeth dengan mata yang tak lepas dari Albert.
Selain kotak-kotak bermuda, matanya juga menatap bagian bawahnya yaitu benda tumpul yang agak menonjol.
"Gimana rasanya ya."
Lagi-lagi Elizabeth bergumam melihat bagian tubuh Albert yang membuat otaknya traveling, sesuatu yang berbau mes-um melintas begitu saja sehingga membuat tubuhnya merinding.
Albert hanya tersenyum licik melihat Elizabeth yang terus menatapnya hingga dia memutar tubuhnya dan mendekati Elizabeth.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Albert.
"You," jawab Elizabeth yang kemudian dia menggelengkan kepala.
Keceplosan membuat Elizabeth malu lalu dia membalikan badan dan pura-pura membersihkan meja yang sebelumnya sudah dia bersihkan.
Beberapa saat kemudian, Albert keluar dari lemari beranak miliknya, dia meminta Elizabeth untuk memintanya datang ke kantor bersamanya dengan alasan kalau sakit kepalanya kambuh lagi ada Elizabeth yang akan membantunya.
"Albert dari kemarin aku belum pulang sama sekali," kata Elizabeth.
"Bukan urusan aku," sahut Albert sehingga membuat Elizabeth berdecak kesal.
Albert sama sekali tidak mengijinkan Elizabeth untuk jauh darinya, ada saja alasan Albert agar bisa bersama Elizabeth.
Sesampainya di kantor, Albert meminta Elizabeth untuk menunggunya di sofa. Tak melakukan apa-apa membuat Elizabeth boring sehingga dia meminta Albert untuk memberinya pekerjaan.
Albert nampak berpikir hingga dia meminta Elizabeth untuk membuang berkas-berkas yang tidak digunakan.
"Kamu buang semua berkas yang ada di sini, aku meeting dulu," pesan Albert.
Elizabeth mulai mengambil berkas-berkas yang tidak digunakan lalu memasukkannya ke kantong plastik, tapi saat asik tiba-tiba perutnya sakit dan ingin buang air besar.
"Kenapa sih datang saat lagi asik," gerutu Elizabeth.
Beberapa saat kemudian, Elizabeth kembali dia memasukkan berkas yang ada di meja dan membuangnya, kebetulan OB juga mau membuang sampah keluar sehingga Elizabeth memberikan sampah berkas yang dia pegang.
Pekerjaan telah selesai, Elizabeth merebahkan tubuhnya di sofa kembali dan kali ini dia tertidur.
Albert dan asistennya masuk ke dalam ruangan dia ingin mengambil berkas yang akan dipresentasikan saat itu juga.
"Katanya manager tadi berkasnya diletakan di atas meja," kata asisten Albert.
Albert mencari sampai membuka-buka laci namun tidak ada hingga dia ingat kalau tadi Elizabeth diminta untuk membersihkan berkas-berkas.
"Elizabeth," gumam Albert.
Dengan cepat dia bergegas membangunkan Elizabeth, dan bertanya apa melihat berkas yang ada di atas meja.
"Katanya semua tidak terpakai jadi aku buang," kata Elizabeth dengan santai.
Albert dan asisgennya menepuk dahi mereka, nampak kecemasan yang dalam di raut wajah mereka.
"Kamu buang dimana?" tanya Albert lagi.
"Tadi aku berikan ob," jawab Elizabeth.
Albert segera meminta Asistennya untuk bertanya pada OB, dimana sampah berkasnya.
OB yang tidak tau membuang sampah berkas di depan kantor tapi tadi sudah ada truk sampah yang mengangkut sampah mereka.
Asisten melaporkan semua pada Albert dan kini mereka berdua duduk lemas di kursi.
"Kerja sama kita batal tanpa bekas itu," kata Tommy assisten Albert.
"Rugi milyaran poundsterling kita," sahut Albert.
Elizabeth yang mendengarnya langsung panas dingin, milyaran poundsterling adalah nilai yang tidak sediluk, bahkan jika dia hidup dalam tujuh kehidupan pun tidak akan mendapatkan uang sebanyak itu.
Albert duduk dengan sedih, ingin menyalahkan Elizabeth tapi dia yang memintanya untuk membersihkan berkas dan dia juga yang memintanya untuk ikut dengannya.
Dengan langkah pelan Elizabeth mendekat, dirinya ingin meminta maaf tapi Albert langsung meminta Elizabeth pulang dan menunggunya di rumah.
Perasaan Elizabeth tak karu-karuan dia benar-benar meminta maaf pada Albert namun lagi-lagi Albert hanya bilang tidak apa-apa dan meminta Elizabeth untuk pulang.
Tanpa kata Elizabet langsung pulang, dia mengatakan yang sebenarnya pada para Daddy.
"Sudahlah dalam setiap bisnis memang ada rugi dan untung, selama ini perusahaan selalu untung mungkin kini saatnya rugi," bujuk Uncle Sean.
"Lagipula Albert pasti memiliki jalan untuk menghadapi kerugian perusahaan," sahut Paman David.
Seharian Elizabeth mengurung diri di dalam kamar Albert, dia berpikiran untuk ke tempat pembuangan sampah, tapi ada berton ton kubik sampah disana.
Sudah pukul sepuluh malam tapi Albert masih belum pulang dan ini membuat Elizabeth cemas dan khawatir.
"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Elizabeth.
Dengan pikiran yang kemana-mana Elizabeth mondar-mandir hingga terdengar pintu dibuka.
"Albert," teriak Elizabeth
Elizabeth mendekati Albert yang baru pulang dia mengambil tas jinjing yang Albert bawa dia juga membantu Albert untuk membuka jas dan juga sepatu.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Albert.
"Membantu kamu," jawab Elizabeth.
Di samping Albert Elizabeth menghela nafas kemudian dia dengan tulus meminta maaf.
"Maafkan aku Albert," kata Elizabeth.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
semoga nantinya di ganti yang lebih besar lagi
2023-03-28
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
bukn kah panu itu jamur kulit,bkn nya gatal2 bukan bikin sakit kepala dn panu biasanya di badan,tangan,leher dn kaki,cuma disitu
2023-03-27
0
ᵉˡ̳༆sinta sari
alasan mu banyak banget buat nahan elizabeth supaya gk pulang&ketemuan sama hardan.tinggal bilang aja kamu itu gk suka klw elizabeth ketemuan sama si hardan
2023-03-15
1