MM 16. Kejadian Pagi

Pagi pagi sekali Nai sudah pergi dari rumahnya. Ia sungguh tidak ingin bertemu dengan Adnan. Sejenak ia ingin pergi dari rumah itu namun kembali lagi ia masih memikirkan perasaan kedua orang tuanya. Kelihatannya sungguh klise dan bodoh, tapi Nai sungguh ingin menjaga hati ayah dan bunda nya sampai waktunya tiba ia bisa mengatakan semua yang terjadi di rumah tangganya.

Padahal tanpa Nai ketahui saat ini Juna sang ayah tengah meminta bantuan orang dari Wild Eagle untuk terus memata matai kehidupan rumah tangga nya.

Setelah sholat subuh Nai langsung pergi ke rumah ayah dan bunda nya. Ia akan  menginterogasi Rey. Ya adik nya itu pergi entah kemana kemarin siang dan tidak kembali lagi ke Star Building. Ia mengemudi sendiri dan tidak disupiri oleh Pak Jo.

Tak tak tak

Nai berjalan menaiki tangga rumah ayah nya dan menuju ke kamar Rey. Ia membuka pintu kamar Rey dan melihat adik lelaki nya itu masih tertidur dengan lelap.

Nai pun menarik kaki Rey untuk membangunkannya, " Bangun. Udah siang. Nanti subuhnya terlewat."

Namun Rey bergeming. Badan Nai tentu saja tidak sebanding dengan Rey. Sekuat tenaga Nai menarik adiknya itu sama sekali tidak membuat Rey bergerak. Akhirnya Nai menggunakan cara terakhir yakni menggelitik Rey. 

Rey sungguh tidak tahan geli. Kelemahannya memanglah itu. Nai pun menggelitik Rey, dan benar saja Rey langsung kegelian dan terbangun.

" Iiih mbak apa an sih, subuh subuh gini udah gangguin bujangan. Gangguin itu suami di rumah."

Cep, Naisha langsung terdiam mendengar gurauan sang adik. Namun sebisa mungkin Nai bersikap senormal mungkin.

" Ayok ah bangun, mbak di sini berkewajiban ngurus kamu selama ayah dan bunda berlibur."

" Mbak, kewajiban mbak tuh ngurus suami bukan ngurus adik."

Nai acuh, ia tidak menggubris perkataan Rey. Ia langsung menarik tangan Rey dan meminta nya memasuki kamar mandi. Setelah mendengar suara guyuran air, Nai tersenyum lalu turun ke dapur. Di sana sudah ada art yang membuat sarapan.

Nai ingin duduk tapi urung. Dia kembali naik ke lantai dua untuk menuju ke kamarnya. Masih ada beberapa baju kerja  miliknya, ia pun berganti pakaian. Nai akan berangkat ke Star Building bersama dengan Rey.

Keduanya kini berada di meja makan untuk menyantap sarapan mereka. Tidak ada suara dari keduanya hingga mereka selesai sarapan.

" Kemana kemarin kamu pergi Rey?" tanya Nai setelah ia selesai mengelap mulutnya.

" Nemuin temen mbak," jawab Rey singkat.

" Kok nggak balik ke Star Building?"

" Maaf mbak aku capek. Masih jetlag juga."

Nai hanya bisa pasrah mendengar jawaban sang adik. Ia sendiri tidak bisa terlalu menekan Rey. Bagaimanapun juga Rey masih dalam tahap belajar.

" Lalu hati ini apa yang akan kau lakukan."

" Mau ke JD Advertising mbak. Lihat proses pembuatan iklan Naure Outdoor yang baru."

Nai mengangguk mengerti. Paling tidak ada yang menarik perhatian Rey  suatu hari kepemimpinan Star Building akan ia serahkan kepada Rey. Dia hanya ingin menjadi ibu rumah tangga seperti bunda nya yang mengurus rumah tangga. Meski entah kapan hal itu akan terwujud.

Akan tetapi saat ini hal yang harus dilakukan adalah membuat Rey menyukai Stat Building terlebih dahulu. Anak itu yang sebelumnya masih suka main main pasti akan kesulitan mengikuti ritme pekerjaan yang begitu banyak. Maka dari itu Nai meminta Rey untuk memegang Naure Outdoor.

Nai merasa NO adalah bidang yang tepat untuk Rey. Adiknya itu sendiri menyukai adventure, jadi ia yakin Rey akan mudah beradaptasi di bidang tersebut.

" Berarti kita satu pakai mobil masing masing?"

" No, aku mau pake motor aja mbak. Biar cepet. Males kalau naik mobil macet pasti."

Nai mengangguk pasrah. Dari masa sekolah dulu Rey memang lebih suka berkendara dengan motor. Dulu Nai sering ikut tapi dia kapok karena adiknya itu suka ngebut. Apalagi kalau terburu buru.

" Ingat jangan ngebut oke?"

" Iya mbak enggak, tapi kalau kepepet ya bagaimana lagi."

" Rey, sekarang bukan jamannya sekolah dan kuliah yang harus ngejar guru atau dosen. Awas ya jangan aneh aneh."

Rey melenggang keluar sambil menutup kedua telinganya dari ocehan sang kakak.

🍀🍀🍀

Di rumah miliknya Adnan marah marah tidak jelas mengetahui Naisha sudah pergi pagi pagi sekali. Niatnya untuk kembali membujuk Nai agar mau bermakna pun gagal lagi.

" Sial, brengseeeeek! Wanita itu sudah pergi pagi pagi buta. Oke, aku akan menunggu hingga nanti malam."

Triiing

Suara ponsel Adnan berbunyi. Sekilas ia melihat nama di layar ponsel miliknya itu. Ia mengambil nafasnya dalam dalam dna membuangnya perlahan. Adnan berusaha menetralkan kemarahannya.

" Ya sayang"

" Sayang, aku udah di bandara nih. Kamu dimana?"

" Bellia sayang ,maaaaf banget. Aku nggak bisa antar kamu. Pagi ini aku ada rapat dadakan. Nanti Ela akan mengantarkan tiket nya. Dia udah on the way kok. Maaf ya sayang."

" Oke oke, ya udah kalau gitu."

Adnan berjalan keluar lalu memasuki mobilnya dan menutup pintu mobilnya dengan sangat kuat. Bahkan Pak Jo yang sedang mencuci mobil Nai yang lain pun sangat kaget dengan kelakuan pria tersebut.

" Astagfirullaah, emang dasar orang kasar," cibir Pak Jo.

Sepanjang jalan Adnan tengah berpikir keras. Ia mencari cara bagaimana bisa membuat Nai kembali. Tak jarang ia melamun di lampu merah hingga tak sadar bahwa lampu sudah hijau sampai sampai kendaraan di belakangnya membunyikan klakson.

Pikirannya akan Naisha sungguh membuat Adnan melamun dan sedikit kehilangan kendali mobilnya. Hingga tanpa sadar ia menyenggol sebuah kendaraan.

Ckiiit … Brak!!!

" ****!"

Adnan terkejut. Ia sedikit panik. Namun bukannya turun dan melihat keadaan orang yang ia tabrak, Adnan malah memundurkan mobilnya lalu pergi dari lokasi kejadian.

" Siaaal, kenapa sih harus nabrak segala."

Adnan menengok ke belakang memastikan ia tidak dikejar. Ia semakin kencang mengemudikan mobilnya karena khawatir jika tertangkap maka urusannya akan panjang. Adnan masih merasa was was  hingga ia sampai di halaman perusahaan Tirta Segar. 

Nafas Adnan masih tersengal. Ia kini memikirkan bagaimana menyingkirkan mobilnya itu. Ada sedikit kekhawatiran saat korban yang ia tabrak tadi tidak bergerak.

" Gawat, bagaimana kalau orang itu mati."

Adnan semakin panik. Ia pun langsung menghubungi seseorang untuk membuang mobil tersebut.

" Aku ingin mobil ini di lenyapkan. Mau dibuang, dihancurkan, diubah warnanya, whatever. Yang jelas jangan sampai masih berwujud seperti ini."

" Rebes bos yang penting bayarannya cocok."

" Gampang ntar aku langsung transfer."

Adnan mengkhahiri panggilannya terhadap orang tersebut. Ia pun kemudian langsung memasuki gedung Tirta Segar. Meskipun tangannya sedikit gemetar tapi ia sebisa mungkin bersikap untuk tenang.

Sedangkan di tempat kejadian perkara seorang pemuda tengah berusaha bangun. Namun rupanya kaki kirinya tidak bisa digerakan. Beruntung beberapa orang mendekat dan menolong.

" Sialan, gue jadi korban tabrak lari. Mana nggak lihat lagi plat mobilnya. Auchhh sakit sih mayan."

TBC

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

Rey atau Nataya

2024-03-21

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

apa rey yg di tabrak?

2024-02-14

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

pst Rey yg ditabrak dah....

2023-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2 MM 02. Tidak Diinginkan
3 MM 03. Siasat Nai
4 MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5 MM 05. Kecurigaan Juna
6 MM 06. Pasangan Lucknut
7 MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8 MM 08. Ember Bocor
9 MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10 MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11 MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12 MM 12. Secret Admire
13 MM. 13 Permintaan Adnan
14 MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15 MM 15. Detektif Dadakan
16 MM 16. Kejadian Pagi
17 MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18 MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19 MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20 MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21 MM 21. Babak Belur
22 MM 22. Prasangka Dika
23 MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24 MM 24. Mulai Menyelidiki
25 MM 25. Membesuk Sahabat
26 MM 26. Kelegaan Naisha
27 MM 27. Nataya Yang Dewasa
28 MM 28. Perubahan Adnan
29 MM 29. Provokasi Nataya
30 MM 30. Macam Judul FTV
31 MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32 MM 32. Obrolan Hangat
33 MM 33. Pergi Ke Kampus
34 MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35 MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36 MM 36. Pengakuan Dinar
37 MM 37. Ngedate
38 MM 38. Sebuah Fakta
39 MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40 MM 40. Kepergok
41 MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42 MM 42. Jalur Besan
43 MM 43. Hilal Belum Terlihat
44 MM 44. Lebih Berhati Hati
45 MM 45. I'll Come Back
46 MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47 MM 47. Meretas Star Building dan LT
48 MM 48. Waspada
49 MM 49. Mereka Beneran Datang
50 MM 50. Mak Lo Keren!!
51 MM 51. Kalah Telak
52 MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53 MM 53. Pembunuh Bayaran
54 MM 54. Mulai Jatuh
55 MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56 MM 56. Ini Dejavu
57 MM 57. Kau Juga Korban
58 MM 58. Keluarga Sasongko
59 MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60 MM 60. Cepatlah Pulang
61 MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2
MM 02. Tidak Diinginkan
3
MM 03. Siasat Nai
4
MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5
MM 05. Kecurigaan Juna
6
MM 06. Pasangan Lucknut
7
MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8
MM 08. Ember Bocor
9
MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10
MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11
MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12
MM 12. Secret Admire
13
MM. 13 Permintaan Adnan
14
MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15
MM 15. Detektif Dadakan
16
MM 16. Kejadian Pagi
17
MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18
MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19
MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20
MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21
MM 21. Babak Belur
22
MM 22. Prasangka Dika
23
MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24
MM 24. Mulai Menyelidiki
25
MM 25. Membesuk Sahabat
26
MM 26. Kelegaan Naisha
27
MM 27. Nataya Yang Dewasa
28
MM 28. Perubahan Adnan
29
MM 29. Provokasi Nataya
30
MM 30. Macam Judul FTV
31
MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32
MM 32. Obrolan Hangat
33
MM 33. Pergi Ke Kampus
34
MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35
MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36
MM 36. Pengakuan Dinar
37
MM 37. Ngedate
38
MM 38. Sebuah Fakta
39
MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40
MM 40. Kepergok
41
MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42
MM 42. Jalur Besan
43
MM 43. Hilal Belum Terlihat
44
MM 44. Lebih Berhati Hati
45
MM 45. I'll Come Back
46
MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47
MM 47. Meretas Star Building dan LT
48
MM 48. Waspada
49
MM 49. Mereka Beneran Datang
50
MM 50. Mak Lo Keren!!
51
MM 51. Kalah Telak
52
MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53
MM 53. Pembunuh Bayaran
54
MM 54. Mulai Jatuh
55
MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56
MM 56. Ini Dejavu
57
MM 57. Kau Juga Korban
58
MM 58. Keluarga Sasongko
59
MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60
MM 60. Cepatlah Pulang
61
MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!