Nai berada di rumah ayah dan bunda nya. Ia tahu ayah bunda nya sedang pergi, makanya ia pulang ke rumah. Saat ini di berada di kamarnya. Nai membuang nafasnya kasar. Melihat foto kedua orang tuanya membuat Nai sedikit iri. Ayah nya begitu mencintai bundanya. Sungguh tampak harmonis meskipun usia pernikahan mereka sudah lebih dari 20 tahun, keharmonisan itu masih begitu terasa.
" Huft, mengapa pernikahanku tidak seperti ayah dan bunda."
Nai bergumam lirih. Lagi lagi air matanya menetes membasahi pipinya. Bukannya belum bisa move on, kalian bayangkan saja setahun menjalin kasih dan tiba tiba tahu dirinya hanya dijadikan sebuah alat tentu saja untuk menghilangkan rasa cinta bercampur sakit itu pastilah sedikit sulit.
Tanpa sadar Nai tertidur di sana. Ia bahkan melewatkan makan malam karena saking lelahnya. Bukan lelah fisik tapi lelah hati.
Nai menggeliat pelan, ia merasa terusik saat merasa ada sesuatu yang menimpa tubuhnya. Nai mengerjapkan matanya. Ada sebuah tangan yang membelit perutnya. Nai terkejut hingga ia memutar tubuhnya dan melihat siapa pemilik tangan itu.
Nai mengambil nafasnya dalam dalam lalu menempelkan tangannya di telinga orang itu dan menarik telinga tersebut.
" Auuuch sakiiiit!!! Mbak apa an sih!" teriak seorang pemuda tampan berhidung mancung dan rambut berwarna putih.
" Astaga ini anak, rambutmu kamu warnai apa lagi sih Reeeey."
Pemuda yang bernama Rey Ganesh Dewantara itu hanya manyun sambil mengusap telinganya yang dijewer sang kakak.
" Ini namanya style mbak."
" Haish terserahlah. Tapi kapan kamu pulang?"
Keduanya kini duduk di atas kasur dengan saling berhadapan. Rey menceritakan mengapa dia bisa ada di rumah kali ini. Nai tertawa puas. Rupanya waktu sang ayah bilang mau kencan sama bundanya itu ternyata kedua orang tua tersebut menjemput Rey yang sedang berada di Korea.
" Ayah emang the best deh hahahah. Terus ayah sama bunda mana?"
" Ya masih di sana lah. Orang akhirnya mereka liburan terus minta aku buat pulang dulu."
Naisha kembali tertawa terbahak bahak. Sedangkan Rey ia hanya mendengus kesal melihat sang kakak yang tertawa puas.
" Mbak nggak pulang? Nggak dicariin sama mas Adnan?"
" Eh itu, apa ehmm mbak udah izin tadi. Ya, mbak udah bilang kalau mau nginep di rumah ayah. He he he."
Rey mengerutkan keningnya. Ada yang aneh dari jawaban sang kakak. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan.
Nai yang sedikit gelagapan saat menjawab pertanyaan sang adik berusaha untuk tenang agar sang adik tidak curiga. Ia pun mencoba mengalihkan perhatian sang adik.
" Rey, udah sholat isya?"
" Belum."
" Sholat dulu aja yu."
Rey mengangguk. Kini keduanya menuju ke mushola kecil yang ada di lantai bawah untuk menjalankan 4 rakaat tersebut. Lantunan ayat suci yang keluar dari mulut Rey membuat Naisha sedikit tergugu. Dulu sebelum menikah ia berharap bisa selalu beribadah bersama dengan sang suami. Namun lagi lagi, harapannya hanya sebatas angan saja.
Setelah salam diucapkan tanda sholat berakhir, Nai menengadahkan kedua tangannya dan berdoa dalam hati agar diberi kekuatan dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada dalam hidupnya.
🍀🍀🍀
Adnan kembali ke rumah larut malam. Rupanya tadi kedua orang tuanya memintanya datang ke rumah terlebih dahulu.
Kini ia duduk di balkon depan kamarnya sambil melihat pemandangan malam. Pria berusia 26 tahun itu membuang nafasnya kasar dan mengacak rambutnya dengan frustasi saat mengingat perkataan kedua orang tuanya terutama sang papa.
" Ad, kau harus bisa membuat Naisha hamil!"
Jedeeeer
Ucapan Dwi Sasongko tentu saja membuat Adnan seperti disambar geledek tiba tiba. Bagaimana bisa membuat hamil jika dia dan Naisha sudah berpisah secara agama.
" Tapi pa, ngapain harus bikin Naisha hamil?"
" Kau bodoh atau apa, jika Naisha hamil maka sudah dipastikan Arjuna akan memberikan warisan yang banyak kepada cucu nya. Apalagi jika cucunya laki laki maka harta yang diberikan pasti akan sangat banyak. Setelah punya anak terserah jika kamu mau menceraikannya atau bagaimana. Atau kau malah bisa membuangnya sekalian agar anakku bisa kita urus."
Adnan menelan salivanya kasar. Ia sungguh bingung harus berbuat apa.
" Tapi pa, sejak setelah menikah aku sama sekali tidak menyentuhnya."
" Dasar tolol! Ada wanita cantik di depanmu kau acuhkan begitu saja!"
" Tapi aku tidak mencintainya pa, aku melakukan pernikahan ini hanya karena permintaan papa dan dendam yang papa punya."
" Kau memang bodoh Ad, dia istrimu maka bebas mau kau apakan. Persetan dengan cinta. Cinta tak membawamu kepada kekayaan."
Adnan sungguh bingung sekarang. Ia berkali kali mengusap wajahnya dengan kasar. Hamil? Punya anak? Bagaimana bisa jika dia sudah menjatuhkan talak?
"Bagaimana ini, apakah aku harus mengajaknya rujuk dan kembali berpura pura mencintainya seperti saat belum menikah? Arggh!!?"
Adnan berteriak sendiri di kamarnya. Ya hari ini dia tidak membawa Bellia untuk pulang ke rumah. Saat Dwi memintanya pulang ke rumah, Adnan menyuruh Bellia untuk pulang ke rumahnya sendiri. Tadi nya wanita itu protes namun setelah diberi janji bahwa mereka akan pergi akhir pekan ini tentu saja wanita itu langsung setuju.
Adnan berjalan masuk dan merebahkan diri ranjang besarnya. Ia kemudian teringat masa masa saat berpacaran dengan Nai. Ia mengingat bagaimana acuhnya Nai saat ia berusaha mendekatinya. Butuh waktu 4 bulan untuk Adnan bisa membuat Nai mau diajak makan bersama olehnya.
Nai kelihatannya adalah wanita yang tertutup, namun dia adalah pribadi yang menyenangkan dan ceria saat sudah mengenalnya. Tadi nya Adnan hampir menyerah. Namun karena terus didesak oleh sang papa makan Adnan terus berusaha mengejar Nai.
Adnan berusaha mengambil hati Naisha dengan segala trik bahkan menampilkan sosok pria baik dan ideal di depan Nai. Hingga akhirnya Nai benar benar jatuh hati dan menerima cinta Adnan.
Tapi ternyata hubungan Adnan dengan Bellia tetap berlanjut bersamaan saat Adnan mengejar Nai. Adnan sungguh bermain cantik. Ia sama sekali tidak menemui Bellia di siang hari, dan mereka akan bertemu di malam harinya.
Adnan tahu kekuatan Juna, ayah dari Nai. Maka dari itu dia sangat hati hati saat menemui kekasihnya. Adnan bahkan selalu membuat penyamaran ketika mendatangi rumah Bellia. Bahkan hal gila yang pernah ia lakukan adalah menyamar sebagai wanita hanya untuk bisa menemui kekasihnya itu.
Trade record yang bersih bahkan terkenal tidak pernah mempunyai kekasih membuat Naisha begitu percaya dengan Adnan. Sikapnya yang lembut penuh perhatian benar benar membuat Naisha merasa yakin mau menerima pinangan Adnan. Tanpa pernah Nai tahu bahwa semuanya hanya sandiwara dan topeng belaka.
Kini setelah semuanya terbongkar, Adnan lah yang pusing tujuh keliling dengan permintaan papa nya yang tidak akan pernah bisa ia wujudkan. Kecuali jika Nai mau kembali padanya, dan entah itu akan berhasil atau tidak.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Miss Typo
jangan harap Nai mau rujuk dgn laki-laki macam dirimu Adnan
2024-03-21
0
Juragan Jengqol
track record
2023-12-30
0
Ernadina 86
cih podo bae..keluarga penipu ternyata...duh Juna kamu kok bisa kecolongan punya besan bejat
2023-11-21
0