MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya

Naisha keluar kamar dengan wajah yang begitu segar. Ya, keputusannya meminta talak dari Adnan rupanya membuat malam nya menjadi tenang. Ia bisa tidur dengan nyenyak dan pastinya bisa berpikir lebih jernih tentang apa yang akan ia lakukan kedepannya.

" Pagi Mbok Yem," sapa Nai dengan senyum mengembang sempurna di bibirnya.

" Pagi non," jawab Mbok Yem singkat. Wanita paruh baya itu sedikit merasa heran melihat rona bahagia di wajah sang nona. Tapi ia tidak mau bertanya, jika nona nya bahagia maka ia pun akan senang melihatnya tanpa harus tahu apa alasannya.

" Non Nai tumben pagi ini belum ke perusahaan. Biasanya udah berangkat. Itu susunya jadi udah nggak panas lagi."

" Nggak pa pa mbok. Oh iya Nai mau ke RS Mitra Harapan. Ada rapat direksi dan pemegang saham. Ayah nggak bisa datang, jadi yang diminta datang Nai. Si ayah lagi pergi sama bunda."

Mbok Yem hanya manggut manggut mendengar jawaban Nai yang panjang kali lebar itu. Tak lama pasangan mesum itu pun turun dari kamar atas. Nai yang tahu ada langkah kaki mendekat memasang sikap cuek, ia pun melanjutkan memakan sarapannya. Ia benar benar tidak menganggap keberadaan Adnan dan Bellia sama sekali di rumah itu.

" Mengapa tidak pergi bekerja?" ucap Adnan tiba tiba.

Nai acuh dia merasa pria itu tidak bertanya kepadanya.

" Nai, aku bertanya kepadamu!" teriak Adnan.

Naisha menaruh roti lapis nya kembali di atas piring. Ia alu mengelap mulutnya dengan anggun. Tangannya saling bertaut dan menopang wajahnya. Ia menatap Adnan dengan tajam.

" Ohh, kau bertanya kepadaku?" tanya Nai sinis.

" Iyalah, terus tanya pada siapa lagi?" jawab Adnan geram.

" Bukan urusanmu!"

Naisha langsung berdiri dan berjalan ke arah kamar. Mbok Yem terkekeh geli, ia sangat puas melihat wajah Adnan yang merah menahan kesal.

Brak!!

" Wanita silaan!"

Adnan menggebrak meja makan. Membuat gelas susu yang masih setengah penuh itu bergetar dan airnya memuncrat. Nai yang sudah berada di depan pintu kamarnya seketika langsung berhenti saat mendengar kata makian yang keluar dari mulut Adnan. Ia berbalik lalu berjalan cepat dan berhenti tepat di depan Adnan.

Plak!!

Sebuah tamparan ia layangkan tepat di pipi pria yang beberapa hari jadi suaminya itu. Nai tersenyum sinis, tatapan matanya tajam. Semua orang di rumah itu sungguh terkejut lebih lebih Adnan. Selama ini Adnan sangat  tahu bahwa Nai adalah wanita yang lembut. Ia tidak menyangka bahwa Nai bisa berbuat sepertii itu.

" Ka-kau, apa yang kau lakukan hah!"

" Huh, puas sekali. Sungguh aku sudah dari kemarin kemarin ingin melakukan ini. Hei Adnan Sasongko. Kita sekarang bukan suami istri jadi kau tidak berhak mengetahui urusanku bahkan sampai menghinaku. Asal kau tahu, wanita yang selama ini kau anggap lemah dan bodoh ini bukan lah wanita yang mudah kau manipulasi dan kau tindas. Jangan beranggapan setelah membuatku jatuh cinta dengan mu aku akan nangis nangis tidak jelas dan mengharapkan dirimu kembali? Jangan mimpi! Selamanya aku tidak sudi, dan satu lagi jaga mulut busukmu itu. Wanita yang kau katai sialan adalah anak perempuan kesayangan kedua orang tuanya."

Nai membalikkan badan, ia kembali berjalan menuju kamarnya sambil mengibaskan tangannya yang panas karena habis menampar wajah Adnan.

" Woaaah rasanya puas juga."

Di sisi lain Adnan masih berdiri mematung dengan sisa sisa keterkejutannya. Bellia pun menuntun Adnan untuk kembali duduk. Dengan galak, Bellia minta es untuk mengompres kepada Mbok Yem. Tapi Mbok Yem acuh. Mbok Yem bahkan pergi meninggalkan pasangan tidak tahu diri itu. Dengan terpaksa Bellia mengambil sendiri es yang ada di kulkas untuk mengompres pipi Adnan yang terlihat merah bekas tamparan Naisha.

" Shhhh, pelan Bel. Ini lumayan sakit, auchhh," keluh Adnan.

" Iya tahan. Mengapa sih kau tidak menamparnya balik," sahut Bellia.

" Aku bukan banci yang tega memukul wanita," jawab Adnan singkat.

Jawaban itu sungguh asal keluar dari mulut Adnan. Dia bukan karena tidak tega menampar balik Naisha tapi ada rasa lain dari dirinya saat menatap mata cantik wanita yang pernah menjadi istrinya itu. Ia melihat Naisha sungguh berbeda saat mengucapkan kata kata yang membuat hati Adnan sedikit tercubit.

Tak lama Naisha keluar dari kamarnya dengan tampilan yang sudah rapi. Wanita 24 tahun itu mengenakan setelah celana panjang dan blazer warna navy. Rambut sebahunya ia biarkan tergerai dan di sisi kanan kepala tepatnya di atas telinga ia disisipkan pin rambut agar terlihat lebih rapi lagi. Adnan sejenak terpesona dengan tampilan Nai. Selama ini dia melihat Nai sangat biasa saja tapi entah mengapa kali ini Nai terlihat begitu cantik.

Adnan terpaku, bahkan ia memandang Nai tidak berkedip sedikitpun. Terang saja hal tersebut membuat Bellia kesal.

" Terus saja pandangi itu cewek sampai matamu keluar. Orangnya sudah pergi masih saja dilihati. Kenapa? Cantik? Aku masih kurang cantik, iya?"

Adnan membuang nafasnya kasar. Tidak mau bertengkar dengan Bellia, ia pun langsung mengajak Bellia untuk berangkat ke kantor. Ya Bellia adalah salah satu staf bagian pemasaran di perusahaan air mineral milik Adnan. Perusahaan air mineral yang dinamai Tirta Segar itu merupakan perusahaan keluarga Sasongko dan Bellia sudah bekerja disana selama 2 tahun.

Bellia dan Adnan sebenarnya menjalin hubungan sejak 2 tahun yang lalu juga. Adnan yang terpesona dengan Bellia saat pertama kali bertemu langsung mengutarakan cinta. Gayung bersambut, mengetahui bahwa Adnan adalah anak dari pemilik perusahaan tempatnya bekerja membuat Bellia tentu saja langsung menerima ajakan Adnan untuk menjalin kasih.

Namun hubungan mereka berdua tidak ada yang mengetahui. Adnan meminta Bellia merahasiakan terhadap keluarganya. Kedua orang tua Adnan yang sedari awal mengingikan Adnan menikahi Naisha tentu saja melarang Adnan untuk dekat dengan wanita manapun. Dwi sasongko, ayah Adnan meminta sang putra untuk bisa mengambil hati Naisha putri sulung Arjuna Dewantara itu.

Awalnya Adnan menolak, namun ancaman untuk tidak diberikan warisan membuat Adnan menyetujui permintaan sang papa. Bahkan dengan kejam Dwi akan mencoret nama Adnan dari kartu keluarga jika pria itu tidak menurut.

kenyataanya menjadi seperti sekarang. Pernikahan keduanya benar benar hanya sebatas kertas. Mengingat kata talak yang semalam lolos dari mulutnya, entah mengapa ada sedikit sesal di hati Adnan. Tapi itu semua tidak akan bisa mengubah apapun. Entah reaksi seperti apa yang akan kedua orang tua Adnan perlihatkan jika mengetahui sang putra telah bercerai secara agama dengan Nai.

Sepanjang perjalanan menuju perusahaannya Adnan terus berpikir mengenai talak yang sudah dijatuhkannya. Ia berkali kali membuang nafasnya kasar. Entah mengapa perasaannya menjadi tidak karuan sekarang.

TBC

Doble up nih readers, jangan lupa ya sawerannya hihihi.

Happy reading. Matursuwun sanget untuk dukungannya.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Adnan takut dicoret nama nya 😏

2024-05-21

0

sarah shen

sarah shen

yaiyalah adnan janda rasa perawan
yg pasti lebih menggoda 😂

2024-04-09

0

Miss Typo

Miss Typo

dah bukan suami istri, skrg Nai kelihatan cantik bgt ya Adnan

2024-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2 MM 02. Tidak Diinginkan
3 MM 03. Siasat Nai
4 MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5 MM 05. Kecurigaan Juna
6 MM 06. Pasangan Lucknut
7 MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8 MM 08. Ember Bocor
9 MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10 MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11 MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12 MM 12. Secret Admire
13 MM. 13 Permintaan Adnan
14 MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15 MM 15. Detektif Dadakan
16 MM 16. Kejadian Pagi
17 MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18 MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19 MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20 MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21 MM 21. Babak Belur
22 MM 22. Prasangka Dika
23 MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24 MM 24. Mulai Menyelidiki
25 MM 25. Membesuk Sahabat
26 MM 26. Kelegaan Naisha
27 MM 27. Nataya Yang Dewasa
28 MM 28. Perubahan Adnan
29 MM 29. Provokasi Nataya
30 MM 30. Macam Judul FTV
31 MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32 MM 32. Obrolan Hangat
33 MM 33. Pergi Ke Kampus
34 MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35 MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36 MM 36. Pengakuan Dinar
37 MM 37. Ngedate
38 MM 38. Sebuah Fakta
39 MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40 MM 40. Kepergok
41 MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42 MM 42. Jalur Besan
43 MM 43. Hilal Belum Terlihat
44 MM 44. Lebih Berhati Hati
45 MM 45. I'll Come Back
46 MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47 MM 47. Meretas Star Building dan LT
48 MM 48. Waspada
49 MM 49. Mereka Beneran Datang
50 MM 50. Mak Lo Keren!!
51 MM 51. Kalah Telak
52 MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53 MM 53. Pembunuh Bayaran
54 MM 54. Mulai Jatuh
55 MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56 MM 56. Ini Dejavu
57 MM 57. Kau Juga Korban
58 MM 58. Keluarga Sasongko
59 MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60 MM 60. Cepatlah Pulang
61 MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2
MM 02. Tidak Diinginkan
3
MM 03. Siasat Nai
4
MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5
MM 05. Kecurigaan Juna
6
MM 06. Pasangan Lucknut
7
MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8
MM 08. Ember Bocor
9
MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10
MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11
MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12
MM 12. Secret Admire
13
MM. 13 Permintaan Adnan
14
MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15
MM 15. Detektif Dadakan
16
MM 16. Kejadian Pagi
17
MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18
MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19
MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20
MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21
MM 21. Babak Belur
22
MM 22. Prasangka Dika
23
MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24
MM 24. Mulai Menyelidiki
25
MM 25. Membesuk Sahabat
26
MM 26. Kelegaan Naisha
27
MM 27. Nataya Yang Dewasa
28
MM 28. Perubahan Adnan
29
MM 29. Provokasi Nataya
30
MM 30. Macam Judul FTV
31
MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32
MM 32. Obrolan Hangat
33
MM 33. Pergi Ke Kampus
34
MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35
MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36
MM 36. Pengakuan Dinar
37
MM 37. Ngedate
38
MM 38. Sebuah Fakta
39
MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40
MM 40. Kepergok
41
MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42
MM 42. Jalur Besan
43
MM 43. Hilal Belum Terlihat
44
MM 44. Lebih Berhati Hati
45
MM 45. I'll Come Back
46
MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47
MM 47. Meretas Star Building dan LT
48
MM 48. Waspada
49
MM 49. Mereka Beneran Datang
50
MM 50. Mak Lo Keren!!
51
MM 51. Kalah Telak
52
MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53
MM 53. Pembunuh Bayaran
54
MM 54. Mulai Jatuh
55
MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56
MM 56. Ini Dejavu
57
MM 57. Kau Juga Korban
58
MM 58. Keluarga Sasongko
59
MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60
MM 60. Cepatlah Pulang
61
MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!