MM 08. Ember Bocor

Naisha tiba di RS Mitra Harapan sendirian. Dia tidak mengajak Arumi kali ini. Nai meminta Arumi tetap berada di Star Building untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan Nai saat ia tengah menggantikan sang ayah.

Nai berjalan anggun memasuki gedung rumah sakit. Rumah sakit tersebut semakin hari semakin bagus. Sungguh perkembangan yang sangat pesat. Sebagai pemegang saham 25 %, Juna sungguh sangat puas dengan RS Mitra Harapan yang sekarang. Semua tidak lepas dari tangan dingin Dokter Bisma dan Dokter Dika.

Sebagai keluarga pemilik,reputasi RS Mitra Harapan tidak lepas dari reputasi personal dari kedua dokter hebat tersebut. Terlebih gelar dokter bedah terbaik masih dipegang teguh oleh dokter Dika.

Tak tak tak

Suara kaki yang terdengar seperti berlari mendekat ke arah Naisha. Tanpa ia tahu orang yang memiliki kaki tersebut ternyata menabrak tubuhnya hingga wanita cantik itu terhuyung dan  jatuh terjerembab.

" Maaf, maaf nyonya saya tidak sengaja. Sungguh saya minta maaf."

Nai berdiri namun melihat beberapa barang dari orang yang jatuh, ia pun membantu untuk memungutnya.

" Tidak apa apa, aku yakin kau pasti terburu buru dokter Nataya."

Nai melihat id card dari pria tersebut. Seorang pria yang ia tahu lebih muda dari dirinya itu tampak tergesa.

" Terimakasih nyonya, eh … maaf sepertinya saya harus memanggil anda dengan sebutan Noona*( dibaca Nuna)."

Nai mengerutkan kedua alisnya tidak mengerti. Namun ia tidak mau banyak bertanya karena jika berbicara lebih lama lagi maka ia akan terlambat ke pertemuan. Setelah selesai membantu Nai pun mengangguk dan pamit untuk kembali melanjutkan berjalan menuju tujuannya. Pria itu langsung terpesona oleh wanita yang baru saja ia tabrak itu hingga ia teringat apa yang seharusnya ia lakukan.

" Mati aku, pasti dimarahi papa kalau nggak buru buru ke ruang rapat."

Sambil membawa setumpuk file dokumen di tangannya, Nataya berlari secepat mungkin menuju ruangan sang kakek paman dulu. Karena awal mula seperti itu perintah papa nya.

" Kapam ini file nya, eeh kok udah nggak ada. Jangan jangan langsung ke ruang rapat lagi. Habis sudah nanti diomelin papa."

Nataya kembali berlari sambil berpikir was was akan kena marah. Dokter Bisma yang masih adik dari nenek Sekar ia panggil kapam, singkatan dari kakek paman. Entah dari mana Nata memiliki ide untuk memanggil Dokter Bisma seperti itu. Yang jelas dia hanya bisa memanggil seperti itu ketika tidak di ranah pekerjaan. Bahkan kepada sang papa pun Nata profesional selalu memanggil dokter meski banyak juga keceplosannya.

Di ruang rapat Dika dan Bisma masih menunggu kedatangan Nataya.

" Kemana bocah tengik itu?"

" Entahlah om, tadi udah Dika minta langsung ke sini lho."

Brak 

Nata memasuki ruang rapat dengan nafas yang terengah engah. Bisma dan Dika hanya membuang nafasnya kasar, namun mereka lega Nata sudah datang. Beruntung asisten Bisma tengah menjelaskan tentang pertemuan kali ini sehingga fokus para dewan direksi dan pemegang saham teralihkan.

" Kemana saja kamu Nat?"

" Maaf kapam, papa."

Nataya mengucapkan maaf berkali kali. Ia tahu dirinya salah. Dia yang seharusnya bergegas menuju ruang rapat tadi malah sedikit berbelok untuk mengobrol dengan para perawat. Sungguh sifat sang papa sama sekali tidak menurun kepadanya. Jika dulu Dika dijuluki kulkas 12 pintu, kini Nata dijuluki ember bocor karena saking sukanya dia ngobrol kesana kemari.

Tiba saatnya Nata diminta Dika untuk membagikan file file tersebut kepada para tamu undangan. Nata sedikit terkejut melihat wanita yang tadi dia tabrak berada di ruangan tersebut.

Eh, noona ini kok ada di sini? Apa dia merupakan salah satu dewan direksi?

Nata bergumam sambil terus meletakkan file file tersebut di depan para tamu hingga ia sampai di samping Naisha untuk memberikan File.

" Noona, kita ketemu lagi. Sepertinya kita jodoh," bisik Nata dengan percaya diri.

Naisha hanya tersenyum kecil dengan candaan dokter muda yang ia temui tadi di lobby rumah sakit.

Para tamu sudah mendapatkan file semuanya. Dokter Dika pun memberikan penjelasan mengenai isi file tersebut. Di sana adalah laporan perkembangan RS Mitra Harapan. Tampak wajah wajah puas di sana. 

" Maaf Dokter Dika, bolehkan saya mengajukan pertanyaan? Saya ingin bertanya mengenai program VVIP. Ini sistemnya seperti apa ya. Maaf sebelumnya, saya Naisha Gita Dewantara putri dari Arjuna Dewantara. Hari ini ayah saya berhalangan hadir karena ada keperluan. Jadi saya yang mewakili beliau."

Dika tersenyum, ia tahu wanita muda yang baru saja berbicara adalah putri dari pemilik saham terbanyak di RS Mitra Harapan. Kini dia tahu juga bahwa putri dari Arjuna ini adalah seorang wanita yang cerdas. Jika yang lain hanya melihat nominal yang dihasilkan tapi wanita muda ini menanyakan proses mendapatkannya.

" Terimakasih nona Naisha. Tapi apakah Tuan Juna dalam kondisi sehat?"

" Alhamdulillah dokter, ayah sangat sehat."

Naisha tersenyum, senyuman yang membuat seseorang disana bergetar hatinya.

Ya Allaah cantik banget sih, gumam Nataya.

Dokter Dika kemudian menjelaskan mengenai program VVIP. Di rumah sakit tersebut ada sebuah lantai yang diperuntukkan untuk pasien VVIP. Tentu saja harga nya tidak main main. Satu malam bisa mencapai 20 juta dengan fasilitas yang mumpuni. Hal tersebut diperuntukkan untuk subsidi silang bagi para pasien yang kurang mampu. Rumah Sakit juga membuat program pengobatan gratis bagi pasien pasien yang benar benar tidak mampu. Dan, sejauh ini kamar VVIP sangat diminati oleh orang orang dari kalangan atas seperti pejabat dan selebritis. Hal itu karena memang lebih privasi dan media tidak bisa meliput hingga lantai tersebut.

Tanpa mereka semua ketahui bahwa lantai 17, 25 tahun yang lalu adalah lantai yang digunakan untuk memancing para mafia dalam merebut kembali ketua mereka. Masih jelas dalam ingatan Bisma saat dia harus memakai jaket anti peluru ketika itu.

" Apakah penjelasanya bisa diterima Nona Naisha."

" Terima Kasih dokter, sungguh ide yang cemerlang dan luar biasa."

Riuh tepuk tangan mengakhiri penjelasan Dika. Rapat pun usai, semua tampak puas.

Nai menghampiri Dika dan Bisma untuk meminta maaf secara pribadi karena tidak hadir nya sang ayah. Kedua orang itu pun tampak maklum.

" Oh iya Nona Nai, sekali lagi kami keluarga besar RS Mitra Harapan mengucapkan selamat menempuh hidup baru. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah."

" Aamiin Ya Rab, terimakasih untuk doanya. Kalau begitu saya permisi dokter."

Setelah menjabat tangan Dika dan Bisma, Nai langsung melenggang pergi. Ada rasa nyeri dalam hatinya saat mendapatkan doa tulus dari Dika tadi. Dimana doa tersebut tidak akan pernah bisa terkabul.

TBC

Terpopuler

Comments

Salwa Antya

Salwa Antya

semoga berjodoh dengan nataya

2024-04-09

1

Miss Typo

Miss Typo

tenang Mau ada Nataya yg akan membahagiakan mu suatu saat nanti 😁

2024-03-21

0

Qorie Izraini

Qorie Izraini

bisa lo Nai, klu udah ganti suami ny.
maka cpt, aju kan kee PA, gugatan cerai nt 😁😁😁

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2 MM 02. Tidak Diinginkan
3 MM 03. Siasat Nai
4 MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5 MM 05. Kecurigaan Juna
6 MM 06. Pasangan Lucknut
7 MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8 MM 08. Ember Bocor
9 MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10 MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11 MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12 MM 12. Secret Admire
13 MM. 13 Permintaan Adnan
14 MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15 MM 15. Detektif Dadakan
16 MM 16. Kejadian Pagi
17 MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18 MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19 MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20 MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21 MM 21. Babak Belur
22 MM 22. Prasangka Dika
23 MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24 MM 24. Mulai Menyelidiki
25 MM 25. Membesuk Sahabat
26 MM 26. Kelegaan Naisha
27 MM 27. Nataya Yang Dewasa
28 MM 28. Perubahan Adnan
29 MM 29. Provokasi Nataya
30 MM 30. Macam Judul FTV
31 MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32 MM 32. Obrolan Hangat
33 MM 33. Pergi Ke Kampus
34 MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35 MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36 MM 36. Pengakuan Dinar
37 MM 37. Ngedate
38 MM 38. Sebuah Fakta
39 MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40 MM 40. Kepergok
41 MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42 MM 42. Jalur Besan
43 MM 43. Hilal Belum Terlihat
44 MM 44. Lebih Berhati Hati
45 MM 45. I'll Come Back
46 MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47 MM 47. Meretas Star Building dan LT
48 MM 48. Waspada
49 MM 49. Mereka Beneran Datang
50 MM 50. Mak Lo Keren!!
51 MM 51. Kalah Telak
52 MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53 MM 53. Pembunuh Bayaran
54 MM 54. Mulai Jatuh
55 MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56 MM 56. Ini Dejavu
57 MM 57. Kau Juga Korban
58 MM 58. Keluarga Sasongko
59 MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60 MM 60. Cepatlah Pulang
61 MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2
MM 02. Tidak Diinginkan
3
MM 03. Siasat Nai
4
MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5
MM 05. Kecurigaan Juna
6
MM 06. Pasangan Lucknut
7
MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8
MM 08. Ember Bocor
9
MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10
MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11
MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12
MM 12. Secret Admire
13
MM. 13 Permintaan Adnan
14
MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15
MM 15. Detektif Dadakan
16
MM 16. Kejadian Pagi
17
MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18
MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19
MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20
MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21
MM 21. Babak Belur
22
MM 22. Prasangka Dika
23
MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24
MM 24. Mulai Menyelidiki
25
MM 25. Membesuk Sahabat
26
MM 26. Kelegaan Naisha
27
MM 27. Nataya Yang Dewasa
28
MM 28. Perubahan Adnan
29
MM 29. Provokasi Nataya
30
MM 30. Macam Judul FTV
31
MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32
MM 32. Obrolan Hangat
33
MM 33. Pergi Ke Kampus
34
MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35
MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36
MM 36. Pengakuan Dinar
37
MM 37. Ngedate
38
MM 38. Sebuah Fakta
39
MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40
MM 40. Kepergok
41
MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42
MM 42. Jalur Besan
43
MM 43. Hilal Belum Terlihat
44
MM 44. Lebih Berhati Hati
45
MM 45. I'll Come Back
46
MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47
MM 47. Meretas Star Building dan LT
48
MM 48. Waspada
49
MM 49. Mereka Beneran Datang
50
MM 50. Mak Lo Keren!!
51
MM 51. Kalah Telak
52
MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53
MM 53. Pembunuh Bayaran
54
MM 54. Mulai Jatuh
55
MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56
MM 56. Ini Dejavu
57
MM 57. Kau Juga Korban
58
MM 58. Keluarga Sasongko
59
MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60
MM 60. Cepatlah Pulang
61
MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!