MM 06. Pasangan Lucknut

" Honey, apakah kita tidak akan pergi bekerja hari ini?"

" Aku belum puas dengan tubuh mu sayang."

Seorang pria dan wanita kembali bergumul. Padahal semalaman mereka sudah melakukannya. Namun rupanya kedua pasangan mesum itu belum puas juga.

" Akh honey, faster!"

" As you wish baby."

Suara erangan dan lenguhan memenuhi kamar itu. Mbok yem yang tengah membersihkan lantai atas begitu merinding mendengar suara suara laknat dari kamar tuannya. Wanita paruh baya itu mengelus dada. Seperti ada batu besar yang menghimpit dadanya sehingga ia kesulitan bernafas.

Tes

Kristal bening dari pelupuk mata Mbok Yem akhirnya jatuh juga. Mengingat nona nya ia merasa sungguh kasihan. Mbok Yem begitu mengenal Naisha. Ia sungguh merasa tidak terima dengan perlakuan Adnan kepada Nai. Tapi Mbok Yem sendiri tidak bisa berbuat banyak. Karena sesuai keinginan Naisha bahwa ia tidak boleh menceritakan kepada tuan ataupun nyonya nya.

Mbok Yem membuang nafasnya kasar. Ia segera turun dari lantai atas karena telinganya sungguh panas mendengar suara suara jeritan neraka itu. Ya bagi pasangan itu mungkin adalah surga dunia tapi bagi Mbok Yem itu adalah suara jeritan yang berasal dari neraka.

Dasar pasangan mesum tidak tahu malu.

Jam 4 sore Adnan dan Bellia baru turun dari lantai atas. Mereka berdua berjalan sambil berangkulan membuat Mbok Yem yang melihat sangat jengah. Adnan mengajak Bellia untuk ke ruang makan. Namun belum sempat meminta duduk Bellia sudah menutup hidungnya.

" Iuuuh Ad, aku nggak mau ya makan makanan kayak gitu. Nggak level tau nggak. Perut ku bisa sakit kalau makan makanan kampungan kayak gitu."

Wanita itu mencibir masakan yang tersaji di atas meja. Di sana ada oseng kangkung, ayam bakar bumbu rujak, telor balado dan tahu tempe goreng. Sungguh menggugah selera sebenarnya. Namun tidak dengan Bellia. Ia tampak tidak menyukai sama sekali.

" Ini enak lho, kamu beneran nggak mau coba?" tukas Adnan.

" Honey, you know abot me," ucap Bellia.

" Ok ok, i know. Oke sekarang ayo ke restoran western langganan kamu."

Bellia tersenyum senang kemauannya di ikuti oleh Adnan. Keduanya pun pergi begitu saja meninggalkan ruang makan dan makanan yang sudah tersaji tersebut.

" Huh bodo amat mau suka kek, nggak kek, nggak peduli. Lagian aku masak juga bukan buat kalian tapi buat neng Naisha."

Mbok Yem menggerutu pelan sambil membereskan dapur. Sebentar lagi nona nya akan pulang. Ia tidak ingin nona nya melihat dapur yang berantakan. Walaupun sebenarnya Nai tidak pernah menuntut ini itu tapi Mbok Yem ingin rumah selalu terlihat rapi agar Nai senang melihat nya.

Tak tak tak

" Assalamualaikum mbok."

" Wa'alaikumsalam non. Tumben lebih awal non pulang nya."

" Iya mbok. Waah enak nih, mbok tahu aja Nai laper. Oh iya mbok Adnan tadi berangkat kerja nggak mbok?"

Mbok Yem terdiam, ia sungguh enggan menyampaikan hal tersebut kepada nona nya. Tapi mau tidak mau dia harus bercerita.

Mbok Yem pun menceritakan apa yang dia lihat. Bahkan apa yang dia dengar di lantai atas pun ia katakan. Mau gimana lagi, Mbok Yem tidak bisa berbohong terhadap Naisha. Gadis itu hanya membuang nafasnya kasar. Tapi kemudian ia tersenyum, ia harus kuat dalam menghadapi suami durjana nya itu.

Nai pun meneruskan makan yang sudah tak terasa enak itu. Bagaimana pun juga Nai masih berstatus sebagai istri Adnan dan bagaimanapun Adnan pernah menempati hatinya. Saat ini dia masih sangat berusaha untuk mengubur rasa cinta nya dan menutupi luka hati nya.

" Mbok, Nai udahan ya. Nai mau ke kamar dulu bersih bersih."

Mbok Yem mengangguk, ia tahu Nai sedang menahan perasaannya.

Brak

Nai menutup pintu kamarnya rapat rapat. Ia terduduk di depan pintu lalu menangis di sana. Tangis yang ia redam dengan cara membungkam mulutnya sendiri agar tidak terdengar keluar.

Sakit? Ya, sungguh sangat sakit. Ia seperti ingin berlari dan berteriak sekencang mungkin saat ini. Namun ia tidak bisa melakukannya. Saat ini dia hanya bisa seeperti ini. Menangis tanpa bisa mengeluarkan suaranya. Tangis yang ia tahan sebisa mungkin agar tidak ada satupun ornag yang tahu.

" Ya Allaah, mengapa harus aku? Mengapa aku musti mengalami ini, mengapa ya Allaah."

Berkali kali Nai memukul dadanya yang terasa sesak.

Setelah merasa cukup ia pun bangkir dna menuju ke depan meja rias. Ia menatap pantulan dirinya dari dalam cermin. Nai pun menghapus air matanya. I mengambil nafas nya dalam dalam lalu menegakkan bahunya.

" Kau bisa! Kau pasti bisa! Kau bukan wanita lemah Nai! Pria bangsat itu tak pantas kau tangisi. Cukup sekali, dua kali kau menangis karena dia. Sekarnag waktunya untuk bangkit yang sebenarnya bangkit. Ayo kamu bisa!"

Naisha kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia mengambil air wudhu sekalian untuk menjalankan kewajiban 3 rakaat yang tidak lama lagi akan memasuki waktunya.

🍀🍀🍀

Nai duduk di ruang tamu. Ia sengaja menunggu Adnan untuk pulang. Dan, tak lama kemudian pria itu datang juga. Tentu saja masih bersama dengan sang kekasih.

Nai menghentikan langkah Adnan dan Bellia yang hendak naik ke lantai atas.

" Tunggu!"

" Tck, ada apa?"

" Kau tidak akan menceraikan ku saat saat ini kan?"

" Tuh pinter."

" Kalau begitu talak aku. Jadi kita secara agama sudah tidak punya hubungan. Sekalian wanita mu itu menjadi saksi."

Adnan terdiam saat Naisha meminta talak darinya. Ada perasaan tidak rela. Namun sentuhan lembut Bellia kembali menyadarkan lamunannya.

" Honey, kau belum menjatuhkan talak kepada wanita itu? Maksudmu apa?"

" Maaf sayang aku belum sempat saja. Jangan marah!"

Naisha memicingkan matanya. Ia melihat ekspresi Adnan yabg tiba tiba berubah saat mereka beradu tatap.

Apa ada rasa cinta untukku Ad? Atau selama ini kamu benar benar hanya menjadikanku alatmu?

Adnan mengambil nafasnya dalam dalam dan membuangnya perlahan. Tangannya masih berbelit dengan tangah Bellia.

" Naisha, aku jatuhkan talak satu untukmu. Sekarang kita bukan lagi suami istri."

Tes

Air mata Naisha spontan menetes. Ia mengusapnya dengan cepat.

" Terimakasih."

Wanita cantik berambut sebahu itu berlalu pergi ke kamarnya. Adnan hanya bisa menatap punggung Naisha yang sudah menjauh. Tidak dipungkiri selama setahun bersama, Adnan memiliki rasa terhadap Naisha. Meskipun ia tidak tahu apa itu. Apakah cinta atau hanya simpati saja?

" Sayang, ayo kita kembali ke kamar," ucap Bellia manja.

Adnan pun mengangguk dan kembali berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.

Sedangkan Nai, ia kembali menangis di kamarnya. Ia sungguh tidak menyangka pernikahannya berakhir seperti ini. Namun dia sudah berjanji untuk kuat. Kata talak sudah diucapkan berarti mereka tak lagi memiliki hubungan.

TBC

Terpopuler

Comments

Salwa Antya

Salwa Antya

ayo nai,semangat untuk menghancurkan hti adnan

2024-04-08

1

Miss Typo

Miss Typo

semangat Nai, Adnan pasti akan menyesal nantinya

2024-03-21

0

Qorie Izraini

Qorie Izraini

akhir ny the And...
tapi kok cuma talak 1, pasti ada kemungkinan tuch lelaki bahingan bisa minta eujuk lah...

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2 MM 02. Tidak Diinginkan
3 MM 03. Siasat Nai
4 MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5 MM 05. Kecurigaan Juna
6 MM 06. Pasangan Lucknut
7 MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8 MM 08. Ember Bocor
9 MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10 MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11 MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12 MM 12. Secret Admire
13 MM. 13 Permintaan Adnan
14 MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15 MM 15. Detektif Dadakan
16 MM 16. Kejadian Pagi
17 MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18 MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19 MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20 MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21 MM 21. Babak Belur
22 MM 22. Prasangka Dika
23 MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24 MM 24. Mulai Menyelidiki
25 MM 25. Membesuk Sahabat
26 MM 26. Kelegaan Naisha
27 MM 27. Nataya Yang Dewasa
28 MM 28. Perubahan Adnan
29 MM 29. Provokasi Nataya
30 MM 30. Macam Judul FTV
31 MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32 MM 32. Obrolan Hangat
33 MM 33. Pergi Ke Kampus
34 MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35 MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36 MM 36. Pengakuan Dinar
37 MM 37. Ngedate
38 MM 38. Sebuah Fakta
39 MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40 MM 40. Kepergok
41 MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42 MM 42. Jalur Besan
43 MM 43. Hilal Belum Terlihat
44 MM 44. Lebih Berhati Hati
45 MM 45. I'll Come Back
46 MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47 MM 47. Meretas Star Building dan LT
48 MM 48. Waspada
49 MM 49. Mereka Beneran Datang
50 MM 50. Mak Lo Keren!!
51 MM 51. Kalah Telak
52 MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53 MM 53. Pembunuh Bayaran
54 MM 54. Mulai Jatuh
55 MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56 MM 56. Ini Dejavu
57 MM 57. Kau Juga Korban
58 MM 58. Keluarga Sasongko
59 MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60 MM 60. Cepatlah Pulang
61 MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2
MM 02. Tidak Diinginkan
3
MM 03. Siasat Nai
4
MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5
MM 05. Kecurigaan Juna
6
MM 06. Pasangan Lucknut
7
MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8
MM 08. Ember Bocor
9
MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10
MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11
MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12
MM 12. Secret Admire
13
MM. 13 Permintaan Adnan
14
MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15
MM 15. Detektif Dadakan
16
MM 16. Kejadian Pagi
17
MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18
MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19
MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20
MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21
MM 21. Babak Belur
22
MM 22. Prasangka Dika
23
MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24
MM 24. Mulai Menyelidiki
25
MM 25. Membesuk Sahabat
26
MM 26. Kelegaan Naisha
27
MM 27. Nataya Yang Dewasa
28
MM 28. Perubahan Adnan
29
MM 29. Provokasi Nataya
30
MM 30. Macam Judul FTV
31
MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32
MM 32. Obrolan Hangat
33
MM 33. Pergi Ke Kampus
34
MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35
MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36
MM 36. Pengakuan Dinar
37
MM 37. Ngedate
38
MM 38. Sebuah Fakta
39
MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40
MM 40. Kepergok
41
MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42
MM 42. Jalur Besan
43
MM 43. Hilal Belum Terlihat
44
MM 44. Lebih Berhati Hati
45
MM 45. I'll Come Back
46
MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47
MM 47. Meretas Star Building dan LT
48
MM 48. Waspada
49
MM 49. Mereka Beneran Datang
50
MM 50. Mak Lo Keren!!
51
MM 51. Kalah Telak
52
MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53
MM 53. Pembunuh Bayaran
54
MM 54. Mulai Jatuh
55
MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56
MM 56. Ini Dejavu
57
MM 57. Kau Juga Korban
58
MM 58. Keluarga Sasongko
59
MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60
MM 60. Cepatlah Pulang
61
MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!