MM 03. Siasat Nai

Malam hari itu Naisha sama sekali tidak tidur. Ia duduk di sofa sambil membuat coret coretan. Tampak di atas tempat tidur Adnan begitu pulas tertidur seperti tanpa beban.

Adzan subuh berkumandang, Nai pun segera mengambil air wudhu dan menjalankan kewajiban 2 rakaat. Dia atas sajadahnya Nai tergugu, ia menumpahkan segala rasa hatinya kepada sang pencipta. Hari ini dia akan membuat keputusan besar, yakni meninggalkan rumah kedua orang tuanya. Ia tidak mau baik ayah atupun bunda nya tahu bahwa pernikahan yang dijalani nya bahkan belum ada 24 jam itu harus kandas.

Nai bangun lalu melipat sajadah dan mukenanya. Ia langsung menaruhnya kembali ke dalam koper. Ia mendudukkan tubuhnya ke sofa dan melihat kertas yang sudah dia coret-coret tadi.

Nai kembali membaca coretan nya. Rupanya itu adalah susunan surat perjanjian yang akan dia buat untuk Adnan. Di sana tertulis pernikahan mereka hanya akan berjalan selama setahun. Keduanya tidak akan tinggal di rumah orang tua Naisha ataupun orang tua Adnan.

Nai akan membeli sebuah rumah. Di mana rumah itu akan ia tinggali dengan Adnan. Biarlah dia sendiri yang merasakan pahitnya berumah tangga bersama pria brengsek itu.

Pukul 07.00 pagi Adnan baru membuka matanya. Sedangkan Naisha, dia sudah bersiap siap akan segera pergi meninggalkan Pandawa Resort.

" Eugh ... Kau sudah bangun dari tadi."

" Ya ... " Bukan hanya bangun dari tadi tapi aku semalaman tidak tidur sama sekali, gumam Nai lirih yang dipastikan Adnan tidak mendengarnya.

"'Kau tidak mungkin akan Star Buliding kan?"

" Tidak, aku akan mencari rumah!"

" Untuk?"

Naisha membuang nafasnya dengan kasar. Ia sungguh tidak tahu harus bagaimana bersikap kepada Adnan.

" Untuk kita tinggali, aku tidak mau kita tinggal di rumah ayah ku ataupun di rumah keluarga mu."

Adnan tersenyum lebar, hal tersebut juga merupakan keinginannya.

" Lalu siapa yang beli?"

" Aku, aku akan membelinya."

" Bagus kalau begitu. Aku tidak perlu susah payah mengeluarkan uangku bukan?"

Andan menarik sudut bibirnya, ia tersenyum sinis dan kemudian berlalu ke kamar mandi.

Nai membuang nafasnya kasar, dadanya begitu sesak rasanya air matanya ingin ia tumpahkan saat itu juga. Namun Nai masih memiliki harga diri untuk tidak menangis dihadapan suami bajingan nya itu.

🍀🍀🍀

Keduanya kini berdiri di sebuah rumah. Ya Nai langsung menghubungi pihak properti dan membeli rumah tersebut. Adnan memicingkan sebelah matanya melihat rumah tersebut.

Rumah itu sungguh jauh dari kata mewah. Rumah yang dibeli Nai tersebut pun berada di komplek perumahan biasa bukan di perumahan elit. Padahal DCC yang dipimpin oleh paman Nai memiliki perumahan elit yang pastinya mewah mewah.

" Apa ini rumah kita?"

" Ya ... "

" Kau yakin? Apa kau tidak malu jika ada media yang meliputnya?"

" Tentu tidak, aku akan bilang kemanapun suamiku tinggal aku akan mengikutinya."

Nai berlalu, ia memasuki rumah dengan senyum smirk nya. Di depan pintu rupanya sudah ada agen properti yang menunggu mereka berdua

" Silahkan tuan dan nyonya. Saya akan tunjukkan isi rumah ini."

Nai mengangguk dengan senyum. Ia kemudian mengikuti agen properti itu. Agen tersebut menunjukkan setiap ruangan dan bagian dari rumah tersebut. Nai menyimak dengan seksama. Namun tidak dengan Adnan, pria itu terlihat sangat malas.

" Stop ... Kita tidak akan mengambil rumah ini."

Nai tersenyum kecil, tapi dia menyembunyikan senyuman di bibirnya dari Adnan. Ia pun berpura pura bertanya.

" Kenapa Ad, apa kau tidak suka?"

Adnan langsung menarik tangan Istrinya itu keluar. Ia sungguh tidak mau menempati rumah itu.

" Nai, apa kau gila. Aku tidak sudi tinggal di rumah seperti ini."

" Lalu?"

" Ayo kita cari rumah yang lebih bagus dan pastinya mewah. Aku tidak mau di permalukan oleh orang orang."

" Lalu siapa yang akan membelinya?"

" Aku ... Aku yang akan membelinya. Apa kau puas!"

" Deal!"

Naisha berjalan menghampiri sang agen yang masih menunggu di dalam.

" Maaf mbak, kita tidak jadi membeli rumah ini."

" Baik nyonya, tidak apa apa. Terimakasih untuk kunjungannya."

Nai tersenyum lalu memberikan sebuah amplop. Si agen pun menerima lalu melihatnya.

" Maaf nyonya kami tidak bisa menerima ini."

" Sudah terima dan simpan anggap saja ini rejeki kamu. Saya sudah menyita waktu mu. Saya ikhlas memberikannya anggap itu adalah bayaran dari pekerjaan mu yang bagus dan memuaskan."

" Terimakasih nyonya ... Terimakasih ..."

Nai tersenyum lalu meninggalkan si agen properti yang masih terkejut dengan pemberian Nai.

" Baiklah, ayo kita mencari rumah yang kau inginkan."

Nai langsung masuk ke mobil Adnan. Kini Nai hanya pasrah mengikuti kemana Adnan akan mengajaknya membeli sebuah rumah hingga tibalah mereka di sebuah kantor pemasaran. Nai membuang nafasnya kasar, feeling nya begitu tepat.

" Ini kah pilihanmu?"

" Tentu, perumahan elit milik DCC adalah yang terbaik di kota ini."

" Terserah."

Adnan pun segera memilih sebuah rumah lalu membayarnya. Nai memutar bola matanya dengan malas.

" Baiklah, semua sudah beres. Ayo kita melihat rumah kita."

Nai hanya mengekor. Sungguh dia enggan untuk berkomentar. Jika pernikahan ini adalah pernikahan normal mungkin Nai akan sangat bahagia dengan apa yang dilakukan Adnan. Tapi nyatanya pernikahan ini tak ubahnya hanya main rumah rumah an semata.

Ckiiit

Mobil Adnan berhenti di depan sebuah rumah mewah. Bahkan rumah itu lebih mewah daripada rumah ayah Juna.

" Apa kau serius membeli rumah ini."

" Tentu saja kenapa tidak, tapi jangan harap kau akan memilikinya."

" Cih ... Aku tidak butuh rumah mu."

Keduanya masuk ke rumah bersama-sama, ya rumah ini adalah rumah baru bagi mereka pengantin baru. Namun tampaknya rumah ini akan menjadi saksi kehidupan rumah tangga mereka yang sebenarnya. Kehidupan rumah tangga yang tidak akan pernah merak arungi bersama.

Adnan sungguh merasa puas dengan rumah barunya. Namun tiba tiba Nai memberikan sebuah kertas bermaterai.

" Apa ini ... "

" Baca saja."

Adnan membaca nya secara seksama. Ia lalu menaikkan satu sudut bibirnya.

" Surat perjanjian? Baiklah aku setuju. Deal setalah setahun kita akan berpisah. Tapi aku akan minta harta gono gini."

" Terserah, tapi asal kau tahu yang di maksud harta gono gini adalah harta bersama setelah kita menikah termasuk rumah ini."

Adnan membuang nafasnya kasar. Secara tidak langsung dia sedang dijebak oleh Nai untuk membeli rumah ini.

" Oke aku tahu. Oh iya ada satu hal lagi. Aku bebas membawa siapapun ke rumah ini dan kamu tidak berhak mencampurinya."

" No problem, jika begitu aku pun berhak membawa siapapun ke rumah ini."

" Deal, aku akan memilih kamar yang di atas. Kau di bawah."

" Oke ... "

Keduanya setuju, kini pernikahan mereka benar benar hanyalah sebuah status di atas kertas. Bolak balik Nai menghela nafasnya dengan berat.

TBC

Karya baru readers, jangan lupa dukungannya ya. Maaf masih slow update ya. Doakan othor selalu sehat. Bulan depan bisa rajin update nya.

Salam hangat, happy reading.

Terpopuler

Comments

Sennja

Sennja

aku suka wanita brkarakter kuat❤

2024-05-16

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sabar saja menjalani Naisha

2024-05-21

0

Miss Typo

Miss Typo

semangat semangat Nai, pasti akan bahagia pada waktunya

2024-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2 MM 02. Tidak Diinginkan
3 MM 03. Siasat Nai
4 MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5 MM 05. Kecurigaan Juna
6 MM 06. Pasangan Lucknut
7 MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8 MM 08. Ember Bocor
9 MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10 MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11 MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12 MM 12. Secret Admire
13 MM. 13 Permintaan Adnan
14 MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15 MM 15. Detektif Dadakan
16 MM 16. Kejadian Pagi
17 MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18 MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19 MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20 MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21 MM 21. Babak Belur
22 MM 22. Prasangka Dika
23 MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24 MM 24. Mulai Menyelidiki
25 MM 25. Membesuk Sahabat
26 MM 26. Kelegaan Naisha
27 MM 27. Nataya Yang Dewasa
28 MM 28. Perubahan Adnan
29 MM 29. Provokasi Nataya
30 MM 30. Macam Judul FTV
31 MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32 MM 32. Obrolan Hangat
33 MM 33. Pergi Ke Kampus
34 MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35 MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36 MM 36. Pengakuan Dinar
37 MM 37. Ngedate
38 MM 38. Sebuah Fakta
39 MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40 MM 40. Kepergok
41 MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42 MM 42. Jalur Besan
43 MM 43. Hilal Belum Terlihat
44 MM 44. Lebih Berhati Hati
45 MM 45. I'll Come Back
46 MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47 MM 47. Meretas Star Building dan LT
48 MM 48. Waspada
49 MM 49. Mereka Beneran Datang
50 MM 50. Mak Lo Keren!!
51 MM 51. Kalah Telak
52 MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53 MM 53. Pembunuh Bayaran
54 MM 54. Mulai Jatuh
55 MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56 MM 56. Ini Dejavu
57 MM 57. Kau Juga Korban
58 MM 58. Keluarga Sasongko
59 MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60 MM 60. Cepatlah Pulang
61 MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)
Episodes

Updated 61 Episodes

1
MM 01. Perjanjian Pra Nikah
2
MM 02. Tidak Diinginkan
3
MM 03. Siasat Nai
4
MM 04. Realita tak seindah ekspektasi
5
MM 05. Kecurigaan Juna
6
MM 06. Pasangan Lucknut
7
MM 07. Sudah Lama Ingin Melakukannya
8
MM 08. Ember Bocor
9
MM 09. Jatuh Cinta Lalu Patah Hati
10
MM 10. Keinginan Dwi Sasongko
11
MM 11. Tuan Muda Kedua Star Building
12
MM 12. Secret Admire
13
MM. 13 Permintaan Adnan
14
MM 14. Kejadian Tak Terduga Di Taman
15
MM 15. Detektif Dadakan
16
MM 16. Kejadian Pagi
17
MM 17. Aku Akan Membawamu Pergi
18
MM 18. Mau Jadi Pebinor?
19
MM 19. Apakah Aku Sangat Tampan?
20
MM 20. Apa Yang Ku Lewatkan?
21
MM 21. Babak Belur
22
MM 22. Prasangka Dika
23
MM 23. Kekhawatiran Orang Tua
24
MM 24. Mulai Menyelidiki
25
MM 25. Membesuk Sahabat
26
MM 26. Kelegaan Naisha
27
MM 27. Nataya Yang Dewasa
28
MM 28. Perubahan Adnan
29
MM 29. Provokasi Nataya
30
MM 30. Macam Judul FTV
31
MM 31 . Dokter Spesialis Bedah Anak
32
MM 32. Obrolan Hangat
33
MM 33. Pergi Ke Kampus
34
MM 34. Apa Mau Anda Tuan?
35
MM 35. Tidak Semeter Sekalipun
36
MM 36. Pengakuan Dinar
37
MM 37. Ngedate
38
MM 38. Sebuah Fakta
39
MM 39. Aku Mencintaimu, Noona
40
MM 40. Kepergok
41
MM 41. Mengikuti Jejak Mama
42
MM 42. Jalur Besan
43
MM 43. Hilal Belum Terlihat
44
MM 44. Lebih Berhati Hati
45
MM 45. I'll Come Back
46
MM 46. Stop!! Jangan Dekati Calon Menantuku
47
MM 47. Meretas Star Building dan LT
48
MM 48. Waspada
49
MM 49. Mereka Beneran Datang
50
MM 50. Mak Lo Keren!!
51
MM 51. Kalah Telak
52
MM 52. Masing Masing Memiliki Keputusan
53
MM 53. Pembunuh Bayaran
54
MM 54. Mulai Jatuh
55
MM 55. Mencari Tikus Dimulai
56
MM 56. Ini Dejavu
57
MM 57. Kau Juga Korban
58
MM 58. Keluarga Sasongko
59
MM 59. Apakah Tidak Terburu-buru?
60
MM 60. Cepatlah Pulang
61
MM 61. Dimulai dengan Malam Pertama, Diakhiri dengan Malam Pertama ( END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!