Tuti Malas Sekolah
Zzz.. Zzz... (Suara mendengkur Tuti).
“Hei Tuti bangun, liat tuh dah jam berapa? Ga mau sekolah kau?” Mamak menyahut.
Setengah sadar nyawanya langsung terpingkal nan terhuyung-huyung masuk ke kamar mandi “Duhh mamak kok ga bangunin Tuti?!”
“Kau aja yang susah di bangunkan, asik terlelap sama mimpi-mimpi mu itu.”
Lalu aku pun bergegas berdandan dan memakai bedak bayi yang rapi juga wangi. Lalu pergi ke tempat mbok Ijah. “Mak, kita mau kemana?”
“Tempat mbok Ijah.”
“Ngapain..?”
“Ya mau ngapain lagi selain mendaftar sekolah SD mu, diakan orang sini. Ya pasti lebih ngerti.”
*Setibanya di rumah mbok Ijah..
“Udah siapan budhe?”
“Belum Din, ini budhe masih dandan sebentar..”
Lalu kami pun menunggu satu jam lamanya. Dalam hati “Sebentar katanya? Ini saja udah 1 jam. Malah bosen dan ngantuk lagi..”
“Wess, yok Din”
“Yuk nak, budhe kita ke sekolahnya.”
Oh ya aku belum kenalan nich, namaku Tuti Lasmani. Aku awalnya sekolah di Tebingtinggi, Sumatera Utara. Aku pindah karena ikut sama orang tuaku. Aku bosen kalo tinggal dirumah nenekku. Pasti aku dikucilkan karena ntah apa sebabnya. Asal aku mau bergaul pasti main circle, ga asik dehh.. jadi aku pindah ke Riau. Ya nama sekolah ku yang baru itu SD SERIBU KUBAH 001. Ya aku belum tau apakah aku akan di terima di sekolah ini atau tidak? Ya ku ikuti saja lah alurnya.
“Ting-Ting..” Bel pintu kepsek berbunyi, karena kehadiran kami.
“..ya silahkan masuk.” Kata salah satu guru yang entah ku ketahui namanya.
“Baik, ibuk kesini mau apa? Apa pindahan yaa? Wahh imut juga anaknya buk, imut dan berisi.”
“Hahaha, bisa saja pak. Kedatangan kami kemari mau buat pindahan dari sekolah yang lama ke sekolahnya yang baru di tempat ini.”
“Aduh buk, maaf kami sudah ga menerima peserta didik pindahan lagi. Sekolahnya udh penuh..”
“Pak, mohon pertimbangkan kembali pak. Anak saya mau sekolah disini karena dekat dengan rumah.”
“Duhh maaf yaa, ga bisa buk..”
“Tolong lah pak, dia ini kelas 2. Sayang kalo ngulang lagi..”
“Lho? Kelas 2?! Ohh bisa-bisa saya kira kelas satu. Halo ya...**” Baru pak kepsek itu menyetujui peserta didik kelas 2. Karena masih ada peserta yang kosong untukku.
Lalu esoknya aku seperti kemarin-kemarin, dan hampir saja terlambat kesekolah. “Ha, ha-halo kawan-kawan. Namaku Tuti Lasmani” mengucapkan perkenalan dengan terbata-bata. Ya memang diriku ini canggung dengan yang baru, serta kikuk pula.
Lalu aku pun sekolah seperti biasanya, dan aku melihat temanku menyontek dengan temanku yang lain. Jadi aku adukan ke Guru Wali Kelasku.
“Bukk, gigi nyontek sama ilir.” Bu guru sambil menghampiri dan menyobek kertas latihan mereka dan duduk mereka dipisahkan. Ya tujuanku baik biar ga ada kecurangan. Tapi hal itu malah di musuhi teman-teman ku.
Setibanya istirahat temanku tadi bilang, “Pantes kau pindahan dan ga ada kawan, rupanya sifatmu Tukang Cepu kayak gini.”
Ya kata-kata pedas itu di lontarkan oleh salah satu teman ku. Ya aku semenjak kejadian itu mulai paham kenapa aku ga disukai oleh kebanyakan temanku sendiri.
.........
Selang 2 bulan ada anak baru yang bernama Jojo, dia anak yang aneh. Dikit-dikit ketawa padahal ga ada yang lucu. Tapi aku temani saja, mungkin saja dia memang seperti itu. Lalu dia menjahiliku dan mengambil botol air minum Ku tadi dibuat mainan. Aku kesal, dan ketika aku lagi makan bekal ku. Langsung sendok itu ku ayunkan dan menghantam pipi nya sampai membiru atau yang disebut 'Lebam’ karena luka dalam. Lalu Guru Wali Kelasku menghampiriku dan aku kena surat peringatan. Aku memohon agar tak di beri tahu pada orang tuaku. Dan guruku tidak perduli dan menyuruh teman-teman ku memberi tahu orang tuaku.
Aku pun nunggu di salah satu warung berharap mereka ga memberi tahu ke mamakku. Namun mereka bagaikan anak ayam yang mendatangi induknya, langsung semuanya mengadu kena panggilan orang tua. (Ya mungkin mereka mau balas dendam karena aku cepuin mereka dan ya begitulah..). Mamakku marah banget, karena aku kena panggilan. Ya aku jelaskan mengapa, kenapa dan kapan. Lalu Mamak juga Bapak datang kesekolah keesokan harinya. Orang tua si korban marah-marah tak terima putranya itu terluka. Lalu karena malas debat ayahku mengeluarkan dompetnya yang tebal berisikan yang Seratus Ribu Rupiah yang tak terkira jumlahnya.
“Berapa pengobatan anakmu?” Sembari mengeluarkan uang yang tebal Bapakku.
“400 ribu!”
Mamakku mencela “hah? 400 ribu? Palingan Cuma 100-200 ribu. Lagian itu cuma lebam aja. Jangan naik haji!”
Ibu Jojo pun sewot dan masam lalu berbanding harga 200 ribu saja karena kalah kelak dan di ulti oleh mamakku “Yaudah 250 ribu. Buat 50 lagi biaya terapi pijit anakku.” Ucap ibu Jojo.
Lalu kami berbaikan depannya, namun dibelakang nya kami musuhan dan tak cakapan apalagi menyapa satu sama lain.
Lalu ketika ada pelajaran satu yang tidak sama sekali kupahami, yakni Aksara dan Bahasa Melayu atau bahasa bakunya “Budaya Melayu Riau”. Lalu aku pun pusing kepayang karena tak memahami tulisan Arab gundul nan pelik menurutku. “Sst, Sstt!! Ini pelajaran apa?” Bisikku.
Andi menjawab ketus “Bahasa Arab Melayu.”
“Ihh aku ga paham bisa ajarin ga?”
“Percuma aja, kau lihat jam berapa itu? Tinggal 10 menit lagi kita pulang.”
Temanku Andi dan Toni bersepakat tuk membantu diriku dan disuruh berjanji ga akan cepu lagi. Lalu aku pun memenuhi janjiku dan tak akan cepu. Ya aku mendapatkan nilai copy-paste ku ini dan aku memfotokopi buku guruku dan belajar otodidak tentang pelajaran Arab Melayu ini.
.........
Dirumah aku pun langsung membuka buku ku itu dan mempelajari aksara, kata bersambung, kata-ejaan, huruf konsonan dan yang lainnya. Tapi tetap saja tak ku mengerti, karena berbeda dengan bahasa Arab yang sebenarnya. Namun besok-kebesok tetap ku pelajari dan ku pahami. Jadi ketika pelajaran bahasa Arab aku harus melihat aksaranya agar tau apa makna dan arti dari Bahasa Arab Melayu itu ke Bahasa Indonesia. Agar aku mendapatkan nilai yang memuaskan dari hasil nilai ku sendiri. Lalu tak lama lagi Guru Wali Kelasku sudah mau naikan kami kelas 3, ya aku belajar dan belajar sungguh-sungguh. Karena waktunya tinggal 3 bulan, 12 hari lagi menjelang ujian nanti. Lalu untuk menambah nilai, kami disuruh mengikuti “Ekstrakurikuler”. Ada beberapa yakni Rohani Islam dan Hadroh, Olahraga Voli dan Bulu tangkis, Seni dan tari Dan terahkir Pramuka. Lalu aku pun memilih Rohani Islam dan Hadroh. Datang jam 3 pada Rabu dan Kamis saja. Aku menjalaninya terus menerus tanpa I-S-A (Izin-Sakit-Alfa). Lalu Guru pembina kami lambat laun kebanyakan tidak hadir dan entah kemana. Lalu peserta ekstrakurikuler yang ada di Rohani Islam dan Hadroh ini pun pada berpindahan ke ekstrakurikuler yang lain. Ekstrakurikuler Rohani Islam dan Hadroh ini pun di bubarkan disebabkan tak ada pembinanya. Namun aku tak berminat dan tak ada ekstrakurikuler yang ku ikuti sama sekali.
(BERSAMBUNG..)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Dede
halo kak aku mampir yah, semangat trus salam dari ghost in kos jangan lupa mampir
2023-05-08
0
SpaceJ
kalau ada waktu mampir ya kak~
2023-04-29
0
Liu Zhi
Halo, Kak Thor! Aku mampir
2023-04-20
0