"Udah gak apa-apa, besok-besok kalo apa sekolah aja. Cuek aja sama dengan si Buk Lasmine itu. Ga usah di gubris. Yang penting kau hadir aja ga usah ga datang nanti diceritainnya lagi kau sama orang." Mamak nasehat padaku yang tengah menangis di pojokan kamar.
"Tapi Mak, tadi juga disuruh bayar uang SPP. Dia marah-marah padahal baru 1 bulan ajanya ga kebayar. Kelewatan kali dia!" Nadaku menyeringas buas.
"Udah gak apa-apa, kita bayar lunas aja biar ga merepet aja dia kayak setan. Kita lunasi aja." Mamak memberikan uang lebih dan memasukkannya di kartu SPP ku.
"Dah yuk, kita makan. Mamak dah laper nih nungguin kau pulang baru mamak mau makan." Mamak sambil mengelus-elus perutnya.
Kami pun makan di meja makan. Dan kami tidur cepat karena mengantuk dan aku pun bersekolah seperti biasanya walaupun ada si Buk Lasmine itu.
.........
Tidak terasa ya, sekarang udah mau ujian. Ujian ini sudah hitungan hari. Banyak buku yang kubaca, banyak kisi-kisi yang harus kuingat, banyak rumus-rumus yang kuhafal. Apalagi aku campur Madrasah, bertumpuk sudah ujianku. Ya mau tidak mau harus kulewati masa sulit itu.
"Ehh kau ada catatan yang Meneladani Tauladan Rasulullah ga? Kalo ada aku pinjam ya!" Aku meminta pinjaman catatan pada Isa.
"Ada nih!" Mengeluarkan catatan itu dari ranselnya.
"Makasih Isa!" Aku pergi dengan cepat karena ujian akan segera dimulai.
"Heii guys.. Akoeh habis dikasyih Buk Lasmine Kisi-kisi, jawaban semuanya. Pasti kalian ireih kan? kan?" Dia berbicara dengan nada sok anggun nan centil menjijikan itu.
"Ngga kok, kami mau hasil kami sendiri." Ucap Isa.
"Halah iyalah orang dalem kok, kami kalo gitu pun bisa. Apalah Yanti huuu..." Kami sekelas menyoraki Yanti.
"Alah palingan you semua irieh sama akoeh.." Ngomongnya semangkin di mentel-mentelkan nya.
"Hihh jijik kali aku dengar omongannya Yanti itu, membuatku stress bahkan hampir sakit jiwa mendengar kata-kata nya." Gumam lirih isi hatiku.
"Ujian pertama Al-Qur'an dan Hadits ya anak-anak!" Tegas Buk Lasmine.
"Ihh kok dia pula lah pengawas pertama males kali aku. Dahlah jalani aja" Bisikku ke Isa.
"Iyakan?" Isa menyerungut kesal.
Lalu kami mengikuti ujian dengan baik hingga ujian itu selesai. Kami pun tak tahu tuntas kah tidak ujian itu. Yang penting kami hanya sekedar mengikuti ujian saja selesai. Karena yang sebenarnya kami malas saja jika guru nya Buk Lasmine. Tidak hanya aku yang ga suka dengan perangai nya Buk Lasmine. Teman-teman ku yang lain juga, Kecuali si Yanti. Ya diakan kemanakannya si Lasmine itu jelas dia kesenangan karena memanfaatkan budhe nya tersebut.
.........
Ujian kami yang terakhir itu Bahasa Arab dan Tuntunan Sholat. Disitu kami terahkir diajar oleh Pak Sahya. Dan aku ada sedikit terlupa bacaan I'tidal karena aku baru-baru saja menghafalkannya bulan lalu dan tidak begitu fasih. Ya tak tahulah aku bagaimana nilainya itu nanti. Yang penting aku sudah berusaha semampuku saja. Kami pun di kumpulkan dan diberi pengumuman pembagian raport. Jatuh pada tanggal 12-06-2015. Aku pun pulang dan sesegera mungkin memberi tahu Mamak kalo pembagian itu bertepatan dengan pembagian raport SD ku.
"Mak, kata Pak Sahya pembagian raport tanggal 16 katanya." Aku beritahu sambil mengganti baju sekolahku.
"Ohh iya ya?" Mamak mendengar sambil memasak buat makan malam.
"Iya nanti mamak ingatkan ya?" Aku meyakinkannya.
"Iya ingatnya mamak."
Aku pun pergi dan memberitahu sudah informasi itu. Lalu aku pun pergi ke kamarku buat bermain tablet karena aku merasa suntuk dan perlu hiburan usai ujian. Karena sebentar lagi puasa aku rasanya pengen deh maraton karena itu bagaikan adat-istiadat biasanya di lakukan pada Bulan Suci Ramadhan itu. Lalu aku menelepon berkabar dengan Nenek.
"Tut... Tut... Tut..." Operator Teelkhomslelet sedang menyambungkan telepon nya ke Nenekku.
"Assalamualaikum, iya nak?" Nenek menyapaku duluan.
"Walaikumsalam, nek apa kabar?" Girangku bersemangat.
"Alhamdulillah sehat, Tuti gimana kabarnya?"
"Sehat juga kok nek, ehh nek.."
"Iya?"
"Kita puasa kapan nek?"
"Tanggal berapa ya, 20an gitu sih.. " Nenek lupa sambil mengingat-ingat.
"Ohh gitu ya nek, gini rencananya kami nanti pas udah mau dekat lebaran tempat nenek pulang kampung kami. Dah lama aku ga tempat nenek, kangen aku sama uyut.." Belai omongku melepas rindu.
"Iya nak, Nenek juga kangen sama Tuti" Nenek membalas rinduku.
"Iya yaudah ya nek, cuma itu aja yang Tuti mau kasih tau. Dah Nek, Assalamualaikum!" Aku mau menutup telepon.
"Ya, walaikumsalam.." (Tut, tut)... Telepon ditutup oleh Nenek.
Ya tak sabar aku menunggu Hari Raya agar bisa bertemu dengan Nenek. Sudah lama ku dambakan agar bertemu dengan nenek. Sudah setahun ku harus melepas rindu yang terpisah akan jarak. Nenek tunggu aku ya!
.........
Hari ini, hari pertama puasa. Jadi aku niatkan untuk berpuasa besok bersama Mamak. Pagi-pagi buta itu aku berpuasa pertama kali, dan aku sangat sulit di banguni.
"Heh, Tuti.. Tut, Tuti? Bangun heii.." Mamak menggoyang-goyangkan badanku agar terbangun dari tidur lelap ku.
"Hmm.. Apa Mak?" Aku menguap namun lupa akan berpuasa.
"Katanya mau puasa? Gimana sihh.. Yok!" Mamak menarik tangan ku untuk duduk agar terbangun.
Aku pun mengumpulkan nyawa tuk bangun. Sangat sulit ku bangun, tapi ku paksa saja dan aku pun makan sahur. Ku membaca niat berpuasa dan makan dengan kurang selera karena masih pagi dan mood ku belum makan itu belum ada.
"Ehh, ayo makan. Jangan melamun, habisin makanannya keburu imsak." Kata bapak.
"Iya pak.." Aku makan sambil kantuk.
Aku pun makan hingga habis dan rasa ngantuk ku tambah semangkin lama semangkin bertambah di dekat azan Subuh. Tapi tetap ku tegarkan biar aku tetap terjaga dan tidak ketiduran.
"Ehh Tut, ayo sholat!" Sahut mamak.
"Iya Mak." Aku pun segera mengambil wudhu jalan ke kamar mandi.
Habis sholat ku pun berkumpul bersama temanku yang lain untuk maraton pagi. Disitu kami bercanda tawa. Hari telah menunjukkan sinar fajarnya dan akhirnya pulang kerumah masing-masing. Aku duduk di depan ruang TV dan tak terasa ketiduran karena kantuk bangun jam 2 pagi tadi.
Lalu aku jam 08:00 pagi segera buru-buru kesekolah karena mau ambil raport.
"Sapta ini hasil nilai raport mu" Sambil Buk Dina memberikan raport nya padaku.
"Baik buk, terimakasih ya buk.." Ucap ku.
Aku melihat nilai ku diatas KKM dan Rangking lima dari 29 siswa. Ya Rangking ku turun dari yang kemarin. Kemarin sih Rangking tiga. Mungkin karena pindah-pindah sekolah sih.
Aku pun pulang kerumah dan sambil aku melihat acara kartun kesukaanku. Sembari menunggu siang hari yakni jam tiga sore untuk mengambil raport Madrasah ku.
.........
Sekarang sudah Jam 15:00 Sekarang waktunya mengambil raport, aku kesekolah diantar sama bapak. Dan Aku pun mengambil raport itu sendiri, syukur ga jadi di damping orang tua. Katanya biar tau pada dua semester itu perkembangan anak apa-apa saja selama disekolah, syukur tak jadi. Dan kami di liburkan oleh Kepsek selama satu setengah bulan dan kami kembali di tanggal 07 yang akan mendatang. Dan ketika pengambilan raport. Nama ku tak di panggil, Jadi aku mendatangi Buk Lasmine.
"Buk raport saya mana buk?" Aku terheran.
"Sana kau datang ambil jemput raport mu sendiri, sama Buk Imah" Dia menjawab dengan ketus.
Aku pun pergi tanpa pamit dan bergegas mendatangi Buk Imah yang dia mengajar Aqidah Akhlak.
"Permisi buk.. Saya mau ambil raport. Nama saya Tuti Lasmani." ucap ragu tapi takut.
"Oh ya nak, ohh kamu namanya Tuti. Iya yaa, raport kamu belum di cetak. Sementara kamu pakai raport sementara di kertas selembar yaa.." Ibuk itu mengambil raport lama siswa yang sudah di DO itu dan mencabut lembar ditengahnya.
"Iya buk gak apa-apa.." Mengiyakan dengan heran kenapa raportku belum juga di cetak resmi.
Aku pun mengambil raportku lalu pulang dengan jalan kaki.
(BERSAMBUNG...)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
AymindU
Teelkhomslelet🤣🤣🤣 ya ampun kak, bengek aku bacanya😆
2023-04-16
1
AymindU
kaya emakku banget ya ampun🤭
2023-04-16
0