Sekarang aku membuka baju dari Sekolah SD ku mengganti jadi baju Sekolah Madrasah ku. Aku pun bergegas karena hampir terlambat, nanti Buk Lasmine mengomel-ngomel lagi padaku. Mendengar omelannya itu bagaikan mendengar radio rusak. Aku pun bergegas diantar oleh mamakku ke Madrasah. Akupun duduk di bangku semeskiku aku tempati.
"Heii kata Buk Lasmine kita jam kosong, tapi kita disuruh nyatet ini wehhh.." Sambil si Yanti setengah badannya mencondong diluar pintu kelas.
"Ehh tapi nyatet weh, males juga. Tapi gak apa-apa lah.." Ucap Dodi.
"Emang berapa lembar Yan?" Sambil ku sebalik buku paket guru yang dipegang sama Yanti.
"Emang Buk Lasmine pergi kemana?" Ucap Isa.
"Katanya mau pesta tempat kawannya, jadi kita disuruh mencatat. Minggu depan di tagih nanti. Aku yang mendikte nya."
Lalu kami pun mencatat yang disuruh Buk Lasmine yang diberikan tadi. Catatan itu sampai empat lembar halaman dan banyak ayat-ayat yang harus kami tulis tapi ga tau juga kalau dihafal nantinya. Kami yang terpenting menyelesaikan catatan yang membosankan ini. Dan setelah siap kami pun meregangkan tubuh dan jari-jemari kami yang pegal-pegal.
"Duh... Cape nya ya Tuti." Isa sambil meregangkan badan.
"Iya nih sama.."
"Aku juga nih" Sambil Dodi membunyikan jari-jari nya agar mengurangi pegal-pegalnya.
"Ehh yuk sholat, dah mau ashar ini soalnya." Aku melambai senarai mengajak teman-teman ku.
"Yuk-yuk.. " Ucap Dodi, Yanti, dan Isa.
Kami pun melakukan ba'da ahsar. Lalu kami pun bergegas kekantin. Aku dari kantin langsung kekelas karena aku mau dikelas saja yang senyap ga ada Buk Lasmine 1 hari penuh. Ya aku bahagia karena ga ada yang ngomel-ngomel dihari itu dan aku pun kekelas lain buat bermain bersama hingga bel masuk berbunyi menandakan waktu pulang.
(Kring!!!) Bel berbunyi menunjukkan waktu pulang. Kini aku pulang dan jalan bersama teman-teman ku karena mamak lama sekali menjemput ku. Mungkin sibuk akan hal sesuatu.
Sekarang akan ku Siapkan PR Matematika ku agar tak dihukum oleh Buk Dina lagi. Karena perihal PR saja. Belum lagi nanti dihukum mencuci WC yang Kotor nan Bau itu. Alangkah bagusnya jikalau aku mengerjakannya dari rumah menggunakan Mbah Googlo. Akupun bergegas menyiapkan PR ku karena sudah hampir menunjukkan waktu 22:00. Dan aku pun bergegas tidur menuju kamarku. Akupun tertidur lelap dimalam itu.
.........
Sekarang sudah pagi lagi, entah kenapa aku bisa bangun jam 05:49 Pagi. Biasanya aku masih ngorok dan terlelap dalam mimpi-mimpi indah itu itu. Jadi ku putuskan untuk bergegas mengambil baju seragamku dan mengisi air minum ku tuk disekolah nanti. "Makk ayo entar aku telat lo. Aku dah disiapan ini.." Ucapku sambil meneriaki Mamak yang lagi mengepel dapur dan sambil membersihkan kompor kesayangannya.
"Iya bentar" Sayup-sayup terdengar rintih suaranya dari kejauhan.
Lalu Mamak pun mengantarku kesekolah dan aku berlari kekelas agar tak di absen terlambat. Aku pun mengikuti sekolah dengan semestinya. Lalu ketika Istirahat pertama aku bosan dan mengajak temanku bermain Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U ( Warna Merah, Jingga, Kuning Hijau, Biru, Nila Dan Ungu). Kami mengacak berdasarkan jari-jari mereka yang terletak diatas meja. bahkan kawanku menggunakan kakinya untuk memperbanyak siapa dan target agar dia dihukum. Jika salah satu memilih warna merah (Me) dan dia terahkir ditunjuk sesuai warna yang salah satu pemain pilih maka akan di hukum dan yang lainnya akan menyesuaikan hukuman apa yang diberikan.
"Apa hukumannya? Slentak-Slentik, Tampar, Rido. Slentak-Slentik, Tampar, Rido." Salah satu diucapkan kawanku, sembari dia menunjuk-nunjuk jari kami satu persatu. Aku kebetulan memilih Warna Hijau (Hi).
Slentak-Slentik, Tampar, Rido Artinya Selentak yaitu menyelentikan jarinya ke tangan, kaki atau lengan yang dihukum. Jika Selentik maka akan yang dihukum akan di Selentikan jarinya oleh yang pemenang ke yang dihukum. Jika Tampar maka akan di tampar si yang diberi hukuman. Jika Rido maka akan diapitkan antara jari telunjuk dengan jari tengah ke hidung lawan dan menyebabkan biru namun tidak membuat rasa sakit, namun menimbulkan bekas saja. Dan kali ini yang kena adalah si Andi, karena dia memilih Kuning (Ku).
"P-K-S.." Sambil mengeluarkan jari kami akan seberapa kuat nanti di keluarkan oleh kami yang sebagai pemenang. Dan yang dihukum hanya bisa pasrah saja akan keadaannya. 'P' yang artinya Pelan, 'K' artinya kuat, dan 'S' Artinya sedang.
"...P-K-S, P." Berhenti Isa menghitung jari-jari kami dan berada di 'P'
"Syukur si Andi dapat pelan, jika dia mendapatkan 'K' maka kasihan pula dia haha.. " Ucap sambil ketawa menyeringis.
"Ehe iya tadi aku dah panik kalo dapat 'K' Udah lagi dapatnya Rido lagi."
Lalu kami mengacak dan sampai berapa kali hukuman itu diberikan "Pom-pom satu, satu-satu dua. Dua-dua tiga, Tiga-tiga empat.. " Ucap Isa. Lalu berhenti di angka 7. Andi pun kesenangan akibat dia tak mendapat Kuat dan dia tertawa-tawi karena geli dengan tangan Isa yang mungil.
Tak terasa kian sudah habis waktu istirahat. Dan kami pun kembali mengikuti kelas dan pelajaran selanjutnya. Lalu pas jam 12:00 Sudah menunjukan waktu pulang aku pun pulang kerumah dengan hati senang karena mendapat nilai 80 ketika ulangan. Aku bila ulangan yang penting KKM saja dan semoga lulus. Hanya itu saja yang ku pinta pada Allah. Tapi kertas ulangan tadi tak kuberikan pada mamak mau lulus ulangan ataupun tidak. Karena aku diam-diam saja mau bagaimanapun nilai hasil sekolahku.
"Mak, aku mau makan. Tadi mamak taruh dimana lauknya? laper nih aku abis pulang sekolah.." Ucapku sambil menggosok-gosok melas perutku.
"Di lemari makanan itu, ada sayur kangkung kesukaanmu." Ucap mamak yang lagi seru menonton serial 'Ikatan Batin Cinta Berkarat'.
Lalu aku pun mengambil nasi di lemari dan makan di meja makan dengan lahap akibat lapar berat.
"Ehh udah siap makan?"
"Udah Mak, habis ini aku main ya Mak. Tempatnya Lani." Aku mengambil piringku yang kotor mau ku letakkan di tempat ember piring kotor.
"Ya pergilah, hati-hati ya.."
"Iya Mak!" Sahutku sambil pergi tanpa terdengar suara langkah kaki.
"Lani, Lani.. Permisi" Ku ketuk pintu rumahnya sambil ku sahut agar dia keluar.
"Ya dek?"
"Ada Lani buk?"
"Ada nih masuk yuk..?" Ibu Lani menawari ku masuk sambil menjamu dengan air putih segelas.
"Engga usah repot-repot buk, lagian mau main sama Lani juga kok" Aku duduk di sofa empuknya.
"Itu Lan, temen mu nungguin" Sambil memanggil Lani yang tengah main boneka di kamarnya.
"Ehh Tuti? Ada apa nih Tut?"
"Main yuk, ke tanah lapang sana. Main petak Umpet."
"Yuk, pecah piring juga ya?"
"Boleh!" ku mengiyakan dengan mata menyipit.
"Duh rasanya teringat tempat nenek ku main pecah piring, petak umpet dan bola acak-acak." Isi hatiku berbicara dalam sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
AymindU
hai kak, saya mampir☺
semangat terus ya💪
2023-04-16
1