Sora

Sora

Bab 1 Awal Mula

Pada Tahun 2100, terjadi perperangan antara kedua kubu negara yaitu Negara Republik dan Negara Zenspire. Efek dari Perperangan ini adalah banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya diakibatkan menjadi korban perang besar ini.

Di Negara Zenspire terbagi menjadi tiga distrik kota. Ada distrik kota satu yang dihuni oleh orang kaya, dan distrik kota dua yang di huni oleh orang yang berkecukupan menengah, dan yang terakhir ada kota distrik tiga yang dihuni oleh orang-orang miskin.

Di kota distrik tiga angka kriminalitasnya sangat tinggi sekali karena mereka harus bisa melakukan apa saja demi perut mereka. Seperti hukum rimba yaitu yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan mati.

Suatu hari muncul salah satu anak yang asal-usulnya tidak diketahui, masuklah dia ke dalam kota distrik tiga dengan pakaian yang compang-camping dan menggunakan syal yang sudah robek di lehernya. Dan juga terlihat anak itu memiliki sebuah liontin yang terbuat kemungkinan Dari emas.

"hah...hah...aku sangat lelah..." ucap anak itu dengan nada yang sangat lemas. Dilihat dari cara berjalannya, anak itu sudah sangat lemas namun entah kenapa dia terus berjalan tanpa arah.

Anak itu mencoba mengamati keadaan sekitar dia. Terlihat banyaknya orang yang berlalu-lalang melewati gang ini. Dan dia melihat banyaknya tindak perampokan dan kekerasan di kota ini, dan anehnya adalah orang sekitar sini seakan bodo amat akan peristiwa tadi.

Karena melihat kejadian itu, anak itu memegang liontin itu dengan erat dengan upaya agar tidak ada yang mengambil ini.

"Aku harus cepat-cepat keluar dari kota ini, kota ini sangat berbahaya. Kalau tidak liontin ini akan di curi oleh salah satu dari mereka"

Setelah mengatakan itu, terlintas anak itu mengingat sebuah kejadian masa lalu dimana ada seseorang yang memberikan liontin ini dan mengatakan sesuatu kepadanya.

"Bawalah liontin ini. Suatu hari ini akan membantumu diluar sana"

Ingatan tersebut berakhir sampai di sana. Sisanya dia tidak mengingat dia berasal dari mana, hingga namanya saja dia tidak ingat.

Namun sayang sekali ada kedua orang yang kelihatannya seperti preman mengepung anak itu. Sepertinya mereka menyadari liontin yang dia bawa.

"Hei kau, sepertinya kau mempunyai barang yang cukup berharga" mendengarnya membuat anak itu semakin memegang erat liontinnya.

"iya, lebih baik kau serahkan saja benda yang kau bawa itu. Maka kami akan melepaskan kamu tanpa luka sedikitpun"

Tapi bukannya menjawab pertanyaan kedua preman tersebut. Anak itu malah melihat ke arah sekelilingnya seolah dia sedang mencari sesuatu.

"Hei kau bisu atau apa hah ?!"

"Bukannya jawab malah diem saja !"

lalu anak itu berlari begitu saja meninggalkan kedua preman itu di belakang. Berlari dengan berharap agar bisa lepas menjauh dari mereka.

"Apa dia lepas begitu saja, hei kau cepat kejar dia !"

"Baik bos" lalu mereka berdua mengejar anak itu. Anak itu berlari melewati orang-orang yang sedang berjalan hingga melewati gerobak yang sedang terparkir disana. Berlari dan berlari dengan sisa tenaga dia membuat dia hampir pingsan.

Sayangnya salah satu preman mendorong anak itu ke gang kecil yang membuat dia terjatuh.

"Agghhh"

"Ketangkap juga kau" ucap preman itu sembari mengatur nafas.

"Bagus-bagus, kau berhasil menangkap dia" dan preman yang satunya lagi sudah datang. Lalu salah satu preman itu melihat sekeliling sembari tertawa.

"Ini adalah tempat yang sempurna" lalu preman tersebut mengeluarkan sebilah pisau dari sakunya. Melihat pisau itu membuat anak itu berjalan menjauhinya namun, sayang sekali di belakangnya ada tembok yang membuat dia tidak bisa pergi kemana-mana.

lalu preman yang memegang pisau maju perlahan dengan tatapan yang terlihat ingin membunuh anak tersebut. Lalu dia mengangkat anak itu dan membantingnya ke tanah yang membuat anak itu mengerang kesakitan. Dirasa belum puas, preman itu langsung mengangkat anak itu dengan cara memegang leher anak itu lalu menghantamnya ke dinding terdekat.

Preman itu hanya tertawa kecil mendengar anak itu mengerang kesakitan. "Inilah akibatnya jika kau tidak pernah mendengarkan perkataan orang tua nak" lalu dia mengangkat pisaunya dan menyayat pipi anak itu. Anak itu hanya bisa menahan rasa sakitnya sedangkan preman tersebut terlihat sangat menikmatinya.

Akhirnya preman tersebut berhenti dan kembali bertanya ke anak itu. "Jadi apa kau mau memberikan benda itu atau..." lalu dia mengarahkan pisaunya ke arah perut anak itu "atau kau ingin nyawamu melayang di tanganku".

"Ehmm bos sepertinya ini sudah kelewatan"

"Apa maksudmu kelewatan ?"

"Maksudku dia hanya anak kecil. Kita cukup buat dia pingsan lalu kita ambil benda yang dia punya. Itu lebih baik daripada..."

"Daripada membunuhnya ?" lalu Preman itu melihat ke salah satu preman yang menanyakan kelakuannya. "Hidup sudah memiliki hukumnya, yaitu yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan disingkirkan". Lalu dia menguatkan genggamannya di leher anak itu yang membuat dia menjadi sudah bernafas.

Dan Preman tersebut hanya bisa mengikuti perintah atasannya. lalu dia kembali melihat ke arah anak itu. "Jadi, kau ingin menyerahkan atau tidak ?" dengan sisa tenaganya dan juga karena susahnya bernafas akibat di genggam lehernya, anak itu akhirnya mengatakan sesuatu ke preman tersebut.

"Nggak, aku nggak akan menyerahkannya. ini berharga bagiku... walaupun kau memaksaku aku tidak akan menyerahkannya". Karena kesal mendengarnya, preman itu langsung menusuk perut anak itu dengan pisaunya.

"A-agggh..."

"Lain kali pikirkan dulu apa yang ingin kau katakan" lalu dia melepaskan tusukannya sekalian melepaskan genggamannya yang membuat anak itu tersungkur bersimbah darah. Tidak lupa dia juga mengambil liontin yang anak itu genggam dengan paksa.

"Ayo kita pergi dari sini. Kita sudah dapat apa yang kita inginkan" lalu kedua preman itupun pergi. Tak ingin menyerah, anak itu mencoba merangkak untuk mengejar mereka. Namun karena sudah kehilangan banyak darah, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"To-tolong aku..." lalu perlahan matanya mulai menutup.

"Hei apa yang kalian lakukan pada anak itu ?!" lalu anak itu mencoba melihat apa yang terjadi disana. Terlihat ada seseorang yang menyerang kedua preman tersebut hingga menyebabkan salah satu dari mereka tidak sadarkan diri.

Setelah selesai menghajar mereka, orang misterius itu langsung menghampiri anak itu.

"Hei kau tidak apa-apa ?! Bertahanlah !" lalu pandangan anak tersebut menjadi gelap.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Leleterbang

Leleterbang

saya menyukai ceritanya. saya ingin mengajak berkenalan penulisnya wkwkwk

2024-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!