Bab 17 Selalu Bersama

"Hah...hari ini aku lumayan lelah hanya karena misi tadi" Ucap Rossie sembari merenggangkan otot lengannya ke atas. Sora menganggukan kepalanya karena setuju dengannya. Mungkin karena mereka berdua sudah tidak menjalankan misi selama empat hari, jadinya tubuh mereka mulai membiasakan diri lagi.

"Aku mau mandi saja, semoga saja ada air panas..." Lalu Rossie pergi ke kamarnya untuk mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi. Sora melakukan hal yang sama yaitu mandi untuk menyegarkan badan sekaligus membuat ototnya menjadi rileks.

Setelah itu mereka berdua pergi ke kantin karena mereka sudah tidak dikirimkan makanan lagi. Jadinya mereka pergi kesana. Seperti biasa tempatnya selalu penuh karena mereka datang pada saat jam makan malam. Setelah mendapatkan makanannya, baru saja mereka mau melahap makanannya, Carmilla memanggil mereka menggunakan speaker disana dan meminta untuk segera datang ke kantornya.

"Ugh aku baru mau makan!" Ucap Rossie karena kesal waktu istirahatnya diganggu, tapi mau bagaimana juga mereka harus menurutinya. Disaat mereka sudah berada di kantornya, Carmilla langsung menyapa mereka berdua.

"Ah kalian sudah datang, maaf jika aku mengganggu waktu istirahat kalian"

"Oh tidak apa-apa General" Ucap Rossie dengan senyum paksaan. Lalu Carmilla mulai menjelaskan kenapa mereka berdua dipanggil olehnya.

"Baiklah. Alasan kenapa aku memanggil kalian adalah karena anggota squad kalian yang disana" Mendengarnya mereka berdua menjadi terkejut. Lalu Carmilla melanjutkan penjelasannya "Mereka meminta kalian berdua untuk datang kesana lagi untuk melakukan serangan dalam skala besar. Kalian masih ingat dengan 'tempat' itu kan?" Mereka berdua masih ingat dengan 'tempat' itu, tempat yang dimana mereka mencuri sebuah cetak biru hingga membuat pemimpin mereka nyaris tewas.

Lalu Carmilla kembali berbicara "Besok kalian akan diberangkatkan ke kamp regunya Annette, jadi sekarang kalian kembali untuk beristirahat" Setelah itu mereka berdua pergi ke ruangan mereka untuk beristirahat. Selama di jalan Rossie melihat wajah Sora yang terlihat serius dibanding dengan yang biasanya yang membuat dia sedikit bingung.

Sementara itu, Sora berpikir bahwa ini merupakan momen yang pas untuk membalaskan perbuatan dia yang dia lakukan kepada dirinya dan Rossie, walaupun dia tahu akan konsekuensinya, tapi demi untuk melindungi teman-temannya terutama Rossie. Mungkin itu harga yang sepadan.

Setelah sampai di ruangannya, merasa ada yang tidak beres dengan sifat Sora saat ini. Rossie mencoba menanyainya. Namun Sora hanya menjawab bahwa tidak ada apa-apa, dia mencoba menyembunyikan niat aslinya agar tidak ada yang menganggu rencananya.

Tidak lama kemudian Sora berpamitan kepada Rossie dengan alasan ingin mempersiapkan perlengkapan untuk besok, sontak dia langsung pergi kamarnya dengan cepat. Sementara Rossie hanya diam saja melihat tingkah Sora yang menurutnya aneh.

****************

Pada saat tengah malam, Rossie yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun karena mendengar suara dari luar kamarnya. Lalu dia mencoba mencari tahu darimana asal suaranya, asal suaranya berasal dari ruangan tempat latihan. Setelah di cari tahu, Rossie melihat Sora yang sedang berlatih menggunakan pedangnya. Terjawab sudah bahwa suara yang membuatnya terbangun adalah suara teriakan dirinya ketika sedang mengayunkan pedangnya.

Rossie melihat ke arah Sora dengan bingung karena jarang sekali dia latihan pada saat tengah malam, Sora selalu tidur pada saat jam sepuluh malam karena dia masih teringat peraturan dari panti yang pernah mereka tinggali bersama. Terlihat ayunan pedangnya yang sangat kuat hingga membuat boneka yang dibuat untuk menjadi samsak latihan menjadi terbelah. Setelah itu Sora menarik napasnya untuk membuat dirinya kembali tenang.

Tanpa membuang waktu Rossie langsung menghampirinya dan memberikan komentar tentang hasil latihannya. "Wow, kau sangat kuat ya..." Sora langsung kaget mendengar suara Rossie yang sudah berada disampingnya. "Oh maaf karena sudah membuat keributan di malam hari" Ucap Sora sembari menggaruk kepala bagian belakang. Lalu Rossie tidak mempermasalahkannya lalu mengajak Sora untuk duduk sebentar.

"Baiklah Sora, beritahu aku. Kenapa sifatmu akhir-akhir ini sedikit berbeda" Tanya Rossie. Sora mencoba mengelak pertanyaan dengan jawabannya. Namun, tetap saja jawabannya tidak membuat Rossie puas.

"Kau tahu kan kalau kamu tidak pintar dalam berbohong" Karena sudah merasa terpojok Sora akhirnya menjawab dengan jujur.

"Karena aku ingin membalaskan perbuatan dia..."

"Lalu apa alasanmu untuk melakukan itu?"

"Untuk melindungi kalian semua, terutama dirimu..." Ucap Sora dengan wajah tersipu malunya. Rossie tersenyum karena Sora sangat peduli dengan keadaan dirinya dan yang lainnya. Lalu dia memegang tangan Sora yang membuat dia melihat ke arahnya dan berkata "Kau tidak perlu melakukan sejauh itu untuk melindungi kita, kita akan saling menjaga satu sama lainnya" Ucap Rossie yang membuat Sora hanya terdiam mendengarnya.

Lalu Rossie melanjutkan pembicaraannya "Lagipula jika kau tetap bersikeras untuk melakukannya, aku akan membantumu" Perkataannya membuat Sora merasa sangat beruntung memiliki teman seperti dia yang rela membantu dirinya walaupun itu adalah tindakan yang salah.

"Terimakasih, Rossie" Ucap Sora yang membuat Rossie tersenyum. Setelah itu mereka berdua hanya diam tanpa berbicara. Rossie mencoba untuk melepaskan tangannya dari Sora. Namun, Sora dengan cepat tidak membiarkannya dan langsung memegang tangan Rossie dengan erat hingga membuat dia sedikit bingung.

"Rossie...maafkan aku..." Tanpa membuang waktu dia langsung mencium Rossie di bagian bibirnya. Rossie terlihat terkejut dan senang karena ciuman pertamanya dia lakukan kepada orang yang dia cintai. Setelah itu Sora menjauhkan wajahnya, terlihat wajahnya yang kembali memerah karena tersipu malu.

"Eh?" Ucap Rossie lalu memegang bibirnya dengan tangannya sendiri. Terlihat muka Rossie seketika langsung memerah hingga tidak bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.

Lalu Sora mencoba menjelaskannya "Ma-maaf karena telah melakukan hal yang tidak seharusnya kita lakukan..." Ucap Sora dengan nada grogi dengan kepala yang tertunduk.

Lalu Sora melanjutkan perkataannya "Alasan aku melakukannya yaitu...karena aku...suka kau..." Ucap Sora sembari menutup matanya dan menunggu respon dari Rossie.

Kemudian Rossie berbicara kepadanya "Tidak apa-apa, kau tidak perlu meminta maaf seperti itu. Lagipula...aku juga menyukaimu" Perkataannya membuat Sora menjadi terkejut mendengarnya yang membuat dia mengangkat kepalanya dan membuka matanya.

"Eh maksudnya..." Lalu Rossie memegang wajah Sora lalu mencium kembali. Kali ini mereka berdua menikmatinya dengan waktu lebih lama dari pada yang pertama. Lalu Rossie melepaskannya dan berkata "Aku menyukaimu sejak saat kita ditugaskan bersama satu tahun yang lalu. Dan aku ingin kita terus bersama hingga perperangan ini berakhir" Mendengarnya Sora langsung menjawab.

"Iya, kita akan selalu bersama hingga perperangan ini selesai" Lalu dirasa ini sudah semakin larut malam, ditambah mereka berdua harus berangkat pagi-pagi. Mereka berdua memutuskan untuk pergi beristirahat kembali.

Tapi baru Rossie meminta untuk tidur bersama Sora di kamarnya. Lalu Sora menyetujuinya dan pergi ke kamar Rossie. Terlihat kamarnya yang sangat bersih, kemudian mereka berdua tidur dengan posisi Rossie dan Sora saling memeluk satu sama lainnya.

...****************...

Pagi harinya mereka sudah siap untuk memasuki pesawat untuk berangkat ke tanah bersalju kemarin. Sebelum memasukinya, Sora dan Rossie bergandengan tangan menunjukkan bahwa mereka akan selalu bersama. Setelah mereka memasuki pesawatnya, pesawat tersebut terbang menunju ke tempat tujuan.

Sementara itu General Carmilla kembali melihat liontin milik Sora. Namun kali ini tidak sengaja liontin tersebut mengeluarkan sebuah USB dari bagian bawahnya. Dengan rasa penasaran, Carmilla mencoba untuk mencari tahu tentang isi dari USB tersebut.

Setelah dipasang USB itu ke komputer hologramnya, ternyata isinya hanyalah sebuah video yang berdurasi sekitar tiga puluh detik. Lalu Carmilla mencoba memutar video tersebut.

*bip bip bip *

"Kepada kalian siapapun yang melihat video ini, pasti kalian sudah menemui anak itu kan.

Terlihat sesosok perempuan menggunakan jas laboratorium sedang mencoba untuk merekam di tengah kekacauan di labnya.

"Jika...kalian melihat video ini...aku mohon...jaga anak itu...jangan sampai...anak itu pergi ke Zenspire...Karena-"

Tiba-tiba datang sebuah tamu tak diundang masuk dengan seenaknya ke kantor Carmilla. Dengan cepat dia langsung mematikan videonya.

"Bisakah kalian mengetuk pintu terlebih dahulu!?" Walaupun sudah dimarahi, mereka berdua hanya diam saja, lalu mereka berdua memberikan sebuah alat yang berupa USB yang berisi video, lalu Carmilla langsung memutar apa isi dari videonya.

"Perhatian kepada para General, dalam dua hari, kita akan menyelenggarakan rapat. Dimohon semuanya untuk hadir dalam rapat ini. Atas nama General Sigrun"

"Astaga orang tua itu" Ucap Carmilla yang langsung mengerutkan dahinya dengan tangannya. Lalu Carmilla menyuruh untuk orang yang memberikan USB untuk segera pergi dari kantornya.

"Hah...waktu yang tidak tepat untuk menyelenggarakan rapat..." Ucap Carmilla lalu melihat liontin milik Sora yang sudah berubah menjadi USB. "Aku tidak bisa membiarkan mereka tahu tentang informasi yang baru saja ku dapatkan" Ucapnya dan setelah itu kembali menaruh liontinnya ke dalam brankasnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tee

Tee

"selalu bersama" + "hingga peperangan ini selesai"

Hmmm ada yang ga beres nih... /Frown/

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!