Bab 6 Serangan Mendadak

Duaaaarrrrr

Mendengar suara ledakan yang sangat keras membuat Sora langsung bangun dari tidurnya. Lalu dia melihat dari jendela dan terlihat banyaknya prajurit penjaga yang sudah bersedia di depan gerbang. Tidak lama dari kejadian itu terdengar suara dari speaker yang berbunyi "Perhatian. Saat ini telah terjadi penyerangan. Dimohon untuk semua penghuni asrama agar diam dikamar mereka" Kata-kata itu terus berulang dari speaker tersebut yang menyuruh semua orang untuk diam dikamar.

Sehabis itu suara dari speaker itu langsung lenyap setelah terdengar bunyi ledakan yang kedua, dan tidak lama juga semua listrik mati seketika membuat kamar menjadi gelap gulita. Saat kejadian ini hanya terdengar suara tebakan dari luar sana dan juga disusul dengan ledakan. Sora yang tengah melihat kejadian diluar sana tiba-tiba pandangannya teralihkan oleh sekumpulan pasukan musuh yang memasuki asrama.

Setelah melihat sekumpulan pasukan musuh tersebut. Sora hanya bisa bersembunyi di bawah kasur. Dan terdengar juga suara tembakan dari sis asrama lainnya dan suara teriakan dari anak-anak. Sora menyadari bahwa mereka memasuki asrama untuk membunuh semua anak disini. Hanya bisa bersembunyi dibawah kasur sampai saat suara tembakan sudah semakin dekat. Yang berarti sebentar lagi pasukan musuh akan memasuki ke kamar Sora. Tanpa pilihan lain, Sora memilih untuk melawannya ,lalu dia mengambil senjatanya dan bersembunyi di balik pintu.

Langkah demi langkah terdengar hingga akhirnya mendekati di pintu kamarnya. Lalu pintunya dibuka dengan perlahan dan terdapat satu tentara musuh yang memasuki kamarnya dengan perlahan. Sora yang sudah siap mengalahkannya dengan pedangnya mencoba menyerangnya dari belakang. Tapi sayang sekali, tidak memperhatikan langkahnya membuat barang disekitarnya jatuh yang membuat musuh itu melihat ke arah belakangnya. Karena sudah ketahuan Sora langsung menyerangnya, tapi karena kekuatannya tidak sebanding dengan musuh membuat Sora gampang dilumpuhkan dengan sekali tendangan di perut hingga terpental ke sis lain kamarnya.

Tanpa basa-basi musuh itu langsung mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya ke Sora. Dengan cepat Sora langsung menghindari tembakan tersebut dan mencoba menyerangnya. Melihat Sora yang ingin menyerang membuat musuh itu mengeluarkan pedangnya yang muncul dari tangannya dan langsung menangkis serangan Sora. Dan terjadilah duel sengit antara Sora dengan musuhnya.

Serangan demi serangan sudah dikeluarkan dari Sora maupun musuhnya yang menyebabkan keduanya menjadi luka-luka. Walaupun dalam luka-luka, Sora tidak mempedulikannya dan tetap menyerang musuhnya tersebut. Melihat celah dadanya terbuka membuat Sora langsung menusuknya hingga pedangnya tembus kebelakang badan musuh tersebut. Karena sudah mati membuat Sora langsung mencabut pedangnya dari mayat musuh tersebut.

"Haaaa!!!" Mendengar teriakannya yang tidak asing di telinga Sora membuat dirinya langsung pergi kearah suara itu datang. Dan benar saja seorang tentara musuh sedang mencoba membunuh Rossie. Tapi untungnya Rossie menahan pedang musuh dengan tangannya. Tanpa berpikir panjang Sora langsung menusuk tentara tersebut dari belakang dan hingga tembus ke bagian depannya. Rossie yang syok karena pertama kali melihat orang mati didepannya, langsung memeluk Sora dengan erat. Sora langsung membalas pelukannya dengan erat karena Sora bersyukur bahwa Rossie berhasil dia selamatkan.

"Syukurlah kau masih selamat Rossie" Ucap Sora dengan nada yang terbata-bata karena menahan tangisannya, sedangkan Rossie menangis sejadi-jadinya. Lalu Sora mencoba menenangkannya dan memberitahu Rossie bahwa saat ini situasi tidak aman. Maka dari itu Sora menyuruh Rossie untuk diam di kamarnya, sementara Sora mencoba menyelamatkan sisa temannya. Walaupun awalnya Rossie tidak mau karena merasa takut, namun dengan omongan dari Sora yang terlihat menyakinkan membuat Rossie menyetujuinya.

Lalu dengan cepat Sora mencoba pergi untuk menyelamatkan teman-temannya. Tidak lama Sora mendengar suara teriakan Robby yang berasal dari kamarnya. Setelah sampai di kamarnya langsung Sora menghabisi tentara musuh tanpa ampun. Lalu memerintahkan Robby untuk diam dikamarnya. Sehabis itu Sora berniat untuk mengecek kamar milik Aoi, Sora terkejut karena Aoi sudah menghabisi tentara musuhnya dengan cara menggorok lehernya. Lalu Aoi dan Sora berencana untuk menyelamatkan Annette dan Sylvie. Aoi pergi ke kamar Aoi sedangkan Sora pergi ke kamar Annette.

Tidak jarang juga saat dalam perjalanan ada berberapa tentara musuh menghadang Sora. Namun dengan cepat mereka dihabisi tanpa sisa. Dan sesekali ada seseorang anak meminta tolong yang membuat Sora memilih menyelamatkannya terlebih dahulu, lalu pergi lagi. Setelah sampai di depan kamar Annette, Sora melihat Annette yang sedang kesusahan mengeluarkan dirinya dari cengkraman tentara musuh dalam posisi tiduran. Tanpa basa-basi Sora langsung memenggal kepala tentara musuh tersebut didepan Annette yang membuat dia teriak histeris. Lalu Sora mencoba menenangkan Annette namun bukannya bilang terimakasih yang ada Sora dipukul di wajah hingga terpental karena reflek.

Setelah menyadari apa yang dia perbuat membuat Annette meminta maaf kepada Sora dan Sora tidak mempermasalahkannya. Sehabis itu Sora menyuruh Annette untuk diam dikamarnya lalu dia pergi untuk mengecek keadaan Aoi. Baru saat keluar dari kamar Annette tiba-tiba kaki kanannya ditembak oleh salah satu dari tiga tentara musuh. Mencoba untuk mengabaikan rasa sakitnya lalu menyerang ketiga tentara tersebut.

Salah satu dari tentara tersebut telah tewas di tangan Sora membuat sisanya menjadi marah dan menyerang Sora dengan brutal. mencoba menahan serangannya namun karena terlalu kuat dan brutal membuat Sora tidak bisa menahannya lagi. Sehingga membuat serangan brutal tersebut mengenai badan Sora berkali-kali lalu ditendang hingga terpental. Sora yang tidak bisa bangun karena sudah kelelahan karena kehabisan darah membuat pandangan lama-kelamaan menjadi kabur. Saat tentara tersebut ingin mengeksekusi Sora, entah kenapa tentara itu melihat ke arah koridor. Dan lalu semua tentara menjadi dan panik habis itu terdengar suara tembakan dari belakang Sora. Setelah itu kedua tentara itu tewas seketika. Lalu tak lama kemudian terdengar suara yang seakan memuji tindakan Sora sebelum dia tidak sadarkan diri.

"Kerja bagus Sora, kau sungguh anak yang pemberani" Mendengar dari suara membuat Sora yakin karena itu adalah Carmilla.

...****************...

Terbangun dari pingsannya, Sora mendapati dirinya di tempat yang semuanya berwarna putih. Mencoba untuk bangun dan dia sadar bahwa saat ini dia berada di rumah sakit. Lalu Sora mencoba melihat sekitar badannya yang penuh dengan perban. Mencoba untuk keluar dari ruangannya untuk menemui temannya, namun saat baru membuka pintunya Sora langsung dicegat oleh Carmilla yang kebetulan sedang lewat.

"Mau kemana kau? Kau seharusnya beristirahat" Ucap Carmilla dengan tatapan yang sinis.

"Aku hanya ingin bertemu dengan teman-temanku"

"Mereka baik-baik saja. Seharusnya kau lebih mengkhawatirkan dirimu dulu" Ucap Carmilla yang sama sekali tidak digubris. Mengalah Carmilla langsung mengantarkan Sora ke teman-temannya. Saat sudah sampai Sora melihat semua temannya dalam keadaan baik-baik saja, bahkan keadaan Sora dibilang jauh lebih parah daripada mereka.

Melihat Sora, Rossie langsung berlari ke arahnya sembari berteriak "Sora!!!" Lalu Rossie memeluk Sora dengan kencang hingga membuatnya kesusahan untuk bernapas. "Ro-Rossie...aku tidak bisa bernapas..." Setelah mengatakan itu Rossie langsung melepaskan pelukannya. Dan sehabis itu juga disusul oleh Annette yang datang menghampiri mereka berdua.

"Ya ampun Rossie, kau tega sekali membuat orang yang menyelamatkanmu tidak bisa bernapas..." Ucap Annette dengan senyum seakan mengejek Rossie.

"Hey! Kau pun sama aja. Memukul Sora padahal dia sudah menyelematkan kau"

"Sudah kubilang berberapa kali penyebabnya karena reflek!" Lalu mereka berdua mulai menatap satu sama lain. Melihat ini Sora menjadi heran begitu juga semua temannya. Carmilla hanya bisa memegang kepalanya dengan satu tangannya karena merasa heran juga. Untungnya Sylvie langsung melerai mereka berdua.

"Sudah-sudah, yang terpenting adalah kita semua selamat dari insiden ini" Ucap Sylvie sembari memegang kedua pundak Annette dan Rossie. Setelah itu mereka berdua langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang berlawanan. Lalu Carmilla pergi keluar untuk mengurusi masalah yang belum selesai. Karena penasaran Sora ikut keluar kuga karena ingin tahu keadaan di luar sana. Saat diluar Sora melihat hampir semua bangunan menjadi rusak parah akibat gempuran serangan kemarin malam, tidak hanya itu terlihat juga banyak sekali kantong mayat yang sudah tersusun di tanah.

Tidak jauh dari tempat Sora, terlihat Carmilla yang hanya sedang memantau keadaan di sana. Sora langsung mendatanginya. "Kenapa kau disini?" Ucap Carmilla dengan nada datarnya seperti biasa. Lalu Sora membalas karena ingin menemaninya. Carmilla hanya bisa tersenyum kecil lalu membiarkannya untuk berada di sampingnya.

Sudah sepuluh menit Sora bersama Carmilla memantau para tentara tengah membersihkan bekas bangunan. Untuk memecahkan keheningan ini, Sora mencoba bertanya ke Carmilla. "Hey Bu Carmilla. Sebenarnya penyebab kita diserang itu apa? Bukannya menyerang penduduk biasa itu dilarang?" Setelah mendengar pertanyaan Sora, Carmilla hanya menjawabnya dengan singkat.

"Kalian"

"Apa?"

"Kalian adalah penyebabnya" Lalu Carmilla menjelaskannya secara rinci. "Pihak Republik menyerang karena mereka tahu bahwa Zenspire sedang menambah pasukan. Jadinya mereka menargetkan pusat akademis ini untuk menyingkirkannya" Jawab Carmilla.

"Berarti dengan kata lain..."

"Ya. Mereka berniat untuk membunuh semua anak disini" Mendengarnya membuat Sora menjadi diam tidak bisa berkata apa-apa untuk meresponnya. Lalu Sora menyadari bahwa isi kantong mayat yang sudah tersusun di tanah adalah anak-anak yang berhasil mereka bunuh. Untungnya saja Sora berhasil melawan mereka dan menyelamatkan teman-temannya walaupun nyaris dibunuh, untungnya ada Carmilla yang menolong Sora.

Setelah itu Carmilla menyarankan Sora untuk beristirahat, karena Carmilla bilang besok dia akan berbicara sesuatu kepada anak-anak yang masih selamat. Sora menuruti permintaan dari Carmilla dan pergi beristirahat bersama teman-temannya hingga esok hari.

...****************...

Esok harinya Carmilla memerintahkan semua anak untuk pergi keluar. Lalu semua anak menurutinya dan langsung pergi keluar. Setelah semua anak sudah diluar, Carmilla langsung membicarakan hal yang penting.

"Selamat pagi semuanya, baiklah aku akan langsung pergi ke intinya" Lalu Carmilla mulai menarik napas yang panjang. "Mulai hari ini kalian bersiaplah. Karena dua hari lagi, kalian akan mulai ditugaskan di medan perang"

bersambung

Terpopuler

Comments

Tee

Tee

Anime anime lain: perlu ratusan episode untuk MC ikut perang.

Novel Sora: MC masih kecil langsung ikut perang kurang dari 10 chapter 🗿

2023-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!