Bab 11 Kilang Bahan bakar

Robby, Rossie, Aoi, dan Sylvie sedang asyik mengobrol tentang hal-hal random. Sampai pada saat Sora masuk ke ruangannya mereka semua melihat ke arahnya. "Hey Sora, darimana saja kau? Kami kira kau ketinggalan disana?" Mendengar celotehan dari Robby membuat Sora tertawa kecil. "Hahahaha itu sangatlah lucu Robby" Ucap Sora lalu duduk bersama mereka.

Rossie menanyakan tentang darimana saja Sora dan Sora menjawab bahwa dia disuruh Carmilla untuk ikut menginterogasi sniper yang baru mereka tangkap. Lalu Aoi menanyakan apakah berjalan lancar dan kali ini Sora hanya diam saja. Melihatnya membuat mereka memakluminya karena menurut mereka mungkin Sora disuruh untuk diam oleh Carmilla.

Dan setelah itu mereka melanjutkan obrolan mereka, walaupun rata-rata membicarakan hal-hal random. Tapi itu cukup untuk beristirahat.

...****************...

Pada malam harinya, mereka semua memutuskan berlatih sebentar untuk mengasah kemampuannya. Kali ini mereka berlatih tentang combat jarak dekat. Sora yang kini tengah berduel dengan Aoi menggunakan pedang kayu sangat bersemangat dalam latihan ini, hingga pada saatnya Aoi kehilangan keseimbangan dan jatuh. Dengan cepat Sora menghunuskan pedangnya ke arah leher Aoi.

"Hei, seharusnya kau lebih santai dikit!"

"Haha maaf kak Aoi" Lalu Sora membantu Aoi berdiri. Dan bukannya dipuji, Aoi malah diledek oleh Sylvie "Heh, aku kita kau bakalan menang loh? Kukira keras ternyata kertas"

"Ya bagaimana tidak, kita berperang menggunakan senjata api. Jadinya aku kurang melatih pergerakanku"

"Halah alasan saja kau, benarkan Rossie?" Rossie tidak menjawab dan lebih memilih memalingkan mukanya yang merah. Bagaimana tidak dia melihat Sora yang hanya menggunakan kaos singlet ketat yang membuat Rossie memalingkan mukanya. Sylvie yang menyadarinya langsung mengejeknya.

"Heh, mukamu kenapa merah begitu? Apa karena melihat pemandangan yang kau suka?" Sora tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Sylvie sedangkan Aoi mengerti. Mungkin Sora masih terlalu polos untuk masalah ginian.

"Maaf aku sudah mengantuk, aku pergi ke kamar dulu" Ucap Rossie yang langsung berlari ke kamarnya. Setelah itu Sora melanjutkan latihannya, kali ini dia akan berduel dengan Robby hingga jam sepuluh malam.

...****************...

Di paginya mereka mendapatkan misi terbaru lagi tentang tempat pengisian bahan bakar milik pihak musuh. Maka dari itu Carmilla ingin squad force 101 untuk menyabotase kilang bahan bakar mereka. Setelah selesai mendengarnya mereka langsung bergegas untuk pergi menggunakan pesawat.

Sesudah sampai di lokasinya, tepatnya berada di pinggiran perbatasan kota Republik. Mereka mengintai tempat tersebut dengan teropong agar bisa mengetahui aktivitas para penjaga disana. "Penjagaan disana terlalu ramai, kita tidak bisa masuk kesana secara diam-diam" Ucap Aoi sambil melihat keadaan disana.

"Kalau begitu kita tunggu hingga tengah malam, siapa tau penjagaan mereka akan berkurang sedikit" Ucap Sora dan disetujui oleh rekannya. Lalu mereka menunggu hingga tengah malam.

saat sudah tengah malam dan mereka mulai melakukan operasi menyabotase kilang bahan bakar, pertama mereka memantau sekali lagi dan terlihat penjagaan disana sudah sedikit melonggar. Langsung mereka pergi ke sana dengan diam-diam tanpa menimbulkan sedikit suara. Mereka berusaha melewati penjaga yang sedang berlalu lalang mengawasi area disekitarnya.

Setelah lamanya mereka mencari dimana tangki bahan bakarnya, mereka menemukan bahwa tangkinya berada di dua lokasi, yaitu berada di dalam gudang dan di luarnya. Karena terbagi dua, Sora membagi squadnya menjadi dua tim dan masing-masing membawa bom tempel. Setelah dibagi mereka kemudian bergerak. Sora bersama Rossie akan meledakan tangki yang berada di dalam gudang, sedangkan Sisanya akan meledakan tangki yang diluar.

Sylvie, Robby, dan Aoi sedang berusaha menghindari penjagaan disekitar tangki tersebut. Mereka mencoba melempar sebuah batu sebagai pengalihan dan saat salah satu penjaga teralihkan mereka langsung bergerak menghampiri tangkinya. Namun kesialan menimpa Aoi karena penjaga yang teralihkan langsung melihat ke arah belakang.

"Hey, berhenti disana!"

"Uhm...hai?"

Tanpa ragu Sylvie langsung menembak yang membuat alarm menjadi berbunyi. "Cepat kita tidak punya waktu" Lalu mereka bergegas untuk menempelkan bomnya ke tangkinya.

Sedangkan Sora dan Rossie mencoba melewati para penjaga secara diam-diam, hingga pada akhirnya alarm berbunyi yang membuat mereka berdua menjadi bingung.

"Tunggu, Kenapa alarm tanda bahaya berbunyi?" Tanya Rossie.

"Pasti mereka sudah ketahuan, ayo kita harus menempelkan bom ini lalu membantu mereka" Ucap Sora lalu mereka menempelkan bomnya dan pergi keluar. Setelah keluar mereka berdua melihat rekannya sedang adu tembak dengan penjaga.

"Hei kalian berdua, sedikit bantuan mungkin bisa berguna disini" Ucap Aoi sembari menembaki musuh. Setelah itu mereka berdua bergabung dan mencoba mengalahkan para penjaga disana.

Dirasa para penjaga sudah hampir habis tiba-tiba pasukan bantuan musuh datang menggunakan dua truk. "Ah bagus sekali, sekarang mereka mendapatkan pasukan bantuan" Ucap Aoi yang kelihatan sedikit kesal. Mau nggak mau mereka harus mengalahkannya semua jika ingin selamat. Setelah pasukan bantuannya sudah terkalahkan, datang lagi masalah batu yaitu ada seorang prajurit musuh yang membawa machine gun.

"Bagus sekali, sekarang bagaimana kita melawan dia" Ucap Robby yang sedang mengisi pelurunya. Lalu Sylvie melihat tower yang bisa dia gunakan dan meminta rekannya untuk membantunya mengalihkan perhatiannya. Sora mengizinkannya dan Sylvie mencoba dan mengalihkan perhatiannya dengan cara meledakan tangki bahan bakar.

BOOM

Perhatian para musuh teralihkan dengan ledakan besar itu dan Sylvie langsung tidak menyisakan kesempatan itu. Setelah menaiki towernya dia langsung menembak kepala tentara yang memegang senjata itu yang membuat posisi Sylvie diketahui oleh sisa musuh disana. Untungnya Sora bersama rekannya dengan cepat menghabisi mereka semua hingga tidak tersisa.

"Hah... akhirnya kelar juga misi kali ini" Ucap Robby yang lagi meregangkan otot pundaknya, Kemudian mereka berkumpul lagi untuk kembali ke markas. Namun mereka mendengar pesawat musuh yang didengar dari suaranya, pesawat itu sedang menuju ke arah mereka.

"Itu bukan pesawat musuh kan?" Dan benar saja itu adalah pesawat musuh yang langsung menembaki mereka. "Lari!" Perintah Sora yang diikuti oleh rekannya. Mereka kembali bersembunyi di tempat yang sama saat melawan pasukan musuh.

"baiklah, pasukan tentara masih bisa kita maklumi. Tapi kalau pesawat...ini sudah diluar batas" Ucap Sylvie.

"Bagaimana kita bisa menjatuhkan pesawat itu?" Ucap Rossie.

Pesawat itu terus menembaki mereka hingga mereka tidak bisa bergerak sama sekali. Lalu Sora teringat kalau salah satu tentara musuh membawa senjata machine gun, setelah itu Sora memberitahukan idenya yang terkesan agak gila.

"Dengar, kita bisa menjatuhkan pesawat tersebut dengan senjata machine gun yang dibawa oleh musuh"

"Tapi gimana caranya? Pesawatnya akan terbang menjauh setelah menembaki kita" Ucap Sylvie.

"Itu dia, saat ingin menembaki kita pesawat tersebut akan terbang rendah lalu setelah itu pesawat itu akan terbang jauh. Kesempatan kita untuk menjatuhkan pesawat tersebut pada saat dia terbang rendah..."

"Tunggu, maksudmu saat ingin menembak?"

"Benar"

"Itu terlalu beresiko, kita bisa memikirkan cara lain untuk..." Lalu Sora memotong percakapan dia.

"Tidak ada cara lainnya lagi, mau tidak mau kita harus melakukan. Ayo" Lalu mereka bergerak sesuai rencana Sora. Saat ini mereka sedang menunggu pesawat itu untuk turun untuk menembak dirinya. Dan pada saat pesawat itu hendak menembak mereka, dengan cepat mereka juga ikut menembaki pesawat tersebut dengan senjata mereka masing-masing sedangkan Sora dengan machine gun milik musuh.

Dan ya pesawat tersebut menjadi berapi dan lama kelamaan jatuh ke tanah hingga menyebabkan ledakan yang besar. Setelah itu mereka semua bisa bernapas dengan lega karena misi kali ini adalah misi yang paling menguras tenaga untuk sekarang. Setelah semuanya berakhir, mereka semua kembali untuk melaporkan misinya ke Carmilla.

...****************...

Setelah kembali, mereka semua pergi ke kantor Carmilla untuk melaporkan hasil dari misi mereka. "Ah kalian sudah kembali, jadi bagaimana tentang misinya?"

"Kilang minyaknya sudah kita hancurkan hingga tak tersisa, walaupun agak sedikit hambatan yang menggangu. Tapi kami bisa mengatasinya" Ucap Sora yang membuat Carmilla menjadi senang.

"Bagus sekali, baiklah karena kalian sudah sangat membantu Zenspire. Aku sarankan kalian untuk mengambil cuti untuk tiga hari" Ucap Carmilla yang membuat mereka semua menjadi bingung.

"Cuti? tapi kita sedang berperang?"

"Oh itu tidak apa-apa, lagipula aku sudah berdiskusi dengan General Sigrun untuk memberikan kalian waktu istirahat sebagai hadiah untuk keberhasilan misi kalian" Mendengarnya membuat mereka menjadi senang karena akhirnya ada waktu istirahat walaupun hanya tiga hari.

"Kalau begitu terimakasih" Ucap Sora lalu mereka semua pergi keluar dari kantor. Setelah mereka semua pergi Carmilla melihat ke arah jendela melihat pemandangan kota Zenspire.

...****************...

"Woohoo... akhirnya kita bisa istirahat sepenuhnya" Ucap Robby yang langsung bergegas masuk ke ruangan mereka.

"Yah, kalau begitu ayo kita manfaatkan waktu tiga hari untuk istirahat total" Ucap Sora yang diikuti sorakan oleh temannya.

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!