Robby, Rossie, Aoi, dan Sylvie sedang asyik mengobrol tentang hal-hal random. Sampai pada saat Sora masuk ke ruangannya mereka semua melihat ke arahnya. "Hey Sora, darimana saja kau? Kami kira kau ketinggalan disana?" Mendengar celotehan dari Robby membuat Sora tertawa kecil. "Hahahaha itu sangatlah lucu Robby" Ucap Sora lalu duduk bersama mereka.
Rossie menanyakan tentang darimana saja Sora dan Sora menjawab bahwa dia disuruh Carmilla untuk ikut menginterogasi sniper yang baru mereka tangkap. Lalu Aoi menanyakan apakah berjalan lancar dan kali ini Sora hanya diam saja. Melihatnya membuat mereka memakluminya karena menurut mereka mungkin Sora disuruh untuk diam oleh Carmilla.
Dan setelah itu mereka melanjutkan obrolan mereka, walaupun rata-rata membicarakan hal-hal random. Tapi itu cukup untuk beristirahat.
...****************...
Pada malam harinya, mereka semua memutuskan berlatih sebentar untuk mengasah kemampuannya. Kali ini mereka berlatih tentang combat jarak dekat. Sora yang kini tengah berduel dengan Aoi menggunakan pedang kayu sangat bersemangat dalam latihan ini, hingga pada saatnya Aoi kehilangan keseimbangan dan jatuh. Dengan cepat Sora menghunuskan pedangnya ke arah leher Aoi.
"Hei, seharusnya kau lebih santai dikit!"
"Haha maaf kak Aoi" Lalu Sora membantu Aoi berdiri. Dan bukannya dipuji, Aoi malah diledek oleh Sylvie "Heh, aku kita kau bakalan menang loh? Kukira keras ternyata kertas"
"Ya bagaimana tidak, kita berperang menggunakan senjata api. Jadinya aku kurang melatih pergerakanku"
"Halah alasan saja kau, benarkan Rossie?" Rossie tidak menjawab dan lebih memilih memalingkan mukanya yang merah. Bagaimana tidak dia melihat Sora yang hanya menggunakan kaos singlet ketat yang membuat Rossie memalingkan mukanya. Sylvie yang menyadarinya langsung mengejeknya.
"Heh, mukamu kenapa merah begitu? Apa karena melihat pemandangan yang kau suka?" Sora tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Sylvie sedangkan Aoi mengerti. Mungkin Sora masih terlalu polos untuk masalah ginian.
"Maaf aku sudah mengantuk, aku pergi ke kamar dulu" Ucap Rossie yang langsung berlari ke kamarnya. Setelah itu Sora melanjutkan latihannya, kali ini dia akan berduel dengan Robby hingga jam sepuluh malam.
...****************...
Di paginya mereka mendapatkan misi terbaru lagi tentang tempat pengisian bahan bakar milik pihak musuh. Maka dari itu Carmilla ingin squad force 101 untuk menyabotase kilang bahan bakar mereka. Setelah selesai mendengarnya mereka langsung bergegas untuk pergi menggunakan pesawat.
Sesudah sampai di lokasinya, tepatnya berada di pinggiran perbatasan kota Republik. Mereka mengintai tempat tersebut dengan teropong agar bisa mengetahui aktivitas para penjaga disana. "Penjagaan disana terlalu ramai, kita tidak bisa masuk kesana secara diam-diam" Ucap Aoi sambil melihat keadaan disana.
"Kalau begitu kita tunggu hingga tengah malam, siapa tau penjagaan mereka akan berkurang sedikit" Ucap Sora dan disetujui oleh rekannya. Lalu mereka menunggu hingga tengah malam.
saat sudah tengah malam dan mereka mulai melakukan operasi menyabotase kilang bahan bakar, pertama mereka memantau sekali lagi dan terlihat penjagaan disana sudah sedikit melonggar. Langsung mereka pergi ke sana dengan diam-diam tanpa menimbulkan sedikit suara. Mereka berusaha melewati penjaga yang sedang berlalu lalang mengawasi area disekitarnya.
Setelah lamanya mereka mencari dimana tangki bahan bakarnya, mereka menemukan bahwa tangkinya berada di dua lokasi, yaitu berada di dalam gudang dan di luarnya. Karena terbagi dua, Sora membagi squadnya menjadi dua tim dan masing-masing membawa bom tempel. Setelah dibagi mereka kemudian bergerak. Sora bersama Rossie akan meledakan tangki yang berada di dalam gudang, sedangkan Sisanya akan meledakan tangki yang diluar.
Sylvie, Robby, dan Aoi sedang berusaha menghindari penjagaan disekitar tangki tersebut. Mereka mencoba melempar sebuah batu sebagai pengalihan dan saat salah satu penjaga teralihkan mereka langsung bergerak menghampiri tangkinya. Namun kesialan menimpa Aoi karena penjaga yang teralihkan langsung melihat ke arah belakang.
"Hey, berhenti disana!"
"Uhm...hai?"
Tanpa ragu Sylvie langsung menembak yang membuat alarm menjadi berbunyi. "Cepat kita tidak punya waktu" Lalu mereka bergegas untuk menempelkan bomnya ke tangkinya.
Sedangkan Sora dan Rossie mencoba melewati para penjaga secara diam-diam, hingga pada akhirnya alarm berbunyi yang membuat mereka berdua menjadi bingung.
"Tunggu, Kenapa alarm tanda bahaya berbunyi?" Tanya Rossie.
"Pasti mereka sudah ketahuan, ayo kita harus menempelkan bom ini lalu membantu mereka" Ucap Sora lalu mereka menempelkan bomnya dan pergi keluar. Setelah keluar mereka berdua melihat rekannya sedang adu tembak dengan penjaga.
"Hei kalian berdua, sedikit bantuan mungkin bisa berguna disini" Ucap Aoi sembari menembaki musuh. Setelah itu mereka berdua bergabung dan mencoba mengalahkan para penjaga disana.
Dirasa para penjaga sudah hampir habis tiba-tiba pasukan bantuan musuh datang menggunakan dua truk. "Ah bagus sekali, sekarang mereka mendapatkan pasukan bantuan" Ucap Aoi yang kelihatan sedikit kesal. Mau nggak mau mereka harus mengalahkannya semua jika ingin selamat. Setelah pasukan bantuannya sudah terkalahkan, datang lagi masalah batu yaitu ada seorang prajurit musuh yang membawa machine gun.
"Bagus sekali, sekarang bagaimana kita melawan dia" Ucap Robby yang sedang mengisi pelurunya. Lalu Sylvie melihat tower yang bisa dia gunakan dan meminta rekannya untuk membantunya mengalihkan perhatiannya. Sora mengizinkannya dan Sylvie mencoba dan mengalihkan perhatiannya dengan cara meledakan tangki bahan bakar.
BOOM
Perhatian para musuh teralihkan dengan ledakan besar itu dan Sylvie langsung tidak menyisakan kesempatan itu. Setelah menaiki towernya dia langsung menembak kepala tentara yang memegang senjata itu yang membuat posisi Sylvie diketahui oleh sisa musuh disana. Untungnya Sora bersama rekannya dengan cepat menghabisi mereka semua hingga tidak tersisa.
"Hah... akhirnya kelar juga misi kali ini" Ucap Robby yang lagi meregangkan otot pundaknya, Kemudian mereka berkumpul lagi untuk kembali ke markas. Namun mereka mendengar pesawat musuh yang didengar dari suaranya, pesawat itu sedang menuju ke arah mereka.
"Itu bukan pesawat musuh kan?" Dan benar saja itu adalah pesawat musuh yang langsung menembaki mereka. "Lari!" Perintah Sora yang diikuti oleh rekannya. Mereka kembali bersembunyi di tempat yang sama saat melawan pasukan musuh.
"baiklah, pasukan tentara masih bisa kita maklumi. Tapi kalau pesawat...ini sudah diluar batas" Ucap Sylvie.
"Bagaimana kita bisa menjatuhkan pesawat itu?" Ucap Rossie.
Pesawat itu terus menembaki mereka hingga mereka tidak bisa bergerak sama sekali. Lalu Sora teringat kalau salah satu tentara musuh membawa senjata machine gun, setelah itu Sora memberitahukan idenya yang terkesan agak gila.
"Dengar, kita bisa menjatuhkan pesawat tersebut dengan senjata machine gun yang dibawa oleh musuh"
"Tapi gimana caranya? Pesawatnya akan terbang menjauh setelah menembaki kita" Ucap Sylvie.
"Itu dia, saat ingin menembaki kita pesawat tersebut akan terbang rendah lalu setelah itu pesawat itu akan terbang jauh. Kesempatan kita untuk menjatuhkan pesawat tersebut pada saat dia terbang rendah..."
"Tunggu, maksudmu saat ingin menembak?"
"Benar"
"Itu terlalu beresiko, kita bisa memikirkan cara lain untuk..." Lalu Sora memotong percakapan dia.
"Tidak ada cara lainnya lagi, mau tidak mau kita harus melakukan. Ayo" Lalu mereka bergerak sesuai rencana Sora. Saat ini mereka sedang menunggu pesawat itu untuk turun untuk menembak dirinya. Dan pada saat pesawat itu hendak menembak mereka, dengan cepat mereka juga ikut menembaki pesawat tersebut dengan senjata mereka masing-masing sedangkan Sora dengan machine gun milik musuh.
Dan ya pesawat tersebut menjadi berapi dan lama kelamaan jatuh ke tanah hingga menyebabkan ledakan yang besar. Setelah itu mereka semua bisa bernapas dengan lega karena misi kali ini adalah misi yang paling menguras tenaga untuk sekarang. Setelah semuanya berakhir, mereka semua kembali untuk melaporkan misinya ke Carmilla.
...****************...
Setelah kembali, mereka semua pergi ke kantor Carmilla untuk melaporkan hasil dari misi mereka. "Ah kalian sudah kembali, jadi bagaimana tentang misinya?"
"Kilang minyaknya sudah kita hancurkan hingga tak tersisa, walaupun agak sedikit hambatan yang menggangu. Tapi kami bisa mengatasinya" Ucap Sora yang membuat Carmilla menjadi senang.
"Bagus sekali, baiklah karena kalian sudah sangat membantu Zenspire. Aku sarankan kalian untuk mengambil cuti untuk tiga hari" Ucap Carmilla yang membuat mereka semua menjadi bingung.
"Cuti? tapi kita sedang berperang?"
"Oh itu tidak apa-apa, lagipula aku sudah berdiskusi dengan General Sigrun untuk memberikan kalian waktu istirahat sebagai hadiah untuk keberhasilan misi kalian" Mendengarnya membuat mereka menjadi senang karena akhirnya ada waktu istirahat walaupun hanya tiga hari.
"Kalau begitu terimakasih" Ucap Sora lalu mereka semua pergi keluar dari kantor. Setelah mereka semua pergi Carmilla melihat ke arah jendela melihat pemandangan kota Zenspire.
...****************...
"Woohoo... akhirnya kita bisa istirahat sepenuhnya" Ucap Robby yang langsung bergegas masuk ke ruangan mereka.
"Yah, kalau begitu ayo kita manfaatkan waktu tiga hari untuk istirahat total" Ucap Sora yang diikuti sorakan oleh temannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments