"W-wah General Carmilla" Ucap Sylvie langsung memberi hormat kepadanya, diikuti oleh temannya. "Maaf karena kami bangun kesiangan".
"Ah nggak kok, lagipula sekarang masih jam setengah enam pagi jadi kalian semua tidak telat" Perkataan Carmilla membuat Sylvie menjadi lega. "Aku kesini untuk memberitahukan tentang misi yang akan kalian kerjakan, sebaiknya kalian mandi terlebih dahulu agar badan kalian kembali segar" Ucapnya yang dituruti oleh Sora dan teman-temannya.
Setelah mereka mandi, mereka berkumpul di meja tengah lalu membicarakan tentang misinya. "Jadi, apa yang kau ingin kami lakukan?" Ucap Sora. Lalu Carmilla mengeluarkan sebuah peralatan berbentuk lingkaran dan menaruhnya. Setelah itu muncul sebuah hologram berupa sebuah truk pengangkut suplai milik musuh. "Ini adalah truk pengangkut suplai milik musuh, mereka semua membawa suplainya ke daerah pegunungan didekat wilayah kita. Aku ingin kalian untuk mencegat truk itu dan menghancurkannya" Ucap Carmilla menjelaskannya dan diikuti oleh semuanya terlihat fokus mendengarnya.
Setelah itu mereka menyetujui dan menjalankan misi pertama mereka di squad baru ini. Tapi sebelum itu, Carmilla sudah menyiapkan sebuah pakaian atau bisa disebut armor dan senjata untuk mereka. Armor yang dikasih oleh Carmilla itu lebih ringan daripada armor mereka yang biasa dan memiliki bentuk yang agak sedikit unik.
Lalu untuk senjata, sebenarnya tidak ada yang istimewa, hanya senjata biasa yang sering mereka lihat setiap hari.
"Mulai sekarang, kalian adalah 'Squad Force 101'. Aku harap kalian tidak akan mengecewakan Zenspire, terutama diriku"
"Siap, Bu"
Lalu mereka pergi untuk berangkat menggunakan pesawat yang sudah disediakan.
Setelah mereka semua pergi, Carmilla melihat liontin yang diberikan oleh Sora. "Mari kita lihat, siapa kau sebenarnya" Setelah itu menggenggam liontin itu dengan erat lalu meninggalkan markas mereka.
...****************...
Setelah terbang dengan waktu dua jam perjalanan. Sora dan rekan squadnya sudah sampai di tujuannya. Mereka mendarat di tengah padang rerumputan yang dikelilingi oleh perbukitan bersalju. Lalu pesawat itu pergi meninggalkan mereka disana.
"Baiklah, waktunya untuk menyelesaikan misi ini" Ucap Sora lalu pergi jalan kaki yang diikuti oleh rekan squadnya. mereka berkemah disana sembari memasang sebuah bom di sisi tebing agar bisa menghambat pergerakan truk persediaan milik lawan. Mereka menunggu hingga malam hari hingga Rossie memberitahu bahwa sudah terlihat konvoi kendaraan musuh.
"Baiklah, pergi ke posisi masing-masing. Kita akan melakukan ini dengan cepat" Ucap Sora yang diikuti oleh rekan Squadnya. Mereka menunggu hingga target mereka yaitu truk pengangkut suplai memasuki wilayah yang sudah dipasang bom.
"Tunggu..." Mereka sudah mulai bersiap untuk menyerang.
"Tunggu... Sekarang! Ledakan bomnya!"
BOOM
Efek dari ledakan menyebabkan batu menjadi longsor dan mengenai berberapa kendaraan musuh disana. Dan yang lebih terpenting adalah truknya yang sudah hancur.
Tapi sayangnya musuh mengetahui posisi mereka sehingga mereka harus mengalahkan semua musuh, meskipun bisa dibilang mereka kalah jumlah dengan pasukan musuh.
"Sial" Ucap Sora yang lalu menembaki mereka dengan senjata rifle miliknya bersama rekan squad lainnya. Sampai pada fokus mereka terpecahkan akibat melihat sebuah tank yang mencoba menembak mereka.
"Ah ini tidak bagus..." Ucap Aoi sembari menembaki musuh. Lalu Sora menyuruh Robby dan Aoi untuk pergi ke belakang tank musuh dan memasang sebuah bom tempel didekat tangki bensinnya, sedangkan sisanya mencoba melindungi Robby dan Aoi.
Dan setelah itu Robby dan Aoi pergi ke belakang tank dengan cara berlari sembari menembak. Setelah sampai dibelakang tanknya, mulai dipasang bom tempel di tiap tangki bensinnya. Agar ledakannya lebih efektif, Robby memasang dua bom tempel sekaligus agar memastikan tank tersebut hancur tak tersisa. Lalu mereka berlari sejauh mungkin dan mulai menekan pemicu bomnya.
BOOM
Ledakan yang sangat besar terpicu hingga membuat berberapa kendaraan terkena imbasnya. Dan setelah itu misinya sudah dibilang selesai. Tidak hanya menghancurkan truk pengangkut suplai, tapi mereka sudah menghancurkan satu konvoi kendaraan militer musuh hingga tak tersisa.
Lalu Sora menghubungi Carmilla bahwa misi sudah selesai dan meminta mereka untuk dijemput. Tidak lama setelah itu datang pesawat yang tadi untuk menjemput mereka kembali.
Tanpa mereka sadari bahwa ada sebuah robot yang sedang mengawasi squad miliki Sora.
...****************...
Setelah sampai kembali di markas, mereka langsung pergi untuk melaporkannya ke Carmilla tentang kesuksesan misi ini.
"Ah, kalian sudah kembali. Aku melihat semua aksi yang kalian lakukan. Dan sejujurnya, ini lebih dari yang ku harapkan. Selamat atas misi pertamamu" Ucap Carmilla yang membuat semuanya menjadi bingung.
"Tunggu, kau melihat semuanya? Bagaimana caranya?" Ucap Sora lalu tiba-tiba datang sebuah robot dan menghampiri Carmilla. "Jawaban adalah ini. Aku mengirim robot ini untuk melihat aktivitas kalian saat disana" Mendengarnya membuat mereka semua diam karena disana tidak ada satupun yang merasakan adanya robot itu. Teknologi Zenspire memang sangat canggih.
"Oke, sekarang kalian pergi beristirahatlah. Hingga pada saatnya aku memberikan misi lagi kepada kalian" Ucap Carmilla lalu membubarkan mereka semua. Setelah mereka semua sudah pergi, Carmilla lalu bergumam sendiri.
"Setelah lima puluh tahun, akhirnya kita memulai sebuah peningkatan"
...****************...
Di dalam ruangan, mereka menaruh semua peralatan ke ruangan senjata dan pergi untuk duduk memulihkan tenaga. "Hah...misi kali ini sangatlah sukses, sampai-sampai General Carmilla memuji kita" Ucap Robby yang sedang menyenderkan badannya.
"Yap aku setuju denganmu Robby" Ucap Aoi yang ikut menyenderkan badannya ke kursi. Saat semuanya istirahat, Sementara Sora pergi ke kantin karena dia merasa lapar. Saat ingin pergi, Rossie menawarkan dirinya untuk bergabung dengannya. Setelah itu mereka berdua pergi ke kantin.
Saat disana, mereka disambut oleh berberapa tentara yang lebih tua dari mereka sedang menyantap makanannya, lalu mereka semua melihat ke arah mereka berdua.
"Hei lihat siapa yang datang. Seorang pemula yang di manja oleh General Carmilla" Ucap salah satu tentara namun tidak digubris oleh Sora dan Rossie. Setelah mendapatkan makanannya mereka segera mencari tempat duduk, namun salah satu tentara sengaja membuat jatuh Sora hingga dia jatuh bersama makanannya.
"Ups maaf..." Karena mereka sudah melewati batas, Sora mencoba untuk melawannya karena dia sudah muak dengan perilaku mereka semua. "Hey apa masalahmu?"
"Masalahku adalah kalian, karena apa yang dipikirkan oleh General Carmilla? Merekrut kumpulan bocah lalu dibuatkan sebuah squad militer. Itu adalah potensi yang terbuang"
"Oh, jadi kau hanya iri karena bukan kau yang dipilih. Harusnya kau sadar diri" Mendengar perkataan dari Sora membuat tentara tersebut menjadi marah dan memukul Sora hingga mengenai berberapa meja.
"Jika kau merasa lebih hebat dariku, maka ayo kita bertarung, sekarang!"
"Dengan senang hati" Ucap Sora lalu berdiri dan langsung menyerang dia. pertarungan di antara dua tentara tersebut sangatlah epik, yang dimana mereka saling adu tonjokan. Hingga membuat semua orang disana menjadi bersemangat melihat duel disana. Terkecuali Rossie yang menjadi khawatir tentang kondisi Sora setelah.
Setelah lima menit mereka berdua berkelahi disana, mereka mulai kehilangan tenaga, namun tetap bisa melanjutkan pertarungan tersebut. "Heh Tidak buruk untuk seukuran bocah" Ucap tentara tersebut sembari mengumpulkan tenaga. "Kau juga pak tua" Ucap Sora yang menghela napas. Setelah itu mereka melanjutkan pertarungan, hingga pada akhirnya pertarungan itu harus berakhir.
"berhenti!!!"
Tiba-tiba badan mereka berdua tidak bisa bergerak seperti ada yang menahan tubuhnya. Lalu mereka melihat Carmilla beserta pengurus kantin yang bersembunyi dibelakangnya.
"Apa-apaan ini! Menghancurkan fasilitas markas, kalian itu tentara. Bukan preman jalanan" Setelah itu Carmilla mendatangi mereka berdua yang tidak bisa bergerak layaknya patung.
"Pengurus kantin sudah bilang semuanya bahwa ini semua adalah kesalahan kalian" Lalu Carmilla melihat ke arah tentara. "Beritahu aku, mengapa kau menganggu Sora dan temannya untuk makan disini?"
"Karena mereka yang mulai duluan!"
"Jangan berbohong kepadaku" Lalu tentara tersebut menjerit kesakitan padahal hanya dilihat oleh Carmilla. "Jadi, siap untuk mengatakan yang sebenarnya?".
"Karena aku iri, kenapa kau merekrut kumpulan bocah untuk dijadikan squad barumu? Apa kau sudah kehilangan akal? mereka hanya sekumpulan bocah...Agghhh" tiba-tiba terdengar suara seperti tulang yang patah. Dan Sora bisa menduga bahwa salah satu anggota tubuh dari tentara tersebut mengalami patah tulang.
Lalu Carmilla melihat dia dengan tatapan yang mencekam "Berani sekali kau menanyakan keputusanku? Kau tidak tahu apa-apa. Aku sarankan kau untuk tidak mengganggu Squad ku lagi. Mengerti?" Lalu tentara tersebut menganggukan kepalanya.
"Bagus" Dan tubuh tentara tersebut tergelak di lantai tidak berdaya sembari menahan rasa sakitnya. Lalu Carmilla mendatangi Sora yang membuat Sora menjadi takut. "Dan kau Sora..." Lalu tubuhnya bisa digerakkan kembali walaupun masih merasakan sakit sedikit. "Kau harus menjaga omonganmu itu" Setelah itu Carmilla pergi meninggalkan ruangan kantin yang membuat atmosfer yang awalnya tegang menjadi lebih santai.
Setelah kejadian itu Sora dan Rossie kembali ke ruangannya, temannya menanyakan tentang keributan di kantin. Dan Sora menjelaskannya secara rinci kejadiannya. Mereka semua tampak lega karena mereka berdua dalam keadaan baik-baik saja.
...****************...
Besok paginya mereka diberikan misi lagi oleh Carmilla. Kali ini mereka harus membantu sebuah regu pasukan yang kesusahan. Menurut penjelasan dari Carmilla, mereka melaporkan bahwa mereka kesusahan untuk melawan sebuah sniper musuh. Dan juga akibat dari sniper musuh tersebut, ada sekitar tiga puluh orang yang menjadi korban sniper berdarah dingin itu. Jadinya agar masalah tersebut cepat kelar dan bisa untuk maju ke wilayah musuh. Maka Squad Force 101 diutus untuk membantu.
Setelah sampai di lokasi, mereka langsung menemui pemimpinnya. Terlihat wajahnya yang begitu bahagia melihat kehadiran Squad Force 101 karena akhirnya ada yang membantu. "Ah akhirnya bantuan telah datang, silahkan duduk" Lalu mereka duduk dan mulai membicarakan masalah. "Seperti yang kalian sudah dengar bahwa regu kami kali ini tengah kesulitan menghadapi seorang sniper musuh. Kami sudah mencoba untuk menelusuri area hutan ini, tapi tetap saja tidak ada tanda kemajuan yang ada kita terkalahkan olehnya".
Lalu Sylvie mulai menanyakan tentang cara mereka mencari sniper tersebut, dan dia menjawab caranya seperti biasa. Mendengar itu Sylvie sudah menduga jawabannya lalu dia menjelaskannya bahwa cara yang mereka gunakan itu salah karena seorang sniper sangat peka terhadap lingkungannya, jadinya saat ada suara kecil sedikit pun dia langsung bergegas untuk pergi menjauh dan mulai membunuh anggota kalian satu persatu.
Pemimpin tersebut menjadi tidak bisa berkata karena mendengar penjelasan dari Sylvie. Setelah itu Mereka mulai menyusun rencana untuk menaklukan sniper tersebut.
...****************...
Di malam harinya mereka semua tengah beristirahat di tengah api unggun. Sora melihat Sylvie yang sedang duduk disana sembari melihat ke arah langit. Karena penasaran Sora mendekat ke Sylvie dan mulai membuka percakapan.
"Hei kak Sylvie, sedang apa kau?" Lalu Sylvie melihat ke arah Sora yang duduk disampingnya. "Hmm? Oh lagi nggak ngapa-ngapain, kalau kamu sedang apa"
"Sama, tidak ada kegiatan sekarang ini" Ucap Sora lalu dia bertanya "Kak Sylvie, apakah kau yakin dengan rencana yang kau buat? Menurutku itu agak sedikit beresiko" Dengan entengnya Sylvie menjawab bahwa rencana itu pasti berhasil.
"Kenapa kau sangat yakin kalau itu akan berhasil?"
"Karena aku juga seorang sniper, dan aku sering menggunakan cara itu untuk menemukan sniper musuh. Dan ya, selama ini rencana itu selalu sukses" Sora hanya bisa percaya dengan keputusan dari Sylvie. Ya semoga rencana ini berjalan lancar.
...****************...
Di pagi harinya mereka sudah bersiap untuk pergi untuk mencari si sniper yang meresahkan itu. Kali ini mereka ditemani oleh segelintir pasukan dari regu ini untuk pasukan tambahan. Lalu mereka pergi sedangkan Sylvie mengawasi pergerakan rekannya dari atas pohon. Mereka berjalan jika Sylvie menyuruhnya. Setelah lama berjalan Sylvie menyuruh semuanya untuk diam, lalu menyuruh Sora untuk menjalankan rencananya. Sora mengeluarkan sebuah kaca cermin yang bisa memantulkan cahaya dan...
BANG
Kaca yang dipegang Sora pecah menjadi berkeping-keping dan juga Sylvie melihat dimana asal tembakan tersebut. Sylvie menyuruh Sora dan lainnya untuk pergi ke tempatnya sebelum dia kabur lagi. Dengan cepat Semuanya berlari walaupun terkadang harus bersembunyi agar tidak tertembak. Entah datang darimana tiba-tiba mereka diserang oleh pasukan musuh dari belakang, untungnya Sylvie langsung membantu mereka dengan cara menembaki tentara musuh yang mencoba menyerang mereka.
Setelah menghindari tembakan dari sniper musuh akhirnya dia tertangkap juga, Sora mau tidak mau harus menembak kakinya agar dia tidak bisa bergerak meskipun itu akan menyakitinya. Dan terlihat bahwa sniper tersebut adalah seorang gadis yang umurnya sepantaran lebih tua dari Sora.
Setelah tertangkap Sora membawa sniper tersebut yang rupanya seorang perempuan kembali ke kamp untuk ditahan.
Saat sudah kembali ke kamp Sora mendapat perintah dari Carmilla yaitu menyuruh mereka untuk membawa sniper tersebut ke markas untuk diinterogasi lebih lanjut. Katanya kemungkinan dia menyimpan informasi penting yang siapa tau berguna untuk pihak militer. Setelah mendengar perintahnya, mereka langsung membawa sniper tersebut ke kota Zenspire, lebih tepatnya ke markas utama.
...****************...
Disaat mereka telah sampai ke markas utama, mereka disambut oleh kumpulan tentara dan juga Carmilla yang berada di tengah mereka. "Selamat datang di markas kami, aku harap kau betah disini" Lalu Carmilla menyuruh kumpulan tentara tersebut untuk membawa snipe tersebut dengan paksaan.
"Kerja bagus, sekarang kembalilah ke ruangan kalian sekarang" Semuanya pergi ke ruangannya kecuali Sora yang ditahan tangannya oleh Carmilla. "Kecuali kau, aku masih punya tugas untukmu. Ayo ikuti aku".
Sora mengikuti Carmilla hingga sampai di ruangan interogasi yang dimana sekarang ini mereka sedang berusaha menginterogasi sniper tersebut, namun dari hasil yang berjaga disana, dia belum mengeluarkan suara apapun. Setelah mendengarnya, Carmilla memutuskan untuk menginterogasi dia bersama Sora untuk mengetahui cara membuat orang untuk 'buka mulut'.
Lalu mereka berdua masuk dan dimulailah sesi interogasinya. "Siapa namamu prajurit?" Hening tanpa jawaban seperti yang dibilang oleh penjaga tadi. "Hah... ini akan menjadi waktu yang panjang..." Ucap Carmilla lalu dia melihat ke arah Sora.
"Perhatikan aku, ini akan berguna untukmu nanti" Sora memperhatikan apa yang Carmilla lakukan kepada sniper tersebut agar bisa membuka mulutnya.
Hal yang pertama dia lakukan adalah berdiri lalu menjambak rambutnya kebelakang sembari berkata "Jadi, apakah kau tetap mau diam atau tidak?". dan kali ini dia mengeluarkan sepatah kata, walaupun bukan yang Carmilla mau. "Aku lebih baik mati daripada berpihak kepada Zenspire busuk ini".
"Ah prajurit yang sangat loyal...ini akan memakan waktu yang sangat lama" Lalu Carmilla menjatuhkan dia dan menendang perutnya berberapa kali, setelah itu menginjak kepalanya dengan lumayan keras. "Kau seharusnya berpikir dahulu sebelum mengatakan itu, bocah" Ucap Carmilla yang tetap menginjak kepalanya.
Dirasa sudah puas Carmilla mengangkat kakinya dari kepala dia dan menyuruh Sora untuk membangunkannya, setelah itu Carmilla menanyakan hal lainnya. "Baiklah kita langsung ke intinya, aku dengar rumor bahwa Republik sekarang ini sedang membangun sebuah senjata yang sangat besar. Aku ingin kau untuk menjelaskan senjata itu secara rinci".
Mendengarnya membuat sniper itu menjadi bingung "Senjata apa yang kalian maksud, aku dan timku belum mendengar tentang itu" Lalu Carmilla mengatakan "Berarti kau tidak berguna" Dan berdiri lalu memberikan perintah kepada Sora.
"Sora, bunuh dia!" Ucap Carmilla sembari melihat ke arah Sora.
"Tapi kenapa? Kenapa tidak kita penjara saja dia?"
"Karena dia tidak menyimpan informasi yang aku inginkan, jadinya dia tidak berguna" Lalu Carmilla mendekati Sora lalu memegang pundaknya dan membisikkan "Ingatlah, tentara yang baik selalu mengikuti apapun perintah dari atasannya..."
"Kau menghasutnya!"
Setelah Carmilla membisikkan perkataan itu, tanpa ragu Sora mengangkat senjatanya ke arah kepala sniper tersebut.
DOOR
Dan sniper tersebut telah mati, meninggalkan sebuah lubang di kepalanya. "Bagus Sora, aku tahu kau bisa diandalkan" Ucap Carmilla lalu pergi meninggalkan Sora disana sendirian bersama mayat sniper tersebut.
"Apa yang aku lakukan?"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Tee
endingnya langsung brutal
2023-10-20
0