Bab 9 Pasukan Baru?

"Hah?"

"Kenapa? Apa kau tidak senang?"

Situasi yang sangat tidak terduga dimana Carmilla yang ingin merekrut Sora untuk memimpin sebuah pasukan tentara baru. Sora menanyakannya lebih lanjut "Bisakah kau jelaskan lebih rinci"

"Baiklah" Ucap Carmilla lalu menarik napas panjang "Aku kau ingin memimpin sebuah squad khusus dibawah naunganku, jadinya kau akan langsung menerima misi dariku" Mendengar penjelasan Carmilla membuat Sora menjadi berpikir sejenak karena, saat ini dia sudah memimpin sebuah pasukan. Jika dia meninggalkan pasukannya yang sekarang, takutnya performa dari pasukannya akan menurun, jadinya dia merasa tidak enak jika dia meninggalkan pasukan lamanya hanya untuk memimpin sebuah squad.

Setelah berfikir panjang Sora menolak ajakan Carmilla yang membuat dia menjadi kebingungan. Lalu dia bertanya "Kenapa? Apa karena kau sudah menjadi pemimpin mereka?" Dan Sora mengkonfirmasinya dengan sebuah anggukan kepala. Carmilla yang sudah tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa diam sembari memegang kepalanya. Lalu Sora berdiri dan berkata "Jika sudah tidak ada lagi yang ingin kau katakan, maka izinkan aku untuk-" tak sempat mengatakannya, tiba-tiba tangannya dipegang oleh Carmilla seakan memberi tanda untuk tidak pergi dahulu. Menurutinya Sora pun duduk kembali.

Setelah diam kurang dari dua menit berselang, Carmilla menanyakan ke Sora tentang tujuan dia mengikuti perang ini "Sora, apa tujuan utamamu untuk mengikuti perang ini?" Dan Sora menjawabnya "Untuk mencari tahu siapa diriku yang sebenarnya" Mendengar jawaban membuat Carmilla langsung memberikan tawaran kepada Sora.

"Bagaimana dengan ini, kau menjadi pemimpin dari squad buatanku, dan aku akan membantumu mencari informasi tentang siapa dirimu yang sebenarnya" Tawaran ini berhasil membuat Sora menjadi diam memikirkan tentang pikirannya dua kali agar bisa memastikannya. Setelah memikirkan dengan matang, akhirnya Sora menerima tawaran Carmilla.

"Tapi, bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Apapun asalkan masih bisa didalam kemampuanku"

"Aku mau anggotanya yaitu temanku yang berasal dari panti asuhan"

"Oke"

...****************...

Saat ini Sora dan Rossie sedang berada ditengah padang rumput yang luas menunggu kedatangan Carmilla dan juga temannya. Entah mengapa Carmilla menyuruhnya untuk menunggunya disini, entah sengaja atau tidak Sora hanya menuruti apa kemauan dia.

"Astaga lamanya..." Ucap Rossie sembari tiduran di sana saling bosannya. Sementara Sora hanya duduk lalu melihat ke sekelilingnya.

Setelah menunggu dengan cukup lama, terdengar suara kendaraan sebuah truk yang menuju ke arahnya. Saat dibuka pintunya ternyata kendaraan itu membawa teman-temannya. Saat melihatnya Rossie langsung berlari ke arahnya sedangkan Sora hanya berjalan.

"Rossie!" Ucap Sylvie sembari memeluknya dengan erat sembari melepas rindu, disusul oleh Aoi dan Robby. "Waw kau semakin tinggi Rossie" Ucap Aoi yang sedang memegang kepalanya. Kemudian mereka semua melihat ke arah Sora yang sudah ada didepan mereka.

"Oh hai Sora, maaf kami tidak menyadari kehadiranmu" Ucap Sylvie lalu melepaskan pelukannya.

"Ah tidak apa-apa, apakah kalian baik-baik saja?"

""Yap, seratus persen" Ucap Robby lalu merangkul pundak Sora.

"Oh ya, aku telah mengetahui tentang apa yang kau lakukan, dan itu hebat. Untuk seukuran dirimu, itu adalah sebuah prestasi" Perkataan Aoi membuat Sora tersenyum kecil sembari berkata "Terimakasih"

Tak lama setelah itu terdengar suara pesawat yang sedang mencoba mendarat, pesawat itu cukup besar dan memiliki baling-baling di setiap ujung sayapnya. Saat sudah mendarat, terlihat Carmilla langsung menghampiri mereka. "Oh kalian sudah menunggu lama ya? Maaf karena pesawat ini belum diisi bahan bakarnya".

"Tidak apa-apa, lagian kami baru sampai, kecuali Sora dan Rossie yang mungkin sudah menunggu lama" Ucap Sylvie.

"Baiklah, sekarang ayo kita berangkat sekarang" Lalu mereka memasuki pesawat itu Kemudian pesawat itu terbang. Kecepatan pesawat ini terbilang cepat karena didukung oleh ukurannya yang tidak terlalu besar. Semuanya menikmati perjalanan mereka, ada yang melihat ke arah jendela, ada yang sedang berbincang, dan ada yang diam saja seperti Sora. Sedangkan Carmilla sedang menggunakan tabletnya melihat perkembangan perluasan wilayah Zenspire.

Mereka telah kembali ke kota pusat Zenspire yang terbagi dari tiga distrik. Dan kali ini mereka pergi ke kota distrik satu dan mendarat di sebuah markas militer yang sangat besar hingga mempunyai bandaranya sendiri. Mereka semua turun dan melihat aktivitas yang ada di sana, mulai dari ada yang membawa amunisi persenjataan, latihan, dan membawa sebuah bahan-bahan untuk dibuat menjadi senjata.

"Selamat datang di markas pribadiku" Lalu Carmilla mengajak mereka semua untuk masuk.

"Ini semua punya mu?" Tanya Sora kepada Carmilla.

"Bisa dibilang iya, hanya aku yang memiliki markas di kota, sedangkan General lainnya lebih memilih untuk diluar kota" Ucap Carmilla. Setelah itu mereka tiba di sebuah ruangan, mereka memasukinya dan terlihat sebuah meja dan berbagai ruangan.

"Ini adalah ruangan tempat kalian bekerja, disini kegiatan kalian akan dipantau olehku langsung" Ucap Carmilla menjelaskannya sembari membiarkan mereka masuk dahulu. Lalu mereka berkeliling, terlihat ruangannya terdiri dari empat ruangan yaitu, ruangan perlengkapan senjata, ruangan obat-obatan, ruangan tempat latihan, dan kamar sekaligus kamar mandi.

Sylvie bertanya "Tunggu sebentar, kau bilang kegiatan kita akan dipantau, berarti termasuk kegiatan privasi kita?"

"Benar"

"Kenapa?"

"Karena aku ingin memastikan keamanan kalian, paham?" Jawab Carmilla dengan tegas, Sylvie hanya bisa menjawab "paham".

"Bagus, sekarang kalian beristirahatlah karena kemungkinan besok kalian sudah akan kuberikan misi" Lalu Carmilla pergi meninggalkan mereka. "Tunggu!" Sora menahan Carmilla untuk memberikan liontinnya. "Hm, apa ini?"

"Liontinku, siapa tahu kau bisa mencari pemiliknya" Ucap Sora sedangkan Carmilla sedang memeriksa liontinnya lalu menjawab "Oke, tapi jangan terlalu berharap" Setelah itu dia benar-benar pergi ke luar ruangannya.

"Jadi, sekarang kita ngapain?" Ucap Robby.

"Aku mau tidur sebentar" Ucap Sora sambil jalan menuju kamarnya.

"Hey gak seru banget-" Belum menyelesaikan kata-katanya, Rossie menjitak kepala Robby dengan keras. "Kau ini, sebaiknya jangan ganggu dia, karena jarang banget dia bisa istirahat".

"H-huh? Emangnya dia ngapain aja?" Mendengarnya membuat semua orang yang disana menjadi diam, melihat ke arah Robby dengan tatapannya yang terlihat datar.

"Hei, apa yang ku lewatkan?"

...****************...

Saat malam hari, mereka semua sedang berkumpul di meja tengah, sedang berbincang tentang apa saja yang mereka lakukan selama satu tahun ini. Seperti Sylvie yang menjadi sniper perempuan paling hebat di grupnya, sedangkan Robby menjadi ahli peledak di grupnya, dan Aoi menjadi pasukan serba bisa berkat pengetahuannya yang tinggi seputar dunia militer.

Saat sedang asyik-asyiknya berbincang satu sama lain, ada salah satu anggota militer yang masuk sembari membawa makanan untuk mereka. Saat ditanya mengapa dibawakan padahal mereka bisa mengambilnya di kantin, dia menjawab ini adakah perintah dari Great General. Mungkin Carmilla tahu mereka masih kecapean, jadinya dia menyuruh orang untuk mengantarkannya.

Dan ya mereka langsung memakannya dengan lahap. Dengan sangat lahap seperti belum makan seminggu. "Wow ini padahal sangat enak, walaupun ini makanan biasa, tapi entah mengapa seperti baru memakannya" Ucap Robby dengan mulut yang penuh.

"Ini karena kita selalu memakan ransum yang rasanya tidak enak" Ucap Rossie sembari membayangkan kembali rasa ransum tersebut membuat dirinya menjadi mual. Walaupun rasanya yang bisa dibilang tidak normal, tapi kandungannya bisa dibilang lebih sehat daripada kebanyakan makanan lainnya. Tentu saja karena tidak lucu kalau tentara pergi berperang dalam keadaan sakit-sakitan, ya kan?.

Setelah menghabiskan makanannya, mereka menyandarkan badannya ke kursi dan kembali melanjutkan pembicaraan yang sempat terpotong. Hingga pada saatnya mereka semua lelah dan beristirahat hingga pagi harinya.

...****************...

Saat di pagi harinya, disaat mereka semua sudah bangun, mereka terkejut bukan main karena melihat General Carmilla yang sudah duduk di kursi sembari menikmati secangkir kopi.

"Selamat pagi tukang tidur, aku ada misi untuk kalian~"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tee

Tee

hmm... ada yg mencurigakan dengan orang itu

2023-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!