Setelah menjalani cuti selama tiga hari, esok harinya mereka diberikan misi oleh Carmilla yaitu mereka disuruh untuk mencuri sebuah cetak biru yang berisi tentang seluk beluk keamanan markas Republik. Menurut berberapa informasi yang didapat, tempat mereka menyimpan cetak biru tersebut terletak di sebuah wilayah di bagian selatan yang ditutupi oleh salju. Carmilla menjelaskan lebih lanjut bahwa disana mereka akan pergi ke kamp regu yang menjaga wilayah tersebut untuk mempelajari lebih lanjut tentang tempat yang menyimpan cetak biru tersebut. Setelah itu mereka melakukan persiapan untuk pergi kesana.
...****************...
Di perjalanan mereka melihat dimana-mana memang semua daratannya tertutup oleh salju, dan juga daerah ini memiliki sebuah hutan yang daunnya sudah ditutupi oleh salju. Saat mereka sampai di kamp, terlihat semua tentara disana sibuk mengumpulkan kayu untuk dibakar nanti pada saat malam hari. Lalu Sora menanyakan tentang lokasi pemimpin mereka dan mereka menjawab bahwa biasanya dia berada di tenda jika tidak ada kesibukan. Setelah mendapatkan informasi seputar keberadaan pemimpinnya mereka langsung pergi ke tenda tersebut.
Mereka menemukan tendanya dan mulai masuk kesana dan disambut oleh suara yang terkesan familiar bagi mereka semua. "Jadi, kalian sudah sampai..." Mereka semua terkejut karena pemimpinnya adalah salah satu teman mereka yaitu Annette.
"Annette?" Tanya Sora untuk mengkonfirmasi bahwa itu memang benar dia. Terlihat penampilan dia berubah total sejak satu tahun yang lalu. Kini yang awalnya rambutnya pendek sekarang tumbuh lebih panjang, dan juga
"Duh, tentu saja Sora" Ucap Annette lalu mempersilahkan mereka untuk duduk disana. Setelah itu Annette menawarkan semangkuk sup untuk menghangatkan badan.
Setelah menikmati semangkuk sup Sora langsung membuka percakapan. "Jadi, General Carmilla memberitahu kami bahwa kau menyimpan informasi tentang tempat yang menyimpan cetak tersebut" Lalu Annette menjawabnya dengan Anggukan kepalanya karena dia sedang meminum sisa sup miliknya. Setelah itu dia pergi ke meja dan mengambil sebuah map tentang tempat tersebut.
"Ini adalah denah tempat yang akan kalian masuki, seperti yang kalian lihat tempat ini keamanan tidak main-main mulai dari darat hingga udara..." Annette menjelaskannya secara singkat.
"Jadi, bagaimana kita dapat memasukinya?" Tanya Sora yang langsung dijawab oleh Annette dengan menunjukkan sebuah lokasi yang berada di map. "Selokan, kalian bisa melewati selokan yang berada di sisi timur markas tersebut" Ucap Annette yang membuat mereka semua paham.
"Baiklah, kita akan berangkat nanti malam-"
"Jangan tengah malam karena suhunya sangat dingin" Ucap Annette yang memotong pembicaraannya Sora. "Jika kalian tetap memaksa, kalian akan dipastikan mati akibat hipotermia" Mendengar itu Sora mengikuti saran dari Annette dan memilih berangkat pada pagi harinya.
Setelah itu Annette pamit kepada mereka untuk pergi keluar untuk mengumpulkan kayu bakar untuk malam hari nanti, mereka juga ikut membantu dalam mengumpulkan kayu bakar agar dapat mempercepat proses pengambilannya, dan juga mereka melakukan ini agar tubuh mereka cepat beradaptasi.
...****************...
Pada malam harinya, squad Sora beserta pasukan Annette berada di sekitar api unggun untuk menghangatkan badan mereka. Tidak seperti Sora yang lebih diam dan fokus menikmati hawa hangat dari api unggun, rekannya lebih memilih untuk mengobrol dengan anggota pasukan Annette. Lalu tanpa disadari Annette meminta Sora untuk mengikutinya sebentar untuk berbicara sebentar.
Lalu Sora mengikuti Annette ke tenda milik Sora dan mulai melakukan pembicaraan. "Jadi Sora, apakah enak memimpin pasukan dibawah naungan General Carmilla?"
"Hmm? Kenapa kau menanyakannya?"
"Tidak apa-apa, hanya saja..." Terlihat wajah Annette yang terlihat murung seperti merasa tidak senang, lalu dia melanjutkan omongannya. "Hanya saja...kenapa kau tidak mengajakku?" Mendengar membuat Sora merasa bersalah karena tidak mengajak Annette untuk bergabung dan alasan mengapa Sora tidak mengajaknya karena dia memiliki alasan tertentu.
Sora mencoba menjawab pertanyaannya semampunya "Ah itu karena aku...lupa, maaf" Annette hanya tertawa kecil mendengar jawaban konyol dari Sora, dan Sora merasa bodoh karena mengatakan itu.
"Kau tidak pandai berbohong, kau tahu itu" Akhirnya Sora memberikan alasan yang sebenarnya mengapa dia tidak mengajak Annette untuk bergabung ke dalam Squadnya. "Alasannya adalah...aku masih belum mempercayaimu. Maaf jika aku mengatakan ini tapi itu yang aku rasakan" Lalu Annette hanya bisa tersenyum lalu membalas perkataan Sora.
"Aku pikir itu benar, lebih baik mengajak orang yang sudah kau percaya" Ucap Annette lalu dia berdiri. "Tentang apa yang aku katakan padamu, tolong kau lupakan saja" Ucap Annette lalu dia meninggalkan Sora didalam tenda sendirian disana.
...****************...
Pagi harinya Sora bersama squadnya sedang mempersiapkan peralatan untuk menjalankan misi kali ini. Dirasa sudah siap mereka langsung pergi berangkat. Namun sebelum berangkat, Annette memberikan sebuah alat yang berbentuk kotak. Annette menyarankan untuk menggunakan alat itu pada saat keadaan genting. Sora mengucapkan terimakasih kepada Annette lalu mereka berangkat dengan berjalan kaki.
Selama di perjalanan, mereka melihat sekeliling area untuk berjaga-jaga tidak terkena serangan mendadak dari pihak musuh. Mereka hanya melihat pemandangan berupa daratan salju yang luas, lalu mereka melewati wilayah berupa hutan yang sudah tertutupi oleh salju. Saat memasuki wilayahnya, terlihat ada berberapa butiran salju yang turun dari daun membuat mereka semua terpukau dengan itu. Setelah berjalan selama empat jam akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju, terlihat sebuah gedung yang dikelilingi oleh tembok besi. Lalu mereka memasuki tempat tersebut melalui selokan.
Mereka menelusuri selokan hingga menemukan sebuah tangga yang menuju keluar. sebelum keluar Sora mengintip terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada tentara yang sedang berjaga disana. Setelah memastikan sudah aman, mereka keluar dari selokan tersebut dan langsung menuju ke tujuan. Mereka mencoba memasuki gedung tersebut dengan cara mencuri kunci dari salah satu petugas kebersihan disana. Setelah dapat mereka langsung masuk ke tempat itu, setelah di dalam mereka menemukan sebuah peta yang memperlihatkan denah dari bangunan ini.
"Kita harus pergi ke ruangan penyimpanan, kemungkinan cetak biru yang kita incar ada disana" Ucap Sora lalu mereka bergerak secara bersamaan. bangunan ini memiliki empat lantai dan ruang penyimpanannya berada di lantai satu. Saat sampai di ruangan penyimpanan, mereka tidak bisa masuk karena pintunya di kunci. Aoi mencoba membuka pintu itu dengan cara meretas sistem pintu itu. Selagi Aoi meretas sistemnya, sisanya berjaga di sekitarnya. Lalu Sora melihat satu pasukan yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Kak Aoi, kuharap kau bisa mempercepat prosesnya" Ucap Sora yang tetap melihat ke pasukan musuh yang sedang berpatroli. "...Dan... selesai, ayo semua masuk!" Ucap Aoi lalu mereka masuk ke ruangan penyimpanan dengan waktu yang tepat di saat pasukan itu lewat sana.
Lalu mereka mencari cetak biru yang dimaksud Carmilla, mereka mencari dan mencari hingga pada akhirnya Sora menemukannya. "Aku menemukannya" Ucap Sora yang membuat semuanya pergi ke arahnya. Lalu Sora membawa cetak biru tersebut dan pergi keluar dari ruangan penyimpanan.
Saat sedang keluar dari sana, alarm tanda bahaya menjadi aktif, mungkin saja mereka ketahuan akibat petugas kebersihan itu memberi tahukan tentang adanya penyusup. Jadinya mereka selalu dihadang oleh berberapa pasukan walaupun selalu berhasil dikalahkan. Setelah keluar dari bangunannya mereka langsung menuju ke selokan tempat mereka masuk, tak lupa Robby juga meninggalkan berberapa bom untuk diledakkan guna untuk menghambat musuh.
Setelah keluar dari selokan mereka langsung pergi ke arah hutan agar dapat menghindar dari pesawat musuh yang mencoba mencari mereka. Mereka terus berlari sembari mengalahkan pasukan musuh yang terus mengejar tanpa henti. Hingga saat dimana mereka memutuskan untuk bersembunyi di gua sekitar karena dirasa mustahil untuk mengalahkan mereka semua.
"Kita butuh rencana agar kita bisa melarikan diri mereka, ada usul?" Ucap Aoi kemudian Sora membalasnya. "Ada, tapi rencana ini memiliki resiko yang besar" Ucap Sora sembari memegang dagunya dengan satu tangan.
Lalu mereka mendengarkan dan Sora menjelaskan rencananya "Aku akan menjadi umpan agar perhatian mereka teralihkan, saat teralihkan kalian bawa cetak biru ini lalu pergi ke kamp" Sayangnya Sylvie tidak setuju dengan rencana ini.
"Tidak. Rencana ini terlalu mengada-ada, memangnya kenapa kau sangat yakin dengan ini?" Dan Sora menjawabnya. "Karena aku pernah di posisi ini, jadi ini bukanlah hal yang baru bagiku". Tapi tetap saja itu tidak bisa menyakinkan Sylvie.
Sora mencoba menyakinkan Sylvie dengan cara memegang pundaknya lalu berkata "Tenanglah kak Sylvie, kau tidak perlu mengkhawatirkan tentang keselamatanku. Aku berjanji akan kembali ke sana dengan selamat" Setelah mendengarnya Sylvie lalu memegang tangan Sora yang berada di pundaknya lalu menggenggamnya. "Baiklah, tapi kau berjanji akan kembali dengan selamat" Lalu Sora menganggukan kepalanya.
"Aku akan ikut bersamanya!" Semua orang menjadi terkejut setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Rossie. "Aku akan ikut bersama Sora agar bisa menjaganya dari hal-hal yang tidak diinginkan" Ucap Rossie yang menjadi masuk akal bagi mereka karena hanya Rossie yang menjadi satu-satunya tim medis di squad ini. Dan Sora menyetujuinya.
Setelah itu mereka melakukan sesuai yang telah direncanakan. Sora dan Rossie memancing perhatian para tentara musuh yang sedang mencari mereka, sedangkan sisanya pergi ke kamp sembari membawa cetak biru. Sora mencoba memancing mereka dengan cara menembak salah satu anggota pasukan musuh yang mengakibatkan semua musuh mengejarnya. Setelah sudah dirasa jauh dari Sylvie dan yang lainnya, Sora dan Rossie langsung menghabisi semua pasukan musuh hingga tak tersisa. Walaupun mengalahkan mereka merupakan jauh dari kata mudah, tapi mereka tetap berhasil mengalahkan mereka semua.
Lalu Rossie melihat ada sebuah luka tembakan di bagian lengannya, dengan cepat Rossie mengambil tangan Sora yang membuatnya kaget lalu menyembuhkannya dengan cara mengeluarkan pelurunya terlebih dahulu. "A-aw Rossie!" Ucap Sora yang sedang menahan rasa sakit akibat Rossie. Walaupun begitu Rossie tidak menghiraukannya dan tetap fokus untuk mengeluarkan peluru dari lengan Sora. Setelah mendapatkan pelurunya Rossie langsung menutup lukanya dengan perban bersih.
Setelah selesai Sora mencoba untuk membicarakan tentang ini. "Rossie, aku tahu niatmu baik. Tapi setidaknya jika ingin menyembuhkan luka orang, sebaiknya bilang dulu ke orangnya" Ucap Sora yang langsung dibalas oleh Rossie. "Lagian udah tau lenganmu luka tapi masih kau biarkan, jadinya reflek aku langsung menyembuhkannya". Sora hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari Rossie yang terkesan kekanak-kanakan. Lagipula mereka masih berumur empat belas tahun, jadinya itu masih terbilang wajar.
Lalu mereka melanjutkan perjalanan untuk kembali ke kamp regu Annette karena sudah dipastikan tidak ada musuh yang akan mengejar mereka. Selama perjalanan Rossie selalu melihat ke arah Sora, entah kenapa tapi Rossie merasa nyaman dan aman ketika dia bisa berdua bersama Sora, sebaliknya Sora lebih fokus melihat area sekitar untuk berjaga-jaga.
Dan benar saja, mereka dihadang oleh seorang yang lebih tua dari mereka berdua dan lebih tinggi membuat mereka berdua menjadi sigap.
"Siapa kau!?"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments