Esok hari setelahnya, Sora dan Rossie dijemput oleh sebuah helikopter untuk dipulangkan ke markas mereka. Untuk sementara, squad force 101 dipimpin Aoi, mengapa dia? Karena Carmilla langsung yang menunjuk dia sebagai pemimpin sementara.
Lalu mereka pergi meninggalkan teman-temannya disana untuk melanjutkan misi disana. Selama perjalanan, Sora hanya terdiam, tidak mengeluarkan suara apapun yang membuat keadaan di sekitar mereka menjadi canggung. Hingga pada akhirnya mereka tiba di kota Zenspire dan langsung menuju ke markas pusat.
Setelah sampai, mereka berdua langsung pergi ke ruangan tempat mereka tinggal. Rossie yang terlihat kesusahan untuk memapah Sora karena Sora merasa badannya lemas. Mungkin karena pada saat itu dia kehilangan banyak darah, jadinya efek masih berimbas hingga sekarang.
Disaat mereka sudah berada di ruangannya, Sora langsung duduk di meja tengah untuk memulihkan tenaganya, sedangkan Rossie pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Sudah selama empat hari dia sudah mengganti bajunya.
Sora dan Rossie mengikuti serangkaian pengobatan selama satu bulan penuh agar keadaan mereka siap sepenuhnya, terutama Sora yang menurut Carmilla dia yang paling penting dalam pengobatan ini. Maka dari itu, setelah mereka sampai datang dia orang dokter. Mereka berkata bahwa mereka melakukan perintah General Carmilla, yaitu melakukan serangkaian pengobatan kepada mereka.
Pada saat itu mereka semua di cek mulai dari pisik hingga mental. Salah satu dokter juga mengambil sampel darah dari Sora dengan berdalih untuk kepentingan medis, Sora hanya bisa mengiyakan apa yang dokter itu katakan. Setelah melakukan pengecekan, kedua dokter itu pamit dan meninggalkan mereka.
Sesaat mereka pergi, Rossie mengajak Sora untuk pergi ke kantin karena semenjak berangkat kesini mereka belum memakan apapun. Maka dari itu Rossie kembali memapah Sora untuk membawanya ke kantin. Sesampainya disana, mereka sangat tidak beruntung karena saat ini tempatnya sangat ramai sekali. Maka dari itu mereka lebih memilih untuk kembali ke ruangan lagi.
Untungnya saat baru saja tiba di ruangannya, datang salah satu petugas yang memberikan mereka berdua makanan, dia bilang bahwa ini adalah perintah dari General Carmilla. Carmilla bilang bahwa selama satu bulan, antarkan makanan kepada mereka. Jadinya mereka tidak perlu pergi ke kantin lagi, ini adalah kabar yang bagus mengingat mereka tidak perlu mengantri lagi.
Lalu petugas tadi pergi meninggalkan mereka, dan mereka langsung memakan makanan yang sudah disediakan. Rossie yang terlihat lahap seperti biasanya, sedangkan Sora yang terlihat kesulitan untuk makan dikarenakan tenaganya. Melihat Sora yang kesulitan hanya untuk makan saja, Rossie menawarkan untuk menyuapi dia.
"Mau ku suapi?" Mendengarnya Sora langsung menolaknya karena menurutnya itu terlihat memalukan bagi dirinya. Rossie hanya mengiyakan apa yang Sora mau dan terlihat Sora yang sangat kesusahan hanya untuk mengangkat sendok ke arah mulutnya. Rossie hanya bisa tertawa melihatnya.
Menyerah, Sora memutuskan untuk disuapi oleh Rossie agar cepat selesai. Dengan muka merah, Sora langsung memakan makanan dari suapan temannya, Rossie yang melihatnya hanya bisa tertawa kecil karena menurutnya sangat jarang melihat Sora dengan ekspresi ini. Sesuap demi sesuap akhirnya makanan milik Sora sudah habis dan kini Sora ingin mengganti pakaiannya. Awalnya Rossie menawarkan dirinya untuk membantu untuk mengganti pakaiannya namun langsung ditolak mentah-mentah dan menutup kamarnya. Rossie hari ini sangat senang karena bisa mengusik Sora.
Pada saat malam harinya Rossie sedang berada di kamarnya, sedang melihat sebuah dagger yang dia bawa saat menjalankan misi. Dia berpikir apakah pada saat itu dia tidak bisa apa-apa karena tidak bisa menggunakan senjata ini? Dia terus memikirkannya terus hingga larut malam dan akhirnya dia mendapatkan solusi, mungkin saja Sora bisa mengajari cara menggunakan dagger. Dirasa sudah menemukan solusinya Rossie langsung tertidur dengan dagger yang berada di samping tubuhnya.
...****************...
Di pagi harinya, Sora sedang menunggu Rossie bangun untuk makan bersama karena dia masih kesakitan ketika menggerakkan badannya akibat luka. Maka dari itu Sora memutuskan untuk menunggu Rossie.
Sekitar lima belas menit menunggu, Rossie akhirnya terbangun dan langsung menyapa Sora.
"Hoaaammmm~, pagi Sora"
"Pagi Ross-" Saat melihat ke arah Rossie, Sora langsung membalikan badannya karena melihat pakaian Rossie yang bisa dibilang terbuka. "Eh...Sora? Apa semua baik-baik saja" Sora hanya menganggukan kepalanya dengan cepat. Setelah itu Rossie langsung duduk di sebelah Sora untuk menyuapinya. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Sora terus menutup matanya saat melihat Rossie.
Saat sudah selesai, Rossie pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya, akhirnya Sora bisa bernapas lega dan dia juga kembali ke kamarnya untuk berganti pakaiannya. Setelah itu Rossie berbicara dengan Sora terkait tentang apa yang dia pikirkan semalam. "Hey Sora, apa kau bisa menggunakan dagger?" Dan Sora membalasnya dengan anggukan kepalanya. Lalu Rossie melanjutkan omongannya "Kalau begitu bisa kau ajarkan cara menggunakannya?" Lalu Sora menjawab "Iya". Tentu saja setelah Sora merasa mendingan dengan badannya.
...****************...
Besoknya dikarenakan Sora yang sekarang sudah bisa menggerakkan badannya, walaupun masih terbatas tapi Sora tetap memaksakan untuk menepati janjinya ke Rossie. Yaitu melatih dia.
Lalu Rossie sudah siap berduel dengan Sora yang sama-sama menggunakan dagger yang terbuat dari kayu. Dan pelajarannya dimulai dengan cara Sora mencoba untuk tes apakah Rossie bisa mengenai Sora dengan dagger tersebut. Rossie mencoba menyerangnya berberapa kali, namun tetap bisa dihindari oleh Sora. Lalu Sora memberhentikan latihannya untuk memberikan hasil dari tesnya.
"Kau terlalu lambat Rossie, kau harus bisa menaikan kecepatannya saat ingin menyerang" Ucap Sora sembari memberikan minuman ke Rossie. Setelah itu Sora melanjutkan latihannya dengan tujuan yang sama. Rossie yang terlihat sangat bersemangat membuat Sora menjadi senang melihatnya. Setelah lebih dari tiga jam, Sora menyudahi latihannya untuk dilanjutkan esok harinya.
"Aaaahhhh! kau terlalu cepat Sora, mana bisa aku menyerang kau dengan secepat itu" Ucap Rossie yang sedang berbaring di lantai. Lalu Sora membalasnya "Itu tidak sebanding dengan Komandan Graham, dia lebih cepat daripada aku" Mendengarnya membuat Rossie merenung lalu mengatakan sesuatu ke Sora.
"Hey Sora, apakah aku adalah beban pada saat itu?" Sora menjadi bingung dengan apa yang dikatakan oleh Rossie barusan.
"Apa maksudmu?" Lalu Rossie kembali duduk dan melihat ke arah Sora. "Aku hanya merasa seperti itu karena disaat kau melawan dia, aku hanya terdiam disana melihatmu bertarung untuk melindungi diriku. Hingga pada saat kau terluka parah, yang aku bisa lakukan hanyalah memelukmu dan menangis seperti anak kecil" Lalu Rossie melihat dagger kayu itu dan kembali melanjutkan omongannya.
"Hahaha... lagipula apa yang diharapkan dari seorang petugas medis..." Ucap Rossie sembari mengeluarkan sedikit air mata. Setelah selesai berbicara, Sora duduk disebelahnya lalu mencoba untuk menenangkannya dengan cara memeluknya hingga membuat Rossie sedikit kaget.
"Tidak, aku tidak pernah menganggap dirimu beban. Aku hanya berusaha untuk melindungi temanku, meskipun harus mengorbankan nyawa" Ucap Sora yang membuat Rossie menangis di pundak Sora. Setelah di rasa sudah tenang, Sora melepaskan pelukannya dan melihat wajah Rossie dan perlahan mendekati wajahnya hingga membuat Rossie menutup matanya, semakin mendekati hingga nyaris bersentuhan sampai pada saatnya...
"Halo? Apakah disini orang?" Sora langsung menghampiri orang tersebut dan meninggalkan Rossie disana. Sementara Rossie terlihat kecewa karena momen berdua mereka sudah diganggu oleh orang yang tak dikenal.
"Ugghh...padahal sedikit lagi..." Ucap Rossie dengan sedikit kesal.
...****************...
Pada malam harinya, kedua dokter yang tadi datang dan memberitahukan tentang hasil dari pengobatan selama tiga hari ini. Dan hasilnya membuat kedua dokter ini takjub karena dalam waktu tiga hari saja mereka sudah hampir sembuh total, kemungkinan satu hari lagi pengobatan, mereka akan bisa kembali menjalankan misi kembali.
Mendengarnya Sora sangat senang karena bisa menjalankan misi kembali, begitupun dengan Rossie. Maka dari itu dokter tadi menyarankan agar tidur lebih cepat. Setelah itu kedua dokter tadi pergi meninggalkan mereka berdua.
Setelah kedua dokter itu pergi, Sora langsung pergi ke kamarnya untuk tidur lebih cepat mengikuti saran dari dokter itu. Saat ingin menutup pintu kamar, seketika pintu kamar ditahan oleh Rossie lalu dia masuk kesana.
"Kenapa kau ada disini?"
"Aku belum ngantuk, jadinya aku ingin menghabiskan waktu ngobrol denganmu" Ucap Rossie yang langsung duduk di kasur Sora. Karena tidak enak untuk mengusirnya, Sora lebih membiarkan dia di kamarnya untuk sementara. Lalu mereka mengobrol tentang hal apapun sampai membaca buku. Hingga pada larut malam secara tidak sadar Rossie sudah tertidur di bagian dada Sora, yang membuat muka Sora menjadi merah karena belum pernah merasakan tidur bersama perempuan seumuran. Maka dari itu Sora memutuskan untuk tidur juga karena sudah larut malam.
...****************...
Sementara itu kedua dokter yang bertugas untuk melakukan pengobatan Sora dan Rossie sedang berada di kantor milik General Carmilla.
"Jadi, apakah kalian sudah mendapatkannya?" Ucap Carmilla yang sedang melihat mereka berdua dengan tatapan serius.
"Sudah general, dari hasil yang kami kumpulkan selama tiga hari adalah kedua anak itu hanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk sembuh total. Ini lebih cepat dari dugaanku" Ucap dokter itu dengan jelas.
"Hmm terus?"
"Dan terkait sampel darah dari anak yang bernama Sora. Dari hasil penelitiannya, ternyata hasil DNA anak itu sama denganmu, general" Mendengar itu Carmilla menjadi tersenyum.
"Itu adalah informasi yang berguna, terimakasih dokter"
Lalu dokter itu bertanya "Kalau boleh tau, untuk apa kau meneliti darah anak itu? Apakah ada yang spesial darinya?" Lalu Carmilla menjawabnya.
"Apakah kau akan percaya, bahwa anak itu sebenarnya adalah hasil dari penelitian senjata biologis?"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Tee
BUSETT
2023-11-02
0
Tee
waw, langsung jadi romansa
2023-11-02
0