Bab 15 Fase Penyembuhan

Esok hari setelahnya, Sora dan Rossie dijemput oleh sebuah helikopter untuk dipulangkan ke markas mereka. Untuk sementara, squad force 101 dipimpin Aoi, mengapa dia? Karena Carmilla langsung yang menunjuk dia sebagai pemimpin sementara.

Lalu mereka pergi meninggalkan teman-temannya disana untuk melanjutkan misi disana. Selama perjalanan, Sora hanya terdiam, tidak mengeluarkan suara apapun yang membuat keadaan di sekitar mereka menjadi canggung. Hingga pada akhirnya mereka tiba di kota Zenspire dan langsung menuju ke markas pusat.

Setelah sampai, mereka berdua langsung pergi ke ruangan tempat mereka tinggal. Rossie yang terlihat kesusahan untuk memapah Sora karena Sora merasa badannya lemas. Mungkin karena pada saat itu dia kehilangan banyak darah, jadinya efek masih berimbas hingga sekarang.

Disaat mereka sudah berada di ruangannya, Sora langsung duduk di meja tengah untuk memulihkan tenaganya, sedangkan Rossie pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Sudah selama empat hari dia sudah mengganti bajunya.

Sora dan Rossie mengikuti serangkaian pengobatan selama satu bulan penuh agar keadaan mereka siap sepenuhnya, terutama Sora yang menurut Carmilla dia yang paling penting dalam pengobatan ini. Maka dari itu, setelah mereka sampai datang dia orang dokter. Mereka berkata bahwa mereka melakukan perintah General Carmilla, yaitu melakukan serangkaian pengobatan kepada mereka.

Pada saat itu mereka semua di cek mulai dari pisik hingga mental. Salah satu dokter juga mengambil sampel darah dari Sora dengan berdalih untuk kepentingan medis, Sora hanya bisa mengiyakan apa yang dokter itu katakan. Setelah melakukan pengecekan, kedua dokter itu pamit dan meninggalkan mereka.

Sesaat mereka pergi, Rossie mengajak Sora untuk pergi ke kantin karena semenjak berangkat kesini mereka belum memakan apapun. Maka dari itu Rossie kembali memapah Sora untuk membawanya ke kantin. Sesampainya disana, mereka sangat tidak beruntung karena saat ini tempatnya sangat ramai sekali. Maka dari itu mereka lebih memilih untuk kembali ke ruangan lagi.

Untungnya saat baru saja tiba di ruangannya, datang salah satu petugas yang memberikan mereka berdua makanan, dia bilang bahwa ini adalah perintah dari General Carmilla. Carmilla bilang bahwa selama satu bulan, antarkan makanan kepada mereka. Jadinya mereka tidak perlu pergi ke kantin lagi, ini adalah kabar yang bagus mengingat mereka tidak perlu mengantri lagi.

Lalu petugas tadi pergi meninggalkan mereka, dan mereka langsung memakan makanan yang sudah disediakan. Rossie yang terlihat lahap seperti biasanya, sedangkan Sora yang terlihat kesulitan untuk makan dikarenakan tenaganya. Melihat Sora yang kesulitan hanya untuk makan saja, Rossie menawarkan untuk menyuapi dia.

"Mau ku suapi?" Mendengarnya Sora langsung menolaknya karena menurutnya itu terlihat memalukan bagi dirinya. Rossie hanya mengiyakan apa yang Sora mau dan terlihat Sora yang sangat kesusahan hanya untuk mengangkat sendok ke arah mulutnya. Rossie hanya bisa tertawa melihatnya.

Menyerah, Sora memutuskan untuk disuapi oleh Rossie agar cepat selesai. Dengan muka merah, Sora langsung memakan makanan dari suapan temannya, Rossie yang melihatnya hanya bisa tertawa kecil karena menurutnya sangat jarang melihat Sora dengan ekspresi ini. Sesuap demi sesuap akhirnya makanan milik Sora sudah habis dan kini Sora ingin mengganti pakaiannya. Awalnya Rossie menawarkan dirinya untuk membantu untuk mengganti pakaiannya namun langsung ditolak mentah-mentah dan menutup kamarnya. Rossie hari ini sangat senang karena bisa mengusik Sora.

Pada saat malam harinya Rossie sedang berada di kamarnya, sedang melihat sebuah dagger yang dia bawa saat menjalankan misi. Dia berpikir apakah pada saat itu dia tidak bisa apa-apa karena tidak bisa menggunakan senjata ini? Dia terus memikirkannya terus hingga larut malam dan akhirnya dia mendapatkan solusi, mungkin saja Sora bisa mengajari cara menggunakan dagger. Dirasa sudah menemukan solusinya Rossie langsung tertidur dengan dagger yang berada di samping tubuhnya.

...****************...

Di pagi harinya, Sora sedang menunggu Rossie bangun untuk makan bersama karena dia masih kesakitan ketika menggerakkan badannya akibat luka. Maka dari itu Sora memutuskan untuk menunggu Rossie.

Sekitar lima belas menit menunggu, Rossie akhirnya terbangun dan langsung menyapa Sora.

"Hoaaammmm~, pagi Sora"

"Pagi Ross-" Saat melihat ke arah Rossie, Sora langsung membalikan badannya karena melihat pakaian Rossie yang bisa dibilang terbuka. "Eh...Sora? Apa semua baik-baik saja" Sora hanya menganggukan kepalanya dengan cepat. Setelah itu Rossie langsung duduk di sebelah Sora untuk menyuapinya. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Sora terus menutup matanya saat melihat Rossie.

Saat sudah selesai, Rossie pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya, akhirnya Sora bisa bernapas lega dan dia juga kembali ke kamarnya untuk berganti pakaiannya. Setelah itu Rossie berbicara dengan Sora terkait tentang apa yang dia pikirkan semalam. "Hey Sora, apa kau bisa menggunakan dagger?" Dan Sora membalasnya dengan anggukan kepalanya. Lalu Rossie melanjutkan omongannya "Kalau begitu bisa kau ajarkan cara menggunakannya?" Lalu Sora menjawab "Iya". Tentu saja setelah Sora merasa mendingan dengan badannya.

...****************...

Besoknya dikarenakan Sora yang sekarang sudah bisa menggerakkan badannya, walaupun masih terbatas tapi Sora tetap memaksakan untuk menepati janjinya ke Rossie. Yaitu melatih dia.

Lalu Rossie sudah siap berduel dengan Sora yang sama-sama menggunakan dagger yang terbuat dari kayu. Dan pelajarannya dimulai dengan cara Sora mencoba untuk tes apakah Rossie bisa mengenai Sora dengan dagger tersebut. Rossie mencoba menyerangnya berberapa kali, namun tetap bisa dihindari oleh Sora. Lalu Sora memberhentikan latihannya untuk memberikan hasil dari tesnya.

"Kau terlalu lambat Rossie, kau harus bisa menaikan kecepatannya saat ingin menyerang" Ucap Sora sembari memberikan minuman ke Rossie. Setelah itu Sora melanjutkan latihannya dengan tujuan yang sama. Rossie yang terlihat sangat bersemangat membuat Sora menjadi senang melihatnya. Setelah lebih dari tiga jam, Sora menyudahi latihannya untuk dilanjutkan esok harinya.

"Aaaahhhh! kau terlalu cepat Sora, mana bisa aku menyerang kau dengan secepat itu" Ucap Rossie yang sedang berbaring di lantai. Lalu Sora membalasnya "Itu tidak sebanding dengan Komandan Graham, dia lebih cepat daripada aku" Mendengarnya membuat Rossie merenung lalu mengatakan sesuatu ke Sora.

"Hey Sora, apakah aku adalah beban pada saat itu?" Sora menjadi bingung dengan apa yang dikatakan oleh Rossie barusan.

"Apa maksudmu?" Lalu Rossie kembali duduk dan melihat ke arah Sora. "Aku hanya merasa seperti itu karena disaat kau melawan dia, aku hanya terdiam disana melihatmu bertarung untuk melindungi diriku. Hingga pada saat kau terluka parah, yang aku bisa lakukan hanyalah memelukmu dan menangis seperti anak kecil" Lalu Rossie melihat dagger kayu itu dan kembali melanjutkan omongannya.

"Hahaha... lagipula apa yang diharapkan dari seorang petugas medis..." Ucap Rossie sembari mengeluarkan sedikit air mata. Setelah selesai berbicara, Sora duduk disebelahnya lalu mencoba untuk menenangkannya dengan cara memeluknya hingga membuat Rossie sedikit kaget.

"Tidak, aku tidak pernah menganggap dirimu beban. Aku hanya berusaha untuk melindungi temanku, meskipun harus mengorbankan nyawa" Ucap Sora yang membuat Rossie menangis di pundak Sora. Setelah di rasa sudah tenang, Sora melepaskan pelukannya dan melihat wajah Rossie dan perlahan mendekati wajahnya hingga membuat Rossie menutup matanya, semakin mendekati hingga nyaris bersentuhan sampai pada saatnya...

"Halo? Apakah disini orang?" Sora langsung menghampiri orang tersebut dan meninggalkan Rossie disana. Sementara Rossie terlihat kecewa karena momen berdua mereka sudah diganggu oleh orang yang tak dikenal.

"Ugghh...padahal sedikit lagi..." Ucap Rossie dengan sedikit kesal.

...****************...

Pada malam harinya, kedua dokter yang tadi datang dan memberitahukan tentang hasil dari pengobatan selama tiga hari ini. Dan hasilnya membuat kedua dokter ini takjub karena dalam waktu tiga hari saja mereka sudah hampir sembuh total, kemungkinan satu hari lagi pengobatan, mereka akan bisa kembali menjalankan misi kembali.

Mendengarnya Sora sangat senang karena bisa menjalankan misi kembali, begitupun dengan Rossie. Maka dari itu dokter tadi menyarankan agar tidur lebih cepat. Setelah itu kedua dokter tadi pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah kedua dokter itu pergi, Sora langsung pergi ke kamarnya untuk tidur lebih cepat mengikuti saran dari dokter itu. Saat ingin menutup pintu kamar, seketika pintu kamar ditahan oleh Rossie lalu dia masuk kesana.

"Kenapa kau ada disini?"

"Aku belum ngantuk, jadinya aku ingin menghabiskan waktu ngobrol denganmu" Ucap Rossie yang langsung duduk di kasur Sora. Karena tidak enak untuk mengusirnya, Sora lebih membiarkan dia di kamarnya untuk sementara. Lalu mereka mengobrol tentang hal apapun sampai membaca buku. Hingga pada larut malam secara tidak sadar Rossie sudah tertidur di bagian dada Sora, yang membuat muka Sora menjadi merah karena belum pernah merasakan tidur bersama perempuan seumuran. Maka dari itu Sora memutuskan untuk tidur juga karena sudah larut malam.

...****************...

Sementara itu kedua dokter yang bertugas untuk melakukan pengobatan Sora dan Rossie sedang berada di kantor milik General Carmilla.

"Jadi, apakah kalian sudah mendapatkannya?" Ucap Carmilla yang sedang melihat mereka berdua dengan tatapan serius.

"Sudah general, dari hasil yang kami kumpulkan selama tiga hari adalah kedua anak itu hanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk sembuh total. Ini lebih cepat dari dugaanku" Ucap dokter itu dengan jelas.

"Hmm terus?"

"Dan terkait sampel darah dari anak yang bernama Sora. Dari hasil penelitiannya, ternyata hasil DNA anak itu sama denganmu, general" Mendengar itu Carmilla menjadi tersenyum.

"Itu adalah informasi yang berguna, terimakasih dokter"

Lalu dokter itu bertanya "Kalau boleh tau, untuk apa kau meneliti darah anak itu? Apakah ada yang spesial darinya?" Lalu Carmilla menjawabnya.

"Apakah kau akan percaya, bahwa anak itu sebenarnya adalah hasil dari penelitian senjata biologis?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tee

Tee

BUSETT

2023-11-02

0

Tee

Tee

waw, langsung jadi romansa

2023-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!