Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan

"Siapa kau!?"

"..."

Diam, orang itu hanya diam saja. Tidak melakukan pergerakan apapun yang membuat Sora dan Rossie menjadi lebih waspada. Lalu orang itu mulai mengeluarkan senjata berupa pedang dua tangan (Great Sword).

Orang itu langsung menyerang mereka dengan cepat yang membuatnya harus menghindari serangan tersebut. Sora mencoba menembaknya dan orang itu dengan santainya menangkis peluru dengan pedangnya. Melihat itu Sora menjadi heran karena senjata jarak jauh tidak mempan untuk mengalahkan dia.

"Itu tidak berguna nak..." Ucap orang itu sembari mendekati mereka berdua. Dikarenakan senjata jarak jauh tidak mempan, maka untuk mengalahkan orang itu harus menggunakan senjata jarak dekat. Maka dari itu Sora dan Rossie mengeluarkan senjatanya, Sora dengan pedangnya dan Rossie dengan dagger.

Melihatnya membuat orang itu menjadi tertawa "Hahahaha ini menjadi semakin menarik..." Lalu orang itu menyerang mereka tanpa ragu yang membuat Sora harus menahan serangannya menggunakan pedangnya, sedangkan Rossie mencoba menyerang dari belakang. Menyadari akan diserang dari belakang, orang itu langsung menendang Sora lalu memegang leher Rossie dan melemparkannya ke pohon.

Hantaman itu mengenai bagian punggung Rossie yang membuat dia sedikit mengeluarkan darah dari mulutnya. Melihat kondisi Rossie, fokus Sora menjadi terpecah, akibat fokusnya menjadi terpecah Sora terkena serangan di bagian badannya. Seketika dia tidak bisa bergerak karena serangan itu.

"Hahahaha ini sangatlah menarik, biarkan aku memperkenalkan diriku" Lalu orang itu mulai memperkenalkan dirinya. "Aku adalah Komandan Graham, pemimpin pasukan yang kalian berdua habisi..." Lalu dia mendekat ke Sora lalu melanjutkan pembicaraannya. "Dan aku disini untuk membalaskan dendam atas perbuatan kalian terhadap pasukanku" Lalu Graham menendang Sora hingga dia jatuh tersungkur.

Saat Graham ingin menyelesaikan urusannya, Sora langsung menghindar dan langsung menyerang yang menyebabkan dia menjauh sedikit demi menghindari serangannya. "Heh, kau masih bisa berdiri. Tidak heran kalau semua orang membicarakan tentangmu, Sora" Lalu dia kembali menyerang dengan cepat, dengan cepat Sora kembali menangkis serangannya lagi dan kali ini Sora mencoba menargetkan bagian dadanya, walaupun begitu mengincar bagian vitalnya terbilang cukup sulit karena serangan Komandan Graham yang terbilang sangat cepat meskipun dia memegang pedang dua tangan.

Tidak ada pilihan lain maka Sora mencoba mengganti targetnya, yaitu tangannya. Sora yang masih menangkis serangan dia untuk mencari celah untuk menyerang Graham. Saat celahnya terbuka Sora langsung memotong lengan Komandan Graham yang membuat dia menjadi terkejut. Namun bukannya berhenti, Graham menjadi semakin brutal dalam menyerang Sora hingga mengharuskan untuk menghindarinya.

Rossie yang sudah siuman langsung mencari cara untuk membantu Sora, mencoba untuk bangun tapi badannya yang masih terasa sakit membuat dia memutuskan untuk menembak Komandan Graham dengan harapan mengenainya. Benar saja tembakan dari Rossie mengenai bagian kaki kirinya meskipun tidak berefek apapun. Menyadari Rossie yang baru saja menembaknya membuat Graham menghampiri Rossie, tapi usaha itu di gagalkan oleh Sora yang menyerangnya duluan hingga mengenai bagian pinggangnya. Karena dirasa sudah muak, Graham lebih memilih untuk menyelesaikan urusannya dengan Sora terlebih dahulu.

Kali ini Komandan Graham menggunakan teknik yang digunakan untuk mengalahkan musuhnya dengan cepat. Dia bergerak dengan cepat hingga Sora tidak bisa melihat kemana dia pergi, lalu...

"A-akkhh"

Tanpa disadari Graham sudah berada di depan dia dan langsung menusukan pedangnya ke bagian perutnya hingga tembus ke bagian belakang seakan armor yang dia pakai tidak berarti di hadapan Komandan Graham.

Lalu Graham mencabut pedangnya yang membuat Sora memuntahkan darah akibat lukanya yang sangat serius. Dan Sora pun tumbang juga di genangan darah dia sendiri dengan posisi tengkurap. Rossie hanya bisa terdiam melihat temannya dalam keadaan sekarat, dia mulai berpikir bahwa Sora menjadi terluka akibat dirinya yang menjadi beban bagi dia.

"Hah... memalukan, kukira kau bisa bertahan lama..." Ucap Graham sembari melihat Sora yang sudah berdaya. Saat ingin menyelesaikan urusannya dengan Rossie, dia mendapatkan pesan dari markasnya bahwa dia diperintahkan untuk kembali. Dengan perasaan kecewa Komandan Graham meninggalkan mereka berdua tanpa sepatah kata apapun.

Setelah melihat Komandan Graham pergi jauh, Rossie langsung menghampiri Sora lalu membalikkan badannya. "So-sora!!!" Melihat pendarahannya yang semakin parah, Rossie mencoba untuk menekan lukanya, namun yang ada malah memperparah keadaan yang mengakibatkan lebih banyak darah yang keluar.

Rossie hanya bisa menangis, melihat Sora yang baru saja mengeluarkan darah hanya karena batuk. Dari sekian luka yang pernah dia sembuhkan, Rossie belum pernah dihadapkan dengan kejadian ini yang membuat dia menjadi was-was akan keselamatan Sora.

"Kumohon bertahanlah Sora...kumohon..." Ucap Rossie yang berusaha mencari obat yang dapat menangkal pendarahan. Lalu dia menemukan suntikan untuk menghambat darah walaupun hanya sementara. Tanpa pikir panjang Rossie langsung menyuntikan obat itu ke bagian tangan Sora berharap pendarahannya bisa dihentikan untuk sementara. Benar saja, dalam waktu berberapa menit pendarahan Sora menjadi berhenti untuk sementara waktu.

Pada saat itu juga pandangan Sora perlahan mulai buram, sementara Rossie mencari cara agar bisa memanggil bantuan. Lalu Rossie teringat akan alat yang diberikan oleh Annette, dengan cepat Rossie menggunakan alat itu, kemudian alat itu mengeluarkan sebuah antena dan mulai mengeluarkan berupa sinyal. Rossie yakin bahwa Annette pasti akan melacak sinyal ini.

Saat ingin mengecek keadaan Sora, Rossie menjadi panik karena saat ini Sora sudah mulai tidak sadarkan diri. Lalu Rossie mengecek keadaan Sora dan dia menjadi semakin panik karena Sora sudah tidak mengeluarkan napas.

...****************...

Sementara di kamp, Annette sedang menunggu kedatangan Sora dan squadnya dari misi. Diluar ekspektasinya, Annette hanya melihat ketiga dari anggota squad yang membuat Annette menjadi bingung. "Tunggu...dimana Sora?" Tanya Annette kepada tiga orang tersebut.

"Uhmm dia sekarang berada dibelakang kita" Ucap Aoi dengan santainya.

"Kau meninggalkannya !?" Ucap Annette dengan suara mengecamnya.

"Dengar dulu oke, ini adalah bagian dari rencana dia..." Lalu percakapan mereka diganggu oleh seorang prajurit Annette yang memberi kabar bahwa tim navigator melacak adanya sinyal yang berasal dari alat milik kita di sekitar hutan. Annette langsung paham apa yang dia bicarakan lalu pergi meninggalkan mereka.

"Hei Annette, mau kemana kau?" Tanya Sylvie yang langsung dijawab oleh Annette.

"Menyelamatkan pemimpin kalian" Lalu Annette pergi bersama pasukannya meninggalkan mereka bertiga.

...****************...

Saat ini Rossie sedang memberikan nafas buatan ke Sora menggunakan alat yang tersedia. Namun tetap saja, Sora tetap tidak sadarkan diri yang membuat Rossie kehabisan akal. Dengan pasrah, Rossie memilih untuk memeluk Sora untuk terakhir kalinya karena Rossie sudah yakin bahwa Sora saat ini dinyatakan sudah mati.

Rossie menangis sejadi-jadinya karena beranggapan bahwa Sora kehilangan nyawanya akibat dirinya yang tidak bisa membantunya untuk melawan Komandan Graham. Semakin lama semakin erat pelukannya seakan tidak rela untuk meninggalkannya.

Telat pada waktunya, Annette datang dan melihat Rossie yang sedang menangis dan keadaan Sora yang sudah semakin kritis.

...****************...

Sora terbangun di tempat yang asing bagi dia, lalu dia terbangun dan melihat sekelilingnya dipenuhi oleh bunga tulip berwarna putih. Tidak lama Sora sadar akan kejadiannya yang menimpa dirinya, dia meraba bagian perutnya dan bekas luka tadi sudah hilang begitu saja.

Sora mencoba menelusuri tempat ini dan sepanjang Sora berjalan, dia hanya melihat taman bunga dimana-mana. Keadaan disana juga sangatlah sunyi yang membuat Sora menyukainya.

Setelah lamanya menelusuri tempat ini, Sora melihat adanya orang yang menggunakan jubah putih. Setelah didekati, bukannya makin dekat yang ada mereka makin menjauh yang membuat Sora mulai berlari kencang hingga akhirnya bisa sampai dihadapannya. Setalah melihat lebih teliti ternyata mereka adalah sepasang ilmuwan yang memiliki muka yang tidak terlihat asing bagi Sora.

Lalu salah satu orang itu berkata "Tugasmu belum selesai..." Tidak paham apa yang dia katakan, tiba-tiba Sora terjatuh akibat lantainya yang tiba-tiba hilang yang membuat dia jatuh ke dalam kegelapan yang sangat gelap.

...****************...

Sekarang Sora sedang berada di tenda medis, belum adanya tanda-tandanya dia untuk kembali sadar. Sora sudah dalam keadaan ini semenjak ditemukan mereka berdua oleh Annette. Saat sudah sampai di markas regu Annette, semua tim medis disana di tugaskan oleh Annette untuk menangani Sora yang sudah semakin parah. Walaupun awalnya para tim medis sudah sangat pesimis untuk menyelamatkannya, namun Annette membantahnya dan menyuruh mereka untuk melakukan yang terbaik.

Sementara Rossie hanya bisa menunggu dengan empat orang temannya, menunggu tentang keadaan teman sekaligus pemimpin mereka. Sylvie mencoba untuk membuat Rossie untuk berpikir positif, Rossie hanya bisa berterimakasih kepada Sylvie yang sudah berusaha menenangkannya. Lalu salah satu tim medis disana keluar untuk membawakan kabar baik yaitu sekarang kondisi Sora sudah menjadi stabil, dan sekarang dia ingin berbicara kepada Annette dua mata. Lalu Annette pergi untuk berbicara dengan tim medis tersebut.

Lalu mereka mencoba untuk masuk untuk melihat keadaannya, dan terlihat dia sedang tidur terlelap tanpa pergerakan apapun. Rossie langsung memegang tangan Sora lalu sembari menangis. Salah satu tim medis disana menyuruh mereka untuk keluar dan membiarkan Sora untuk beristirahat. Rossie bilang ke tim medis itu bahwa dia ingin menemani Sora hingga dia siuman. Tim medis mengizinkannya namun hanya boleh satu orang saja, maka dari itu semuanya pergi keluar tenda kecuali Rossie yang duduk di samping Sora yang tidak sadarkan diri.

Sementara Annette yang sedang berbicara dengan tim medis itu, tim medis itu berkata tentang ada hal yang tidak beres dengan tubuh Sora. Dia mengatakan bahwa saat ingin mengobati lukanya, mereka melihat kalau luka yang ada di tubuhnya perlahan menutup sendiri. Mereka berdua terlihat kebingungan dan tim medis itu berencana untuk melaporkan apa yang dilihat ke General Carmilla, namun Annette berkata bahwa dialah yang akan melaporkannya.

...****************...

Sudah sekitar tiga hari semenjak kejadian itu, Sora tetap belum siuman juga dari tidurnya. Dan Rossie yang tetap berada disisinya dalam keadaan tertidur dengan posisi duduk sembari memegang tangan Sora.

Lalu Rossie tiba-tiba terbangun karena merasakan pergerakan dari jari jemari Sora. Dengan cepat dia langsung melihat dan terlihatlah Sora yang perlahan membuka matanya. Lalu Sora melihat ke arah sekelilingnya sehabis itu dia langsung melihat ke arah Rossie yang tersenyum.

"Rossie? Dimana aku?" Rossie mengeluarkan air mata kebahagiaan lalu memegang telapak tangannya dengan erat. "Syukurlah... akhirnya kau...bangun juga...." Ucap Rossie sembari menangis. Lalu Sora mencoba mengelap air mata Rossie dengan tangan yang dipegang oleh dia.

Mendengar tangisan Rossie membuat semua temannya datang ke tenda, lalu mereka semua terkejut melihat Sora yang sudah terbangun. Teman-temannya langsung menghampiri Sora dan menanyakan keadaannya. Mereka semua sangat senang melihat teman sekaligus pemimpinnya yang sudah sadar.

Tidak lama setelah itu datang Annette bersama dengan General Carmilla. Melihat Sora yang sudah terbangun, Annette langsung kesana sembari menanyakan keadaannya. Lalu Carmilla memerintahkan semuanya untuk meninggalkan dia bersama Sora, mereka ingin berbicara. Lalu mereka semua mengikuti perintah Carmilla dan meninggalkan mereka berdua.

Tanpa lama-lama Carmilla langsung membuka pembicaraan. "Aku tidak tahu, apakah aku harus memujimu karena sudah berhasil mendapatkan apa yang aku minta, atau aku harus memarahi dirimu karena apa yang kau lakukan" Mendengar apa yang dikatakan Carmilla membuat Sora hanya bisa tersenyum.

"Ini tidak lucu, Sora. Kau bisa saja mati jika saja Annette menemukan kalian lebih lama lagi" Ucap Carmilla dengan nada tingginya yang membuat Sora menjadi sedikit kaget. Lalu Carmilla melanjutkan pembicaraannya "Baiklah, karena kau sudah mendapatkan cetak birunya, aku anggap kau berhasil dalam misi ini" Ucap Carmilla lalu dia duduk disampingnya.

"Jadi, bagaimana keadaanmu?" Tanya Carmilla.

"Aku baik-baik saja, walaupun masih sakit sedikit..." Ucap Sora sembari menggaruk bagian belakang kepalanya.

Lalu Carmilla kembali berdiri dan mengatakan sesuatu kepadanya. "Besok kau akan dipulangkan ke markas besar bersama Rossie. Aku ingin kau mengikuti rangkaian pengobatan sebelum kembali bertugas" Setelah mengatakan itu Carmilla langsung pergi meninggalkan Sora sendirian di tenda. Setelah Carmilla keluar, semua temannya kembali masuk kedalam tendanya.

...****************...

Diluar, Carmilla masih memikirkan Annette yang memberikan laporan tentang apa yang mereka lihat. Carmilla sedang melihat liontin milik Sora lalu berkata.

"Jadi, kau itu mirip seperti aku...huh menarik"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tee

Tee

makin menarik ceritanya

2023-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula
2 Bab 2 Panti Asuhan
3 Bab 3 Wanita Misterius
4 Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5 Bab 5 Ujian Kelulusan
6 Bab 6 Serangan Mendadak
7 Bab 7 Pergi Berperang
8 Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9 Bab 9 Pasukan Baru?
10 Bab 10 Squad Force 101
11 Bab 11 Kilang Bahan bakar
12 Bab 12 Waktu Cuti
13 Bab 13 Cetak Biru
14 Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15 Bab 15 Fase Penyembuhan
16 Bab 16 Kembali Bertugas
17 Bab 17 Selalu Bersama
18 Bab 18 Serangan Langsung
19 HBD Untuk Diriku Sendiri
20 Bab 19 Tes Kesetiaan
21 Bab 20 Berkhianat
22 Bab 21 Kelompok Liberta
23 Bab 22 Rencana kudeta
24 Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25 Bab 24 Terpecah Belah
26 Bab 25 General Carmilla
27 Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28 Bab 27 Awal yang baru
29 Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30 Bab 29 Pencarian Ras Felis
31 Bab 30 Bounty Hunter
32 Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33 Bab 32 Bertemu Teman Lama
34 Bab 33 Kota Maharaja
35 Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36 Bab 35 Terpisah
37 Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38 Bab 37 Mencari Bantuan
39 Bab 38 Jabang Tetuka
40 Bab 39 Penentuan
41 Bab 40 General Freya
42 Bab 41 Penebusan Dosa
43 Bab 42 Terlacak
44 Bab 43 Ikut Serta
45 Bab 44 Pembalasan
46 Bab 45 Penyelesaian
47 Bab 46 Menagih Janji
48 Bab 47 Kota Kirgizovka
49 Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50 Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51 Bab 50 Operasi Penyelamatan
52 Bab 51 Rasa Sakit
53 Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54 Bab 53 Spionase
55 Bab 54 Membobol Penjara
56 Bab 55 Informasi
57 Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58 Bab 57 Pesawat Induk
59 Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60 Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61 Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62 Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63 Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64 Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65 Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66 Bab 65 Fifth Sister
67 Bab 66 Perlarian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula
2
Bab 2 Panti Asuhan
3
Bab 3 Wanita Misterius
4
Bab 4 Pusat Akademis Pelatihan Militer
5
Bab 5 Ujian Kelulusan
6
Bab 6 Serangan Mendadak
7
Bab 7 Pergi Berperang
8
Bab 8 Berkorban Untuk Negara
9
Bab 9 Pasukan Baru?
10
Bab 10 Squad Force 101
11
Bab 11 Kilang Bahan bakar
12
Bab 12 Waktu Cuti
13
Bab 13 Cetak Biru
14
Bab 14 Rencana Yang Tidak Berjalan Sesuai Kemauan
15
Bab 15 Fase Penyembuhan
16
Bab 16 Kembali Bertugas
17
Bab 17 Selalu Bersama
18
Bab 18 Serangan Langsung
19
HBD Untuk Diriku Sendiri
20
Bab 19 Tes Kesetiaan
21
Bab 20 Berkhianat
22
Bab 21 Kelompok Liberta
23
Bab 22 Rencana kudeta
24
Bab 23 Rencana Kudeta, Dimulai
25
Bab 24 Terpecah Belah
26
Bab 25 General Carmilla
27
Bab 26 Masa Lalu Dan Pertarungan Terakhir
28
Bab 27 Awal yang baru
29
Bab 28 Ras Keturunan Dewa
30
Bab 29 Pencarian Ras Felis
31
Bab 30 Bounty Hunter
32
Bab 31 Sadewa Dan Nakula
33
Bab 32 Bertemu Teman Lama
34
Bab 33 Kota Maharaja
35
Bab 34 Penyerangan Besar-besaran
36
Bab 35 Terpisah
37
Bab 36 Reruntuhan Dan Rahasianya
38
Bab 37 Mencari Bantuan
39
Bab 38 Jabang Tetuka
40
Bab 39 Penentuan
41
Bab 40 General Freya
42
Bab 41 Penebusan Dosa
43
Bab 42 Terlacak
44
Bab 43 Ikut Serta
45
Bab 44 Pembalasan
46
Bab 45 Penyelesaian
47
Bab 46 Menagih Janji
48
Bab 47 Kota Kirgizovka
49
Bab 48 Masa Lalu Yang Terkuak
50
Bab 49 Eksperimen Gila dan Percobaan Melarikan Diri
51
Bab 50 Operasi Penyelamatan
52
Bab 51 Rasa Sakit
53
Bab 52 Senjata Pemusnah Masal
54
Bab 53 Spionase
55
Bab 54 Membobol Penjara
56
Bab 55 Informasi
57
Bab 56 Seorang Yang Bisa Diandalkan
58
Bab 57 Pesawat Induk
59
Bab 58 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Pertama
60
Bab 59 Bertaruh Dengan Waktu, Bagian Kedua
61
Bab 60 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Pertama
62
Bab 61 Penyebab Terjadinya Perang, Bagian Kedua
63
Bab 62 Penyebab Terjadinya Perang Bagian Ketiga
64
Bab 63 Perang Pertumpahan Darah
65
Bab 64 Keadaan Yang Tidak Baik-baik Saja
66
Bab 65 Fifth Sister
67
Bab 66 Perlarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!