#7

Setiap langkah kaki Jesselyn menyusuri koridor apartemen, Dylan berpikir keras dan cepat. Tidak ada pilihan lain selain mengungkapkan jati dirinya pada Jesselyn. Dylan tak ingin lagi kehilangan Jesselyn seperti empat tahun lalu.

Kunci terdengar berhasil terbuka, Dylan berlari cepat untuk bisa menyusul Jesselyn masuk ke dalam secara, paksa? Jesselyn berbalik mengambil ancang-ancang saat sadar Dylan mengikutinya.

"Kau mau apa tuan? " Teriakan Jesselyn terdengar begitu ketakutan, membuat Dylan menyesali kebodohannya.

"Maaf, Jessie. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu. " Ujar Dylan pelan, seolah ragu untuk melakukannya.

"Tidak, sebaiknya kau pergi! " Tolak Jesselyn, dia tahu tujuan Dylan menerobos masuk. Yaitu berniat menceritakan kebenaran diantara mereka.

"Jessie, aku... "

Ting tong...

Bel berbunyi menjeda ucapan Dylan. Jesselyn bergegas membuka pintu hanya untuk menghindari pria itu. Pria yang sudah tidak se misterius dulu baginya. Namun demi rasa terima kasih Jessie karena Lim sudah kembali ke kamp saat itu, Jesselyn berniat menjaga rahasia Dylan.

Jesselyn mematung melihat tamu yang berkunjung ke apartemen nya. Takut salah paham jika melihat keberadaan Dylan di dalam. Jesselyn belum siap.

"Jessie,,, " Sapanya tersenyum hangat menunjukkan kerinduan, cukup lama mereka tidak saling bertatap mata secara langsung.

"Blix? " Jesselyn menyahut dengan gugup, pria bergelar bangsawan yang di dapat dari pihak istri pangeran Gustav.

"I miss you Jessie. " Tanpa aba-aba Blix memeluk Jesselyn erat. Jesselyn membalasnya, sudah lama memang mereka terpisah jarak dan waktu demi pendidikan Jesselyn.

Blix akan mengunjunginya setiap pergantian musim, atau bergantian Jesselyn pulang ke Swedia.

"Jessie, siapa? " Dylan tak sabar menunggu, dia akhirnya menyusul Jesselyn ke depan. Sontak Blix mengurai pelukannya, menatap tajam Dylan. Dadanya kembang kempis menahan emosi yang mulai meningkat.

"Blix, calm. " Jesselyn mengusap dada Blix menenangkannya. "Dia keponakan bosku di kantor, bosku mempercayai ku mengerjakan laporan milik Dylan. " Ungkap Jesselyn sedikit berbohong, namun benar adanya jika Dylan memang keponakan Alya

"Dylan, dia Blix Andreas tunanganku."

Deg,,,

Hati Dylan seperti tertusuk anak panah ketika mendapati kenyataan Jesselyn telah bersama seseorang. Apakah aku datang terlalu terlambat? Lirih Dylan dalam hati. Dylan pikir tidak akan serumit ini saat mereka sudah bertemu kembali.

"Lim Dylan Arthur. " Bersikap gentleman, Dylan mengulurkan tangannya menunggu reaksi tunangan Jesselyn.

"Blix Andreas. " Balas Blix menerima jabatan tangan Dylan. Sorot mata keduanya jelas memancarkan bumbu persaingan. Blix bisa menebak Dylan memiliki ketertarikan terhadap tunangannya.

"Dylan kita bicarakan laporan di kantor saja besok, ok? " Pinta Jesselyn menatap penuh arti, berharap Dylan mengerti dan segera pulang.

"Ya, kau benar. Kalau begitu aku pamit." Terpaksa mengalah, Dylan tidak memiliki alasan lain untuk tinggal lebih lama.

"Masuklah Blix, aku akan mengantar Dylan sebentar. " Blix mengangguk patuh dan masuk ke dalam setelah berdiri di ambang pintu.

"Apa kau menyukainya? " Serang Dylan mencari kebenaran.

"Seriously Dylan? Kau dan aku hanya orang asing yang kebetulan bertemu lagi, apa hakmu bertanya seperti itu? " Kata Jesselyn mematahkan semangat Dylan untuk terus maju.

"See you tomorrow Jessie. " Ucap Dylan pamit menyudahi perdebatan.

"Take care Dylan. " Ujar Jesselyn, Dylan sama sekali tidak menoleh dan itu berhasil membuat Jesselyn kesal.

Dylan kembali mengunjungi klub malam guna melampiaskan kekesalannya. Jesselyn, gadis yang ia nantikan kehadirannya sejak dulu malah muncul bersama pria lain. Jujur, ini pertama kali dirinya jatuh cinta dan haruskah berakhir patah hati?

Membayangkan Jesselyn dan tunangannya, mungkin saja hubungan mereka sudah sangat jauh. Dylan tak henti menenggak minuman memabukkan di genggaman tangannya. Jay baru tiba setelah menerima telepon dari sang sahabat.

"I'm done with her. " Pungkasnya mengawali percakapan.

"Wait, who is she? " Masih belum bisa mencerna, Jay tampak bingung tiba-tiba Dylan membahas seorang perempuan. Karena yang Jay tahu Dylan hanya memikirkan sseorang yaitu Jessie, gadis relawan penyelamat hidupnya.

"Anak magang yang di maksud auntie Al adalah Jesselyn. " Ungkap Dylan, Jay ternganga tak percaya mendengar kabar mengejutkan itu. Mereka mencarinya cukup lama dan menelusuri ke berbagai negara. Dan ternyata dia berada di dekat mereka selama ini?

"Lalu kenapa kau menyudahi rencana mu Dy? Bukankah kau ingin membalas kebaikannya? Sekarang kalian bisa bertemu kapanpun, gunakan kesempatan itu dengan baik hah... " Saran Jay, pria bernama lengkap Jayden menepuk pundak Dylan memberi dukungan.

"Situasinya rumit Jay, Jessie sudah memiliki tunangan. " Lirih Dylan, kemudian ia kembali menenggak minumannya.

"Baru juga sebatas tunangan, bahkan orang berumah tangga pun masih bisa bercerai Dy. " Pungkas Jay, iseng membangkitkan sisi gelap Dylan yang terkubur dalam sejak kehilangan Jesselyn.

"Kau benar, lagipula aku masih ragu Jesselyn menyukai pria itu. Dari wajahnya saja aku yakin dia bukan pria baik-baik." Praduga Dylan seolah kuat dan meyakini penilaiannya di pertemuan pertama mereka.

"Perlukah aku selidiki dia? " Tanya Jay menawarkan bantuan.

"Ya, namanya Blix Andreas. Kumpulkan saja dulu buktinya, aku ingin tahu kelanjutan hubungan mereka lalu bertindak. " Kata Dylan mantap.

Malam semakin larut, langit kini di hiasi bintang-bintang berkelipan. Cuaca begitu cerah dan akan menyenangkan bila saja keluar untuk sekedar berjalan-jalan. Menikmati hidangan di sebuah cafe, atau menjelajahi taman kota yang ramai.

Sayangnya, Jesselyn tidak pernah mungkin bisa merasakan itu ketika Blix berkunjung. Alur hidupnya tetap sama seperti pertemuan mereka beberapa waktu ke belakang.

Rintihan memilukan Jesselyn bersahutan dengan erangan dan teriakan nikmat berasal dari sepasang anak manusia tanpa busana di atas ranjang.

Jesselyn tak hentinya menitikan air mata. Namun apa daya, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ah honey, kau nikmat sekali. " Jerit sang wanita kala bergoyang di atas tubuh si pria. Sementara pria yang tak lain adalah Blix, tunangan Jesselyn menatap kearahnya dengan tatapan memuja menjadikan Jesselyn fantasi liarnya.

"Tolong aku Lim... " Batin Jesselyn meronta meminta perlindungan Dylan.

Keduanya mengerang hebat saat mendapati puncak kenikmatan bersama. Jesselyn menutup matanya jijik menghindari pemandangan Blix menyemburkan cairannya ke atas perut wanita penghibur.

Usai pergumulan itu, Blix mulai melepaskan ikatan di tangan, kaki, dan sumpalan di mulut Jesselyn. Jesselyn terduduk lemas di atas lantai dingin kamar tamu apartemennya.

"Oh baby, seandainya kau menurut aku akan memuaskanmu seperti yang ku lakukan padanya. " Tangan Blix menangkup dagu Jesselyn cukup kuat.

"Blix, bisakah kau hentikan semua ini? Kau bebas memilih wanita manapun untuk kau nikmati. Please, let me go. " Ucap Jesselyn penuh rasa mengiba.

"No, Jessie. Kau terlalu berharga untuk ku lepaskan. Ingat! Berani kau mengadu pada siapapun, nasib ayahmu berakhir satu detik setelah nya. " Ancam Blix, lalu ia mengecup kening Jesselyn sebelum pergi ke kamar mandi.

Wanita malam pesanan Blix melenggang meninggalkan kamar itu, tanpa memperdulikan kesedihan Jesselyn. toh bukan urusannya, terpenting ia mendapat dua hal yaitu bayaran dan kenikmatan.

Jesselyn mengunci diri di kamar pribadinya. ia harus tetap bersabar menghadapi Blix Andreas demi keselamatan sang daddy. Blix memiliki kelemahan Carl Sebastian, satu kalimat keluar darinya keluarga Jesselyn akan hancur. dan ia tidak ingin membuat nama anggota kerajaan menanggung malu.

Blix tidak menyentuhnya saja merupakan satu hal yang membuatnya bisa kuat dan bertahan. Blix begitu berambisi menjadi seorang politikus dengan mendekati Carl Sebastian menggunakan trik perjodohan. di samping itu Blix juga mencari borok ayahnya.

mereka bertunangan satu setengah tahun yang lalu. enam bulan saling mengenal Blix menampilkan sosok pria penyayang dan hangat. Sikapnya berubah saat Blix mengetahui Jesselyn mencari keberadaan seorang pria yang mungkin menjadi ancaman untuknya.

setiap Blix berkunjung dia akan memaksa Jesselyn untuk bercinta. Jesselyn menolak keras dan mengancam melaporkan Blix pada pangeran Gustav. naasnya Blix lebih dulu mengumpulkan bukti tindak korupsi Carl Sebastian. jesselyn tak berkutik, dia memilih mengalah demi sang ayah.

memiliki ide gila, akhirnya Blix melakukan hal menjijikkan itu setiap berkunjung. Jesselyn tidak berani bercerita pada siapapun, mata dan telinga Blix ada dimana-mana. karena itulah Jesselyn belajar bela diri dan menembak. suatu saat Jesselyn ingin mengalahkan Blix jika sudah waktunya.

Tapi sekarang, Jesselyn seakan memiliki harapan dengan munculnya Lim. Jesselyn harus bisa meminta bantuannya melepaskan diri dari jeratan Blix.

Sejak tadi ponsel Jesselyn berbunyi, ternyata mommy menelepon namun Jesselyn sedang malas mengangkat. ia segera mematikan daya ponsel dan beristirahat. tak lupa Jesselyn mengunci ganda pintu kamarnya, takut Blix berbuat nekad padanya.

Jesselyn bertekad untuk bicara pada Dylan ketika mereka bertemu nanti di kantor. Dylan terbukti bukan pria sembarangan dan Jesselyn berharap penuh dia sudi membantunya sekali lagi.

Sedangkan, di Swedia terjadi kekacauan akibat terangkat nya kebusukan seorang Carl Sebastian. seseorang mengungkap tindak kejahatan ayah dari Jesselyn berupa penggelapan pajak dan dana perusahaan milik kerajaan.

Blix yang kecolongan bergegas menghampiri kamar Jesselyn. mengetuk pintunya tak sabar.

"Jessi, buka pintunya! " Teriak Blix dengan terus menggedor nya.

"ada apa Blix? " Tanya Jesselyn kesal.

"Ayahmu Jessie, tamat sudah nasibnya."

Lima kata yang Blix ucapkan membuat dunia Jesselyn seakan runtuh. namun ia tidak memiliki waktu untuk bersedih, ia harus segera pulang.

"Blix,,, " panggil Jesselyn lirih menolak percaya.

"tenanglah, kita akan berangkat satu jam lagi." Blix menarik Jesselyn kedalam pelukannya. Niat hati Blix hanya ingin mengancam namun siapa sangka seseorang malah menjatuhkan Carl Sebastian, calon mertuanya.

Lim Dylan Arthur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!