Bab 8 : Hari pertama melawan.

Tujuh tahun pernikahan.

...🍀🍀🍀...

Nadira tidak bisa tidur semalaman, ia memikirkan bagaimana cara agar semua orang rumah mendapatkan balasan setimpal atas perbuatan mereka padanya selama tujuh tahun ini ... terutama mertuanya yang selalu berperilaku buruk terhadapnya.

Nadira menoleh ke samping, giginya menggertak kuat saat melihat suaminya tidur dengan nyenyak. Ia berpikir bagaimana bisa ia menikahi pria macam Edgar, yang dia pikir baik dari segala aspek. Untuk itu, selama ini Nadira tidak pernah perduli perlakuan mertuanya padanya karna Nadira bertahan demi suami yang sangat ia cintai.

Tapi apa ... cinta yang ia miliki seakan di injak injak oleh Edgar, saat Edgar berselingkuh dengan adik iparnya sendiri.

''Astagfirullah ...'' Ucap Nadira dengan pelan, lalu bangun dari tidurnya.

Hati Nadira merasa gelisah, ia melangkah ke luar dari kamar untuk pergi ke kamar mandi mengambil wudhu dan melaksanakan solat tahajud agar hatinya merasa tenang.

Namun saat ia keluar dari kamar mandi, Nadira tidak sengaja berpapasan dengan Rima.

''Mbak, kamu baik-baik saja.''

Nadira menatap Rima dengan dingin dan enggan untuk menjawab, tapi Nadira ingat akan rencana balas dendamnya hingga Rima mengesampingkan amarahnya.

''Baik kok, Rim.'' Jawab Nadira melangkah pergi, namun Rima lagi dan lagi memanggilnya hingga membuat Nadira menghela nafas panjang.

''Ada apa lagi, Rim?''

''Aku mau tanya sesuatu, apa benar Mbak nggak ta--''

''Udah ya Rim, besok aja ... aku capek.'' cetus Nadira, yang langsung pergi. Membuat Rima berdecih tak suka.

''Ihhh sombong amat! Awas aja besok aku aduin sama Ibu.'' Ucap Rima melangkah ke dalam kamarnya dengan kesal.

Sedangkan Nadira tengah berkeluh kesah pada Yangmaha kuasa atas segala yang sudah ia alami hari ini. Nadira bersujud meminta keadilan atas perlakuan suami dan mertuanya selama ini.

¤¤¤¤¤

Pagi hari.

DOR. DOR. DOR.

''Nadira! Nadira! Bangun sudah pagi.'' Teriak Ibu mertua dari luar kamar, membuat Edgar yang baru selesai berpakaian langsung membuka pintu kamarnya.

''Apa sih Bu, pagi-pagi.'' Edgar sedikit mendorong tubuh sang Ibu, dan ia menutup pintu agar Nadira tidak bangun dari tidurnya.

''Mana istri mu! Ini jam berapa ... kenapa di meja nggak ada makanan untuk sarapan semua orang! Enak banget dia masih tidur jam segini.'' Ucao sang Ibu ingin menerobos masuk, namun Edgar menghentikan Ibunya.

''Bu, boleh nggak Edgar minta hari ini ... saja Ibu nggak ganggu Nadira? Kasian Bu dia, Biarin istirahat.''

''Alah, itulah alasan istrimu aja biar dia nggak ngerjain urusan rumah! cepat bangunin dia, Ibu nggak mau tau.''

''Bu, Edgar mohon ya bu. Ini Edgar ada uang buat ibu belanja lebih.''

Ibu Mumun yang sedang memberontak langsung diam saat Edgar memberikannya uang, lalu Ibu Mumun tersenyum dalam hati karna bisa berbelanja dengan Rima hari ini.

''Baiklah, Ibu tidak akan mengganggunya hari ini. Sudah sana pergi kerja, sekalian beli saparan aja di luar yaa.''

''Iya Bu, Edgar berangkat dulu. Assalamualaikum,'' Ucap Edgar menyalami Ibunya lalu pergi, sedangkan Ibu Mumun tersenyum melihat uang yang ada di tangannya.

''Lumayan buat belanja.'' Ucapnya, lalu menoleh kebelakang menatap kamar Nadira dan menendangnya. ''Kau pikir akan lepas dariku! Cih, tidak akan.'' cetus Ibu Mumun lalu pergi ke kamar Nadira.

Sementara Nadira yang ada di dalam kamar, hanya diam menatap pintu kamarnya. Ia sebenarnya sudah bangun dan hanya pura-pura tidur saja karna ingin tau reaksi mertuanya saat ia tidak bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk semua orang. Andai saja jika Mas Edgar tidak memberikan uang pada mertuanya, mana mungkin mertuanya yang kejam itu mau melepaskan dirinya.

''Baiklah Nadira ... kamu harus yakin jika kamu bisa melawannya.'' Ucap Nadira pada dirinya sendiri, lalu turun dari ranjang untuk mengganti bajunya.

••

Beberapa menit kemudian, Nadira keluar kamar dan melihat jika rumahnya masih berantakan. Nadira tidak perduli dan melangkah untuk keluar dari rumah mencari angin sekalian sarapan di luar.

''Ohh ... bagus ya kamu baru bangun dan sekarang mau pergi! Pergi ke mana kamu wanita mandul.'' Teriak Ibu mertua dari arah belakang.

Nadira hanya menoleh dan tidak memperdulikan mertuanya kali ini, membuat Ibu Mumun semakin murka melihat tingkah Nadira yang berani mengacuhkan dirinya.

''Kamu bedek!''

''Iya, emang kenapa? Masalah buat Ibu.'' cetus Nadira melipat kedua tangannya di dada.

''Ho hooo ... sudah berani melawan sekarang?''

''Kenapa? Ibu kaget dengan perubahan ku, Ibu pikir aku tidak bisa melawan Ibu hah? Aahh ... sudahlah, capek bicara sama wanita kulot macam Ibu.''

''NADIRA ...'' Teriak Ibu Mumun, namun tidak di perdulikan oleh Nadira yang sudah pergi keluar rumah.

''Awas kamu Nadira! Akan aku adukan sama Edgar.''

''Bener Bu, aduin aja sama Mas Edgar kalau Mbak Dira sudah lancang sama Ibu.'' Rima mengompori.

...🍀🍀🍀...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Terpopuler

Comments

Eliani Elly

Eliani Elly

semangat Nadira, semangat 💪💪💪💪💪

2023-07-29

1

Hanimah

Hanimah

👏👏👏👏👏👏👏👏

2023-03-06

1

Shani_Niea

Shani_Niea

Ini baru bener. goodjob Nadira lawan terus jangan lembek

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Mertua dan menantu.
2 Bab 2 : Tidak adil.
3 Bab 3 : Merasa curiga.
4 Bab 4 : Bertemu sahabat.
5 Bab 5 : Kenyataan.
6 Bab 6 : Mertua macam apa.
7 Bab 7 : Kesempatan kedua? apa kau yakin.
8 Bab 8 : Hari pertama melawan.
9 Bab 9 : Musuh Ibu mertua.
10 Bab 10 : Ibu Yuyun bergosip.
11 Bab 11 : Aku bukan pembantu.
12 Bab 12 : Langkah pertama.
13 Bab 13 : Adu mulut dan kenyataan yang lainnya.
14 Bab 14 : Bertemu anak kecil.
15 Bab 15 : Ternyata banyak pria tampan selain Edgar.
16 Bab 16 : Kehilangan jiwa.
17 Bab 17 : Sudah mendapatkan balasan.
18 Bab 18 : Hampir saja.
19 Bab 19 : Hoboh.
20 Bab 20 : Pergi dengan harga diri dan kehormatan.
21 Bab 21 : Terkejut.
22 Bab 22 : Kabur...
23 Bab 23 : Edgar yang tidak tau malu.
24 Bab 24 : Nasib Ibu Mumun.
25 Bab 25 : Katakanlah ia jahat.
26 Bab 26 : Kamar hotel.
27 Bab 27 : Salah kamar.
28 Bab 28 : Pekerjaan.
29 Bab 29 : Bertemu pria itu lagi.
30 Bab 30 : Rumah mewah.
31 Bab 31 : Rasa yang di rindukan.
32 Bab 32 : Terjebak kontrak kerja.
33 Bab 33 : Dua kehidupan yang berbeda.
34 Bab 34 : Memangnya siapa kau!
35 Bab 35 : Restu.
36 Bab 36 : Kedatangan seseorang.
37 Bab 37 : Mengajak berlibur.
38 Bab 38 : Ceroboh.
39 Bab 39 : Pepet terus.
40 Bab 40 : Kelakuan Susan.
41 Bab 41 : Dia ...
42 Bab 42 : Tidak tau diri.
43 Bab 43 : Rencana si Mantan.
44 Bab 44 : Harusnya aku yang disana ...
45 Bab 45 : Alam bawah sadar.
46 Bab 46 : Susan terkejut.
47 Bab 47 : Sesuatu yang hilang.
48 Bab 48 : Nadira bertekad.
49 Bab 49 : Perdebatan.
50 Bab 50 : Perdebatan yang tidak ada habisnya.
51 Bab 51 : Mengobrol.
52 Bab 52 : Operasi.
53 Bab 53 : Yang sakit sebelah mana?
54 Bab 54 : Susan membocorkan rahasianya.
55 Bab 55 : Susan sudah di ujung tanduk.
56 Bab 56 : Tamatlah riwayat Susan.
57 Bab 57 : Akhirnya ...
58 Bab 58 : Tidak kuat.
59 Bab 59 : Siang malam gas Full
60 Bab 60 : Akhir yang di harapkan.
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 : Mertua dan menantu.
2
Bab 2 : Tidak adil.
3
Bab 3 : Merasa curiga.
4
Bab 4 : Bertemu sahabat.
5
Bab 5 : Kenyataan.
6
Bab 6 : Mertua macam apa.
7
Bab 7 : Kesempatan kedua? apa kau yakin.
8
Bab 8 : Hari pertama melawan.
9
Bab 9 : Musuh Ibu mertua.
10
Bab 10 : Ibu Yuyun bergosip.
11
Bab 11 : Aku bukan pembantu.
12
Bab 12 : Langkah pertama.
13
Bab 13 : Adu mulut dan kenyataan yang lainnya.
14
Bab 14 : Bertemu anak kecil.
15
Bab 15 : Ternyata banyak pria tampan selain Edgar.
16
Bab 16 : Kehilangan jiwa.
17
Bab 17 : Sudah mendapatkan balasan.
18
Bab 18 : Hampir saja.
19
Bab 19 : Hoboh.
20
Bab 20 : Pergi dengan harga diri dan kehormatan.
21
Bab 21 : Terkejut.
22
Bab 22 : Kabur...
23
Bab 23 : Edgar yang tidak tau malu.
24
Bab 24 : Nasib Ibu Mumun.
25
Bab 25 : Katakanlah ia jahat.
26
Bab 26 : Kamar hotel.
27
Bab 27 : Salah kamar.
28
Bab 28 : Pekerjaan.
29
Bab 29 : Bertemu pria itu lagi.
30
Bab 30 : Rumah mewah.
31
Bab 31 : Rasa yang di rindukan.
32
Bab 32 : Terjebak kontrak kerja.
33
Bab 33 : Dua kehidupan yang berbeda.
34
Bab 34 : Memangnya siapa kau!
35
Bab 35 : Restu.
36
Bab 36 : Kedatangan seseorang.
37
Bab 37 : Mengajak berlibur.
38
Bab 38 : Ceroboh.
39
Bab 39 : Pepet terus.
40
Bab 40 : Kelakuan Susan.
41
Bab 41 : Dia ...
42
Bab 42 : Tidak tau diri.
43
Bab 43 : Rencana si Mantan.
44
Bab 44 : Harusnya aku yang disana ...
45
Bab 45 : Alam bawah sadar.
46
Bab 46 : Susan terkejut.
47
Bab 47 : Sesuatu yang hilang.
48
Bab 48 : Nadira bertekad.
49
Bab 49 : Perdebatan.
50
Bab 50 : Perdebatan yang tidak ada habisnya.
51
Bab 51 : Mengobrol.
52
Bab 52 : Operasi.
53
Bab 53 : Yang sakit sebelah mana?
54
Bab 54 : Susan membocorkan rahasianya.
55
Bab 55 : Susan sudah di ujung tanduk.
56
Bab 56 : Tamatlah riwayat Susan.
57
Bab 57 : Akhirnya ...
58
Bab 58 : Tidak kuat.
59
Bab 59 : Siang malam gas Full
60
Bab 60 : Akhir yang di harapkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!