Tujuh tahun pernikahan.
...🍀🍀🍀...
Nadira tidak bisa tidur semalaman, ia memikirkan bagaimana cara agar semua orang rumah mendapatkan balasan setimpal atas perbuatan mereka padanya selama tujuh tahun ini ... terutama mertuanya yang selalu berperilaku buruk terhadapnya.
Nadira menoleh ke samping, giginya menggertak kuat saat melihat suaminya tidur dengan nyenyak. Ia berpikir bagaimana bisa ia menikahi pria macam Edgar, yang dia pikir baik dari segala aspek. Untuk itu, selama ini Nadira tidak pernah perduli perlakuan mertuanya padanya karna Nadira bertahan demi suami yang sangat ia cintai.
Tapi apa ... cinta yang ia miliki seakan di injak injak oleh Edgar, saat Edgar berselingkuh dengan adik iparnya sendiri.
''Astagfirullah ...'' Ucap Nadira dengan pelan, lalu bangun dari tidurnya.
Hati Nadira merasa gelisah, ia melangkah ke luar dari kamar untuk pergi ke kamar mandi mengambil wudhu dan melaksanakan solat tahajud agar hatinya merasa tenang.
Namun saat ia keluar dari kamar mandi, Nadira tidak sengaja berpapasan dengan Rima.
''Mbak, kamu baik-baik saja.''
Nadira menatap Rima dengan dingin dan enggan untuk menjawab, tapi Nadira ingat akan rencana balas dendamnya hingga Rima mengesampingkan amarahnya.
''Baik kok, Rim.'' Jawab Nadira melangkah pergi, namun Rima lagi dan lagi memanggilnya hingga membuat Nadira menghela nafas panjang.
''Ada apa lagi, Rim?''
''Aku mau tanya sesuatu, apa benar Mbak nggak ta--''
''Udah ya Rim, besok aja ... aku capek.'' cetus Nadira, yang langsung pergi. Membuat Rima berdecih tak suka.
''Ihhh sombong amat! Awas aja besok aku aduin sama Ibu.'' Ucap Rima melangkah ke dalam kamarnya dengan kesal.
Sedangkan Nadira tengah berkeluh kesah pada Yangmaha kuasa atas segala yang sudah ia alami hari ini. Nadira bersujud meminta keadilan atas perlakuan suami dan mertuanya selama ini.
¤¤¤¤¤
Pagi hari.
DOR. DOR. DOR.
''Nadira! Nadira! Bangun sudah pagi.'' Teriak Ibu mertua dari luar kamar, membuat Edgar yang baru selesai berpakaian langsung membuka pintu kamarnya.
''Apa sih Bu, pagi-pagi.'' Edgar sedikit mendorong tubuh sang Ibu, dan ia menutup pintu agar Nadira tidak bangun dari tidurnya.
''Mana istri mu! Ini jam berapa ... kenapa di meja nggak ada makanan untuk sarapan semua orang! Enak banget dia masih tidur jam segini.'' Ucao sang Ibu ingin menerobos masuk, namun Edgar menghentikan Ibunya.
''Bu, boleh nggak Edgar minta hari ini ... saja Ibu nggak ganggu Nadira? Kasian Bu dia, Biarin istirahat.''
''Alah, itulah alasan istrimu aja biar dia nggak ngerjain urusan rumah! cepat bangunin dia, Ibu nggak mau tau.''
''Bu, Edgar mohon ya bu. Ini Edgar ada uang buat ibu belanja lebih.''
Ibu Mumun yang sedang memberontak langsung diam saat Edgar memberikannya uang, lalu Ibu Mumun tersenyum dalam hati karna bisa berbelanja dengan Rima hari ini.
''Baiklah, Ibu tidak akan mengganggunya hari ini. Sudah sana pergi kerja, sekalian beli saparan aja di luar yaa.''
''Iya Bu, Edgar berangkat dulu. Assalamualaikum,'' Ucap Edgar menyalami Ibunya lalu pergi, sedangkan Ibu Mumun tersenyum melihat uang yang ada di tangannya.
''Lumayan buat belanja.'' Ucapnya, lalu menoleh kebelakang menatap kamar Nadira dan menendangnya. ''Kau pikir akan lepas dariku! Cih, tidak akan.'' cetus Ibu Mumun lalu pergi ke kamar Nadira.
Sementara Nadira yang ada di dalam kamar, hanya diam menatap pintu kamarnya. Ia sebenarnya sudah bangun dan hanya pura-pura tidur saja karna ingin tau reaksi mertuanya saat ia tidak bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk semua orang. Andai saja jika Mas Edgar tidak memberikan uang pada mertuanya, mana mungkin mertuanya yang kejam itu mau melepaskan dirinya.
''Baiklah Nadira ... kamu harus yakin jika kamu bisa melawannya.'' Ucap Nadira pada dirinya sendiri, lalu turun dari ranjang untuk mengganti bajunya.
•
••
Beberapa menit kemudian, Nadira keluar kamar dan melihat jika rumahnya masih berantakan. Nadira tidak perduli dan melangkah untuk keluar dari rumah mencari angin sekalian sarapan di luar.
''Ohh ... bagus ya kamu baru bangun dan sekarang mau pergi! Pergi ke mana kamu wanita mandul.'' Teriak Ibu mertua dari arah belakang.
Nadira hanya menoleh dan tidak memperdulikan mertuanya kali ini, membuat Ibu Mumun semakin murka melihat tingkah Nadira yang berani mengacuhkan dirinya.
''Kamu bedek!''
''Iya, emang kenapa? Masalah buat Ibu.'' cetus Nadira melipat kedua tangannya di dada.
''Ho hooo ... sudah berani melawan sekarang?''
''Kenapa? Ibu kaget dengan perubahan ku, Ibu pikir aku tidak bisa melawan Ibu hah? Aahh ... sudahlah, capek bicara sama wanita kulot macam Ibu.''
''NADIRA ...'' Teriak Ibu Mumun, namun tidak di perdulikan oleh Nadira yang sudah pergi keluar rumah.
''Awas kamu Nadira! Akan aku adukan sama Edgar.''
''Bener Bu, aduin aja sama Mas Edgar kalau Mbak Dira sudah lancang sama Ibu.'' Rima mengompori.
...🍀🍀🍀...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Eliani Elly
semangat Nadira, semangat 💪💪💪💪💪
2023-07-29
1
Hanimah
👏👏👏👏👏👏👏👏
2023-03-06
1
Shani_Niea
Ini baru bener. goodjob Nadira lawan terus jangan lembek
2023-03-04
0