Perjuangan Zazilla

Perjuangan Zazilla

Part 01

Happy Reading...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Perkenalakan namaku Zazila Ni'mah Maulidia, teman tamanku biasa memanggilku Zilla, sebenarnya bukan teman teman karna aku tidak begitu punya banyak teman, karna teman ku sedari kecil hanya Ning Afiqah Akmalia putri dari Gus Farid Hazmi dan Bunda Ikah serta kerabatnya yang sering berkunjung kesana, dan karna kemurahan hati beliau juga lah aku dapat berdiri di sini, di SMP Al- Ma'aly pusat bersama sama Ning Afiqah dan selalu menjadi bayangannya, itupun yang baru aku tau, karna mereka membungkusnya dengan kata beasiswa untuk ku.

Andai bukan karna kemurahan hati mereka tentu tidak akan mampu Nenek ku menyekolahkan aku, jangan kan untuk biaya sekolah, untuk makan sehari hari saja kami berdua kesusahan, lalu dimanakah kedua orang tua ku, mereka sudah berpisah saat aku masih umur 3 bulan, ibu ku sudah menikah kembali saat usiaku baru 7 bulan, itu menurut cerita Nenek ku bahkan sampai saat ini akupun juga belum melihat langsung wajah Ibu ku, Ayah ku juga sudah menikah kembali dan memiliki 3 orang anak yang ke semuanya laki laki. Hidup ini kadang terasa tidak adil buatku, saat aku melihat anak anak lain mendapat kasih sayang yang berlimpah dari orang tuanya, justru aku seperti anak yang terbuang dan tidak di inginkan, tapi semua limpahan kasih dari keluarga Ning Afiqah membuat ku kuat untuk menatap dunia, bahwa setiap orang kere seperti kami tidaklah di anggap rendah di mata mereka.

"Wong aji iku songko ilmune ora songko klambine.." ( orang berharga itu karna Ilmunya, bukan karna bajunya.) karna kata kata Bunda Ikah itulah yang membuatku selalu semangat untuk belajar dan menimba ilmu sebanyak mungkin agar kelak aku tidak di remehkan orang lagi, dan kata kata Bunda Ikah itu selalu terngiang di telingaku, banyak lagi kata yang sesungguhnya biasa tapi menurutku itu sarat akan makna.

Hidup di pinggiran pesisir pantai dengan Nenek yang sudah cukup renta serta di tambah dengan kemiskinan, tak jarang membuat ku di hina dan di caci oleh teman teman sebayaku, ya hidup ini sangat keras buat kami orang orang yang tidak memiliki harta, tapi dari dulu Nenek ku selalu menasehati ku bahwa "jangan pernah meminta minta selagi badan kita bisa berusaha" dan tangan kriput itu tak henti hentinya berusaha mengais rezeki untuk kami, menjadi penopang hidupku, menjadi tempat aku bersandar dan tempat ku mencurahkan segalanya, dan tempat ku mengadu segala gundah serta suka maupun duka hati ku.

Saat anak anak lain sibuk bermain dan belajar, aku juga sibuk belajar mengerti akan kerasnya hidup ini, berkeliling menjajakan Es Lilin buatan tetangga, atau tak jarang pula aku menyusul Nenek ku ke pabrik pembuatan ikan asin untuk membantu disana setelah Es habis terjual semua, pernah suatu hari waktu kami pulang dari pabrik, ada seorang anak yang memegang sneck, aku terus saja memandangnya sambil menelan ludah ku sendiri karna membayangkan betapa enak nya makanan itu, karna bagiku makanan seperti itu sungguh makanan yang sangat mahal.

"Apa kamu mau jajanan itu.." tanya nenek ku, aku tersenyum sebentar sambil berfikir..

"Enggak Mak, uangnya di tabung saja buat beli sepatu.." jawabku dengan masih mengulas senyum ke arah Emak, ya sudah cukup aku membuatnya bekerja keras demi menghidupi ku, demi menjaga cucu yang tidak di inginkan oleh anaknya sendiri, ya aku adalah anak yang terbuang dan mungkin saja terlupakan, Ayah ku telah berbahagia dengan istri baru dan ketiga anaknya, pada dasarnya Ayah ku baik padaku tapi karna kemlaratanya dia juga tidak bisa berbuat banyak untuk ku, dengan dia dan anak anaknya mau mengunjungi ku dan menganggap ku sebagai saudara, itu sudah lebih dari cukup, setidaknya aku tidak merasa benar benar di buang dan di tinggalkan begitu saja.

Bagaimana dengan ibuku, entah dimana dia, kata Nenek ku semenjak menikah lagi dengan seorang pria kaya yang berada di kota lain, dia belum pernah sama sekali menjenguk ku, terlebih menemui ibunya sendiri yakni Emak ku, dan setiap aku mendengarkan cerita dari Emak, itu seperti menjadi pupuk bagi hatiku yang telah menempatkan ibuku sebagai seorang yang tidak berhati, dan setiap harinya rasa benci itu semakin bertambah dan bertambah saat aku melihat anak anak lain yang begitu bahagia dalam pelukan ibu mereka..

Pernah suatu hari aku yang sedang sakit, begitu ingin di peluk oleh malaikat berhati lembut yang di sebut ibu, sampai sampai aku mengigau karna betapa memang aku sangat ingin merasakan kasih seorang ibu untuk ku yang tak pernah sekalipun aku dapati, dan pelukan itu benar benar datang pada ku saat Bunda Ikah dan Ning Afiqah datang untuk menjenguk ku, dan dengan tangan lembut, juga rasa keibuan yang begitu besar di curahkan untuk setiap anak anak yang belajar di tempatnya, membuat aku benar benar menyayanginya dan begitu dekat dengan putrinya yakni Ning Afiqah.

Dan disinilah aku saat ini, sudah tiga bulan belajar di SMP Al-Ma'aly pusat dengan Ning Afiqah, dan selalu menjadi bayanganya karna hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini untuk membalas semua kasih serta ilmu yang telah di berikan oleh keluarga Ning Afiqah padaku, dan setiap Jum'ah kang santri akan menjemput kami berdua untuk pulang, kenapa bisa begitu, ya jelas saja bisa karna Yayasan Al-Ma'aly merupakan satu lembaga juga yang di miliki oleh Gus Farid, dan setiap pulang aku punya kesempatan untuk setor langsung kepada beliau dengan Ning Afiqah yang sama sama berusaha menjadi seorang Hafidzoh sepertiku, dan beruntungnya mulai dari awal aku inggin Tahfidz aku sudah langsung di bawah bimbingan Gus Farid, atau Abinya Ning Afiqah, dan setiap pulang tak jarang aku akan menghabisakan waktu terbanyak ku dengan membantu Emak meskipun Emak sudah melarangku, tapi aku bersikeras tetap membantunya, karna hanya dialah harapanku dan juga semangatku dalam menjalani hidup..

"Sudah Emak bilang, belajar saja yang rajin, ngaji yang pinter, ben dadi wong seng aji.."

kata Emak ketika aku menyusulnya di tempatnya bekerja sambil membalik bakal ikan asin yang masih di jemur.

"Enggak apa apa Mak,Zilla sudah belajar tadi sama Ning Afiqah, juga sudah setor sama Gus Farid..." jawab ku sambil tangan ku cekatan ikut membalik bakal ikan asin itu,

tangan kriput itu tiba tiba memukul bahuku dengan keras..

"Mak mu ini wong kere, tidak bisa memberimu harta yang berlimpah setidaknya dengan memberimu kesempatan untuk belajar dan dengan memberimu kesempatan untuk meraup ilmu sebanyak banyaknya itu juga sudah menjadi warisan yang Emak tinggalkan nanti.." katanya dengan berapi api..

"Enggeh Mak, Zilla ngerti dan suatu saat nanti pasti Zilla akan menjadi yang seperti Emak inginkan.." jawab ku sambil mencium pipi kriput yang penuh kringat.

"Sudah sana kembali ke Ndalem Ning Ikah.."

"Nanti sore, Bunda Ikah sedang pergi ke rumah orang tuanya, baru saja berangkat." jawabku masih dengan tangan ku bekerja untuk membantu meringankan pekerjaanya..

Selalu akan seprti ini setiap aku kembali kerumah, rumah..?, apa pantas ini di sebut rumah?? tentu saja tidak karna ini lebih terlihat seperti gubuk bukan rumah, dengan ukuran 6X10 meter persegi, berdindingkan bambu yang di anyam, berlantaikan tanah,dan hanya di bagi menjadi 3 ruangan saja, tapi dari semua ruangan yang berada di tempat tinggal kami,ada satu ruangan yang sangat aku sukai yakni tempat dimana wanita renta itu selalu bersujud di sepertiga malamnya untuk mendo'akan ku, mengadukan semua kegundahan hatinya kepada sang pencipta yang tidak pernah terlahir kepada siapapun.

Kemlaratan tidak membuatnya lupa bahwa ada yang maha kaya, yang akan senantiasa memberinya jalan untuk segala kesusahanya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Saat matahari sudah tergelincir ke ufuk barat, ku ayunkan langlah ku menyusuri tambak untuk sampai ke Ndalem Gus Farid, disanalah tempat ku menimba Ilmu dan tempatku juga mendapat kasih sayang dari seorang Ibu,

langkah kecil ku selalu akan terhenti disatu tempat yang sangat aku sukai, di bawah pohon Asem yang umurnya mungkin jauh lebih tua daripada aku, dan satu satunya pohon yang berada di antara hamparan tambak, disini sunset akan terlihat sangat indah, dan setiap aku berangkat akan selalu berhenti sebentar disini untuk mengagumi senja yang keindahanya hanya sesaat saja itu, entah kenapa aku begitu menyukai senja disini di saat sinarnya jatuh menerpa riak riak air tambak, sehingga seperti butiran kristal yang mengkilap dan menyilaukan mata saat memandangnya, ya keindahan senja mengajarkanku bahwa keindahan itu sifatnya hanya sementara dan menunggu kedatanganya memerlukan kesabaran, seperti kehidupan ku saat ini yang akan terus berlanjut untuk mendapatkan keindahan di kemuduan hari.

Setelah puas menikmati keindahan senja kembali ku ayunkan kaki ku menuju tempat tujuanku semula, dan melalui pintu belakang aku memasuki tempat ku mengais barokah dari keluarga Ning Afiqah saat adzan Mahrib berkumandang, akan berulang ulang seperti ini dari dulu, dan kali ini aku tersentak dengan seseorang yang sedang berdiri di samping pintu dan dia sama terkejutnya sepertiku, ku pandangi dari atas hingga bawah penampilan nya, ku ingat ingat akan wajahnya tapi tidak juga aku dapati ingatan tentang dia, apa mungkin Santri baru, tapi apa yang dia lakukan disini dengan tas masih berada di punggungnya, setelah cukup lama kami saling memandang aku tersadar dan segera menutup pintu di belakang ku seraya berkata..

"Mau kabur ya Kang..??"

"Enggak.." jawabnya

"Kalau enggak mau kabur kenapa ada disini Mahrib begini, lagian kenapa bawa tas segala, pasti juga Santri baru ya.." cerocosku dan dengan sigap segera menghalangi pintu yang berada di belakang ku dengan tubuhku.

"Suka suka saya, lagian siapa kamu, datang datang langsung nyerocos.." jawabnya

"Sudah Kang kembali saja ke Asrama, kalau enggak saya triak lo.."

"Minggir enggak" katanya dengan sedikit mendorong tubuh ku untuk menyingkir dari pintu..

"Kok dorong dorong sih, beraninya sama perempuan.."

"Berisik banget sih jadi cewek, udah hitam dekil crewet lagi.." katanya,sontak saja mendengar ucapanya itu aku langsung berteriak karna sangking sebelnya, meskipun apa yang di katakanya merupakan kebenaran dan aku sangat sadar akan hal itu, tapi aku tetap merasa sangat sebal mendengarnya, ya kulitku memang sangat exsotic khas gadis pinggiran pantai, tidak sebersih kulit Ning Afiqah dan karna itulah aku di Al-Ma'aly pusat selalu di panggil dengan bayangan Ning Afiqah..

"Kang Ikhsannnn..., ada Kang Santri mau kabur.." teriak ku saat melihat sekelibat bayangan kang Ikhsan di dekat pintu dapur Ndalem, sontak kang Ikhsan yang mendengar teriakan ku langsung melangkah menuju ke arah kami..

"Weekkk.." kataku sambil menjulurkan lidahku ke arah Kang Santri baru itu, dan pergi meninggalkanya saat Kang Ikhsan sudah sampai di antara kami..

Ku langkahkan kaki ku langsung menuju musholla khusus putri yang terletak di samping kanan Ndalem tersebut, dan dengan cekatan aku langsung bergabung dengan teman teman yang lain setelah mengambil wudhu terlebih dahulu.

Kami merupakan Santri kampung atau santri yang hanya datang pada sore hari dan akan pulang saat habis ngaji subuh, lumayan banyak juga jumlah kami dan aku termasuk yang paling lama karna sedari kecil aku sudah ngaji disini bersama Ning Afiqah, dan sudah seperti saudara bagi Ning Afiqah..

Setiap aku melihat Ning Afiqah bertutur, maka akan semakin besar rasa kagum yang aku bingkai untuk Bunda Ikah, karna sebagai ibu beliau sangat sabar dan penyanyang terhadap anak anaknya, dan tak jarang pula limpahan kasih juga akan sampai pula padaku yang hanya orang luar saja, sungguh jika di izinkan aku memilih juga meminta dulu ketika di Lauhil mahfudz orang yang akan ku sebut Ibu untuk ku, tentu aku akan meminta seorang yang penuh kasih juga berhati lembut seperti Bunda Ikah, namun apalah dayaku, aku terlahir dari seorang ibu yang tidak menginginkan aku sebagai anaknya, dan menganggap ku sebagai bentuk dari kegagalan hidupnya.

###

Hai Hai ketemu lagi sama Emak Maydina..

Kisah Zilla mungkin akan sedikit banyak menyerempet dengan kehidupan Afiqah, karna secara tidak langsung Zilla juga tumbuh besar bersama Afiqah, selamat membaca semoga suka..

By: Ariz kopi

@maydina862

Terpopuler

Comments

sitiazzahra

sitiazzahra

mampir

2021-03-16

1

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

barakallah,salam kangeeen bru ngintip maak lma tak bersua💞💞💞🙏🙏🙏

2021-01-29

0

Silent Reader

Silent Reader

aku dari makassar kak. aku kesulitan memahami bahasa jawa😀. namun ceritanya bagus kan

2020-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Untuk Reader's..
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Spesial Anniversary
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 End at 149
150 Extra Part 150
151 Extra Part Egen..
152 Egen dan egen extra part.
153 Last Extra part.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Untuk Reader's..
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Spesial Anniversary
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
End at 149
150
Extra Part 150
151
Extra Part Egen..
152
Egen dan egen extra part.
153
Last Extra part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!