Part 07

Happy Reading...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

POV Huda...

Aku berjalan perlahan melewati jalan becek tambak dengan pikiran bercampur aduk jadi satu, berlahan lahan langkahku tiba di pohon Asem di tengah tambak,dan berhenti sejenak disana menatap jauh keatas dahan dimana dia biasa duduk sembari melafalkan hafalanya, air hujan yang turun membuat mataku sedikit susah untuk membuka mata sambil menengadah,..

"Jadi alasan apa yang membuatmu memilih dahan sebagai sandaranmu.. Zill.." gumamku pelan, dan entah mengapa dadaku berdesir halus saat aku menyebut namanya, karna baru kali ini aku menyebut namanya biasanya aku akan menyebutnya dengan sebutan Keling.

"Apa hidupmu sungguh sangat semenyedihkan itu,.." lanjutku sambil kembali berjalan menjauh dari tempat itu.

Sesampainya di asrama teman teman sekamarku menatapku dengan heran, karna batre tidak aku dapat, tapi justru basah kuyup padahal aku membawa payung..

"Kang Huda, sampean kenapa..?" tanya kang Halim yang merupakan teman sekamar ku semenjak aku baru masuk ke sini, yang aku tahu Kang Halim sudah cukup lama nyantri disini, dan selalu menjadi sopir bagi keluarga ndalem..

"Tidak ada apa apa Kang.." jawabku sambil mengambil handuk juga baju ganti lalu pergi ke kamar mandi, di dalam kamar mandi aku terus terpikirkan akan sikap Zilla yang terus mengais beras tadi sambil terisak, hingga aku selesai mandi dan mencuci baju ku lalu menjemurnya,entah mengapa bayangan matanya yang berair membuatku merasa sesak yang teramat dalam padahal aku sudah mati matian mengingatkan hatiku "Itu hanya perasaan iba, tidak perlu se drama ini.."

tapi apalah daya melihatnya seperti tadi membuatku ingin selalu berada bersamanya dan menghapus air yang membanjiri matanya.

"Perasaan apa sih ini, lebay banget.." gumamku lirih, setelah berusa mengusir pikiran yang tidak jelas karna terus menganggu fokus hafalanku.

"Kang Huda sepertinya dari tadi ada yang menganggu di pikiran sampean.." kata Kang Halim yang juga tengah berada di dalam kamar dengan ku.

"Ahh, hanya pikiran konyol saja Kang.." jawab ku agar tidak terlihat bodoh di depanya..

"Pasti kepikiran mbak Santri ya, atau Ning Afiqah mungkin Mbak Dahlia.." jawab kang Halim sambil tersenyum simpul..

"Sampean ini Kang aneh aneh saja.." kataku dengan ikut tertawa canggung..

"Enggak apa apa kang buat penyemangat, kalau saja saya seumuran sampean sudah tak dekati Ning Afiqah mumpung sedang berada di rumah..ha..ha..ha.., sayangnya saya sudah terlalu umur untuk itu.." aku mengernyitkan keningku mendengar ucapan Kang Halim, kalau di pikir dengan logika seharusnya iya, orang yang harusnya bisa menganggu pikiran ku adalah Ning Afiqah yang cantik, lembut juga sopan tentunya, atau saudaranya Mbak Dahlia yang enggak kalah cantik dari dia, lahh ini alih alih gadis cantik yang aku pikirkan malah Zilla si Keling, dan membuatku tidak bisa berfikir jernih terlebih setelah melihatnya menangis tadi.

"Kang, Kang Huda.." kata Kang Halim sambil mengoyangkan bahuku..

"Iya kang.." jawabku lalu melepaskan peci di kepaku menggaruk yang sebenarnya tidak gatal pada bagian kepalaku.

"Sampean kok malah melamun, cerita saja siapa tahu bisa bantu, apa ini ada sangkut pautnya dengan sampean mandi malam kemarin..ha..ha..ha.."

"Kang jangan keras keras, nanti ada yang dengar.."

"Siapa gadis itu..hah.." tanyanya dengan menyenggol bahuku di sertai dengan senyum jahil..

"Sudahlah enggak penting,.."

"Ha..ha..ha.., kenapa mesti malu kang, itu kan sudah lumprahnya, apa ini yang pertama buat sampean..??"

"Sudah lah Kang jangan di bahas lagi.." kataku lalu berdiri dari tempat duduk ku menaruh Mufrod dalam loker ku lalu kembali duduk di samping jendela sembari memandang lurus ke arah hujan yang masih terus saja menjatuhkan dirinya ke bumi, tapi sejujurnya pikiran ku tidak pada hujan itu melainkan pada gubuk tadi atau tempat tinggal Zilla, membayangkan bagaimana rasanya disana saat hujan seperti ini pasti akan sangat dingin dan itu sungguh sangat menganggu ku.

"Zilla lagi, Zilla lagi.." desah ku sedikit keras ketika bayangan matanya kembali hadir memenuhi rongga kepalaku..

"Kangen sama Zilla ya kang.." kata kang Halim, dan aku baru tersadar jika masih ada kang Halim di ruangan ini, dan dengan berusaha sangat keras aku mengalihkan percakapan mengenai Zilla tapi semuanya sia sia saja karna Kang Halim sudah terlanjur mendengarnya tadi..

"Zilla, anak itu sungguh sangat istimewa disini.." kata Kang Halim..

"Maksudnya kang.." aku yang sebelumnya tak ingin membahasnya langsung penasaran saat kang Halim sepertinya tau banyak tentang Zilla..

"Zilla itu anak yang tidak pernah mengeluh, selalu tersenyum meski keadaan tidak membuatnya harus tersenyum, sikapnya yang suka terus terang dan apa adanya kadang cendrung konyol tapi dia adalah anak yang sangat jujur, juga penurut sekali dengan keluarga Ndalem sekeluarga, dan jangan sekali kali mengasihi dia, karna itu bisa membuat murka dia, bagi dia pantang menerima sesuatu tanpa ada imbal balik bagi yang memberi, tapi bukannya sampean dan Zilla selalu bertengkar setiap bertemu..??" sontak pertanyaan Kang Halim membuatku tersedak oleh salivaku sendiri.

"Ahhh.. itu karna suaranya jelek sekali, dan juga warna kulitnya membuat mataku sakit Kang..ha..ha..ha.." jawab ku membuat alasan dengan menambahkan tawa yang hambar..

"Ha. ha..ha.. sampean ini Kang Huda, mentang mentang banyak pengagumnya, nanti kalau tiba tiba sampean suka sama Zilla malah repot loh, sudah mau Asar ayo kita ke Musolla. " kata Kang Halim lalu beranjak pergi dari kamar meninggalkan aku sendiri..

"Mana mungkin aku suka sama si Keling, kayak enggak ada gadis lain saja.." ucapku pelan lalu pergi mengikuti Kang Halim keluar kamar..

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Pagi datang kembali setelah hujan dari kemarin hingga semalam terus saja mengguyur bumi, sinar hangat ahirnya muncul lagi dan setelah semalan aku berfikir dan berfikir ahirnya aku memutuskan bahwa rasa untuk Zilla hanyalah rasa iba yang tiba tiba muncul saja, dan pasti nanti akan hilang dengan sendirinya saat suara cempreng itu kembali lagi.

Karna kegiatan pesantren yang libur juga sekolahan ku, aku hanya luntang lantung tidak jelas, di tambah tidak ada yang di usili membuatku bertambah bosan saja, dan ahirnya aku membawa peralatan kameraku ke tempat biasaku dan saat aku hendak keluar lewat pintu belakang tak sengaja mataku menagkap sosok Ning Afiqah yang tengah menyiram bunga di taman belakang, di ulasnya senyum tipis ke arahku, dan itu membuatku sempat tertegun untuk beberapa saat karna tidak percaya dia tersenyum kearahku, atau itu hanya imajinasiku saja, dengan mengagguk sedikit juga tersenyum tipis aku melanjutkan langkahku ke arah pintu tanpa menoleh lagi ke belakang..

Sampai di tempat tujuanku aku bergegas menyiapankan peralatanku dan baru saja aku hendak membidikan kameraku tiba tiba suara teriakan demi teriakan muncul dari balik pohon Asem, dengan heran aku memutari pohon itu dan nampak Zilla sedang menengadah dengan menutup matanya, dan tak lama sesudah itu kaki kakinya sudah menapak di pohon yang besarnya mengalahi ukuran rangkulan 3 orang dewasa, kakinya yang cekatan itu sudah sampai pada dahan kesukaanya.

Kembali suaranya membuatku merinding ketika dia sudah mulai melantunkan ayat ayat suci dari bibir mungilnya yang di sertai isakan isakan kecil, aku tidak tau apa lagi yang membuatnya menangis tapi mendengarnya menangis seperti itu sungguh hati ku ikut sakit di buatnya, dan aku hanya bisa duduk di bawah pohon itu mendengarkan segala yang tidak bisa dia ungkapkap pada orang lain sampai dua jam lamanya ketika suaranya sudah melemah dan isakanya benar benar sudah terhenti..

Tubuh kurusnya sudah hampir menyentuh tanah ketika dengan tiba tiba aku mengagetkanya dan membuatnya terjatuh berdentam di tanah, apa lagi yang bisa aku lakukan selain menjahilinya agar senyum itu kembali berbinar di bibirnya, mau bilang habis nagis ya jelas itu tidak mungkin, karna itu tidak menunjukan aku di hadapanya, dengan mengatainya dan berhasil membuatnya memasang muka jutek sudah sangat melegakan hatiku.

Dengan bermodal roti yang ku beli tadi sebelum berangkat kesini aku mengajaknya bicara, meski aku tidak tau apa sebenarnya tujuanku menahanya tetap bersamaku saat ini, mungkin rasa iba saat melihatnya menangis tadi, tapi jika itu cuma rasa iba kenapa aku merasa bahagia melihat matanya mengerjap dengan binar saat merasakan roti pemberianku, dan jantung ku tiba tiba berdetak lebih cepat saat dia menatapku dengan pandangan penuh menyakinkan bahwa ini untuk kali pertama dia makan roti, sungguh aku tidak habis fikir seberapa susah hidupmu sehingga sebungkus roti saja tidak pernah kau beli.

Aku makin di buat gila saja dengan pikiranku sendiri, yang menginginkan berada di dekatnya setiap waktu dengan modus menyimak hafalan sebagai ganti atas roti yang ku beri,dan anak polos itu dengan mudahnya menyetujui ideku, dan melupakan bahwa aku orang yang sering sekali menjahilinya setiap waktu.

Aku benci sekali jika matanya mengerjap ke arahku, karna itu membuatku menahan nafas dalam dan jantungku akan tiba tiba menggila di buatnya, sepertinya aku harus segera memeriksakan keadaan jantungku jika ingin umurku lebih panjang.

Langakah kecilnya meninggalkan ku disini yang masih terus menatapnya hingga hanya tinggal titik bulat kecil di kejahuan, dan tak terhitung lagi sudah berapa bidikan kamera ku arahkan padanya tadi hingga dia benar benar tak terlihat oleh pandangan mataku.

dan aku ikut melangkah meninggalkan tempat itu pula saat adzan dzuhur berkumandang, dan di dalam hati merasa ada sedikit bunga yang tiba tiba bertaburan saat mengingat besok akan bertemu kembali dengan Zilla di tempat itu saat menjelang sunset..

POV Huda End..

#####

Bersambung dulu yahhh...

Selamat bermalam Jum'ah.. jangan lupa amalanya di malam Jum'ah, semoga barokah..

masih nunggu Like,Coment dna Votenya untuk Zilla..

Love Love Love...

💖💖💖💖💖💖

By: Ariz kopi

@maydina862

Terpopuler

Comments

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

dari benci smpai mmbuat kang huda berbunga2,,,,😍😍😍

2021-01-30

1

Agus sulastri

Agus sulastri

benci dan cinta itu beda tipis kang Huda ..

jgan benci berlebihan kang...
masalahnya cinta tak bisa diatur datang pada siapa dan untuk siapa...
dia memilih sendiri tanpa bisa ditolak ataupun diminta...seperti yg kang Huda rasakan ...

2020-06-27

4

Umi Nadia Azza

Umi Nadia Azza

benci jd cinta nie nama nya 🤭

hemmzz anoman maka nya jgn suka ngeledek jd bucin dia 😄🤭

2020-06-19

3

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Untuk Reader's..
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Spesial Anniversary
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 End at 149
150 Extra Part 150
151 Extra Part Egen..
152 Egen dan egen extra part.
153 Last Extra part.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Untuk Reader's..
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Spesial Anniversary
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
End at 149
150
Extra Part 150
151
Extra Part Egen..
152
Egen dan egen extra part.
153
Last Extra part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!