18

Suasana kantin kampus itu berbeda dengan kanti sewaktu mereka masih duduk di bangku SMA. Atau mungkin memang perlu adaptasi agar senyaman dulu?

Yumna dan Yuri serta Lukas mencari tempat duduk yang paling enak dan santai. Mereka memilih meja yang berada di ujung kantin. Tepatnya di bagian pojok. Di kantin itu memang belum terlalu ramai, tapi sebentar lagi pasti ramai, karena sudah waktunya jam makan siang dan selesai perkuliahan sesi dua sekaligus menunggu kelas untuk sesi tiga.

Kebetulan Yumna dan Yuri memang tidak ada kelas setelah ini. Jadwal hari ini hanya sesi satu dan sesi dua saja. Setelah ini memang mereka mau healing tapi tanpa Lukas. Makanya kedua sahabat itu beralasan.

"Pesan saja sesuka kalian. Gue yang akan bayar," ucap Lukas dengan sedikit sombong.

Lukas adalah keturunan tionghoa dan dari keluarga yang sangat kaya raya. Apapun yang menjadi keinginan Lukas harus bisa di wujudkan dengan cara apa saja.

"Hemm ... Yumna kalau makan banyak lho," goda Yumna pada Lukas.

"Bagus dong. Biar montok," ucap Lukas tertawa lepas membuat Yuri dan Yumna saling berpandangan. Ada yang tidak beres ini pada diri Lukas Anaknya baik, tampan dan pintar tapi kelakuannya sedikit vulgar.

"Dasar," ketus Yuri kesal. Yuri memang tidak suka pada lelaki yang sudah terlihat modus seperti Lukas.

"Piss ah ... Gak usah baper cuma bercanda," ucap Lukas masih tertawa dengan suara keras.

Ketiga mahasiswa baru sudah menikmati makanan sesuai pesanan. Yuri dengan bakso, Yumna memilih siomay, dan Lukas memilih nasi pecel ayam.

Mereka bertiga asyik membicarakan hal -hal yang tak penting dan lebih absurd.

Di samping mereka ada sebuah meja yang di isi oleh senior mereka. Mereka sedang membicarakan hubungan Duta dan Atika yang semakin lama semakin dekat dan lengket saja.

"Devi, Loe kan sahabat Atika. Hubungan Atika sama si tampan Duta itu apa? Mereka sudah resmi pacaran apa cuma sebatas hubungan atasan dan bawahan di organisasi. Setidaknya kalau memang gak ada hubungan, masih ada celah dong buat deketin si ganteng Duta," ucap Vira yang sejak dulu selalu bersaing ketat dengan Atika untuk mendapatkan Duta. Mereka berdua dulu pernah bersaing untuk mendapatkan jabatan sebagai sekertaris BEm, tapi malah Atika yang keterima. Vira cukup puas hanya menjadi sekertaris himpunan mahasiswa fakultas teknik arsitektur.

Devi menyeruput es tehnya dan mengendikkan bahunya pelan. Hubungannya dengan Atika agak merenggang karena sesuatu hal.

"Gue gak pernah tahu sekarang. Tapi ... Gue rasa belum sih. Atika saja yang terus menerus mengejar Duta. Tapi loe lihat sendiri kan? Duta itu gimana dari semester satu? Kelihatan care tapi gak ada perasaan apa -apa. Gue bingung banget, terus cewek idaman Duta yang kayak gimana sih? Setahu gue, kalau cowok itu akan cari cewek yang hobbynya pasti sama kayak dia. Kalau dia suka organisasi pasti menyukai cewek yang levelnya juga sama. Betul gak? Saran gue sih, maju aja terus," ucap Devi menyemangati Vira.

Dari meja Yuri dan Yumna, keduanya hanya saling menatap dan saling melempar senyum kecut. Mereka tidak tahu, lelaki yang sedang di bicarakan itu sudah memiliki tunangan dan tunangannya saat ini ada di sekitar mereka.

Lukas menyelesaikan makan siangnya dan menatap Yumna.

"Kok kalian malah lihat -lihatan. Bukannya makan malah dengerin ghibah orang lain. Emang kenyang dengerin curhatan orang lain?" tanya Lukas pada Yumna yang masih mengunyah sisa makanan di dalam mulutnya.

"Ekhemm ... dari pada lihatin kamu yang terlalu serius," goda Yumna lalu tertawa bersama Yuri. Suara mereka membuat meja yang di tempati Devi dan Vira menatap aneh ke arah dua sahabat itu.

Tatapan mereka begitu sinis kepada adik angkatan yang masih baru itu.

"Tuh ada Duta sama Atika. Lihat tuh Atika dan Duta yang makin lengket aja," ucap Vira kesal.

"Yaelah. Cuma urusan kerjaan. Gue penasaran sama Duta. Penegn tahu tipe ceweknya Duta kayak apa. Tapi gue lebih suka sama Kakak senior kita Kak Dafa," ucap Devi semangat. Dari kejauhan ia melihat Dafa dan Jone jalan bersama juga menuju kantin.

Atika dan Duta masuk ke dalam kantin. Pandangannya langsung tertuju pada Yumna yang duduk bersama di pojokkan dengan Yuri dan Lukas.

Begitu juga dengan Yumna yang menatap lekat pada dua mata Duta. Yuri dan Yumna saling berhadapan sedangkan Lukas berada membelakangi Duta. Tanpa sengaja, Lukas mengambil tissue kering dan langsung mengelap sisa bumbu kacang yang ada di sekitar pipi Yumna. Tanpa minta ijin ia langsung mengusap lembut tissue kering itu di pipi Yumna. Sontak Yumna begitu kaget dan salah tingkah. Yuri pun langsung merebut tissu itu dari tangan Lukas lalu mengelap pipi Yumna.

"Dilarang menyentuh," tegas Yuri denagn suara lantang.

"Dih ... Kok gitu? Cuma ngelap pipi doang lho," ucap lukas membela diri.

Semua mata memandang ke arah Duta. Apa yang ingin di lakukan Duta saat ini. Tiba -tiba saja, Duta berjalan lebih cepat dan meninggalkan Atika. Duta sudah berdiri di belakang Lukas. Lalu memanggil Yumna.

"Na!1 Ayok pulang!1" suara tegas itu membuat Yumna menelan ludahnya.

Yuri menyenggol lengan Yumna dan berbisik, "Hei ... Pangeran berkuda putih datang."

"Iya Kak. umna duluan ya, Ri," jawab Yumna cepat lalu membawa tas punggungnya dan segera menghampiri Duta.

Yumna langsung berdiri di depan Duta dan Duta langsung menggandeng tangan Yuman di depan banyak orang. Jari -jari tangan Yumna saling mengait di jari -jari tangan Duta dan Duta langsung membawa Yumna keluar dari area kantin sebelum semuanya kisruh karena gosip yang akan menggelegar saat ini.

Tidak hanya Devi dan Vira yang terus melongo tak percaya. Atika juga melongo bingung. Baru kali ini ia di tinggalkan Duta begitu saja. Apa karena kejadian tadi malam. lagi pula? Siapa gadis itu? Bukankah itu gadis yang kena omelan Duta saat mengantuk di acara ospek.

Lukas juga menatap Yuman yang tiba -tiba pergi menuruti apa kata ketu BEM itu. Padahal sudah jelas, Yumna saat itu di permalukan oleh Duta saat ospek berlangsung.

Duta dan Yumna sudah berada di luar kantin kampus. Yumna menunduk tak berani menatap ke arah depan.

"Kalau jalan itu angkat kepalanya. Jangan menunduk malahan kamu bisa tersandung batu. Jalan menunduk tidak menjamin kamu bisa tidak jatuh atau tidak kena bahaya kan?" ucap Duta pelan.

Yumna mengangkat kepalanya pelan naik ke atas dan menatap ke arah jalan. Tangannya terus di genggam oleh Duta ke arah parkiran mobil.

"Kak Duta gak sibuk sama cewek tadi?" tanya Yumna lembut.

"Siapa? Atika? Dia cuma sekertaris. Kak Duta juga lagi berusaha menjauhi dia," ucap Duta sinis.

Teringat kembali memori tadi malam. Tidak menyakitkan tapi cukup mengecewakan.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 36
38 37
39 38
40 39
41 40
42 41
43 42
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 57
59 58
60 59
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 Pengumuman
89 Kisah Lain.1
90 2
91 3
92 4
93 5
94 6
95 7
96 8
97 9
98 10
99 11
100 12
101 14
102 15
103 16
104 17
105 18
106 19
107 20
108 21
109 22
110 23
111 24
112 25
113 26
114 27
115 28
116 29
117 30
118 31
119 32
120 33
121 34
122 35
123 36
124 37
125 38
126 39
127 40
128 41
129 42
130 43
131 44
132 45
133 46
134 47
135 48
136 49
137 50
138 51
139 52
140 53
141 54
142 55
143 56
144 57
145 58
146 59
147 60
148 61
149 62
150 63
151 64
152 65
153 66
154 67
155 68
156 69
157 70
158 71
159 72
160 73
161 74
162 75
163 76
164 77
165 78
166 79
167 80
168 81
169 82
170 83
171 84
172 85
173 86
174 87
175 88
176 89
177 90
178 91
179 92
180 93
181 94
182 95
183 96
184 97
185 98
186 99
187 100
188 101
189 102
190 103
191 104
192 105
193 106
194 107
195 108
196 109
197 110
198 111
199 112
200 113
201 114
202 115
203 116
204 117
205 118
Episodes

Updated 205 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
36
38
37
39
38
40
39
41
40
42
41
43
42
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
57
59
58
60
59
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
Pengumuman
89
Kisah Lain.1
90
2
91
3
92
4
93
5
94
6
95
7
96
8
97
9
98
10
99
11
100
12
101
14
102
15
103
16
104
17
105
18
106
19
107
20
108
21
109
22
110
23
111
24
112
25
113
26
114
27
115
28
116
29
117
30
118
31
119
32
120
33
121
34
122
35
123
36
124
37
125
38
126
39
127
40
128
41
129
42
130
43
131
44
132
45
133
46
134
47
135
48
136
49
137
50
138
51
139
52
140
53
141
54
142
55
143
56
144
57
145
58
146
59
147
60
148
61
149
62
150
63
151
64
152
65
153
66
154
67
155
68
156
69
157
70
158
71
159
72
160
73
161
74
162
75
163
76
164
77
165
78
166
79
167
80
168
81
169
82
170
83
171
84
172
85
173
86
174
87
175
88
176
89
177
90
178
91
179
92
180
93
181
94
182
95
183
96
184
97
185
98
186
99
187
100
188
101
189
102
190
103
191
104
192
105
193
106
194
107
195
108
196
109
197
110
198
111
199
112
200
113
201
114
202
115
203
116
204
117
205
118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!