Keadilan

Bima berbalik kebelakang dan melihat ada dua pria paruh baya melototinya; Bima dengan wajah tenangnya berkata; "memangnya hukuman berat separti apa yang akan anda lakukan terhadapku..!! lalu dimana salahku..?"

"Kau bilang dimana salahmu..? apa kamu sudah lupa apa yang telah kamu lakukan terhadap anakku? memukulinya sampai pingsan bahkan anakku yang tertua kamu pukuli juga, ini merupakan bentuk tindakan kekerasan yang bahkan dilarang maka ini adalah kejahatan." Marwan berteriak.

"Oh jadi anda adalah orang tuanya, pantas saja tidak ada bedanya seperti anakmu yang tidak bisa membedakan mana salah dan benar. Apa aku salah membela diri jika ada yang ingin memukuliku, hanya orang bodoh yang tetap diam saat dipukul." Bima membalas perkatan Marwan penuh sarkasme.

"Lihat kelakuan bocah ini kak, baiknya segera kakak selesaikan bocah ini lalu jatuhi hukuman berat, aku akan membawa Surya kerumah sakit." Marwan melirik kearah Juber.

Setelah berbicara seperti itu Marwan membawa Surya, "ayo kita pergi nak.."

"Tapi ayah aku ingin membalasnya" kata Surya dengan wajah penuh kebencian.

"Dasar anak bodoh, Marwan memarahi anaknya lalu berbisik, apa kamu sudah mengerti.!!"

"Ya aku ngerti ayah," seringai muncul di bibir Surya.

"Lalu tunggu apalagi ayo pergi," kemudian ayah dan anak itu pergi.

"Baik," Juber mengangguk setelah melihat kepergian Marwan dan surya. Lalu maju kedepan menghadap kearah Bima kemudian berkata; "Ini adalah negara hukum, oleh karena itu aku telah membawa pengacara, namun sebelumnya aku telah mengumpulkan semua bukti-bukti atas kejahatanmu, serta para saksi apalagi didepan mataku kamu telah melakukan pemukulan secara brutal. Jadi ikuti kepengadilan untuk melakukan proses keadilan atas tindak kekerasan."

"Ha...ha..ha.."

Tiba-tiba Wira yang sejak dari tadi hanya diam tertawa.

"Siapa kamu kenapa kamu tertawa;" Juber menatap kearah Wira.

"Aku tertawa karena ingin ketawa aja... Ha..ha..ha.. Apakah benar anda mengerti hukum..?" Kata Wira.

"Bukan saja mengerti akan tetapi aku tahu semua jenis hukum." Juber penuh kebanggaan di wajahnya.

"Baiklah jika sudah tahu aku ingin bertanya sebelum masalah hukum. Bima berkata, pertama sebelum memberikan tuduhan apakah sudah melakukan penyelidikan dengan benar..!! Hampir seluruh warga masyarakat telah melihat semuanya dari awal sampai akhir, dan sangat jelas siapa yang menjadi korban, lalu sang korban malah dipukuli hanya karena mobilnya tergores. Lalu kami berdua sebagai warga yang baik tidak tega melihat penindasan, pada akhirnya aku dan adikku bertindak untuk mencegah supaya tidak berlanjut pemukulan terhadap korban, akan tetapi dia malah ingin menyerang adikku, Apakah adikku harus diam ketika akan dipukuli...? sebagai bentuk pembelaan tentu saja adikku melawan. Yang kedua kalau memang bersalah kenapa hanya pihak kami yang dituntut, tapi pihakmu yang berbuat masalah kenapa tidak ikut dituntut dan di adili bersama kami?"

"Apakah ini yang disebut hukum oleh anda..? Hukum merupakan bentuk keadilan sebagai tatanan masyarakat supaya tidak berbuat semena-mena. Jadi menurutku hukum itu adil, tidak pernah memandang status sosial selagi berbuat salah maka harus di hukum. Tapi kenapa hukum yang kamu sebutkan runcing kebawah dan tumpul keatas."

"Coba jelaskan?". Wira mengakhiri perkataannya.

Setelah mendengar perkataan Wira panjang lebar, semua terdiam, bahkan pengacara pribadi Juber yang mendengar di balik pintu tercengang.

"Kau bocah ingusan tahu apa tentang hukum..!!" Juber berteriak marah dan jarinya menunjuk kearah Wira.

"Aku memang tidak tahu hukum, maka dari itu kalau mau mengadili, adili semua.. maka itu adil." Wira tidak kalah berbicara keras.

"Anak ini dari mana asalnya sampai begitu berani, hanya segelintir orang yang berani berkata keras kepadaku, apa jangan-jangan......" Pikiran Juber berkecamuk dan mulai sedikit ragu, namun hanya sesaat pikiran itu ditepis. Lalu pikiran licikpun muncul "oke aku akan mengikuti rencanamu bocah".

Bukan hanya Juber memiliki rencana licik, Wira juga sudah ada rencana licik, meskipun tetap diam menunggu reaksi selanjutnya."he..he.. apa hanya kamu saja berniat licik aku juga siap menerapkannya".

"Baik aku akan menuruti keinginanmu, supaya adil keponakanku akan aku adili juga namun berhubung masih pingsan dan dalam perawatan rumah sakit. Maka sebaiknya kalian yang duluan disidang di pengadilan." Juber dengan senyum liciknya.

"Bagaimana kalau kita melakukan perjanjian terlebih dahulu!" Wira tersenyum licik.

"Apa maksudmu harus melakukan perjanjian, perjanjian apa...??" Juber sedikit berteriak karena sudah kesal.

"Tidak perlu marah-marah perjanjiannya juga sangat mudah; He..hehe.." Wira tertawa.

"Coba katakan perjanjian apa yang kamu inginkan dan jangan bertele-tele;" Terpaksa Juber mengikutinya.

"Sangat mudah. Dari pihak kami akan ikut kepengadilan, jika pihak keponakanmu yang bodoh itu kepengadilan juga, akan tetapi bila dari pihak kalian tidak hadir, maka pihak kami juga tidak akan hadir maka akan di anggap batal ditambah pihak kalian harus membayar kompensasi. Begitu juga sebaliknya bila pihak kalian hadir dan membawa keponakanmu, dan pihak kami tidak hadir. Maka kalian boleh menuntut dan menjatuhi hukuman berat plus membayar kompensasi. Bagaimana Bapak yang terhormat!!" Wira menyeringai.

"Kau...." Juber menunjuk Wira dengan marah, karena dia sudah tahu dari hasil diagnosa dokter. Kondisi Budi yang sebenanya sangatlah parah seluruh urat syarafnya telah lumpuh total juga akan koma selamanya, jadi bagaimana mungkin dia akan menyetujui perjanjian itu. Pada Akhirnya Juber sudah kehabisan akal dan kalah saat berdebat.

Kemudian Juber berteriak; "Pengawal tangkap mereka.."

"Oh jadi kalian akan menggunakan kekuasaan setelah kalah berdebat.. Ha.ha.ha.. Wira tertawa keras, wajahnya langsung berubah seram, silakan tangkap kami jika kalian mampu. Hai... kalian yang berada disana kenapa masih tetap diam!! Bila kami di tangkap maka tuanmu tidak akan sembuh; he...he... Wira terkekeh."

Sebenarnya Wira sudah tahu ada yang akan membantu karena Bima memberitahukan lewat telepati bahwa pengawal Jatmiko dan pengacaranya telah hadir dari tadi, untuk menunggu kesempatan muncul juga akan membuat jasa, namun sebelum muncul Wira sudah menodongnya terlebih dahulu.

Semua orang merasa bingung bahwa ada orang yang akan membantunya, tapi siapa mereka tidak tahu.

Pengawal dan pengacara Jatmiko sangat terkejut, tidak ada dalam pikirannya akan di ketahui, pada akhirnya merekapun muncul.

"Plok...plok..plok".

"Suara tepukan tangan tedengar.. hebat sungguh sangat hebat, aku tidak menyangka akan ketahuan setadinya aku akan menunggu kesempatan yang tepat baru aku muncul, ha...ha..ha.." pengawal jatmiko tertawa.

Wira hanya mencibirnya. Sedangkan Bima tetap diam lalu duduk, bu Lasmi juga duduk meskipun hatinya masih takut.

"Siapa kalian;" kata juber setelah ada yang datang.

Pengawal Jatmiko sedikit membungkuk sebagai tanda rasa hormat, bagaimanapun dia hanyalah pengawal lalu berkata; "aku hanyalah utusan dari tuanku Jatmiko.."

"Apa katamu..?" Juber tercengang.

"Aku utusan tuanku Jatmiko tuan, Tuanku Jatmiko memberi salam untuk keluarga Marwan bahwa jangan bertindak gegabah." Kata pengawal jatmiko dengan menekankan kata-kata jangan gegabah.

Tiba-tiba saja Juber merasa badannya lemas, pikirannya melayang entah kemana, karena tidak akan menyangka bahwa pihak lawan akan mendapatkan bantun orang terkuat di kota Mawar, meskipun dia berkuasa dan orang ketiga yang berpengaruh akan tetapi untuk menghadapi orang terkuat nomor satu secara langsung tidak ada yang berani.

Diseluruh lapisan masyarakat siapa yang tidak tahu Jatmiko itu, selain pengusaha juga sebagai master beladiri dan mendirikan Aula beladiri Bambu Runcing, siapa yang tidak takut pada Jatmiko. Jatmiko juga banyak mengenal orang-orang berstatus tinggi diluar kota Mawar. Inilah yang membuat takut seperti Juber.

"Celaka aku tidak bisa menuntutnya kalau begini", kata dalam hati Juber. Setelah terdiam lama Juberpun bekata sebagai tanda pembelaan; "mereka telah membuat keponakanku cacat jadi aku sebagai pamannya harus menuntut keadilan."

"Kalau sekiranya tuan Juber ingin menuntut maka ikuti perjanjian mereka lalu aku dan pengacara pribadi tuan Jatmiko akan menjadi saksinya!! Bagaimana apakah tuan setuju?" Kata pengawal Jatmiko.

Terpopuler

Comments

rizky nandala

rizky nandala

bagus tapi udah kayak baca novel cina

2024-01-23

1

Sutisna

Sutisna

mantap nih yang disebut adil

2023-02-25

21

lihat semua
Episodes
1 Dunia Lain
2 Bumi
3 Sang Terpilih
4 Sang Terpilih 2
5 Keluar Dari Desa Misterius
6 Balas Dendam
7 Balas Dendam 2
8 Terlepas Dari Kematian
9 Obat Ajaib
10 Tibanya Rombongan Abah Rukma
11 Keputusan
12 Kebangkitan Bagaspati
13 Kota Mawar
14 Apa Yang Terjadi
15 Jatmiko
16 Joging
17 Menolong Wanita Tua
18 Berurusan Dengan Polisi
19 Surya
20 Keadilan
21 Terbebas Dari Hukuman
22 Kerinduan Seorang Ibu
23 Kejadian Tak Terduga
24 Menggagalkan Rencana
25 Ikut Andil
26 Barang Bukti
27 Menyembuhkan Seorang Anak
28 Makan bersama Warga
29 Menyelesaikan Masalah Kecil
30 Geng Srigala Hitam
31 Tamu Sengit
32 Tamu Sengit 2
33 Terkejut
34 Meminta Maaf
35 Misteri Barang Kuno
36 Kompensasi
37 Kompensasi 2
38 Rencana
39 Ruang Bawah Tanah
40 Penyelamatan Arya Mahesa
41 Guru Dan Murid
42 Perawatan Medis
43 Perawatan Medis 2
44 Taruhan
45 Pertempuran
46 Menyembuhkan Nenek Lastri
47 Penjelasan Diagnosis
48 Reputasi Mulai Menyebar Luas
49 Merasa Lega
50 Mengobati penyakit Kanker 1
51 Mengobati Penyakit Kanker 2
52 Serangan Malam
53 Kelompok Kelalawar Merah
54 Intrik Keluarga Arsha
55 Intrik Keluarga Arsha 2
56 Buat Kesepakatan
57 Berakting
58 Peringatan
59 Tidak Berani Menghentikannya
60 Perubahaan Besar Desa Cisaat
61 Enam Bulan
62 Lelang Tender
63 Kejadian Di Gedung Kosong 1
64 Kejadian Di Gedung Kosong 2
65 Kejadian Di Gedung Kosong 3
66 Lelang 1
67 Lelang 2
68 Paman Terimalah
69 Apa Yang Terjadi
70 Melawan Para Begal
71 Membereskan Semuanya
72 Mengunjungi Rumah Sakit
73 Teknik Akupuntur Tingkat Dewa
74 Pinggiran Hutan Larangan
75 Susunan formasi
76 Jebakan
77 Segel Kontrak
78 Goa Larangan
79 Goa Larangan 2
80 Goa Larangan 3
81 Berbagi Harta Karun
82 Satu Set Pelatihan
83 Sangat Merepotkan
84 Latar Belakang
85 Tidak Percaya
86 Apa Aku Pernah Berbohong Padamu?
87 Cobalah Bernafas
88 Kondisi Luka Dalam
89 Perawatan
90 Perawatan 2
91 Keberuntungan Sidik Permana
92 Tujuh Brewok 1
93 Tujuh Brewok 2
94 Tujuh Brewok 3
95 Tujuh Brewok 4
96 Psikologis
97 Pertaruhan
98 Tidak Akan Menjual Hasil Buruan
99 Kitab Tertinggi
100 Perampokan Di Dalam Bis
101 Perampokan Di Dalam Bis 2
102 Jangan Halangi Jalan
103 Aku Menolak
104 Kalian Boleh Pergi
105 Dasar Bodoh
106 Jangan Mimpi
107 Terkejut
108 Misran Katili
109 Vaola Purwa
110 Apa Layak Disebut Master?
111 Mengalahkan Misran Katili
112 Permintaan
113 Lukisan Desain Rumah
114 Lama Tidak Berjumpa
115 Menagih Utang
116 Kejadian Tak terduga
117 Masih Suci
118 Tanggung Jawab
119 Siapa Gurumu?
120 Pulau Rakata
121 Bima Pawitra Vs 10 orang
122 Bima Pawitra Vs 10 Orang (bag 2)
123 Menyantroni Markas Benta Dan Bento 1
124 Menyantroni Markas Benta Dan Bento 2
125 Menghajar Benta Dan Bento
126 Bayangan Hitam
127 Hancurnya Bayangan Hitam
128 Cermin Dewa
129 Masa Bodoh
130 Terlihat Rapuh
131 Sangat Keren
132 Investigasi
133 Guru Terima Aku
134 Resep Obat Vitalitas
135 Di Atur Oleh Orang Lain
136 Tidak Tahu Malu
137 Pertemuan Dengan Neng Rossi
138 Sidik Permana Jadi Murid
139 Masdar Katili
140 Merah Delima.
141 Sudah Terlambat
142 Seni Rahasia Pemurnian Jiwa
143 Biarkan Aku mencobanya
144 Sepasang Wallet Putih
145 Menantang Array Seribu Revolusi
146 Menantang Array Seribu Revolusi 2
147 Menantang Array Seribu Revolusi 3
148 Menantang Array Seribu Revolusi 4
149 Menantang Array Seribu Revolusi 5
150 Tidak Ada Yang Perlu Di Jawab
151 Berbeda
152 Fahri Abbas
153 Biarkan Semuanya Terjadi Secara Alami
154 Sikap Terpuji
155 Meminta Maaf
156 Bima Pawitra Vs Banjar Segara
157 Bima Pawitra Vs Banjar Segara 2
158 Kemenangan
159 Aku Hanya Ingin Sendirian
160 Kekesalan Mayang Sari
161 Sesombong Itu!
162 Laut Angker
163 Laut Angker 2
164 Lelang Cahaya Mentari
165 Ginseng 1000 Tahun
166 Waktu Yang Tepat Untuk Penawaran
167 Ceritakan Identitas Kalian
168 Berlatih
169 Apakah Itu Nyata?
170 Perbedaan Tingkat Binatang Buas
171 Membunuh Buaya Putih
172 Memasuki Hutan Angker
173 Ular Batu Vs Musang Madu
174 Si Kepala Baja
175 Panen Besar
176 Ibu
177 Menyelamatkan Seorang Anak 1
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Dunia Lain
2
Bumi
3
Sang Terpilih
4
Sang Terpilih 2
5
Keluar Dari Desa Misterius
6
Balas Dendam
7
Balas Dendam 2
8
Terlepas Dari Kematian
9
Obat Ajaib
10
Tibanya Rombongan Abah Rukma
11
Keputusan
12
Kebangkitan Bagaspati
13
Kota Mawar
14
Apa Yang Terjadi
15
Jatmiko
16
Joging
17
Menolong Wanita Tua
18
Berurusan Dengan Polisi
19
Surya
20
Keadilan
21
Terbebas Dari Hukuman
22
Kerinduan Seorang Ibu
23
Kejadian Tak Terduga
24
Menggagalkan Rencana
25
Ikut Andil
26
Barang Bukti
27
Menyembuhkan Seorang Anak
28
Makan bersama Warga
29
Menyelesaikan Masalah Kecil
30
Geng Srigala Hitam
31
Tamu Sengit
32
Tamu Sengit 2
33
Terkejut
34
Meminta Maaf
35
Misteri Barang Kuno
36
Kompensasi
37
Kompensasi 2
38
Rencana
39
Ruang Bawah Tanah
40
Penyelamatan Arya Mahesa
41
Guru Dan Murid
42
Perawatan Medis
43
Perawatan Medis 2
44
Taruhan
45
Pertempuran
46
Menyembuhkan Nenek Lastri
47
Penjelasan Diagnosis
48
Reputasi Mulai Menyebar Luas
49
Merasa Lega
50
Mengobati penyakit Kanker 1
51
Mengobati Penyakit Kanker 2
52
Serangan Malam
53
Kelompok Kelalawar Merah
54
Intrik Keluarga Arsha
55
Intrik Keluarga Arsha 2
56
Buat Kesepakatan
57
Berakting
58
Peringatan
59
Tidak Berani Menghentikannya
60
Perubahaan Besar Desa Cisaat
61
Enam Bulan
62
Lelang Tender
63
Kejadian Di Gedung Kosong 1
64
Kejadian Di Gedung Kosong 2
65
Kejadian Di Gedung Kosong 3
66
Lelang 1
67
Lelang 2
68
Paman Terimalah
69
Apa Yang Terjadi
70
Melawan Para Begal
71
Membereskan Semuanya
72
Mengunjungi Rumah Sakit
73
Teknik Akupuntur Tingkat Dewa
74
Pinggiran Hutan Larangan
75
Susunan formasi
76
Jebakan
77
Segel Kontrak
78
Goa Larangan
79
Goa Larangan 2
80
Goa Larangan 3
81
Berbagi Harta Karun
82
Satu Set Pelatihan
83
Sangat Merepotkan
84
Latar Belakang
85
Tidak Percaya
86
Apa Aku Pernah Berbohong Padamu?
87
Cobalah Bernafas
88
Kondisi Luka Dalam
89
Perawatan
90
Perawatan 2
91
Keberuntungan Sidik Permana
92
Tujuh Brewok 1
93
Tujuh Brewok 2
94
Tujuh Brewok 3
95
Tujuh Brewok 4
96
Psikologis
97
Pertaruhan
98
Tidak Akan Menjual Hasil Buruan
99
Kitab Tertinggi
100
Perampokan Di Dalam Bis
101
Perampokan Di Dalam Bis 2
102
Jangan Halangi Jalan
103
Aku Menolak
104
Kalian Boleh Pergi
105
Dasar Bodoh
106
Jangan Mimpi
107
Terkejut
108
Misran Katili
109
Vaola Purwa
110
Apa Layak Disebut Master?
111
Mengalahkan Misran Katili
112
Permintaan
113
Lukisan Desain Rumah
114
Lama Tidak Berjumpa
115
Menagih Utang
116
Kejadian Tak terduga
117
Masih Suci
118
Tanggung Jawab
119
Siapa Gurumu?
120
Pulau Rakata
121
Bima Pawitra Vs 10 orang
122
Bima Pawitra Vs 10 Orang (bag 2)
123
Menyantroni Markas Benta Dan Bento 1
124
Menyantroni Markas Benta Dan Bento 2
125
Menghajar Benta Dan Bento
126
Bayangan Hitam
127
Hancurnya Bayangan Hitam
128
Cermin Dewa
129
Masa Bodoh
130
Terlihat Rapuh
131
Sangat Keren
132
Investigasi
133
Guru Terima Aku
134
Resep Obat Vitalitas
135
Di Atur Oleh Orang Lain
136
Tidak Tahu Malu
137
Pertemuan Dengan Neng Rossi
138
Sidik Permana Jadi Murid
139
Masdar Katili
140
Merah Delima.
141
Sudah Terlambat
142
Seni Rahasia Pemurnian Jiwa
143
Biarkan Aku mencobanya
144
Sepasang Wallet Putih
145
Menantang Array Seribu Revolusi
146
Menantang Array Seribu Revolusi 2
147
Menantang Array Seribu Revolusi 3
148
Menantang Array Seribu Revolusi 4
149
Menantang Array Seribu Revolusi 5
150
Tidak Ada Yang Perlu Di Jawab
151
Berbeda
152
Fahri Abbas
153
Biarkan Semuanya Terjadi Secara Alami
154
Sikap Terpuji
155
Meminta Maaf
156
Bima Pawitra Vs Banjar Segara
157
Bima Pawitra Vs Banjar Segara 2
158
Kemenangan
159
Aku Hanya Ingin Sendirian
160
Kekesalan Mayang Sari
161
Sesombong Itu!
162
Laut Angker
163
Laut Angker 2
164
Lelang Cahaya Mentari
165
Ginseng 1000 Tahun
166
Waktu Yang Tepat Untuk Penawaran
167
Ceritakan Identitas Kalian
168
Berlatih
169
Apakah Itu Nyata?
170
Perbedaan Tingkat Binatang Buas
171
Membunuh Buaya Putih
172
Memasuki Hutan Angker
173
Ular Batu Vs Musang Madu
174
Si Kepala Baja
175
Panen Besar
176
Ibu
177
Menyelamatkan Seorang Anak 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!