Bima terus belari-lari kecil setelah meninggalkan Jamiko, setelah cukup jauh Bima melihat ada bangku juga pedagang bubur didekat pohon cemara, juga ada beberapa orang yang sedang nongkrong sambil memakan bubur. Meskipun disebut komplek Villa para pedagang diperbolehka masuk setelah mendapatkan izin dari petugas keamanan setempat. Namun tidak semua komplek Villa bisa di masuki oleh para pedagang, hanya Villa di blok D dan, kebawahnya yang diperbolehkan. Untuk blok lainnya tidak diperbolehkan. Sedangkan Bima tanpa terasa sudah keluar dari blok C dan memasuki blok D, sehingga dia melihat pedagang bubur. Lalu Bima duduk di bangku kosong dan memesan bubur, karena Bima memiliki wajah tampan beberapa pelanggan wanita yang sedang memakan bubur terkesima di buatnya.
Bahkan saat akan memakan bubur bukannya masuk ke mulut saat menyuapnya, malah kehidung wanita itu. Membuat gelak tawa bagi yang melihatanya.
"Ha.ha.ahaa.ha..."
"Makanya kalau makan itu pokus, mata jangan jelalatan kesana kemari tuh akibatanya jadi begitu"; kata wanita disebelahnya sambil tertawa.
Wanita yang ditertawakan jelas sangat malu, marah, kesal dan wajahnya memerah.. lalu mengambil tisu ngelapkan kehidungnya, setelah itu mengambil bubur lagi pakai sendok akan tetapi bukan menyuapkan ke mulutnya, malah menyumpal ke mulut teman disebelahnya yang masih tertawa..
"Huppp"
"Ha..ha...haa.."
"Kalau tertawa itu tutup mulutmu pakai tangan supaya tidak ada yang masuk kemulutmu". Wanita itu tertawa puas karena sudah membalasnya.
Yang lain melihat kejadian lucu itu semuanya ikut tertawa, pedagang buburpun ikut tertawa. Sementara Bima hanya tersenyum biasa sambil menggelengkan kepalanya.. kemudian melanjutkan makan buburnya.
Setelah selesai makan bubur, Bima segera pergi setelah membayarnya dan tidak mempedulikan sekitarnya.
"Siapa dia tampan sekali..!!", seorang wanita pelanggan bubur berbicara saat Bima pergi,
"mana aku tahu"; wanita disebelahnya menjawabnya.
"Sepengetahuanku hanya dari blok C yang sesekali membeli bubur di blok D"; kata pedagang bubur menimpalinya, karena di sudah lama berjualan bubur disini jadi tahu siapa-siapa saja untuk membeli buburnya.
"Ah... aku jadi penasaran..", wanita yang berbicara duluan tadi senyam-senyum.
Yang lain melihat tingkah wanita itu hanya mencibirnya.
Wira sudah bangun saat sudah siang, namun ketika dia mengetuk pintu kamar Bima tidak ada yang membukanya, jadi pikir dia sudah bangun, lalu Wira turun untuk mencarinya, seorang pelayan datang menghanpirinya lalu berkata; "Den Wira tadi ada pesan dari den Bima bahwa jangan mencarinya, karena sedang joging.. begitu yang aden Bima katakan pada bibi".
"Joging... apa itu joging bi?" Wira mengernyitkan alisnya
Pelayan itu bingung apa harus tertawa atau sedih setelah mendengar kata-kata dari Wira, "apa den Wira tidak tau..?" si bibi pelayan bertanya kembali karena tidak mungkin.
"Aku tidak tahu. Kalau aku tahu aku tidak mungkin bertanya sama Bibi." Wira mengangkat bahunya
Bibi pelayan kemudian menjelaskannya, setelah menjelaskan bibi pelayan berkata kembali; "sebaiknya aden makan dulu, kata den Bima jangan menunggunya."
"Jadi joging itu seperti lari-lari atau jalan sedikit kencang saat pagi maupun sore hari, bilang saja lagi melatih fisik." Wira langsung pergi ke meja makan setelah berkata seperti itu.
Bibi pelayan hanya menggelengkan kepalanya " dasar orang aneh", kata dalam hati pelayan lalu dia juga pergi.
Tidak lama kemudian Wira sudah selesai makan, lalu berjalan keluar untuk menunggu Bima.
Bima Pawitra setelah berjalan sekitar lima menitan, akhirnya sampai didepan pintu gerbang rumah lalu menekan bel, kemudian penjaga keamanan keluar untuk melihatnya, setelah tahu bahwa yang datang adalah tamu terhomat majikannya, penjaga keamanan langsung membukakan pintu lalu dengan sedikit membungkukan badannya berkata; "sudah selesia olahraganya den."
Bima hanya hanya tersenyum dan mengangguk lalu langsung masuk. Dari kejauhan terlihat Wira sedang berdiri tegak dengan tangan disilangkan di dadanya.
"Darimana saja kamu dik, kenapa tidak membangunkan aku;" Wira sedikit berteriak dengan wajah kecut..
"He..he.he.. Maafkan aku kang, aku habis joging dan bukannya tidak mau membangunkanmu kang, cuma aku tidak enak aja," Bima terkekeh.
"Sok gaul kamu dik pakai bahasa joging segala!!" Wira menyeringai.
"Harus kita bedakan kang antara disana dengan disini!" Bima berbisik pada Wira karena takut ada yang mendengarkannya..
Wira mengangguk lalu berkata kembali dan mengubah topik pembicaraannya; "Bagaimana dik apa kita akan tetap disini, semalam akang sudah berfikir keras alangkah baiknya kita mencari tempat lain dan kita bisa bebas melakukan apapun."
"Aku juga sudah memikirkannya kita tunggu dulu Jaya Arsha kembali kerumah, baru kita berbicara padanya." Kata Bima.
"Oke akang akan selalu mendukungnya;" Wira mengangkat ibu jarinya.
"Kita masuk dulu kang tadi saat aku joging bertemu seseorang," Bima lalu masuk dan berjalan keatas, Wira mengikutinya karena penasaran juga.
Didalam kamar kedua bersaudara namun tidak sedarah kemudian duduk,
"Siapa yang kamu temui itu dik!!" Wira bertanya karena penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Sutisna
hehehe menarik
2023-02-25
18
daffa zr
jadi ketawa 😁😁😁😁😁😁
2023-02-25
11
Elis
haha lucu juga
2023-02-25
12