Perasaan Malik

Zea terperangah melihat Malik yang terduduk dengan wajah yang begitu pucat. Keringat sudah membasahi wajah dan tubuhnya. Zea benar benar tidak menyangka jika ternyata Malik ada didalam tempat ini. Tempat yang selalu dipakai Malik untuk menghukum Zea beberapa kali. Dan sekarang malah dia yang ada didalam sini.

Malik meringkuk, memeluk lututnya dan menyembunyikan wajah nya dibalik lengan. Tubuhnya bergetar, dan bisa Zea lihat jika keringat memang sudah membasahi seluruh tubuhnya.

Zea memandang Zayn yang nampak menghela nafas berat. Sebenarnya ada apa dengan Malik. Kenapa Malik bisa ada didalam sini? Apa dia mengurung dirinya sendiri disini?

"Tuan" lirih Zea memandang Malik dengan perasaan tidak menentu.

"Pergi" ucap Malik. Suara berat nya berdengung bahkan terdengar serak. Dia masih belum mengangkat kepalanya.

"Tuan, kita keluar" ajak Zayn pula.

"Pergi!" seru Malik lagi, namun dia masih sama sekali belum mau mengangkat kepala.

Zayn kembali menghela nafas nya. Entah sudah berapa kali Malik seperti ini jika hatinya sedang kalut dan kacau. Dia seperti orang gila yang selalu mengurung dirinya sendiri didalam ruangan ini. Tidak ada yang bisa membawanya keluar sebelum dia tidak sadarkan diri. Bahkan Malik pernah berada didalam ruangan ini selama dua hari lamanya.

Zea memandang Zayn yang malah membalikkan tubuhnya dan pergi keluar, duduk didepan ruangan dengan wajah yang terlihat frustasi dan juga sedih.

Sementara Zea masih mematung memandangi Malik yang masih diam disudut ruangan yang gelap itu. Ruangan yang terasa sesak dan begitu menakutkan. Apa ruangan ini memang dibuat Malik untuk dia menyendiri seperti orang gila begini???

Zea menarik nafas nya dalam dalam. Dia berjalan kearah Malik dengan ragu. Tapi dia tidak bisa membiarkan Malik seperti orang gila begini. Malik orang hebat, dan tidak sepantasnya dia melakukan hal seperti ini. Apa sebenarnya yang dia rasakan hingga bisa berbuat begini.

Serapuh itukah dia???

"Tuan..." panggil Zea dengan hati hati.

Malik diam

"Tuan, ayo kita keluar" ajak Zea seraya berlutut disamping Malik.

Namun pria itu tidak bergeming sama sekali.

"Tuan" panggil Zea

"Pergi!!" usir Malik

"Tuan, anda tidak bisa berada disini terus" ucap Zea

"Aku bilang pergii!!!" teriak Malik begitu menggema, membuat Zea langsung terlonjak kaget, bahkan dia sampai memejamkan matanya sejenak. Ruangan yang sempit dan kosong itu membuat teriakan Malik begitu menggema dan menyakiti telinga nya.

Zea memandang Malik yang kini memandang dia dengan lekat, wajahnya memerah dan berkeringat. Zea bahkan bisa merasa jika nafas Malik tersengal sengal.

"Aku bilang pergi, apa kau tidak dengar" bentak Malik lagi.

Namun Zea malah menggeleng.

"Kita keluar, tuan tidak bisa berdiam diri disini seperti orang gila" ucap Zea

"Kau....keluar" Malik mendorong tubuh Zea hingga Zea langsung terdorong kebelakang.

"Pergi dari sini, dan biarkan aku sendiri" ujar Malik lagi.

Dia kembali tersandar ke dinding dengan helaan nafas yang sesak.

"Tuan..." panggil Zea

Malik kembali menenggelamkan wajah nya dengan tubuh yang semakin bergetar. Tapi Zea bisa melihat, jika samar samar, ada bulir yang jatuh mengalir diwajah tampan itu.

Malik menangis???

"Pergi Zea... pergi..." pinta Malik dengan suara yang semakin dalam.

Zea menggeleng, dia benar benar iba dengan Malik. Kenapa pria yang dikenal kejam dan kuat ini sangat rapuh seperti ini???

Zea mengusap bahu Malik dengan lembut, meski ragu, namun entah kenapa dia bisa dengan berani melakukan ini.

Zea pernah merasakan, jika sedang sedih dan tidak ada tempat mengadu itu rasanya begitu berat. Dan inilah yang Malik rasakan, hingga dia lebih memilih untuk mengurung dirinya sendiri didalam sini.

"Tuan, tidak baik seperti ini. Tidak akan bisa menyelesaikan masalah" ujar Zea.

Bahu Malik semakin bergetar. Bahkan tangan nya saling mengepal dengan erat.

Tangan kecil Zea langsung meraih tangan Malik dan menggenggam nya dengan lembut. Mengusap tangan kekar yang dingin dan basah itu dengan penuh perasaan. Dia seperti merasakan apa yang Malik rasakan sekarang. Ada didalam keadaan yang tertekan pasti begitu menyakitkan. Apalagi ditengah tengah keluarga yang hanya banyak menuntut namun tidak pernah bisa mengerti.

"Tuan pasti sembuh, ayo berjuang. Bukankah tuan Malik adalah orang yang hebat" bisik Zea

Dan entah sadar atau tidak, Malik malah membalas genggaman tangan Zea. Dan semakin lama semakin terdengar isak tangis yang tertahan.

Zea kembali berlutut dan langsung merangkul bahu Malik, memeluk nya dari samping dengan tangan yang tidak melepaskan genggaman itu.

"Tuan kuat" bisik Zea lagi.

Malik menggeleng dan semakin tertunduk, namun genggaman tangan nya semakin erat.

"Aku lelah. Perasaan takut ini benar benar ingin membunuhku. Aku tidak tenang, aku takut sepanjang waktu." ungkap Malik

Zea memejamkan matanya dan meletakkan kepala nya dibahu Malik. Merasakan kesakitan Malik yang bahkan entah kenapa dia bisa tahu bagaimana sakitnya.

"Aku berusaha untuk kuat seperti yang orang lain lihat, tapi kenyataan nya aku hanya orang yang lemah, yang hanya bisa berdiri dibalik punggung Zayn. Aku lemah, aku tidak bisa apa apa" ungkap Malik disela sela isak tangis nya.

"Tuan kuat, bukan kah tuan sudah bertahan sejauh ini. Berjuang lah sekali lagi. Tuan pasti sembuh" ucap Zea seraya terus mengusap bahu Malik.

Malik mendongak, menoleh dan memandang wajah Zea dengan lekat.

Zea tersenyum dan mengangguk

"Pasti bisa" ucap Zea.

Namun sedetik kemudian, Zea terkesiap saat tiba tiba Malik memeluk tubuh nya. Memeluk dengan erat dan bahkan semakin menumpahkan tangis nya dibahu Zea.

Ya Tuhan...

Kenapa ada pria seperti ini. Sangat rapuh dan tidak berdaya.

Tangan Zea yang sempat menggantung langsung membalas pelukan Malik. Mengusap punggung kokoh itu dengan lembut dan penuh perasaan. Membiarkan Malik menangis dan menumpahkan segala beban dihatinya. Sepertinya beban yang ditanggung Malik cukup banyak, atau karena Malik yang memang rapuh hingga dia hanya bisa seperti ini??? Entah lah.

Malik memeluk Zea dengan penuh perasaan. Tidak tahu apa yang dirasakan nya. Tapi usapan lembut dari tangan kecil Zea membuat Malik merasa tenang. Bahkan memeluk tubuh Zea seperti ini membuat perasaan nya membaik. Selama berpuluh tahun, tidak ada yang bisa dia jadikan tempat untuk menyandarkan kesakitan nya. Dulu hanya ada ibu nya yang bisa menjadi tempat Malik bersandar ketika rasa sakit itu datang, tapi setelah ibunya pergi dan menyisakan trauma yang cukup dalam, tidak ada lagi yang membuat Malik merasa tenang. Semua orang malah semakin ingin menjatuhkan mentalnya.

Tapi dengan Zea...

Kenapa Malik bisa merasakan kehangatan itu lagi???

Bahkan dia merasa tidak ingin melepaskan pelukan ini, dia ingin seperti ini lebih lama. Dia ingin mencari ketenangan disaat hatinya kalut dan merasakan ketakutan seperti sekarang. Dan bahu Zea, adalah tempat ternyaman nya saat ini.

Sadar atau tidak. Tapi Malik masih ingin memeluk Zea dan menumpahkan segala beban nya.

Zayn yang berdiri dibalik dinding hanya bisa menundukkan kepala nya. Teriakan Malik tadi membuat dia langsung kembali kedalam karena takut Malik menyakiti Zea. Namun yang terjadi malah suasana yang jadi mengharukan seperti ini.

Entah apa yang ada di dalam diri Zea. Gadis malang yang hanya menjadi istri figuran bagi Malik. Namun mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan nya.

Zayn sangat berharap, jika Zea bisa menjadi alasan Malik untuk sembuh.

Terpopuler

Comments

Ing

Ing

Yg memperparah keadaan Malik yaitu dr kluarganya sndiri yg secara perlahan2 maupun terang2an menyerang Malik dgn cara memupuk subur emosi yg berlebihan apalg dgn trauma kjdian ibunya & menjatuhkan mentalnya maka dgn cara2 sprti itu lah nantinya yg membuat Malik menyerah dgn sndirinya. Semoga Zea & Malik bisa saling menyembuhkan luka hati mereka

2023-10-02

0

maya ummu ihsan

maya ummu ihsan

pasti sebentar lagi bakal Bucin akut

2023-06-30

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

haahh....nyatanya sikap arogan dan mulut tajam mu itu hanya kamuflasenutk menutupi kelemahan mu Malik... Sempurna sekali kamu menjadi bunglon yg menyamarkan kerapuan mu... tp harusnya kamu lebih menghargai org yg benar tulus dan emang bisa kamu andalkan di sisi kamu kan...

2023-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis Penebus Hutang
2 Menikah
3 Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4 Apa Salah Zea???
5 Tidak Alergi
6 Drama Pasang Baju
7 Usaha Ibu Dan Adik Malik
8 Kotor Dan Menjijikkan
9 Gaun Malam
10 Menjadi Istri Figuran
11 Drama Makan Malam
12 Pertengakaran
13 Alat Untuk Sembuh
14 Harimau Marah
15 Cerita Tentang Malik
16 Malik Yang Aneh
17 Malik Yang Kacau
18 Perasaan Malik
19 Permintaan Zayn
20 Genggaman Tangan Zea
21 Kedatangan Floerencia
22 Kolam Ikan
23 Permintaan Gila Gabriel
24 Kekesalan Zea
25 Akal Malik
26 Permintaan Aneh Malik
27 Cara Untuk Sembuh
28 Kegugupan Zea
29 Yang Istimewa
30 Bertemu Ayah
31 Rasa Sakit Zea
32 Bukan Yang Pertama
33 Mencari Kenyamanan
34 Terkurung
35 Apartemen Gabriel
36 Pulang Kemansion
37 Kemarahan Malik
38 Mencurigakan (Zayn)
39 Rumah Sakit Lagi
40 Pilihan Dari Malik
41 Tempat Ternyaman
42 Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43 Rencana Licik
44 Pergi Keperusahaan Malik
45 Ciuman Pertama
46 Ketagihan
47 Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48 Surat Misterius
49 Tuan Malik... Tolong!
50 Kau Milikku Zea
51 Malu
52 Harus Cepat Sembuh
53 Pria Suruhan Floe
54 Berhasil Sembuh
55 Obrolan Tengah Malam
56 Melihat Perlombaan Memasak
57 Imbalan
58 Tempat Aneh
59 Menemui Tuan Juanda
60 Ponsel Baru
61 Ruang Bawah Tanah
62 Sandi Ruang
63 Surat Aneh
64 Pergi Ke Restauran
65 Pembahasan Kasus Rumit
66 Kegelisahan Malik
67 Kedatangan Malik
68 Tidur Dipangkuan Malik
69 Serangan Dan Alasan
70 Kegundahan Gabriel
71 Datang Keperusahaan El Hajar
72 Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73 Kesal Dan Takut
74 Isi Diary
75 Semakin Rumit
76 Terungkap
77 Rasa Ingin Tahu Malik
78 Tidak Ada Kabar
79 Gabriel Lagi!
80 Hamil????
81 Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82 Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83 Jaga Diri Baik Baik
84 Apa Itu Cinta???
85 Kesalahan Masa Lalu
86 Kalung Liontin
87 Kenyataan Yang Menyakitkan
88 Malik Yang Menyedihkan
89 Terimakasih
90 Aku Pasti Baik Baik Saja
91 Dendam Dan Luka
92 Tuan Alex Ditangkap
93 Zea Dalam Bahaya
94 Kegilaan Floe
95 Bertahanlah Zea
96 Masih Lemah
97 Aku Mencintaimu
98 Penyesalan
99 Penderitaan Floe
100 Permintaan Zea
101 Floe Ditangkap
102 Beri Kesempatan
103 Muntah Darah
104 Apa Tuhan Itu Ada?
105 Aku Akan Pergi
106 Kanker Perut
107 Berjuanglah Untuk Hidup
108 Ulah Zea dan Malik
109 Bertemu Alyssa dan Zayden
110 Gabriel dan Shania
111 Berdamai
112 Ulah Gabriel
113 Cerita Zayn
114 Pulang Ke Mansion
115 Drama Pagi Hari
116 Dimana Zayn?
117 Mengintai Dokter Kemala
118 Kebahagiaan Zayn
119 Makan Malam Bersama
120 Ide Gila Malik
121 Kecelakaan Beruntun
122 Rumah Sakit
123 Ayah Sadar!
124 Maafkan Ayah Zea
125 Menantu Yang Aneh
126 Rencana Pesta Pernikahan
127 Kesal
128 Mencari Zayn
129 Berkumpul Di Mansion
130 Kebersamaan Berdarah
131 Kegundahan Dokter Kemala
132 Perdebatan Malik Dan Zayn
133 Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134 Kegundahan Malik dan Zea
135 Menghadiri Pesta
136 Kesedihan Shania
137 Perasaan Gabriel
138 Ungkapan Shania
139 Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140 Fitting Gaun Pengantin
141 Menemui Michella dan Nyonya Donita
142 Perantara
143 Harus Bersyukur
144 Kotak Hitam Dokter Kemala
145 Tentang Cemburu
146 Isi Kotak Hitam
147 Bertemu Brian
148 Kekecewaan Shania
149 Maafkan Aku Shania
150 Aku Mencintaimu
151 Jangan Panggil Tuan!
152 Bubur Bersantan
153 Resepsi Pernikahan
154 Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155 Tersenyumlah Untukku
156 Zayn Kritis
157 Meminta Izin
158 Nikahi Saya Tuan!
159 Persiapan
160 Menikah
161 Lelaki Yang Paling Beruntung
162 Bunga Sakura
163 Dinyatakan Sembuh
164 Pulang Ke Tanah Air
165 Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166 Akhir Sebuah Kesakitan
167 Terimakasih
168 Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169 Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170 Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171 Novel Zevandra
172 CARAMIA I Love You
173 Memori Cinta Zevanno
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Gadis Penebus Hutang
2
Menikah
3
Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4
Apa Salah Zea???
5
Tidak Alergi
6
Drama Pasang Baju
7
Usaha Ibu Dan Adik Malik
8
Kotor Dan Menjijikkan
9
Gaun Malam
10
Menjadi Istri Figuran
11
Drama Makan Malam
12
Pertengakaran
13
Alat Untuk Sembuh
14
Harimau Marah
15
Cerita Tentang Malik
16
Malik Yang Aneh
17
Malik Yang Kacau
18
Perasaan Malik
19
Permintaan Zayn
20
Genggaman Tangan Zea
21
Kedatangan Floerencia
22
Kolam Ikan
23
Permintaan Gila Gabriel
24
Kekesalan Zea
25
Akal Malik
26
Permintaan Aneh Malik
27
Cara Untuk Sembuh
28
Kegugupan Zea
29
Yang Istimewa
30
Bertemu Ayah
31
Rasa Sakit Zea
32
Bukan Yang Pertama
33
Mencari Kenyamanan
34
Terkurung
35
Apartemen Gabriel
36
Pulang Kemansion
37
Kemarahan Malik
38
Mencurigakan (Zayn)
39
Rumah Sakit Lagi
40
Pilihan Dari Malik
41
Tempat Ternyaman
42
Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43
Rencana Licik
44
Pergi Keperusahaan Malik
45
Ciuman Pertama
46
Ketagihan
47
Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48
Surat Misterius
49
Tuan Malik... Tolong!
50
Kau Milikku Zea
51
Malu
52
Harus Cepat Sembuh
53
Pria Suruhan Floe
54
Berhasil Sembuh
55
Obrolan Tengah Malam
56
Melihat Perlombaan Memasak
57
Imbalan
58
Tempat Aneh
59
Menemui Tuan Juanda
60
Ponsel Baru
61
Ruang Bawah Tanah
62
Sandi Ruang
63
Surat Aneh
64
Pergi Ke Restauran
65
Pembahasan Kasus Rumit
66
Kegelisahan Malik
67
Kedatangan Malik
68
Tidur Dipangkuan Malik
69
Serangan Dan Alasan
70
Kegundahan Gabriel
71
Datang Keperusahaan El Hajar
72
Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73
Kesal Dan Takut
74
Isi Diary
75
Semakin Rumit
76
Terungkap
77
Rasa Ingin Tahu Malik
78
Tidak Ada Kabar
79
Gabriel Lagi!
80
Hamil????
81
Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82
Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83
Jaga Diri Baik Baik
84
Apa Itu Cinta???
85
Kesalahan Masa Lalu
86
Kalung Liontin
87
Kenyataan Yang Menyakitkan
88
Malik Yang Menyedihkan
89
Terimakasih
90
Aku Pasti Baik Baik Saja
91
Dendam Dan Luka
92
Tuan Alex Ditangkap
93
Zea Dalam Bahaya
94
Kegilaan Floe
95
Bertahanlah Zea
96
Masih Lemah
97
Aku Mencintaimu
98
Penyesalan
99
Penderitaan Floe
100
Permintaan Zea
101
Floe Ditangkap
102
Beri Kesempatan
103
Muntah Darah
104
Apa Tuhan Itu Ada?
105
Aku Akan Pergi
106
Kanker Perut
107
Berjuanglah Untuk Hidup
108
Ulah Zea dan Malik
109
Bertemu Alyssa dan Zayden
110
Gabriel dan Shania
111
Berdamai
112
Ulah Gabriel
113
Cerita Zayn
114
Pulang Ke Mansion
115
Drama Pagi Hari
116
Dimana Zayn?
117
Mengintai Dokter Kemala
118
Kebahagiaan Zayn
119
Makan Malam Bersama
120
Ide Gila Malik
121
Kecelakaan Beruntun
122
Rumah Sakit
123
Ayah Sadar!
124
Maafkan Ayah Zea
125
Menantu Yang Aneh
126
Rencana Pesta Pernikahan
127
Kesal
128
Mencari Zayn
129
Berkumpul Di Mansion
130
Kebersamaan Berdarah
131
Kegundahan Dokter Kemala
132
Perdebatan Malik Dan Zayn
133
Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134
Kegundahan Malik dan Zea
135
Menghadiri Pesta
136
Kesedihan Shania
137
Perasaan Gabriel
138
Ungkapan Shania
139
Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140
Fitting Gaun Pengantin
141
Menemui Michella dan Nyonya Donita
142
Perantara
143
Harus Bersyukur
144
Kotak Hitam Dokter Kemala
145
Tentang Cemburu
146
Isi Kotak Hitam
147
Bertemu Brian
148
Kekecewaan Shania
149
Maafkan Aku Shania
150
Aku Mencintaimu
151
Jangan Panggil Tuan!
152
Bubur Bersantan
153
Resepsi Pernikahan
154
Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155
Tersenyumlah Untukku
156
Zayn Kritis
157
Meminta Izin
158
Nikahi Saya Tuan!
159
Persiapan
160
Menikah
161
Lelaki Yang Paling Beruntung
162
Bunga Sakura
163
Dinyatakan Sembuh
164
Pulang Ke Tanah Air
165
Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166
Akhir Sebuah Kesakitan
167
Terimakasih
168
Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169
Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170
Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171
Novel Zevandra
172
CARAMIA I Love You
173
Memori Cinta Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!