Pertengakaran

Makan malam yang begitu penuh drama. Zea tidak tahu ada masalah apa didalam keluarga Malik. Bahkan rasanya berada didalam ruangan ini seperti berada didalam sebuah ruangan kosong. Sangat panas dan gerah. Makanan yang tadinya nampak begitu menggiyurkan kini malah terasa hambar.

Zea makan dengan menahan perasaan gugupnya. Apalagi sedari tadi dia melihat pandangan mata semua orang yang memandang nya dengan sinis.

Zea mencoba untuk tenang, tapi tetap saja dia benar benar gugup.

"Sudah mas?" tanya Zea saat Malik meletakkan sendok nya.

Malik hanya mengangguk. Dan dengan sigap Zea langsung menyerahkan air putih untuk Malik. Tangan mereka kembali bersentuhan, dan itulah yang sejak tadi menjadi sasaran penglihatan nyonya Donita dan tuan Alex, begitu juga dengan Michella dan Gabriel. Kenapa Malik tidak bereaksi apapun disaat bersentuhan dengan Zea. Bahkan jika bersentuhan dengan mereka saja, Malik langsung pusing dan kulitnya memerah. Tapi dengan Zea, dia baik baik saja.

Apa penyakit Malik sudah sembuh? Batin mereka.

Karena sejak tadi, dari awal makan, semua Zea yang melayani Malik. Bahkan dia bisa tahu makanan apa saja yang tidak bisa dimakan oleh Malik.

Mereka benar benar heran..

Dan tentunya ada diantara mereka yang takut dengan kesembuhan Malik.

"Nak.. apa alergimu sudah sembuh?" tanya nyonya Donita saat Malik sudah selesai minum.

"Kenapa, apa mommy tidak senang?" tanya Malik.

"Tentu mommy senang jika kamu sudah sembuh. Bukankah itu berarti kamu sudah bisa berinteraksi dengan semua orang" jawab nyonya Donita.

Malik hanya tersenyum sinis dan meraih sapu tangan yang memang sudah dibawa Zea dari mansion. Dia mengusap mulutnya dan menggeleng pelan.

"Aku tidak suka bersentuhan dengan orang orang asing" jawab Malik.

Gabriel mendengus mendengar itu.

"Ternyata kau memang mengambil gadis yang serba bisa. Tapi aku tidak yakin jika kau memang sudah sembuh" ucap Gabriel.

Malik dan semua orang yang ada disana langsung menoleh pada Gabriel dengan heran.

"Bukankah itu bagus jika Malik sembuh. Dia bisa menjalani hari harinya seperti biasa, tanpa harus bergantung pada Zayn lagi" sahut tuan Alex.

"Apa kau takut aku sembuh dan merebut kembali Floerencia?" remeh Malik.

"Tidak juga, apa kau mau memakan bekasku" sahut Gabriel.

"Aku sudah mempunyai Zea, yang ku jadikan sebagai istriku. Lalu untuk apa lagi aku mengambil sampah yang sudah kubuang dan kau pungut" balas Malik.

"Kakak" sergah Michella langsung. Dia tidak terima jika sahabatnya yang menjadi bahan permainan kedua pria ini.

Sedangkan Zea tidak tahu harus berkata apa, dia bahagia mendengar perkataan Malik. Tapi dia juga sedih, karena bagaimanapun perkataan itu pastilah hanya topeng.

Ingat...

Zea hanya istri figuran..

Disini dibanggakan,

dirumah dia dikucilkan...

Miris sekali...

"Tidak masalah aku mengambil bekasmu. Bekas yang hanya status saja. Tapi itu tidak akan mengurangi nilai nya dimata semua orang. Floerencia dan nama baik keluarga nya tentu bisa membuat perusahaan El Hajar semakin berkembang dengan pesat. Dan jangan sampai itu bisa mengalahkan perusahaan Dewantara jika nanti kami menikah dan perusahaan orang tua kami bersatu" ungkap Gabriel. Dia benar benar terang terangan merencanakan semua niat liciknya.

Menjijikkan sekali memang.

"Aku bisa berdiri diatas kakiku sendiri tanpa harus terikat dengan orang lain" jawab Malik.

"Sudahlah, kenapa kalian malah berdebat. Baik Dewantara maupun El Hajar, adalah perusahaan yang masih membutuhkan kerja keras. Bukan nya bekerja sama tapi kalian malah semakin membuat kacau dengan berdebat seperti ini. Apalagi dihadapan orang asing" sahut tuan Alex seraya melirik Zea dan Zayn.

Zayn hanya diam saja sejak tadi. Dia memang hanya asisten, tapi tanpa campur tangan nya. Malik memang tidak bisa apa apa. Dan itulah yang membuat tuan Alex sangat tidak menyukai Zean.

Gabriel tersenyum sinis

"Anak mami berlagak sok hebat. Begini lah jadinya" remeh Gabriel seraya beranjak dari kursinya.

"Kau memang mencari mati" geram Malik.

Zea langsung mengusap lengan kekar Malik.

"Kita akhiri makan malam kali ini. Jangan lupa datang kepertunangan ku dan Floe tiga minggu lagi" ujar Gabriel seraya meraih gelas anggurnya dan..

byurrr

Semua orang yang ada disana langsung terlonjak kaget saat tiba tiba Gabriel menyiramkan air anggurnya diatas tangan Malik. Untung diwajah, bukan ditangan nya.

"Gabriel" teriak nyonya Donita dan juga tuan Alex bersamaan.

Zea dengan sigap ingin mengusap air anggur itu, namun dengan cepat pula Malik berdiri dan berjalan kearah Gabriel.

bukkk

aaaarggghh

Teriakan dari Michella dan Zea langsung terdengar diruang makan itu saat Malik meluncurkan satu tinjuan nya pada wajah Gabriel. Hingga sudut bibirnya langsung berdarah dan tubuhnya membentur meja.

"Kau memang cari mati" geram Malik

Buk

Lagi, tendangan langsung mendarat diperutnya.

"Malik sudah!!" teriak nyonya Donita.

Tuan Alex segera menarik Gabriel yang ingin membalas. Sedangkan Zayn langsung menarik Malik. Wajah mereka berdua saling pandang dengan tajam dan memerah menahan emosi.

"Aku diam dan kau semakin kurang ajar. Aku masih menganggapmu saudara ku tapi kau selalu menusuk ku dari arah manapun. Bahkan secara terang terangan" geram Malik dengan helaan nafas yang mulai sesak.

Gabriel tersenyum sinis dan mengusap sudut bibirnya dengan kasar.

"Aku tidak pernah menganggapmu saudara" jawab Gabriel

"Gabriel sudah. Kau selalu saja mengacaukan suasana. Kita pulang" ajak tuan Alex yang langsung menarik tangan Gabriel.

Namun pandangan Gabriel masih saja memandang Malik dengan lekat. Apalagi saat Zea memperhatikan tangan Malik yang sudah mulai muncul bercak bercak merah.

"Ayoo!!" seru tuan Alex yang langsung menarik Gabriel keluar.

"Mas" panggil Zea

Malik memejamkan matanya dan sedkit terhuyung, jika saja Zayn tidak menahan tubuhnya.

"Malik, kamu baik baik saja nak?" tanya nyonya Donita

"Jangan sentuh aku" seru Malik dengan nafas yang menggebu saat nyonya Donita ingin mendekat kearahnya.

"Kita kerumah sakit" ajak Zayn pada Zea.

Zea langsung mengangguk dan segera membantu Zayn memapah tubuh Malik yang mulai lemas, bahkan bisa Zea rasakan jika Malik sudah mulai kesusahan untuk bernafas.

Berarti penyakitnya memang belum sembuh.

Tapi kenapa dengan Zea, Malik bisa bersentuhan????

Akhirnya mereka membawa Malik kerumah sakit. Sepanjang jalan Zea terus memandangi Malik yang sudah tersandar dikursinya. Wajah Malik sudah memucat, dan bahkan nafasnya mulai terputus putus. Dan sedikit banyak nya Zea benar benar cemas melihat Malik yang seperti ini.

Kenapa dia lemah sekali???

Jadi julukan tuan kejam nya selama ini untuk siapa??? Kenapa sangat tidak cocok disematkan untuk Malik.

Lihatlah, hanya karena terkena tumpahan anggur dan menahan emosinya, Malik sudah bisa seperti ini.

"Tuan... tuan Malik mulai tidak sadar" ucap Zea memandang Zayn yang masih fokus pada kemudianya. Bahkan Zayn sudah melajukan mobilmya dengan kecepatan yang begitu tinggi.

"Sebentar lagi. Tolong jaga kesadaran nya" pinta Zayn.

Zea kembali memandang Malik.

Apa yang harus dia lakukan???

"Tuan.." panggil Zea

"Tuan bertahanlah" pinta Zea lagi.

Malik yang sudah lemas mulai membuka matanya, terlihat sayu dan mulai meredup. Bahkan tatapan tajam yang selalu Zea lihat kini sudah tidak ada lagi.

Sungguh Zea benar benar iba.

Dengan ragu Zea langsung meraih tangan Malik dan menggenggam nya dengan erat.

"Tuan pasti sembuh, dan balaskan perbuatan mereka" bisik Zea.

Yang entah kenapa malah kata kata itu yang keluar dari mulutnya. Membuat Malik memandang Zea dengan lekat.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

perna baca cerita yg MC cowoknya punya syindrom sama persis seperti Malik ini.. tp bedanya dia gak sekejam N sesongong Malik... entahlah... lihat Malik ini jd emosi sendiri, udalah punya kelemahan tp masih kejam dan suka menindas.. jd pengen tampol kepalanya biar dia amnesia...

2023-06-29

1

Marifatul ilmiyah

Marifatul ilmiyah

gemes aku lihat Malik sama zeaaaaa.... gak sabar..

2023-02-25

3

Dewie Angella Wahyudie

Dewie Angella Wahyudie

smoga malik sadar.bahwa zea bnar" tulus....berdoa ya zea smoga mlik cpt smbuh..

2023-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Penebus Hutang
2 Menikah
3 Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4 Apa Salah Zea???
5 Tidak Alergi
6 Drama Pasang Baju
7 Usaha Ibu Dan Adik Malik
8 Kotor Dan Menjijikkan
9 Gaun Malam
10 Menjadi Istri Figuran
11 Drama Makan Malam
12 Pertengakaran
13 Alat Untuk Sembuh
14 Harimau Marah
15 Cerita Tentang Malik
16 Malik Yang Aneh
17 Malik Yang Kacau
18 Perasaan Malik
19 Permintaan Zayn
20 Genggaman Tangan Zea
21 Kedatangan Floerencia
22 Kolam Ikan
23 Permintaan Gila Gabriel
24 Kekesalan Zea
25 Akal Malik
26 Permintaan Aneh Malik
27 Cara Untuk Sembuh
28 Kegugupan Zea
29 Yang Istimewa
30 Bertemu Ayah
31 Rasa Sakit Zea
32 Bukan Yang Pertama
33 Mencari Kenyamanan
34 Terkurung
35 Apartemen Gabriel
36 Pulang Kemansion
37 Kemarahan Malik
38 Mencurigakan (Zayn)
39 Rumah Sakit Lagi
40 Pilihan Dari Malik
41 Tempat Ternyaman
42 Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43 Rencana Licik
44 Pergi Keperusahaan Malik
45 Ciuman Pertama
46 Ketagihan
47 Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48 Surat Misterius
49 Tuan Malik... Tolong!
50 Kau Milikku Zea
51 Malu
52 Harus Cepat Sembuh
53 Pria Suruhan Floe
54 Berhasil Sembuh
55 Obrolan Tengah Malam
56 Melihat Perlombaan Memasak
57 Imbalan
58 Tempat Aneh
59 Menemui Tuan Juanda
60 Ponsel Baru
61 Ruang Bawah Tanah
62 Sandi Ruang
63 Surat Aneh
64 Pergi Ke Restauran
65 Pembahasan Kasus Rumit
66 Kegelisahan Malik
67 Kedatangan Malik
68 Tidur Dipangkuan Malik
69 Serangan Dan Alasan
70 Kegundahan Gabriel
71 Datang Keperusahaan El Hajar
72 Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73 Kesal Dan Takut
74 Isi Diary
75 Semakin Rumit
76 Terungkap
77 Rasa Ingin Tahu Malik
78 Tidak Ada Kabar
79 Gabriel Lagi!
80 Hamil????
81 Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82 Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83 Jaga Diri Baik Baik
84 Apa Itu Cinta???
85 Kesalahan Masa Lalu
86 Kalung Liontin
87 Kenyataan Yang Menyakitkan
88 Malik Yang Menyedihkan
89 Terimakasih
90 Aku Pasti Baik Baik Saja
91 Dendam Dan Luka
92 Tuan Alex Ditangkap
93 Zea Dalam Bahaya
94 Kegilaan Floe
95 Bertahanlah Zea
96 Masih Lemah
97 Aku Mencintaimu
98 Penyesalan
99 Penderitaan Floe
100 Permintaan Zea
101 Floe Ditangkap
102 Beri Kesempatan
103 Muntah Darah
104 Apa Tuhan Itu Ada?
105 Aku Akan Pergi
106 Kanker Perut
107 Berjuanglah Untuk Hidup
108 Ulah Zea dan Malik
109 Bertemu Alyssa dan Zayden
110 Gabriel dan Shania
111 Berdamai
112 Ulah Gabriel
113 Cerita Zayn
114 Pulang Ke Mansion
115 Drama Pagi Hari
116 Dimana Zayn?
117 Mengintai Dokter Kemala
118 Kebahagiaan Zayn
119 Makan Malam Bersama
120 Ide Gila Malik
121 Kecelakaan Beruntun
122 Rumah Sakit
123 Ayah Sadar!
124 Maafkan Ayah Zea
125 Menantu Yang Aneh
126 Rencana Pesta Pernikahan
127 Kesal
128 Mencari Zayn
129 Berkumpul Di Mansion
130 Kebersamaan Berdarah
131 Kegundahan Dokter Kemala
132 Perdebatan Malik Dan Zayn
133 Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134 Kegundahan Malik dan Zea
135 Menghadiri Pesta
136 Kesedihan Shania
137 Perasaan Gabriel
138 Ungkapan Shania
139 Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140 Fitting Gaun Pengantin
141 Menemui Michella dan Nyonya Donita
142 Perantara
143 Harus Bersyukur
144 Kotak Hitam Dokter Kemala
145 Tentang Cemburu
146 Isi Kotak Hitam
147 Bertemu Brian
148 Kekecewaan Shania
149 Maafkan Aku Shania
150 Aku Mencintaimu
151 Jangan Panggil Tuan!
152 Bubur Bersantan
153 Resepsi Pernikahan
154 Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155 Tersenyumlah Untukku
156 Zayn Kritis
157 Meminta Izin
158 Nikahi Saya Tuan!
159 Persiapan
160 Menikah
161 Lelaki Yang Paling Beruntung
162 Bunga Sakura
163 Dinyatakan Sembuh
164 Pulang Ke Tanah Air
165 Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166 Akhir Sebuah Kesakitan
167 Terimakasih
168 Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169 Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170 Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171 Novel Zevandra
172 CARAMIA I Love You
173 Memori Cinta Zevanno
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Gadis Penebus Hutang
2
Menikah
3
Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4
Apa Salah Zea???
5
Tidak Alergi
6
Drama Pasang Baju
7
Usaha Ibu Dan Adik Malik
8
Kotor Dan Menjijikkan
9
Gaun Malam
10
Menjadi Istri Figuran
11
Drama Makan Malam
12
Pertengakaran
13
Alat Untuk Sembuh
14
Harimau Marah
15
Cerita Tentang Malik
16
Malik Yang Aneh
17
Malik Yang Kacau
18
Perasaan Malik
19
Permintaan Zayn
20
Genggaman Tangan Zea
21
Kedatangan Floerencia
22
Kolam Ikan
23
Permintaan Gila Gabriel
24
Kekesalan Zea
25
Akal Malik
26
Permintaan Aneh Malik
27
Cara Untuk Sembuh
28
Kegugupan Zea
29
Yang Istimewa
30
Bertemu Ayah
31
Rasa Sakit Zea
32
Bukan Yang Pertama
33
Mencari Kenyamanan
34
Terkurung
35
Apartemen Gabriel
36
Pulang Kemansion
37
Kemarahan Malik
38
Mencurigakan (Zayn)
39
Rumah Sakit Lagi
40
Pilihan Dari Malik
41
Tempat Ternyaman
42
Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43
Rencana Licik
44
Pergi Keperusahaan Malik
45
Ciuman Pertama
46
Ketagihan
47
Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48
Surat Misterius
49
Tuan Malik... Tolong!
50
Kau Milikku Zea
51
Malu
52
Harus Cepat Sembuh
53
Pria Suruhan Floe
54
Berhasil Sembuh
55
Obrolan Tengah Malam
56
Melihat Perlombaan Memasak
57
Imbalan
58
Tempat Aneh
59
Menemui Tuan Juanda
60
Ponsel Baru
61
Ruang Bawah Tanah
62
Sandi Ruang
63
Surat Aneh
64
Pergi Ke Restauran
65
Pembahasan Kasus Rumit
66
Kegelisahan Malik
67
Kedatangan Malik
68
Tidur Dipangkuan Malik
69
Serangan Dan Alasan
70
Kegundahan Gabriel
71
Datang Keperusahaan El Hajar
72
Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73
Kesal Dan Takut
74
Isi Diary
75
Semakin Rumit
76
Terungkap
77
Rasa Ingin Tahu Malik
78
Tidak Ada Kabar
79
Gabriel Lagi!
80
Hamil????
81
Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82
Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83
Jaga Diri Baik Baik
84
Apa Itu Cinta???
85
Kesalahan Masa Lalu
86
Kalung Liontin
87
Kenyataan Yang Menyakitkan
88
Malik Yang Menyedihkan
89
Terimakasih
90
Aku Pasti Baik Baik Saja
91
Dendam Dan Luka
92
Tuan Alex Ditangkap
93
Zea Dalam Bahaya
94
Kegilaan Floe
95
Bertahanlah Zea
96
Masih Lemah
97
Aku Mencintaimu
98
Penyesalan
99
Penderitaan Floe
100
Permintaan Zea
101
Floe Ditangkap
102
Beri Kesempatan
103
Muntah Darah
104
Apa Tuhan Itu Ada?
105
Aku Akan Pergi
106
Kanker Perut
107
Berjuanglah Untuk Hidup
108
Ulah Zea dan Malik
109
Bertemu Alyssa dan Zayden
110
Gabriel dan Shania
111
Berdamai
112
Ulah Gabriel
113
Cerita Zayn
114
Pulang Ke Mansion
115
Drama Pagi Hari
116
Dimana Zayn?
117
Mengintai Dokter Kemala
118
Kebahagiaan Zayn
119
Makan Malam Bersama
120
Ide Gila Malik
121
Kecelakaan Beruntun
122
Rumah Sakit
123
Ayah Sadar!
124
Maafkan Ayah Zea
125
Menantu Yang Aneh
126
Rencana Pesta Pernikahan
127
Kesal
128
Mencari Zayn
129
Berkumpul Di Mansion
130
Kebersamaan Berdarah
131
Kegundahan Dokter Kemala
132
Perdebatan Malik Dan Zayn
133
Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134
Kegundahan Malik dan Zea
135
Menghadiri Pesta
136
Kesedihan Shania
137
Perasaan Gabriel
138
Ungkapan Shania
139
Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140
Fitting Gaun Pengantin
141
Menemui Michella dan Nyonya Donita
142
Perantara
143
Harus Bersyukur
144
Kotak Hitam Dokter Kemala
145
Tentang Cemburu
146
Isi Kotak Hitam
147
Bertemu Brian
148
Kekecewaan Shania
149
Maafkan Aku Shania
150
Aku Mencintaimu
151
Jangan Panggil Tuan!
152
Bubur Bersantan
153
Resepsi Pernikahan
154
Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155
Tersenyumlah Untukku
156
Zayn Kritis
157
Meminta Izin
158
Nikahi Saya Tuan!
159
Persiapan
160
Menikah
161
Lelaki Yang Paling Beruntung
162
Bunga Sakura
163
Dinyatakan Sembuh
164
Pulang Ke Tanah Air
165
Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166
Akhir Sebuah Kesakitan
167
Terimakasih
168
Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169
Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170
Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171
Novel Zevandra
172
CARAMIA I Love You
173
Memori Cinta Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!