Permintaan Zayn

Zea masih duduk di samping tempat tidur Malik. Memandangi tuan nya sekaligus suaminya itu yang sudah tertidur dengan tenang. Sebenarnya bukan tertidur, melainkan Malik yang langsung tidak sadarkan diri saat dibawa keluar dari ruangan pengap itu.

Tubuhnya baru saja Zea bersihkan, dan sekarang Malik sudah nampak lebih baik. Meski wajahnya masih pucat dan layu. Mungkin pengaruh perasaan dan luapan emosi yang tidak terkendali.

Zea menghela nafasnya sejenak, dan langsung menoleh pada Zayn yang masih duduk disofa sejak tadi.

"Apa ruangan itu ada untuk tuan Malik sendiri?" tanya Zea seraya beranjak dan berjalan menuju Zayn.

Zayn mengangguk datar.

"Tidak ada tempat yang tenang baginya selain diruangan itu. Ruangan yang gelap dan pengap. Dia bahkan pernah mengurung dirinya sendiri selama dua hari didalam sana" ungkap Zayn

Zea langsung memandang Zayn tidak percaya. Dia menghempaskan tubuhnya diatas sofa dengan lemas.

"Separah itukah penyakit nya?" gumam Zea

Zayn menggeleng.

"Sebenarnya itu bukan hanya tentang penyakitnya saja nona" ucap Zayn, membuat Zea kembali menoleh kearahnya.

"Penyakitnya menang sudah ada sejak dia kecil. Namun itu hanya penyakit OCD biasa. Tapi sejak kepergian nyonya besar, tuan Malik juga mengalami trauma yang cukup dalam karena kepergian ibunya itu" ungkap Zayn.

"Trauma?" tanya Zea

Zayn mengangguk.

"Nyonya besar meninggal karena sebuah kecelakaan tragis. Dan waktu itu tuan Malik ikut dalam kecelakaan itu. Mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan didekat jembatan, hingga membuat mobil itu masuk kedalam sungai yang arus nya cukup deras dan dalam" ungkap Zayn

Zea masih terdiam dengan perasaan tidak menentu.

"Tuan Malik masih berusia sekitar 10 tahun waktu itu. Dia selamat, karena nyonya besar yang sempat menolongnya untuk berenang ketepian. Namun naas, nyonya besar yang tidak tertolong karena arus sungai yang cukup deras"

Ungkapan Zayn membuat Zea semakin tidak bisa berkata apa apa.

"Sejak saat itu, semua orang selalu berkata jika dia adalah penyebab nyonya besar meninggal. Karena harus mempertaruhkan nyawanya untuk menolong tuan Malik" tambah Zayn lagi.

deg

Kenapa sama seperti Zea???

"Dan tidak lama setelah itu, tuan besar menikah dengan nyonya Donita. Tuan Malik semakin tertekan karena perlakuan nyonya Donita yang membuat mental nya semakin jatuh. Apalagi sejak kehadiran nona Michella. Tuan besar bahkan tidak lagi menaruh perhatian pada tuan Malik. Tuan besar hanya terus menuntut tuan Malik untuk bisa kuat dan pintar, agar dia bisa menjadi pewaris perusahaan yang hebat. Bahkan tuan besar melupakan jika tuan Malik mengidap penyakit aneh itu, dan karena itulah yang membuat penyakit tuan Malik bertambah parah, ditambah karena rasa sakit akibat kehilangan ibunya yang membuat dia trauma"

Zea menoleh sedih pada Malik. Dia tahu rasanya bagaimana diperlakukan tidak adil. Haruskan Zea bersyukur karena dia yang tidak separah Malik yang harus bertahan dalam rasa sakit dan trauma nya.

"Tuan Malik berubah menjadi lelaki yang dingin dan tidak tersentuh. Itu disebabkan karena emosi yang selalu dia pendam sendiri. Dia jadi tidak ingin berbicara pada siapapun selain pada saya. Dan ketika tuan besar meninggal, disitu tuan Malik semakin menjadi. Dia semakin otoriter dan kejam. Mungkin itu dia lakukan untuk menutupi kelemahan nya yang tersembunyi. Apalagi ketika harus menjadi pewaris tunggal perusahaan orang tuanya. Semua semakin menambah beban dihati tuan Malik. Belum lagi dengan tuntutan dan bagian bagian yang diinginkan oleh nyonya Donita dan juga tuan Alex" ungkap Zayn, dengan helaan nafas yang cukup berat.

"Apa itu yang membuat nya tidak pernah tersenyum sedikitpun, dan menjadi rapuh seperti ini?" gumam Zea. Dia masih memandangi Malik yang masih tenang diatas tempat tidur nya.

"Dia pernah tersenyum, saat dua tahun yang lalu ketika dia bertemu dengan nona Floe. Gadis yang sempat mencuri perhatiannya. Nona Floe bisa membuat tuan Malik merasa terhibur disaat dia membutuhkan tempat untuk mengekspresikan diri " ungkap Zayn.

Zea kembali memandang Zayn.

"Tapi lama kelamaan nona Floe tidak tahan dengan sikap dingin tuan Malik dan juga karena tidak bisa menyentuh nya sama sekali. Dia malah lebih memilih meninggalkan tuan Malik dan menjalin hubungan dengan tuan Gabriel, sepupu tuan Malik sendiri" ucap Zayn lagi.

"Anda bisa membayangkan luka dan sakit seperti apa lagi yang belum dirasakan oleh tuan Malik bukan. Hingga membuat nya menjadi rapuh seperti sekarang. Raganya saja yang kelihatan segar dan kuat, tapi jiwanya sudah tidak lagi baik baik saja. Maka dari itu dia tidak bisa menahan emosi nya sedikit saja. Kesalahan sekecil apapun akan menjadi besar dimatanya " ungkap Zayn.

Zea mengangguk.

Jadi ternyata begitu, kehidupan yang tidak mudah Malik jalani.

Zea tersenyum miris dan tertunduk.

Seharusnya dia bisa menjadi orang yang sedikit bisa bersyukur kan. Zea fikir hanya dia saja manusia yang paling malang didunia ini. Tetapi dia baru tahu, jika ternyata ada yang lebih parah. Dan itu adalah suami nya sendiri.

"Nona" panggil Zayn

Zea langsung menoleh kearahnya.

"Hanya nona harapan saya satu satunya. Saya mohon, meski tuan Malik kejam dan semena mena, tolong bantu dia untuk sembuh" pinta Zayn. Wajah datarnya benar benar penuh harap.

Zea terdiam, dan kembali memandang kearah Malik.

"Jika nona bisa merebut hatinya, saya pastikan jika nona akan bisa menjadi ratu didalam kehidupan nya nanti" tambah Zayn lagi.

"Jika tidak, apa saya hanya akan menjadi istri figuran untuknya, bahkan selamanya?" tanya Zea.

Dan kini Zayn yang terdiam. Dia juga memandang kearah Malik.

"Memang sulit untuk merebut hatinya. Tapi hanya nona yang bisa saya percaya. Saya takut, jika saya tidak ada, tuan Malik tidak akan bisa berdiri sendiri jika dia tidak bisa sembuh" ungkap Zayn.

Zea mengernyit, memandang Zayn dengan bingung.

"Apa tuan juga berniat meninggalkan nya?" tanya Zea

Zayn menggeleng.

"Umur tidak ada yang tahu. Selama saya masih ada, saya akan selalu melindungi dia. Dan harapan saya, saya hanya ingin tuan Malik sembuh. Orang yang sudah saya anggap sebagai saudara saya sendiri" jawab Zayn.

Zea tertegun memandang Zayn. Begitu tulus pandangan mata itu pada Malik. Dan Malik cukup beruntung memiliki Zayn. Bahkan Zayn hanya orang asing, namun bisa menjadi tempat Malik untuk berpijak.

"Nona, percayalah. Tidak ada luka yang tidak bisa diobati. Nona pasti yang paling tahu tentang bagaimana perasaan tuan Malik saat ini bukan. Karena nona sendiri juga tahu rasanya diperlakukan tidak adil itu seperti apa" ujar Zayn.

Zea semakin memandang Zayn dengan lekat. Apa pria ini tahu tentang kehidupan nya?

"Berjuanglah bersama nya. Saya yakin, suatu saat kalian pasti bisa bahagia bersama. Tidak mudah memang, tapi jika bukan nona yang berjuang duluan, maka siapa lagi? Tuan Malik hidup seperti raga tanpa jiwa. Dia tidak akan bisa berfikir apa apa selain memikirkan rasa takut dan trauma nya saja" ungkap Zyan lagi.

Zea tertunduk...

Dan tanpa Zea sadari, Zayn tersenyum tipis memandang nya.

Dan tidak lama kemudian, Zayn beranjak dari atas sofa.

"Saya yakin anda pasti bisa nona" ujar Zayn seraya melangkah meninggalkan Zea yang masih terduduk dengan pandangan bingung nya.

Membuat Malik sembuh?

Bisakah dia?

Bahagia bersama Malik?

Mungkinkah itu terjadi?

Bahkan untuk berharap saja Zea tidak berani. Ya, dia tidak berani untuk berharap.

Tapi untuk membantu Malik sembuh, mungkin akan Zea lakukan. Jika Zayn saja yang orang asing bisa begitu setia, kenapa Zea yang sudah menjadi istrinya tidak bisa melakukan sesuatu untuk suaminya. Yah, meskipun istri yang entah dianggap atau tidak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***