Zea memandangi gaun malam bewarna biru gelap yang terlihat elegan ada diatas tempat tidur Malik. Gaun malam yang sepertinya sangat indah dan mengkilau.
Dia baru saja kembali kekamar Malik setelah dari siang berada dikamar belakang. Tidak tahu apa yang terjadi, namun ketika Zea bangun, bu Minah sudah menyuruhnya untuk makan dan meminum vitamin, membersihkan diri dan beristirahat dengan baik. Hingga kini tubuhnya sudah terasa jauh lebih baik.
Dan saat Zea masuk kedalam kamar, dia tidak menemukan siapapun disini. Hanya ada gaun ini dan juga sebuah kotak disamping nya. Tidak tahu apa. Dan milik siapa gaun ini??? Apa ...milik kekasih Malik???
"Pakai gaun itu dan rias wajah mu sebaik mungkin"
Zea terlonjak kaget saat tiba tiba suara Malik terdengar didalam kamar itu.
Zea langsung menghadap ke Malik seraya membungkukkan kepala. Pria dingin ini baru saja keluar dari dalam ruang kerja nya.
"Aku mau malam ini kau menjalankan tugas mu dengan baik. Menjadi istri yang penurut dan jangan membuat ku malu" kata Malik lagi.
Zea terdiam, menjadi istri?? Bukankah selama ini dia memang sudah menjadi istri Malik.
"Apa kau dengar" sergah Malik
"Iya tuan baik, tapi... apa yang harus saya kerjakan?" tanya Zea takut takut.
"Tentu saja berlagak menjadi istri yang baik dan penurut. Memang apa lagi. Kau itu hanya istri figuran ku jika aku perlukan. Dan jika tidak, kau hanya cukup menjadi pelayan pribadi ku saja." ungkap Malik.
Deg
Istri figuran?
Pelayan?
Hati Zea langsung tersenyum miris.
"Kau ingat status mu itu" desis Malik dengan begitu tajam.
Zea menelan saliva nya dengan berat, dan langsung mengangguk pelan.
"Dua jam, dan kau harus merubah dirimu sebaik mungkin. Jangan seperti gembel menjijikkan begini" ujar Malik. Dan setelah mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu, dia langsung pergi keluar dari kamar. Meninggalkan Zea yang masih mematung dengan pandangan sendunya.
Sesedih ini kehidupan nya. Terkadang Zea berfikir, entah dari apa Tuhan menciptakan hati dan bahunya, hingga sampai detik ini dia masih bisa bertahan hidup.
Tidak heran jika Malik dan keluarga nya memperlakukan Zea seperti ini, karena dirumah ayahnya sendiri pun Zea tidak pernah diperlakukan dengan baik.
Lalu... apa lagi yang harus Zea harapkan???
Zea meraih gaun itu dan menggenggam nya dengan lembut. Gaun yang sangat indah dan begitu elegan. Dan sepertinya gaun ini memang ukuran nya.
Zea melirik kotak besar yang ada diatas tempat tidur. Dia meletakkan gaun nya kembali dan membuka kotak besar itu. Dan ternyata kotak itu adalah kotak yang berisi sepatu high hels dan juga aksesoris yang lain. Alat alat make up juga ada didalam sini.
Mata Zea langsung berbinar memandangi semua barang barang ini. Barang barang yang tidak pernah dia miliki. Zea hanya sering melihat kakak nya memakai ini. Bahkan Zea tidak tahu apa dia bisa menggunakan barang barang ini atau tidak.
Sepertinya dicoba saja...
...
Dua jam kemudian...
Malik sudah duduk rapi dengan setelan jas mahal nya disofa ruang tengah. Wajah dingin nya memandang lekat keatas meja. Disamping nya berdiri Zayn dengan wajah datar nya. Kedua pria ini adalah hal yang paling tidak bisa disentuh dan dipermainkan. Aura mereka cukup mencekam. Dan itulah yang membuat ibu tiri dan adik Malik tidak berani berbuat apapun.
Ibu kandung Malik sudah meninggal sejak Malik masih berusia sepuluh tahun, dan tidak lama setelah itu ayah nya menikah dengan nyonya Donita dan memiliki Michella.
Sejak kehadiran nyonya Donita, Malik sudah berubah menjadi anak lelaki yang tidak banyak bicara. Dan beruntungnya dia karena ada Zayn yang merupakan anak dari asisten ayahnya.
Ayah Malik meninggal baru tiga tahun ini. Dia meninggal karena kecelakaan tunggal yang merenggut nyawanya. Bersamaan dengan nyawa ayah Zayn. Hingga kini, perusahaan Dewantara jatuh ketangan Malik.
Kecelakaan itu cukup ganjil menurut Malik. Dan sampai sekarang hal itulah yang sedang diselidikinya. Entah ini ada sangkut pautnya dengan nyonya Donita, atau adik dari ayahnya, tuan Alex, ayah dari selingkuhan Floerencia.
Namun sampai saat ini dia masih belum bisa menemukan titik temu nya. Ada banyak hal yang masih tidak dia mengerti. Perusahaan Dewantara dan perusahaan El Hajar milik pamannya adalah dua perusahaan yang sama sama memiliki nama baik. Meski perusahaan Dewantara lebih unggul dari perusahaan itu. Tapi Malik tahu jika paman nya pasti menginginkan saham Dewantara sejak dulu. Dan Malik tidak ingin memberi, bahkan untuk bekerja sama saja dia tidak ingin. Dan itulah yang membuat mereka berselisih paham saat ini.
Dan lagi, Malik juga tahu jika nyonya Donita menginginkan separuh dari kejayaan Dewantara sebagai bagian nya. Tapi sampai saat ini Malik belum memberikan itu. Karena untuk nyonya Donita tentu hanya sedikit. Malik hanya menyiapkan untuk Michella saja, dan itupun ketika Michella berumur 25 tahun nanti. Dan setelah itu, Malik akan melepaskan mereka.
Entah mana yang menjadi duri didalam daging Dewantara.
Ibu tirinya???
Atau pamannya????
Malik masih mencari tahu. Dia tidak sehebat itu untuk mengungkapkan semua nya. Apalagi ditambah dengan penyakit sialan ini. Semua cukup menghambat kerja Malik.
Tapi sekarang...
Dia sudah menemukan jalan.
Menikah adalah pilihan yang tepat. Karena siapapun tahu, jika dengan menikah, maka seorang pewaris akan semakin kuat untuk mewarisi harta peninggalan ahli waris sebelum nya.
Dan kedatangan Zea, sedikit banyak nya bisa membuat Malik terbantu. Apalagi dengan dia yang tidak alergi terhadap sentuhan gadis itu.
Bukan hanya bisa membalas Floe, melainkan bisa untuk mencari tahu siapa yang berusaha untuk menghancurkan nya.
Zea...
Ya, gadis penebus hutang itu cukup membantu...
Hingga tiba tiba..
deg
Pandangan mata tajam Malik terhenti dan menerobos tajam pada seorang gadis yang baru saja turun dari anak tangga. Gadis yang tampak begitu berbeda sejak dia lihat dua jam yang lalu.
Gadis yang nampak elegan dan anggun dengan gaun birunya.
Zea....
Dia turun dengan perlahan menapaki satu persatu anak tangga. Gaun nya yang lembut dan berkilauan sangat pas ditubuh kecilnya yang berkulit putih. Ditambah dengan riasan sederhana yang dia poleskan diwajahnya, membuat penampilan Zea sangat jauh berbeda.
Bahkan Malik sampai tidak mengedip kan matanya melihat Zea.
Dan bukan hanya Malik saja, melainkan juga Zyan. Ternyata Zea cukup mahir untuk merias dirinya sendiri. Atau memang kecantikan nya selama ini tertutupi dengan kesederhanaan Zea??? Entah lah.
Merasa dipandangi, Zea benar benar gugup dan canggung. Dia bahkan sudah tidak percaya diri dengan penampilan nya sejak tadi. Ini kali pertama nya Zea memakai pakaian mahal dan juga alat make up.
"Tuan... maaf. Saya hanya bisa merias diri saya seperti ini" kata Zea yang tidak berani memandang mata tajam Malik.
Malik berdiri dan berjalan mendekat kearah Zea. Auranya yang tajam membuat Zea takut. Apa dia salah lagi??? Atau riasan diwajahnya berlebihan??
"Kau membuatku menunggu lama Zea" ucap Malik dengan wajah dingin nya.
"Maaf tuan" jawab Zea
"Dan kau hanya bisa merias dirimu seperti ini" ucapnya lagi. Zea semakin tertunduk. Ini adalah kali pertamanya, bukan kah sudah cukup bagus???
"Tidak ada waktu lagi, kita pergi sekarang. Kau harus menjadi istri yang mencintaiku malam ini. Kau mengerti" sergah Malik.
"Mengerti tuan" jawab Zea dengan cepat. Meski bingung, tapi Zea tetap menganggukkan kepalanya. Semoga saja, bukan hal hal aneh.
Malik mendengus, dan langsung berjalan terlebih dahulu. Dan langsung diikuti oleh Zayn.
"Ayo nona" ajak Zayn yang masih memperhatikan penampilan Zea yang sudah nampak sempurna.
Dan hanya Zayn yang tahu, jika sebenarnya, pandangan Malik adalah pandangan kekaguman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Sandisalbiah
itu mulut apa bon cabe level 50 bedes banget.. cocok eman Malik N duo lampir ringgal satu kandang... sama² mulut comberan.. nih cocoknya mulutnya di ledakin pake petesan super biar jadi sate cungur...
2023-06-29
0
pena_sf:)
si malik gilaaa
2023-04-20
1
Marifatul ilmiyah
Maliiiiiiikkkkkkkk kamu pasti menyesal....
2023-02-24
1