Hanya Istri Figuran
Air mata tidak terbendung diwajah cantik yang kelihatan pucat itu. Malam ini, dimalam yang disertai hujan dan petir seolah mengiringi perasaan dan hati Zea ketika mendengar permintaan ayahnya. Permintaan yang benar benar terasa melukai hati seorang gadis yang masih berumur sembilan belas tahun.
Bagai tersambar petir hati Zea, saat mendengar ketika ayahnya meminta dia untuk menikah dengan seseorang yang tidak Zea ketahui siapa orang nya. Dan yang lebih membuat hatinya terluka adalah, dia menikah karena ayahnya yang berhutang begitu banyak pada pria itu.
Perusahaan ayah Zea hampir bangkrut beberapa waktu lalu, dan ayahnya sudah meminjam dana yang cukup besar pada pria itu, seorang pengusaha ternama pewaris tunggal kejayaan Dewantara. Namun sekarang perusahaan ayahnya mulai merosot kembali, tentu mereka tidak bisa membayar hutang hutangnya. Dan sebagai gantinya, pria itu meminta ayah Zea untuk menyerahkan salah satu putrinya.
Apa itu berarti Zea dijual???
Apa dia dijadikan alat untuk menebus hutang hutang ayahnya???
Kenapa ayahnya begitu tega, tidak cukupkah selama ini dia yang selalu mendapatkan siksaan dan perkataan yang menyakitkan. Dan kenapa sekarang ayahnya sendiri tega menjual nya pada orang lain. Apa Zea sudah seperti barang yang tidak berharga???
"Ayah...... kenapa harus Zea? Zea belum siap menikah ayah" Zea yang berlutut dilantai semakin tertunduk dan menangis begitu pedih. Hatinya benar benar sakit sekarang.
"Kamu itu hanya menjadi beban sejak dulu Zea, dan sekarang waktunya kamu membayar semua nya. Apa susah nya hanya tinggal menikah. Hidup kami sudah selalu susah sejak kamu lahir" ucap Shania, kakak Zea. Wajahnya selalu saja memandang benci pada Zea, padahal Zea adalah adik kandung nya sendiri.
"Ayah...." Zea kembali memandang ayahnya yang masih tertunduk dengan wajah datar dan terpuruk nya.
Tuan Danuarta, ayah Zea, langsung mendongak dan memandang Zea dengan begitu benci.
"Apa kau mau membantah ku Zea?" tanya nya dengan nada dingin namun penuh geram.
Zea menggeleng pelan seraya terus berusaha untuk menahan isak tangisnya. Tangan nya saling meremas dengan kuat menahan rasa sakit dan pedih di hati.
"Zea.... Zea belum siap menikah" kata Zea yang kembali tertunduk saat ayahnya memandang nya dengan tajam.
Tuan Danu beranjak dari duduk nya, fikiran nya yang sudah stress dan penuh beban kini ditambah dengan Zea yang malah menolak, membuat nya langsung emosi dan begitu murka.
Tuan Danu menarik lengan Zea dengan kuat, hingga Zea langsung berdiri dengan terpaksa. Dia memandang ayahnya dengan ringisan diwajahnya yang pucat. Sejak dulu, tidak pernah Zea lihat, sedikit saja senyuman tuan Danu untuk nya. Meskipun Zea sudah mencoba untuk mencari senyum itu. Namun hanya wajah datar dan dingin yang dia dapatkan. Bahkan malam ini, Zea sangat takut melihat wajah ayahnya yang benar benar tampak marah.
"Kau itu anak pembawa sial. Sudah bersyukur aku merawat mu hingga sebesar ini. Apa kau tidak tahu balas budi ha???" teriak tuan Danu begitu menggebu.
Zea terisak dan menggeleng pelan
"Kau itu sudah membuat aku kehilangan istri yang paling aku cintai. Dan sekarang, jika kau tidak mau menikah dengan pria itu, maka kau mau aku kehilangan perusahaan yang sudah aku bangun dengan susah payah??? Kau mau Zea?? Kau mau membuat aku kehilangan lagi!!!! Katakan!!!!" teriakan tuan Danu begitu menggelegar disetiap sudut rumah mereka.
Zea bergetar ketakutan, bahkan tuan Danu sedikitpun tidak menaruh iba pada putri bungsu nya itu. Zea benar benar sedih, lagi lagi ayahnya harus mengungkit kematian ibunya saat melahirkan Zea dulu.
"Ayah..... sakit" lirih Zea seraya memegang lengan nya yang dicengkram tuan Danu dengan begitu erat.
"Aku tidak butuh persetujuan mu sekarang. Kau hanya harus menyiapkan dirimu untuk menjadi istri pria itu. Jika kau menolak, maka aku akan mengusirmu dari rumah ini" ancam tuan Danu seraya menghempaskan tubuh Zea keatas lantai dengan begitu tega. Dan setelah itu dia langsung pergi meninggalkan Zea yang menangis terisak dengan begitu pilu.
"Kamu harus sadar diri Zea. Setidaknya jika kamu tidak bisa membuat ayah bahagia, maka kamu harus menuruti keinginan nya" desis Shania pula. Dia tersenyum sinis memandang Zea, dan setelah itu dia juga pergi meninggalkan Zea sendirian.
Shania tidak akan mau menikah dengan pria yang terkenal kejam dan dingin itu. Meski dia tidak tahu bagaimana rupa pria itu, namun semua rumor yang mengatakan jika orang itu adalah pria kejam yang tidak tahu welas asih, tentu sudah membuat Shania mundur perlahan. Dan tentunya, Zea lebih bisa disodorkan untuk menebus hutang ayahnya. Pergi dari rumah ini, dan mereka akan tenang tanpa kehadiran Zea lagi.
Zea menangis begitu pilu diatas lantai yang dingin. Tubuh kecilnya bergetar karena menahan isak tangis yang sungguh begitu menyedihkan. Kenapa hidupnya sesakit ini? Kenapa tidak ada yang menyayanginya? Kenapa bukan dia saja yang mati saat itu??? Sungguh, jika boleh memilih, Zea sangat tidak ingin dilahirkan kedunia jika harus menanggung kesakitan yang tiada henti seperti ini.
....
Sementara disebuah mansion mewah milik seorang pewaris tunggal kejayaan Dewantara, seorang pria dewasa berusia tiga puluh tahun, duduk disebuah kursi dan menghadap keluar jendela. Mata tajam nya memandang hujan diluar sana yang tidak juga berhenti, petir dan Guntur masih terdengar saling menyambar dan berdentum nyaring. Seolah ingin menantang wajah datar nya untuk berekspresi.
Ditangan nya memegang segelas anggur merah yang sudah tinggal beberapa teguk lagi. Anggur merah yang bisa menghangatkan sedikit tubuhnya, namun bisa mendinginkan hati nya yang sedang terbakar.
Albizar Malik Dewantara...
Rahang nya mengeras kembali, saat dia mengingat tentang perselingkuhan kekasih nya yang terjadi beberapa hari yang lalu. Kekasih yang sudah dia kencani selama dua tahun terakhir, namun tega mengkhianati cinta nya. Dan yang lebih menjijikkan adalah, kekasihnya tega berselingkuh dengan sepupu nya sendiri.
Malik, begitu panggilan nya, dia tidak akan merelakan itu. Nama baik nya sudah berani dicoreng dengan mudah nya hanya karena berkedok dia yang tidak bisa memberi waktu lebih banyak. Dan dengan teganya Floe, kekasih Malik malah meremehkan nya dengan begitu rendah.
Apa Floe kira Malik tidak akan bisa mendapatkan pengganti secepat itu?
Apa Floe kira hanya dia yang bisa berkencan dengan lelaki rendahan seperti sepupunya itu???
Malik tersenyum sinis,
Dia juga bisa melakukan itu.
Tok tok tok
Pintu terdengar diketuk beberapa kali, dan tidak lama kemudian masuk seorang pria berwajah datar dengan setelan formalnya. Asisten Malik.
"Semua sudah selesai tuan. Besok anda bisa menikah dengan putrinya" ungkap pria itu, Zayn.
"Dasar sampah tidak berguna. Dia bahkan berani menjual anak sendiri hanya untuk mendapatkan kembali perusahaan nya." gumam Malik dengan begitu sinis.
"Benar tuan, dan yang akan menjadi istri anda adalah putri kedua nya. Zea Rahayu, gadis yang masih berusia sembilan belas tahun" ungkap Zayn seraya menunjukkan beberapa foto foto seorang gadis di ipadnya.
Malik hanya mengangguk saja. Tangan nya melambai sekilas dan dia kembali memandang keluar jendela.
Zayn langsung keluar dari ruangan itu. Mood tuan muda nya sedang tidak bagus, dan jangan sampai dia berbuat kesalahan sedikitpun sekarang.
Sedangkan Malik nampak tersenyum sinis dikursinya.
Zea Rahayu.
Gadis kecil yang masih berusia sembilan belas tahun.
Ternyata kau yang akan menjadi istri figuran ku, semoga saja kau bisa menjalankan peranmu dengan baik nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Filza Safana
pembaca bru abangkuh
2024-04-13
1
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
bagus
2024-01-28
0
Arin
mampir,smga crtny menarik....😍
2024-01-27
1