Malik Yang Aneh

Zea baru saja selesai membersihkan dirinya. Saat ini dia sudah duduk didepan cermin besar yang tersedia didalam kamar. Disana sudah ada berbagai alat make up yang disediakan oleh Zayn untuk Zea.

Ya Zayn menyuruh Zea untuk belajar make up, dan juga menjaga penampilan nya setiap hari. Bahkan sekarang, Zea sudah tidak lagi memakai pakaian lusuh bekas kakaknya. Zea sudah memiliki pakaian sendiri yang lebih cantik dan tentu nya bagus.

Semua Zayn yang menyediakan. Tidak tahu kenapa, tapi seperti nya tuan Malik jijik melihat Zea yang seperti gembel setiap harinya. Bahkan dengan tega nya mereka membuang semua barang barang yang Zea bawa dari rumah ayahnya. Dan hanya menyisakan foto ibu Zea saja.

Sekarang, penampilan Zea sudah lebih baik. Bahkan sangat jauh berbeda dibandingkan saat pertama kali dia masuk kedalam mansion ini.

Semua barang barang yang disediakan oleh Zayn adalah barang branded dan berkualitas. Sehingga membuat Zea sudah seperti seorang gadis cantik yang begitu mempesona.

Tapi tetap saja, tidak dengan nasibnya. Hanya penampilan nya saja yang berubah.

Setelah selesai masak tadi, Zea langsung membersihkan diri. Sebentar lagi tuan Malik pulang, dan semua keperluan nya sudah Zea siapkan.

Zea bingung dengan perkataan Bu Minah tadi. Apa maksudnya dengan dia yang bisa menyembuhkan penyakit Malik?

Bagaimana caranya?

Zea iba sebenarnya dengan nasib Malik. Ya meskipun dia juga memiliki nasib yang lebih buruk dari pada Malik.

Tapi Malik adalah orang besar, tentu menderita penyakit aneh itu pasti membuatnya sangat tertekan.

Zea menghembuskan nafas nya dengan pelan, seraya mengusapkan sedikit parfum dilehernya.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka membuat Zea terkesiap.

Dia langsung berdiri dan segera beranjak menuju pintu dengan membawa handsanitizer yang memang selalu dipakai Malik setelah pulang kerja.

"Tuan sudah pulang" sapa Zea dengan senyum nya. Senyum yang terpaksa dia keluarkan.

Malik hanya diam dan menjulurkan tangan nya kearah Zea seraya memperhatikan wajah Zea dengan lekat.

Hari ini dia cukup lelah, ditambah dengan Gabriel yang datang dan mengusik hatinya. Benar benar membuat energi nya terkuras habis.

"Tuan baik baik saja, wajah tuan sedikit pucat" ucap Zea seraya membuka jas Malik dengan telaten.

Malik tetap diam.

Zea menghela nafas, dia serba salah. Jika diam salah, berbicara tidak dijawab. Entah apa mau orang ini sebenarnya.

Setelah Zea membuka jas dan sepatunya, tanpa kata Malik langsung berjalan dan masuk kedalam kamar mandi. Meninggalkan Zea yang lagi lagi hanya bisa menghela nafas pelan.

Sepertinya Malik sedang tidak baik baik saja. Mungkin dia kelelahan karena bekerja sampai malam. Batin Zea.

Zea langsung meletakkan jas dan sepatu Malik ditempatnya. Dan setelah itu dia langsung keruang ganti untuk menyediakan pakaian Malik.

Namun tiba tiba dia terkesiap, saat membalikkan tubuh ternyata Malik sudah ada disana. Wajahnya kusut dan kelihatan begitu lelah. Juga sedikit pucat.

Dan lagi, tumben sekali tuan kejam ini cepat mandi. Biasanya dia akan menghabiskan waktu setengah jam lebih disana hanya untuk membersihkan dirinya.

"Ini pakaian anda tuan" ucap Zea seraya menyerahkan pakaian santai Malik.

Hanya celana pendek dan juga kaos putih.

Malik masih tetap diam dengan wajah dingin nya. Bahkan tanpa berkata apapun lagi, dia langsung beralih dan memakai pakaian nya.

Zea benar benar bingung.

Ada apa dengan Malik???

Tidak ingin bertanya lebih, Zea langsung keluar dengan hati yang benar benar penasaran. Tidak biasanya Malik diam tanpa kata seperti ini. Pasti ada saja yang dia protes tentang pekerjaan Zea meskipun itu benar. Tapi kenapa malam ini dia tidak ada berbicara apapun?

Zea yang bingung duduk disofa, seraya menunggu Malik keluar.

Seraya fikiran nya yang bertanya tanya kenapa Malik bisa seperti itu.

Malik yang diam seperti ini, membuat Zea takut.

Hingga tiba tiba dia terkesiap kembali saat Malik sudah keluar dari ruang ganti. Bahkan pria itu langsung berjalan kearah tempat tidur. Jalan nya terlihat lesu, sepertinya dia memang sedang tidak baik baik saja.

"Tuan, mau makan malam?" tanya Zea. Cukup ragu.

Namun Malik hanya menggeleng pelan dan langsung merebahkan tubuh nya diatas tempat tidur.

"Tuan kelihatan lelah, biar saya buatkan wedang jahe dulu." ujar Zea.

Namun lagi lagi Malik hanya diam dan tidak berbunyi. Dia malah memejamkan matanya dan mengabaikan tawaran Zea.

Zea memandangi Malik dengan lekat. Dia ingin bertanya lagi, tapi Zea ingat ketika dirumah ayahnya saat ayah nya sedang pusing atau tidak enak badan. Zea menawari segala hal, namun ujung ujung nya dia malah dibentak.

Daripada terjadi seperti itu, lebih baik Zea buatkan saja. Yang penting dia sudah berniat baik untuk berbakti pada suami nya ini.

Begitu kan seharusnya???

Entah lah, Zea bahkan tidak tahu bagaimana caranya menjadi istri yang baik.

Zea memandangi Malik sekali lagi, dan setelah itu dia langsung berjalan keluar kamar, dan menutup pintu kamar dengan pelan.

Turun menapaki anak tangga tanpa suara menuju dapur.

Sepertinya nyonya Donita dan juga Michella belum pulang, hingga rasanya rumah ini benar benar terasa tenang. Ah, andai saja mereka tidak ada dirumah sepanjang waktu. Pasti Zea tidak akan merasa tersiksa.

Zea langsung berjalan menuju lemari penyimpanan barang. Dia mulai menyeduh wedang jahe hasil racikan nya sendiri.

Entah diminum atau tidak oleh Malik. Yang terpenting dia sudah berusaha.

"Sedang apa?" pertanyaan seseorang membuat Zea langsung terlonjak kaget. Bahkan dia hampir saja menumpahkan air panas yang ada didalam termos.

Zea langsung menoleh kebelakang. Dan ternyata Zayn sudah berdiri dengan wajah datarnya memandangi Zea tanpa ekspresi.

Kenapa bos dan asisten nya ini suka sekali mengejutkan Zea.

Zea menghela nafas pelan.

"Sedang membuat wedang jahe untuk tuan Malik tuan" jawab Zea.

"Jangan ganggu dia untuk malam ini" kata Zayn memandang Zea dengan lekat.

Zea mengernyit, dia kembali menoleh pada Zayn.

"Kenapa? apa tuan Malik sedang tidak enak badan. Dia kelihatan pucat dan tidak baik baik saja" ungkap Zea.

"Ya, karena itu Anda jangan mengganggunya nona. Hati dan fikiran nya sedang terganggu. Dia butuh ketenangan" jawab Zayn. Dan setelah mengatakan itu, dia langsung membalikkan tubuh nya untuk meninggalkan Zea.

Namun Zea kembali memanggil Zayn.

"Tuan Zayn" panggil Zea.

Zayn berhenti tanpa menoleh.

"Bagaimana cara untuk menyembuhkan penyakit tuan Malik?" tanya Zea

Zayn membalikkan tubuhnya dan memandang Zea.

"Diantara sekian banyak orang, hanya saya yang bisa menyentuhnya. Jika begitu, bukan kah saya mempunyai peluang yang lebih besar untuk membuat penyakit nya sembuh" ucap Zea

"Anda yakin?" tanya Zayn

Zea terdiam sejenak, namun sedetik kemudian dia langsung mengangguk.

Zayn memandang Zea dengan lekat. Karena bagaimana pun hanya Zea lah yang bisa membantu Malik untuk sembuh.

Zayn berjalan mendekat kearah Zea dan membisikkan sesuatu ditelinga nya. Membuat Zea langsung melebarkan matanya dengan wajah yang terperangah.

Terpopuler

Comments

Rita Adrianus

Rita Adrianus

Anu anuan hahahaha

2023-07-10

1

Marifatul ilmiyah

Marifatul ilmiyah

ah penasaran kak lanjuuuuttttttt

2023-02-26

2

Dewie Angella Wahyudie

Dewie Angella Wahyudie

kok aku curiga ya thor....jngn".....🤦‍♀️🤦‍♀️aduh jd trvlng kmn" kan🤣🤣🤣

2023-02-26

4

lihat semua
Episodes
1 Gadis Penebus Hutang
2 Menikah
3 Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4 Apa Salah Zea???
5 Tidak Alergi
6 Drama Pasang Baju
7 Usaha Ibu Dan Adik Malik
8 Kotor Dan Menjijikkan
9 Gaun Malam
10 Menjadi Istri Figuran
11 Drama Makan Malam
12 Pertengakaran
13 Alat Untuk Sembuh
14 Harimau Marah
15 Cerita Tentang Malik
16 Malik Yang Aneh
17 Malik Yang Kacau
18 Perasaan Malik
19 Permintaan Zayn
20 Genggaman Tangan Zea
21 Kedatangan Floerencia
22 Kolam Ikan
23 Permintaan Gila Gabriel
24 Kekesalan Zea
25 Akal Malik
26 Permintaan Aneh Malik
27 Cara Untuk Sembuh
28 Kegugupan Zea
29 Yang Istimewa
30 Bertemu Ayah
31 Rasa Sakit Zea
32 Bukan Yang Pertama
33 Mencari Kenyamanan
34 Terkurung
35 Apartemen Gabriel
36 Pulang Kemansion
37 Kemarahan Malik
38 Mencurigakan (Zayn)
39 Rumah Sakit Lagi
40 Pilihan Dari Malik
41 Tempat Ternyaman
42 Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43 Rencana Licik
44 Pergi Keperusahaan Malik
45 Ciuman Pertama
46 Ketagihan
47 Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48 Surat Misterius
49 Tuan Malik... Tolong!
50 Kau Milikku Zea
51 Malu
52 Harus Cepat Sembuh
53 Pria Suruhan Floe
54 Berhasil Sembuh
55 Obrolan Tengah Malam
56 Melihat Perlombaan Memasak
57 Imbalan
58 Tempat Aneh
59 Menemui Tuan Juanda
60 Ponsel Baru
61 Ruang Bawah Tanah
62 Sandi Ruang
63 Surat Aneh
64 Pergi Ke Restauran
65 Pembahasan Kasus Rumit
66 Kegelisahan Malik
67 Kedatangan Malik
68 Tidur Dipangkuan Malik
69 Serangan Dan Alasan
70 Kegundahan Gabriel
71 Datang Keperusahaan El Hajar
72 Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73 Kesal Dan Takut
74 Isi Diary
75 Semakin Rumit
76 Terungkap
77 Rasa Ingin Tahu Malik
78 Tidak Ada Kabar
79 Gabriel Lagi!
80 Hamil????
81 Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82 Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83 Jaga Diri Baik Baik
84 Apa Itu Cinta???
85 Kesalahan Masa Lalu
86 Kalung Liontin
87 Kenyataan Yang Menyakitkan
88 Malik Yang Menyedihkan
89 Terimakasih
90 Aku Pasti Baik Baik Saja
91 Dendam Dan Luka
92 Tuan Alex Ditangkap
93 Zea Dalam Bahaya
94 Kegilaan Floe
95 Bertahanlah Zea
96 Masih Lemah
97 Aku Mencintaimu
98 Penyesalan
99 Penderitaan Floe
100 Permintaan Zea
101 Floe Ditangkap
102 Beri Kesempatan
103 Muntah Darah
104 Apa Tuhan Itu Ada?
105 Aku Akan Pergi
106 Kanker Perut
107 Berjuanglah Untuk Hidup
108 Ulah Zea dan Malik
109 Bertemu Alyssa dan Zayden
110 Gabriel dan Shania
111 Berdamai
112 Ulah Gabriel
113 Cerita Zayn
114 Pulang Ke Mansion
115 Drama Pagi Hari
116 Dimana Zayn?
117 Mengintai Dokter Kemala
118 Kebahagiaan Zayn
119 Makan Malam Bersama
120 Ide Gila Malik
121 Kecelakaan Beruntun
122 Rumah Sakit
123 Ayah Sadar!
124 Maafkan Ayah Zea
125 Menantu Yang Aneh
126 Rencana Pesta Pernikahan
127 Kesal
128 Mencari Zayn
129 Berkumpul Di Mansion
130 Kebersamaan Berdarah
131 Kegundahan Dokter Kemala
132 Perdebatan Malik Dan Zayn
133 Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134 Kegundahan Malik dan Zea
135 Menghadiri Pesta
136 Kesedihan Shania
137 Perasaan Gabriel
138 Ungkapan Shania
139 Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140 Fitting Gaun Pengantin
141 Menemui Michella dan Nyonya Donita
142 Perantara
143 Harus Bersyukur
144 Kotak Hitam Dokter Kemala
145 Tentang Cemburu
146 Isi Kotak Hitam
147 Bertemu Brian
148 Kekecewaan Shania
149 Maafkan Aku Shania
150 Aku Mencintaimu
151 Jangan Panggil Tuan!
152 Bubur Bersantan
153 Resepsi Pernikahan
154 Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155 Tersenyumlah Untukku
156 Zayn Kritis
157 Meminta Izin
158 Nikahi Saya Tuan!
159 Persiapan
160 Menikah
161 Lelaki Yang Paling Beruntung
162 Bunga Sakura
163 Dinyatakan Sembuh
164 Pulang Ke Tanah Air
165 Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166 Akhir Sebuah Kesakitan
167 Terimakasih
168 Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169 Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170 Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171 Novel Zevandra
172 CARAMIA I Love You
173 Memori Cinta Zevanno
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Gadis Penebus Hutang
2
Menikah
3
Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4
Apa Salah Zea???
5
Tidak Alergi
6
Drama Pasang Baju
7
Usaha Ibu Dan Adik Malik
8
Kotor Dan Menjijikkan
9
Gaun Malam
10
Menjadi Istri Figuran
11
Drama Makan Malam
12
Pertengakaran
13
Alat Untuk Sembuh
14
Harimau Marah
15
Cerita Tentang Malik
16
Malik Yang Aneh
17
Malik Yang Kacau
18
Perasaan Malik
19
Permintaan Zayn
20
Genggaman Tangan Zea
21
Kedatangan Floerencia
22
Kolam Ikan
23
Permintaan Gila Gabriel
24
Kekesalan Zea
25
Akal Malik
26
Permintaan Aneh Malik
27
Cara Untuk Sembuh
28
Kegugupan Zea
29
Yang Istimewa
30
Bertemu Ayah
31
Rasa Sakit Zea
32
Bukan Yang Pertama
33
Mencari Kenyamanan
34
Terkurung
35
Apartemen Gabriel
36
Pulang Kemansion
37
Kemarahan Malik
38
Mencurigakan (Zayn)
39
Rumah Sakit Lagi
40
Pilihan Dari Malik
41
Tempat Ternyaman
42
Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43
Rencana Licik
44
Pergi Keperusahaan Malik
45
Ciuman Pertama
46
Ketagihan
47
Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48
Surat Misterius
49
Tuan Malik... Tolong!
50
Kau Milikku Zea
51
Malu
52
Harus Cepat Sembuh
53
Pria Suruhan Floe
54
Berhasil Sembuh
55
Obrolan Tengah Malam
56
Melihat Perlombaan Memasak
57
Imbalan
58
Tempat Aneh
59
Menemui Tuan Juanda
60
Ponsel Baru
61
Ruang Bawah Tanah
62
Sandi Ruang
63
Surat Aneh
64
Pergi Ke Restauran
65
Pembahasan Kasus Rumit
66
Kegelisahan Malik
67
Kedatangan Malik
68
Tidur Dipangkuan Malik
69
Serangan Dan Alasan
70
Kegundahan Gabriel
71
Datang Keperusahaan El Hajar
72
Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73
Kesal Dan Takut
74
Isi Diary
75
Semakin Rumit
76
Terungkap
77
Rasa Ingin Tahu Malik
78
Tidak Ada Kabar
79
Gabriel Lagi!
80
Hamil????
81
Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82
Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83
Jaga Diri Baik Baik
84
Apa Itu Cinta???
85
Kesalahan Masa Lalu
86
Kalung Liontin
87
Kenyataan Yang Menyakitkan
88
Malik Yang Menyedihkan
89
Terimakasih
90
Aku Pasti Baik Baik Saja
91
Dendam Dan Luka
92
Tuan Alex Ditangkap
93
Zea Dalam Bahaya
94
Kegilaan Floe
95
Bertahanlah Zea
96
Masih Lemah
97
Aku Mencintaimu
98
Penyesalan
99
Penderitaan Floe
100
Permintaan Zea
101
Floe Ditangkap
102
Beri Kesempatan
103
Muntah Darah
104
Apa Tuhan Itu Ada?
105
Aku Akan Pergi
106
Kanker Perut
107
Berjuanglah Untuk Hidup
108
Ulah Zea dan Malik
109
Bertemu Alyssa dan Zayden
110
Gabriel dan Shania
111
Berdamai
112
Ulah Gabriel
113
Cerita Zayn
114
Pulang Ke Mansion
115
Drama Pagi Hari
116
Dimana Zayn?
117
Mengintai Dokter Kemala
118
Kebahagiaan Zayn
119
Makan Malam Bersama
120
Ide Gila Malik
121
Kecelakaan Beruntun
122
Rumah Sakit
123
Ayah Sadar!
124
Maafkan Ayah Zea
125
Menantu Yang Aneh
126
Rencana Pesta Pernikahan
127
Kesal
128
Mencari Zayn
129
Berkumpul Di Mansion
130
Kebersamaan Berdarah
131
Kegundahan Dokter Kemala
132
Perdebatan Malik Dan Zayn
133
Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134
Kegundahan Malik dan Zea
135
Menghadiri Pesta
136
Kesedihan Shania
137
Perasaan Gabriel
138
Ungkapan Shania
139
Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140
Fitting Gaun Pengantin
141
Menemui Michella dan Nyonya Donita
142
Perantara
143
Harus Bersyukur
144
Kotak Hitam Dokter Kemala
145
Tentang Cemburu
146
Isi Kotak Hitam
147
Bertemu Brian
148
Kekecewaan Shania
149
Maafkan Aku Shania
150
Aku Mencintaimu
151
Jangan Panggil Tuan!
152
Bubur Bersantan
153
Resepsi Pernikahan
154
Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155
Tersenyumlah Untukku
156
Zayn Kritis
157
Meminta Izin
158
Nikahi Saya Tuan!
159
Persiapan
160
Menikah
161
Lelaki Yang Paling Beruntung
162
Bunga Sakura
163
Dinyatakan Sembuh
164
Pulang Ke Tanah Air
165
Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166
Akhir Sebuah Kesakitan
167
Terimakasih
168
Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169
Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170
Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171
Novel Zevandra
172
CARAMIA I Love You
173
Memori Cinta Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!