Cerita Tentang Malik

Dua minggu berlalu...

Hari hari yang dilewati Zea selalu penuh dengan masalah setiap harinya. Jika tidak dari Malik, pasti dari ibu dan adiknya. Rasanya benar benar lelah. Bahkan Zea sudah ingin pergi saja dari mansion ini. Ada dibawah tekanan mereka semua membuat hati dan jantung Zea melemah. Dia benar benar ingin menyerah. Apalagi dengan nyonya Donita yang semakin lama semakin ada saja yang dilakukan nya pada Zea untuk membuat Zea tidak betah berada dimansion itu.

Namun hanya karena ancaman Malik yang membuat Zea tetap bertahan, dia tidak ingin Malik melakukan sesuatu pada ayah dan kakak nya. Yang sudah lebih dari dua minggu ini tidak Zea tahu kabar nya. Zea benar benar merindukan mereka. Meski mereka jahat, tapi tetap saja mereka adalah keluarga yang Zea punya.

Disini Zea seperti orang asing. Jika ada Malik dirumah, dia pasti selalu menjadi mainan lelaki itu. Yang terkadang kejam, namun terkadang juga dia bersikap aneh. Dan jika tidak ada Malik dirumah, maka giliran ibu dan adiknya yang membuat Zea benar benar kesulitan untuk bernafas.

Sore ini Zea masih aman dan bisa tenang sedikit, karena ibu dan adik Malik sedang keluar. Tidak tahu kemana. Malik juga belum pulang bekerja. Hingga Zea bisa bersantai dan tidak merasa tertekan.

Saat ini dia masih duduk dihalaman belakang mansion, dimana taman yang selalu dia bersihkan setiap hari sudah mulai terbentuk rapi dan cantik. Taman bunga mawar. Ya, akibat kerja paksa yang diperintahkan oleh nyonya Donita, akhirnya taman yang sudah tidak terpakai ini sekarang mulai terbentuk lagi.

Zea menghela nafasnya dalam dalam, memandangi langit yang cukup cerah sore itu. Langit biru dengan awan putih nya. Dimana burung burung nampak berkicau indah disana. Apalagi banyak pohon cemara disekitaran mansion ini. Membuat burung burung bertengger dan berterbangan dengan indah.

Andai saja kehidupan Zea bisa seperti itu. Terbang bebas kemanapun dia mau. Melakukan apapun sesuai dengan keinginan nya sendiri. Zea sangat ingin menikmati kehidupan nya, kehidupan yang hanya sebentar ini.

Tapi apalah dayanya..

Dia harus terkurung didalam sangkar emas seorang penguasa. Merasakan tekanan setiap harinya.

Zea sudah terbiasa sebenarnya, terbiasa karena sejak kecil dia sudah selalu menerima perlakuan yang tidak adil seperti ini.

Bahkan hanya untuk sekedar makan saja dulu begitu susah. Bukan susah karena tidak ada uang, melainkan susah untuk mendapatkan izin makan. Miris sekali bukan.

Dia hanya dianggap sebagai anak pembawa sial oleh ayah dan kakaknya. Hingga mereka mengucilkan Zea. Bahkan semua orang hanya tahu, jika anak tuan Danuarta hanya seorang Shania, kakak Zea. Zea, bukan anak nya, dan dia tidak pernah di anggap.

Dan bahkan mereka tega menjualnya untuk tuan Malik. Yang sekarang malah menjadikan Zea sebagai istri figuran.

Luka mana lagi yang belum dirasakan Zea???

Sakit, tentu saja.

Bahkan jika boleh memilih dia ingin sekali pergi dan menyusul ibunya. Dia ingin protes kenapa ibunya membiarkan dia hidup dan tidak membawanya pergi saja waktu.

Lagi lagi Zea hanya bisa menarik nafas yang terasa pedih.

Sudahlah,

jika hanya mengenangkan nasibnya, tidak akan pernah ada habisnya.

Lebih baik Zea berfikir untuk terus bisa melayani tuan Malik dengan baik. Jangan sampai dia melakukan kesalahan lagi yang akan membuat dia berakhir didalam ruangan terkutuk itu.

Zea melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion. Dia ingin melihat jam dan ingin bersiap siap untuk menyambut kepulangan Malik. Jangan sampai dia terlambat dan membuat suami nya itu marah lagi.

Namun saat tiba didapur mansion, dia melihat bu Minah yang sedang berkutat didepan kompor.

"Bu" sapa Zea.

Bu Minah langsung menoleh pada Zea dan tersenyum

"Ibu masak apa?" tanya Zea seraya mendekati wanita tua ini. Ya, hanya wanita ini lah yang baik padanya. Yang mau menganggap Zea sebagai anak nya sendiri. Yang mau membela Zea saat Zea diperlakukan tidak adil oleh orang orang yang ada dimansion ini.

"Mau masak untuk makan malam non" jawab bu Minah

"Kenapa sore sekali masak nya?" tanya Zea yang kini berdiri disamping bu Minah yang sedang membersihkan ikan dan daging.

"Tuan Malik pulang sekitar jam delapan. Jadi ibu masak agak sorean, biar masih enak nanti" jawab bu Minah.

"Tuan Zayn yang bilang?" tanya Zea.

"Iya non" jawab bu Minah.

"Kalau gitu Zea bantuin ya bu" ujar Zea

"Gak usah lah, non duduk aja, nemeni ibu masak" jawab bu Minah. Namun Zea langsung menggeleng.

"Enggak apa apa bu. Zea gak enak kalau cuma lihat aja. Lagian kan Zea gak ngaruh apa apa sama tuan malik. Jadi ibu jangan takut" kata Zea.

Bu Minah tertawa kecil dan langsung mengangguk. Ya dia cukup salut pada Zea, yang ternyata bisa menyentuh Malik dengan mudah, bahkan tidak membuat Malik alergi.

"Iya, ibu juga heran non. Kok bisa gitu ya" gumam bu Minah

"Gak tahu. Zea kadang gak bisa paham, mau seneng atau sedih"jawab Zea seraya meraih daging yang akan dimasak.

"Kenapa begitu?" tanya bu Minah

"Iya, Zea jadi bingung bu. Gak enak banget jadi Zea. Kayak cuma jadi mainan aja sama tuan Malik" ungkap Zea dengan sedih.

Bu Minah tersenyum dan kembali melanjutkan pekerjaan nya.

"Jangan sedih non, tuan Malik itu dasar nya orang yang baik. Cuma keadaan aja yang bikin dia seperti sekarang" ungkap bu Minah.

"Ibu udah kerja lama disini ya?" tanya Zea

"Udah lama banget, sejak tuan dan almarhum nyonya besar baru menikah" jawab bu Minah.

"Sejak sebelum tuan Malik lahir dong" sahut Zea

"Iya, ibu masih umur 20 tahun waktu itu" jawab bu Minah.

"Berarti ibu tahu gimana masa kecil tuan Malik" tanya Zea lagi.

"Tahu, ibu juga yang ngurusin dia kalau nyonya lagi sibuk. Tapi semenjak nyonya meninggal, tuan Malik udah gak mau lagi deket sama siapapun. Apalagi sejak tuan besar menikah lagi sama nyonya Donita. Tuan Malik lebih jadi dieman dan gak bisa disentuh" ungkap bu Minah.

Zea terdiam sejenak..

"Apa penyakitnya udah sejak dia kecil bu?" tanya Zea yang mulai penasaran dengan kehidupan Malik. Selagi tidak ada orang dirumah, mereka bisa mengobrol dan Zea bisa tahu tentang bagaimana suami nya.

"Penyakit nya memang ada sejak dia kecil, tapi gak separah sekarang non. Dulu waktu kecil dia cuma takut dan khawatir sama benda benda baru apalagi yang kotor. Dia masih bisa bibi sentuh. Tapi semakin dia dewasa penyakit nya malah semakin parah. Apalagi kalau dia sampai emosi seperti kemarin, dia pasti masuk rumah sakit" jawab bu Minah

"Kasihan banget ya bu" gumam Zea

"Iya, kasihan memang non. Karena penyakitnya itulah yang buat tuan Malik tertekan. Dia jadi gak percaya lagi sama orang orang terdekatnya. Dia takut orang orang hanya akan memanfaatkan kelemahan nya itu. Tuan Malik cuma percaya sama mas Zayn saja" ungkap bu Minah.

"Dia dingin dan kejam karena menutupi kelemahan nya non. Ibu sedih kalau inget tuan Malik yang setiap hari tertekan. Apalagi nyonya Donita dan nona Michella yang gak bisa ngertiin keadaan dia, malah nambah memperburuk keadaan." ucap bu Minah

"Dulu ada non Floe yang selalu menghibur tuan Malik. Tapi lama lama non Floe gak tahan sama tuan Malik yang menderita penyakit itu. Dan akhirnya dia malah milih pergi ninggalin tuan Malik" ungkap bu Minah lagi.

"Dan dia yang selingkuh sama sepupu tuan Malik bu?" tanya Zea sedikit berbisik

Bu Minah langsung mengangguk dengan cepat.

"Percayalah non, ibu rasa cuma non yang bisa buat tuan Malik sembuh" ujar bu Minah

"Kenapa Zea?" tanya Zea begitu bingung.

"Diantara banyak orang, cuma non yang bisa dekat sama tuan Malik. Dari kecil sampai sekarang, cuma ibu kandung nya yang bisa nyentuh tuan Malik, dan sekarang non Zea" jawab bu Minah.

Zea terdiam...

Benarkah begitu????

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Malik pun sadar kalau hanya Zea yg tdk memicu alerginya tp dia masih memperlakukan Zea dgn tidak manusiawi ..apa mungkin penyakit Malik udah menggerogoti otak nya sehingga dia makin gak warasssss

2023-06-29

1

Ibu Cholifah

Ibu Cholifah

menarik.ceritax

2023-05-27

1

Marifatul ilmiyah

Marifatul ilmiyah

zea jodohmu maliiiikkk

2023-02-26

3

lihat semua
Episodes
1 Gadis Penebus Hutang
2 Menikah
3 Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4 Apa Salah Zea???
5 Tidak Alergi
6 Drama Pasang Baju
7 Usaha Ibu Dan Adik Malik
8 Kotor Dan Menjijikkan
9 Gaun Malam
10 Menjadi Istri Figuran
11 Drama Makan Malam
12 Pertengakaran
13 Alat Untuk Sembuh
14 Harimau Marah
15 Cerita Tentang Malik
16 Malik Yang Aneh
17 Malik Yang Kacau
18 Perasaan Malik
19 Permintaan Zayn
20 Genggaman Tangan Zea
21 Kedatangan Floerencia
22 Kolam Ikan
23 Permintaan Gila Gabriel
24 Kekesalan Zea
25 Akal Malik
26 Permintaan Aneh Malik
27 Cara Untuk Sembuh
28 Kegugupan Zea
29 Yang Istimewa
30 Bertemu Ayah
31 Rasa Sakit Zea
32 Bukan Yang Pertama
33 Mencari Kenyamanan
34 Terkurung
35 Apartemen Gabriel
36 Pulang Kemansion
37 Kemarahan Malik
38 Mencurigakan (Zayn)
39 Rumah Sakit Lagi
40 Pilihan Dari Malik
41 Tempat Ternyaman
42 Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43 Rencana Licik
44 Pergi Keperusahaan Malik
45 Ciuman Pertama
46 Ketagihan
47 Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48 Surat Misterius
49 Tuan Malik... Tolong!
50 Kau Milikku Zea
51 Malu
52 Harus Cepat Sembuh
53 Pria Suruhan Floe
54 Berhasil Sembuh
55 Obrolan Tengah Malam
56 Melihat Perlombaan Memasak
57 Imbalan
58 Tempat Aneh
59 Menemui Tuan Juanda
60 Ponsel Baru
61 Ruang Bawah Tanah
62 Sandi Ruang
63 Surat Aneh
64 Pergi Ke Restauran
65 Pembahasan Kasus Rumit
66 Kegelisahan Malik
67 Kedatangan Malik
68 Tidur Dipangkuan Malik
69 Serangan Dan Alasan
70 Kegundahan Gabriel
71 Datang Keperusahaan El Hajar
72 Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73 Kesal Dan Takut
74 Isi Diary
75 Semakin Rumit
76 Terungkap
77 Rasa Ingin Tahu Malik
78 Tidak Ada Kabar
79 Gabriel Lagi!
80 Hamil????
81 Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82 Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83 Jaga Diri Baik Baik
84 Apa Itu Cinta???
85 Kesalahan Masa Lalu
86 Kalung Liontin
87 Kenyataan Yang Menyakitkan
88 Malik Yang Menyedihkan
89 Terimakasih
90 Aku Pasti Baik Baik Saja
91 Dendam Dan Luka
92 Tuan Alex Ditangkap
93 Zea Dalam Bahaya
94 Kegilaan Floe
95 Bertahanlah Zea
96 Masih Lemah
97 Aku Mencintaimu
98 Penyesalan
99 Penderitaan Floe
100 Permintaan Zea
101 Floe Ditangkap
102 Beri Kesempatan
103 Muntah Darah
104 Apa Tuhan Itu Ada?
105 Aku Akan Pergi
106 Kanker Perut
107 Berjuanglah Untuk Hidup
108 Ulah Zea dan Malik
109 Bertemu Alyssa dan Zayden
110 Gabriel dan Shania
111 Berdamai
112 Ulah Gabriel
113 Cerita Zayn
114 Pulang Ke Mansion
115 Drama Pagi Hari
116 Dimana Zayn?
117 Mengintai Dokter Kemala
118 Kebahagiaan Zayn
119 Makan Malam Bersama
120 Ide Gila Malik
121 Kecelakaan Beruntun
122 Rumah Sakit
123 Ayah Sadar!
124 Maafkan Ayah Zea
125 Menantu Yang Aneh
126 Rencana Pesta Pernikahan
127 Kesal
128 Mencari Zayn
129 Berkumpul Di Mansion
130 Kebersamaan Berdarah
131 Kegundahan Dokter Kemala
132 Perdebatan Malik Dan Zayn
133 Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134 Kegundahan Malik dan Zea
135 Menghadiri Pesta
136 Kesedihan Shania
137 Perasaan Gabriel
138 Ungkapan Shania
139 Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140 Fitting Gaun Pengantin
141 Menemui Michella dan Nyonya Donita
142 Perantara
143 Harus Bersyukur
144 Kotak Hitam Dokter Kemala
145 Tentang Cemburu
146 Isi Kotak Hitam
147 Bertemu Brian
148 Kekecewaan Shania
149 Maafkan Aku Shania
150 Aku Mencintaimu
151 Jangan Panggil Tuan!
152 Bubur Bersantan
153 Resepsi Pernikahan
154 Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155 Tersenyumlah Untukku
156 Zayn Kritis
157 Meminta Izin
158 Nikahi Saya Tuan!
159 Persiapan
160 Menikah
161 Lelaki Yang Paling Beruntung
162 Bunga Sakura
163 Dinyatakan Sembuh
164 Pulang Ke Tanah Air
165 Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166 Akhir Sebuah Kesakitan
167 Terimakasih
168 Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169 Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170 Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171 Novel Zevandra
172 CARAMIA I Love You
173 Memori Cinta Zevanno
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Gadis Penebus Hutang
2
Menikah
3
Kehidupan Baru Yang Masih Menyakitkan
4
Apa Salah Zea???
5
Tidak Alergi
6
Drama Pasang Baju
7
Usaha Ibu Dan Adik Malik
8
Kotor Dan Menjijikkan
9
Gaun Malam
10
Menjadi Istri Figuran
11
Drama Makan Malam
12
Pertengakaran
13
Alat Untuk Sembuh
14
Harimau Marah
15
Cerita Tentang Malik
16
Malik Yang Aneh
17
Malik Yang Kacau
18
Perasaan Malik
19
Permintaan Zayn
20
Genggaman Tangan Zea
21
Kedatangan Floerencia
22
Kolam Ikan
23
Permintaan Gila Gabriel
24
Kekesalan Zea
25
Akal Malik
26
Permintaan Aneh Malik
27
Cara Untuk Sembuh
28
Kegugupan Zea
29
Yang Istimewa
30
Bertemu Ayah
31
Rasa Sakit Zea
32
Bukan Yang Pertama
33
Mencari Kenyamanan
34
Terkurung
35
Apartemen Gabriel
36
Pulang Kemansion
37
Kemarahan Malik
38
Mencurigakan (Zayn)
39
Rumah Sakit Lagi
40
Pilihan Dari Malik
41
Tempat Ternyaman
42
Hukuman Untuk Ibu dan Adik Malik
43
Rencana Licik
44
Pergi Keperusahaan Malik
45
Ciuman Pertama
46
Ketagihan
47
Mulai Diganggu Secara Terang Terangan
48
Surat Misterius
49
Tuan Malik... Tolong!
50
Kau Milikku Zea
51
Malu
52
Harus Cepat Sembuh
53
Pria Suruhan Floe
54
Berhasil Sembuh
55
Obrolan Tengah Malam
56
Melihat Perlombaan Memasak
57
Imbalan
58
Tempat Aneh
59
Menemui Tuan Juanda
60
Ponsel Baru
61
Ruang Bawah Tanah
62
Sandi Ruang
63
Surat Aneh
64
Pergi Ke Restauran
65
Pembahasan Kasus Rumit
66
Kegelisahan Malik
67
Kedatangan Malik
68
Tidur Dipangkuan Malik
69
Serangan Dan Alasan
70
Kegundahan Gabriel
71
Datang Keperusahaan El Hajar
72
Permintaan Gabriel....... yang terakhir
73
Kesal Dan Takut
74
Isi Diary
75
Semakin Rumit
76
Terungkap
77
Rasa Ingin Tahu Malik
78
Tidak Ada Kabar
79
Gabriel Lagi!
80
Hamil????
81
Rasa Bimbang Malik Dan Zea
82
Teruslah Hidup Untuk Aku dan Anak Kita
83
Jaga Diri Baik Baik
84
Apa Itu Cinta???
85
Kesalahan Masa Lalu
86
Kalung Liontin
87
Kenyataan Yang Menyakitkan
88
Malik Yang Menyedihkan
89
Terimakasih
90
Aku Pasti Baik Baik Saja
91
Dendam Dan Luka
92
Tuan Alex Ditangkap
93
Zea Dalam Bahaya
94
Kegilaan Floe
95
Bertahanlah Zea
96
Masih Lemah
97
Aku Mencintaimu
98
Penyesalan
99
Penderitaan Floe
100
Permintaan Zea
101
Floe Ditangkap
102
Beri Kesempatan
103
Muntah Darah
104
Apa Tuhan Itu Ada?
105
Aku Akan Pergi
106
Kanker Perut
107
Berjuanglah Untuk Hidup
108
Ulah Zea dan Malik
109
Bertemu Alyssa dan Zayden
110
Gabriel dan Shania
111
Berdamai
112
Ulah Gabriel
113
Cerita Zayn
114
Pulang Ke Mansion
115
Drama Pagi Hari
116
Dimana Zayn?
117
Mengintai Dokter Kemala
118
Kebahagiaan Zayn
119
Makan Malam Bersama
120
Ide Gila Malik
121
Kecelakaan Beruntun
122
Rumah Sakit
123
Ayah Sadar!
124
Maafkan Ayah Zea
125
Menantu Yang Aneh
126
Rencana Pesta Pernikahan
127
Kesal
128
Mencari Zayn
129
Berkumpul Di Mansion
130
Kebersamaan Berdarah
131
Kegundahan Dokter Kemala
132
Perdebatan Malik Dan Zayn
133
Kesedihan Zayn Dan Kegundahan Dokter Kemala
134
Kegundahan Malik dan Zea
135
Menghadiri Pesta
136
Kesedihan Shania
137
Perasaan Gabriel
138
Ungkapan Shania
139
Tentang Hati Yang Sesungguhnya
140
Fitting Gaun Pengantin
141
Menemui Michella dan Nyonya Donita
142
Perantara
143
Harus Bersyukur
144
Kotak Hitam Dokter Kemala
145
Tentang Cemburu
146
Isi Kotak Hitam
147
Bertemu Brian
148
Kekecewaan Shania
149
Maafkan Aku Shania
150
Aku Mencintaimu
151
Jangan Panggil Tuan!
152
Bubur Bersantan
153
Resepsi Pernikahan
154
Seseorang Yang Ditunggu Zayn
155
Tersenyumlah Untukku
156
Zayn Kritis
157
Meminta Izin
158
Nikahi Saya Tuan!
159
Persiapan
160
Menikah
161
Lelaki Yang Paling Beruntung
162
Bunga Sakura
163
Dinyatakan Sembuh
164
Pulang Ke Tanah Air
165
Kebahagiaan Zayn dan Dokter Kemala
166
Akhir Sebuah Kesakitan
167
Terimakasih
168
Ekstra Part (Kepanikan Malik)
169
Extra part (Albidzar Zevandra Dewantara)
170
Extra part ( Lima Tahun Kemudian)
171
Novel Zevandra
172
CARAMIA I Love You
173
Memori Cinta Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!