Suara berisik itu lagi, David benar-benar kesal mendengarnya. Jika setiap pagi dia harus dibangunkan oleh suara teriakan Alana, dia rasa lama-lama dia akan menjadi gila. Entah apa yang gadis itu lakukan, dia benar-benar kesal. Apakah Alana sengaja berteriak tiada henti saat pagi untuk membangunkan dirinya? Jika demikian, sungguh luar biasa. Sekumpulan ayam saja kalah dengan satu teriakan darinya.
Rasanya sangat ingin memaki, tapi pada akhirnya David melampiaskan amarahnya pada dinding kamar mandi karena sebuah pukulan sudah mendarat di sana. Alana Meyyer, dia benar-benar gadis paling menyebalkan yang pernah dia kenal di muka bumi.
Suara teriakan Alana bahkan masih saja terdengar saat dia sudah selesai mandi. David hanya menggeleng, dia seperti memelihara sekumpulan induk bebek yang selalu berisik tiada henti. Kepalanya pun rasanya mau pecah, lebih baik dia segera pergi dari rumah untuk mencari ketenangan.
Alana berteriak akibat sebuah binatang yang menjijikkan tiba-tiba saja muncul dari balik jendela. Apalagi jika bukan kecoa, musuh para wanita. Binatang itu merayap dari luar dan masuk ke dalam, alhasil Alana kalang kabut apalagi dia harus mengusir binatang menjijikkan itu sebelum satu ekor kecoa membuat keluarga hingga menjadi koloni. Jangan sampai dia masih jomblo sedangkan kecoa itu sudah punya anak cucu. Ah, dia harus mendapatkan pria kaya yang bisa membawanya pergi dari rumah itu.
"Apa kau tidak bisa diam, Alana Meyyer!" teriak David lantang.
"Awas, minggir!" teriak Alana dengan sebuah sapu di tangan bahkan dia hendak memukul David padahal dia ingin memukul kecoa yang berlari ke arah David.
"Apa yang mau kau lakukan?" teriak David seraya menangkap sapu yang sudah diayunkan oleh Alana.
Alana diam namun tatapan matanya tidak lepas dari binatang menjijikkan yang sedang menaiki kaki David. Dia bahkan seperti menahan napasnya, David belum menyadari dan menatap gadis itu dengan tajam.
"Apa yang kau lakukan?" tanya David lagi. Sungguh kepalanya sakit jika harus mendengar teriakan Alana yang menyakitkan telinga setiap hari.
"Di-Di kakimu!" Alana menunjuk ke arah kaki David.
"Apa?" David melihat ke bawah, seekor kecoa sedang menaiki kakinya. Tentunya hal itu membuat David terkejut, sapu yang dia pegang pun terlepas dan pada saat itu pula, Alana memukul kaki David tanpa ragu karena dia ingin mengusir kecoa itu.
David terkejut, teriakannnya terdengar akibat sapu yang terus memukul kakinya. Alana seperti lupa dengan keadaan, dia benar-benar membunuh binatang menjijikkan itu saat berada di kaki David.
"Alana Meyyer, kau benar-benar gadis gila!" teriak David murka.
"Aku hanya ingin membunuhnya sebelum binatang itu membangun keluarga di rumahmu!" teriak Alana pula.
"Apa kau tidak melihat situasi?" Rasanya ingin memukul, jika tidak mengingat Alana seorang perempuan pasti sudah dia pukul.
"Ma-Maaf," Alana menunduk, semua gara-gara binatang yang tiba-tiba muncul itu.
"Sepertinya sebentar lagi aku bisa gila dan sepertinya sebentar lagi aku akan berada di dalam peti mati!" ucap David seraya melangkah pergi.
Alana melihat kepergiannya dan setelah itu melihat binatang yang ada di lantai. Kenapa dia merasa begitu puas? Mungkin ini kali pertama dia dapat memukul pria itu, anggap sebagai balas dendam. Lain kali akan dia lakukan lagi jika ada kesempatan tapi bagaimana jika David jadi cacat? Oh, tidak. Jangan sampai hal itu terjadi karena dia tidak mau memandikan David.
David kembali masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya. Akhir-Akhir ini, semenjak Alana berada di rumahnya. Dia jadi cerewet dan banyak bicara. Gadis menyebalkan itu benar-benar membalikkan dunianya begitu cepat. Sepertinya dia perlu pergi betapa di gunung selama beberapa hari.
Pakaian pun sudah di ganti, David melangkah mendekati Alana yang sedang melihat ke luar jendela karena dia takut ada binatang yang menjijikkan lagi. Alana bahkan terkejut saat menyadari David sudah berdiri di belakangnya.
"Ma-Mau apa kau?" tanya Alana seraya melangkah mundur.
"Bersihkan rumah ini dengan benar, aku tidak mau melihat ada binatang menjijikkan itu lagi di kemudian hari. Jangan lupa membuat makanan dan datang ke kantorku nanti siang!" perintahnya.
"Untuk apa?" tanya Alana.
"Datang saja, jangan banyak bertanya!" sudah cukup dengan gadis berisik itu, lebih baik dia berada di kantor.
"Tunggu!" Alana mengejar, "Apa aku harus membawa makanan?" tanya lagi.
"Terserah!" jawab David.
"Lalu bagaimana aku pergi?" tanya Alana lagi.
"Pakai kedua kakimu itu, apa perlu aku ajari bagaimana caranya untuk pergi?" kini David menghentikan langkahnya dan berbalik. Alana terkejut, buru-buru menghentikan larinya tapi sudah terlambat sehingga dirinya menabrak David tanpa sengaja.
David pun terkejut, buru-buru meraih pinggang Alana agar gadis itu tidak terjatuh. Pinggang yang ramping dan lengan yang kurus, apa gadis itu kurang makan setelah kematian kedua orangtuanya sehingga membuat Alana sekurus itu?
"Ma-maaf," Alana mendorong David dengan cepat.
David justru tidak bergeming dan melihat kedua telapak tangannya. Apa yang sedang dia pikirkan?
"Datang ke kantor nanti siang!" ucapnya.
"Tapi aku tidak tahu di mana kantormu. Aku juga tidak punya uang untuk menaiki bus, taksi atau apa pun itu!" ucap Alana.
David memandanginya, benar-benar menyedihkan. Apa Alana tidak memiliki uang sepeser pun? Alana masih menunggu jawaban dari pria itu, dia tidak keberatan diminta datang tapi dia tidak memiliki uang dan dia tidak tahu di mana kantor David.
"Cih, sungguh menyedihkan!" ucap David sinis. Dompet pun dikeluarkan, dua lembar uang dolar diberikan pada Alana tentunya gadis itu mengambilnya dengan cepat karena dua lembar uang itu sangatlah berarti baginya saat ini yang sudah tidak memiliki apa pun.
"Akan ada yang menjemputmu!" setelah berkata demikian, David melangkah pergi.
Alana tampak heran, jika ada yang menjemput lalu buat apa David memberikan uang itu padanya? Dia sudah tidak bertanya, sekarang justru banyak tanda tanya di hati. Sebenarnya pria itu baik atau jahat?
David pun tidak mengerti dengan apa yang dia lakukan pada Alana. Apa dia sedang iba dengan gadis itu? Tidak, dia tidak boleh iba apalagi pada putri musuhnya tapi apa yang sedang terjadi dengannya pagi ini? Alana baru beberapa hari di rumahnya, sebaiknya dia tidak berlaku terlalu baik pada gadis itu karena dia akan tetap membalas apa yang ayah Alana lakukan dulu pada ayahnya.
Alana yang tidak mengerti pun masih melihat dua lembar uang dolar yang ada di tangan. Baiklah, dia rasa pagi ini sedikit aneh. Pria kejam itu terlihat sedikit berbeda tapi dia harus waspada dan tidak tergoda hanya dengan dua lembar uang dolar yang tidak seberapa.
Sebaiknya dia mulai bekerja, membersihkan rumah itu sebelum para koki datang untuk mengajarinya memasak dan setelah itu dia harus pergi ke kantor David tapi jujur saja dia tidak mengerti kenapa pria itu memintanya untuk pergi ke sana. Apa David ingin dia membersihkan kantornya juga? Celaka, dia tidak memikirkan hal ini. Sepertinya memang itulah tujuan David tapi apakah demikian?
Sesungguhnya tanpa sepengetahuannya, ada yang hendak David berikan padanya dan pria itu pun, tidak mengerti kenapa dia mau melakukannya padahal dia selalu berkata pada diri sendiri untuk tidak iba pada musuh tapi kenapa dia justru seperti menaruh rasa iba pada Alana Meyyer? Sungguh dia tidak tahu apa jawaban dari pertanyaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Ran Aulia
🤣🤣🤣🤣
2023-09-26
1
SM06💜💜💜💜💜💜💜
berawal dri rasa iba yg berujung.....
2023-05-14
3
Yenny Mok
org kaya kamar tidurnya ngak pakai kedap suara ya ..
2023-04-20
2