Rasa Curiga

Teriakan Alana dapat didengar oleh David, dia tahu Alana Meyyer membenci dirinya tapi dia juga akan semakin membuat Alana membenci dirinya. Dia muak dengan sifat manja gadis itu, apa Alana kira dia bisa menghindari masalah dengan permintaannya itu? Apa dia pikir dia akan menemukan pekerjaan dengan mudah sedangkan dirinya tidak memiliki pengalaman apa pun?

Sungguh lucu, dia hanya Nona muda yang terlalu banyak bermain dan tidak tahu bagaimana kerasnya hidup. Apa Alana kira setelah keluar dari rumahnya dia bisa menemukan pekerjaan dengan mudah? Jika Alana masih meminta hal demikian, akan dia biarkan gadis manja itu pergi sehingga dia tahu bagaimana kerasnya kehidupan di luar sana.

Seorang gadis manja yang menyebalkan? Sial, entah kenapa dia mau menjadikan gadis yang tidak bisa melakukan apa pun itu sebagai pelayan. Jika tidak demi dua juta dolarnya, dia benar-benar tidak sudi menerima Alana Meyyer di rumahnya.

Setelah kepergian David tidak lama, Alana melihat kertas persyaratan yang David berikan. Air mata masih mengalir, Alana meremas kertas itu dengan emosi memuncak. Tidak, dia tidak boleh menyerah seperti itu. Menangis tidak akan merubah apa pun.

Alana berlari keluar, berharap David masih berada di luar karena dia ingin berbicara dengan pria itu. David sudah berada di dalam mobil saat Alana berteriak memanggilnya. Nona muda yang super berisik itu lagi.

"David Douglas, tunggu!" teriak Alana.

Kaca mobil diturunkan, David melirik ke arahnya sejenak dan setelah itu dia kembali berpaling. Alana sudah berdiri di sisi mobil, dia belum puas melakukan protes dengan pria itu.

"Apa lagi? Tinggal kau tandatangani maka semua beres!" ucap David sinis.

"Tidak, ini sudah keterlaluan. Apa kau sudah gila memberikan persyaratan berat seperti ini? Pihak bank saja tidak akan mencekik leher nasabahnya dan kau, tidak jauh berbeda dengan lintah darat!" ucap Eliana kesal.

"Oh, jadi aku lintah darat?" David berpaling dan menatap Alana dengan tatapan tajam. "Jika kau memang pandai, Alana Meyyer, pergilah pada bank dan pinjamlah pada mereka seperti yang kau ucapkan itu," ucapnya lagi.

"Jangan bercanda, mana ada bank yang mau meminjamkan uang padaku!" teriak Alana kesal.

"So? Apa yang sebenarnya kau inginkan?"

"Beri aku keringanan, David," pinta Alana memohon.

"Dengar!" David mengeluarkan tangannya untuk menarik kerah baju Alana. Tubuh gadis itu pun tertarik sehingga menempel pada sisi mobil.

"Itu adalah keringanan untukmu dan kau harus tahu, Nona Muda. Hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kau meminta kebebasan maka aku berikan, kau tinggal menyanggupi persyaratan yang aku berikan dan jika kau tidak mampu maka sebaiknya bekerja dengan benar!" ucapnya seraya mendorong tubuh Alana.

"Tapi ini sangat berat bagiku," Alana tak kuasa menahan air mata. David semakin kesal melihatnya. Dia paling benci dengan wanita yang hanya bisa menangis saja.

"Aku tidak peduli, sudah aku katakan jika tidak sanggup maka sebaiknya bekerjalah dengan baik!" setelah berkata demikian, David memerintahkan anak buahnya untuk membawa mobilnya.

"Tunggu, jangan pergi. Aku belum selesai!" teriak Alana tapi sayangnya mobil David sudah pergi.

Alana berteriak marah, pria yang sulit di ajak bernegosiasi dan dia harus terlibat dengan pria itu. Alana berlari masuk ke dalam rumah namun tidak lama, dia kembali berlari keluar. Penjaga berusaha menahannya namun Alana tidak peduli. Alana pergi ke makam kedua orangtuanya, dia berada di sana untuk melampiaskan segala kekesalan yang dia rasakan.

"Kenapa, kenapa kalian begitu tega padaku?" teriak Alana yang saat itu sudah berdiri di depan makam kedua orangtuanya. Surat persyaratan masih berada di tangan namun sudah seperti gumpalan bola.

"Kenapa kalian meninggalkan aku seperti ini, kalian lihat?" Alana melemparkan bola kertas itu di hadapan makam kedua orangtuanya.

"Kalian lihat itu, apa kalian bisa lihat?!" teriak Alana lantang. Air mata mengalir semakin deras, dia benar-benar kecewa pada kedua orangtuanya.

"Aku putri kalian, aku berhak tahu apa yang terjadi tapi kalian menyembunyikan hal sebesar ini dariku. Kalian begitu egois, pergi meninggalkan aku sebatang kara tanpa bisa melakukan apa pun. Seharusnya kalian tidak meninggalkan aku seperti ini, seharusnya kalian menunggu aku pulang lalu kita bisa mati bunuh diri bersama. Itu lebih adil dari pada kalian pergi berdua saja dan meninggalkan aku sebatang kara!" air mata dihapus dengan kasar, Alana menatap makam kedua orangtuanya dengan tajam.

"Kenapa kalian meminjam uang pada David Douglas? Kenapa, Dad?" teriak Alana lagi. Tubuhnya jatuh terduduk di hadapan makam kedua orangtuanya. Alana berteriak dan menangis dengan kerasnya. Dia bahkan menangis meraung tanpa peduli dengan sekitar.

"Kenapa, Dad? Aku sungguh tidak mengerti!" teriaknya lagi.

Sejak dulu kalian adalah pesaing bisnis dan kau sangat benci dengannya. Pria itu pun  benci dengan kita tapi kenapa kau justru meminjam uang dengannya? Apa kalian tidak memikirkan risikonya? Atau kalian benar-benar tidak memikirkan keadaanku saat ini?" sungguh dia tidak habis pikir kenapa ayahnya justru meminjam uang pada David, musuh yang sangat mereka benci. Di antara semua yang ada, kenapa harus dia?

Semua yang mereka miliki sudah disita dan semua itu untuk melunasi hutang-hutang pada beberapa pengusaha juga bank. Seharusnya sebelum dia selesai membayar hutang-hutang itu David Douglas datang padanya lebih cepat dan mengatakan padanya jika ayahnya juga berhutang sehingga dia bisa membayar pria itu terlebih dahulu dibandingkan pengusaha lain tapi kenapa pria itu justru datang di saat dia sudah tidak punya apa-apa lagi?

Apa David sengaja melakukan hal itu? Tapi untuk apa? Alana diam, berpikir. Apa pria itu sengaja? Lagi-Lagi pertanyaan itu muncul tapi sebuah kecurigaan muncul di pikirannya. Entah kenapa dia merasa jika kematian kedua orangtua ada hubungannnya dengan David Douglas. Benar, pasti begitu. David pasti menekan kedua orangtuanya dengan hutang-hutang itu. Oleh sebab itu kedua orangtuanya lebih memilih bunuh diri.

Dia adalah korban yang tidak tahu apa pun. Pria itu tidak akan membiarkannya pergi oleh sebab itu dia dijadikan pelayan di rumahnya dan diberi persyaratan yang rumit. David ingin melihatnya hancur, pria itu pasti merasa kematian kedua orangtuanya tidaklah cukup sebelum dirinya pun hancur. Sekarang terjawab sudah, pasti pria itu juga ingin menghancurkan dirinya.

Alana beranjak, tidak ada alasan lain selain apa yang baru saja dia simpulkan. Oleh sebab itu David datang secara tiba-tiba dan menginginkan dirinya menjadi pelayan. Penalty yang dia berikan itu, itu sengaja dilakukan agar dia tidak bisa pergi dari pria itu tapi apakah demikian?

Pasti ada yang tidak dia ketahui, sebuah rahasia yang sengaja di sembunyikan darinya. Dia memang naif karena terlalu dimanja tapi dia tidak bodoh. Ayah dan ibunya pasti merahasiakan sesuatu dan David Douglas, pria itu pasti tahu apalagi dialah dalang dibalik kematian kedua orangtuanya

"Aku akan mencari tahu dan aku akan mencari bukti!" ucap Alana. Dia harus mencari bukti jika David Douglas terlibat dengan kematian kedua orangtuanya.

"Kalian begitu tega meninggalkan aku dengan pria itu tapi aku akan mencari tahu dan mengumpulkan bukti agar aku terbebas dari pria jahat itu."

Benar, jika dia diam saja maka dia akan benar-benar kalah. Dia harus balik melawan dan dia juga akan mengumpulkan bukti yang ada jika kecurigaannya pada David Douglas adalah benar tapi dia harus memulai dari mana? Alana kembali jatuh terduduk dan menangis, rasanya benar-benar tidak adil. Sungguh tidak adil.

Terpopuler

Comments

Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ

Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ

semangat mencari bukti alana semoga kamu berhasil

2023-03-09

3

otak ku msih blom konetk😂

2023-03-07

3

🌹🐊GHISNA🐊🌹🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🌹🐊GHISNA🐊🌹🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

David ingin melindungiMu Alana cuma caranya aja yg unik

2023-03-06

3

lihat semua
Episodes
1 Kabar Duka Untuk Alana Mayyer
2 Nona Muda Yang Memiliki Banyak Hutang
3 Menjadi Pelayan
4 Pelayan Ceroboh
5 Pria Tanpa Perasaan
6 Permintaan Alana
7 Sebuah Syarat
8 Rasa Curiga
9 Hubungan Yang Semakin kacau.
10 Hinaan Veronica
11 Cek Cok
12 Harapan Yang Langsung Sirna
13 Gadis Yang Naif
14 Tuduhan
15 Pria Penuh Perhitungan
16 Balasan Untuk Veronica
17 Pria Bermulut Pedas
18 Pagi Yang Heboh
19 Tidak Gratis
20 Hutang Yang Semakin Bertambah
21 Makan Malam
22 Perasaan Yang Tak Terbendung
23 Sebuah Keputusan
24 Apakah Salah?
25 Malam Yang Aneh
26 Kecemburuan Veronica.
27 Bujukan
28 Alana And Ellen Douglas
29 Tawaran Dari Sang Nenek
30 Keputusan Alana
31 Melewati Batas
32 Kembali Waras
33 Jawaban Dari Tawaran Nenek David
34 Ada Yang Salah
35 Bimbang
36 Terserah Kau Saja!
37 Perkelahian David Dan Stanley.
38 Hubungan Yang Tidak Sehat
39 Tidak Boleh Kurang!
40 Masih Aman
41 Mulai Kecanduan
42 Hari Sial Veronica
43 Aku Pelayanmu!
44 Cibiran Di Pesta Dan Sebuah Persekongkolan
45 Malam Menyiksa Bagi David
46 Jangan Menolak!
47 Keluarga Yang Mengecewakan
48 Kemarahan David
49 Penyesalan Ellen Douglas
50 Tidak Bisa Menolak
51 Jangan Serakah
52 Permintaan Maaf Sang Nenek
53 Ajakan Kerja Sama
54 Aksi Keji Veronica
55 Perasaan Takut
56 Lost Memory
57 Kebohongan Yang Bertambah Banyak
58 Meminta Bantuan
59 Banyak Pertanyaan
60 Hukuman untuk Veronica
61 Alasan Stanley
62 Kehancuran Yang Sudah Di Depan Mata
63 Bisnis Yang Gagal
64 Kekalahan Stanley
65 Ingatan Yang Sudah kembali
66 Sang Nenek Yang Tidak Terima
67 Hari Pernikahan
68 Hubungan Yang Berubah
69 Keluarga Cerewet
70 Happy Family
71 info novel Norman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Kabar Duka Untuk Alana Mayyer
2
Nona Muda Yang Memiliki Banyak Hutang
3
Menjadi Pelayan
4
Pelayan Ceroboh
5
Pria Tanpa Perasaan
6
Permintaan Alana
7
Sebuah Syarat
8
Rasa Curiga
9
Hubungan Yang Semakin kacau.
10
Hinaan Veronica
11
Cek Cok
12
Harapan Yang Langsung Sirna
13
Gadis Yang Naif
14
Tuduhan
15
Pria Penuh Perhitungan
16
Balasan Untuk Veronica
17
Pria Bermulut Pedas
18
Pagi Yang Heboh
19
Tidak Gratis
20
Hutang Yang Semakin Bertambah
21
Makan Malam
22
Perasaan Yang Tak Terbendung
23
Sebuah Keputusan
24
Apakah Salah?
25
Malam Yang Aneh
26
Kecemburuan Veronica.
27
Bujukan
28
Alana And Ellen Douglas
29
Tawaran Dari Sang Nenek
30
Keputusan Alana
31
Melewati Batas
32
Kembali Waras
33
Jawaban Dari Tawaran Nenek David
34
Ada Yang Salah
35
Bimbang
36
Terserah Kau Saja!
37
Perkelahian David Dan Stanley.
38
Hubungan Yang Tidak Sehat
39
Tidak Boleh Kurang!
40
Masih Aman
41
Mulai Kecanduan
42
Hari Sial Veronica
43
Aku Pelayanmu!
44
Cibiran Di Pesta Dan Sebuah Persekongkolan
45
Malam Menyiksa Bagi David
46
Jangan Menolak!
47
Keluarga Yang Mengecewakan
48
Kemarahan David
49
Penyesalan Ellen Douglas
50
Tidak Bisa Menolak
51
Jangan Serakah
52
Permintaan Maaf Sang Nenek
53
Ajakan Kerja Sama
54
Aksi Keji Veronica
55
Perasaan Takut
56
Lost Memory
57
Kebohongan Yang Bertambah Banyak
58
Meminta Bantuan
59
Banyak Pertanyaan
60
Hukuman untuk Veronica
61
Alasan Stanley
62
Kehancuran Yang Sudah Di Depan Mata
63
Bisnis Yang Gagal
64
Kekalahan Stanley
65
Ingatan Yang Sudah kembali
66
Sang Nenek Yang Tidak Terima
67
Hari Pernikahan
68
Hubungan Yang Berubah
69
Keluarga Cerewet
70
Happy Family
71
info novel Norman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!