Menjadi Pelayan

Alana merapikan barang-barangnya yang sedikit, semua barang-barang bermerek miliknya sudah dia jual dengan harga murah untuk biaya kehidupannya setelah dia tidak memiliki apa pun lagi. Uang yang dia miliki sudah diblokir sehingga dia tidak memiliki sepeser uang pun oleh sebab itu, Alana menjual semua barang-barang mahalnya dengan para sahabatnya. Setidaknya dia masih bisa memiliki uang untuk bertahan hidup tapi sekarang, dia dihadapi oleh hutang lain yang ditinggalkan oleh ayahnya.

Enggan, tentu saja Alana rasakan karena dia harus pergi ke rumah musuh bebuyutan yang sangat tidak dia sukai selama ini untuk menjadi seorang pembantu. Derajatnya benar-benar berubah secara drastis. Entah sampai kapan dia harus bekerja untuk melunasi hutang dua juta dolar yang ditinggalkan oleh ayahnya. Sepertinya dia tidak akan pernah menikah dan harus bekerja untuk seumur hidup pada David Douglas. Sekarang dia membayangkan dia akan menjadi tua bangka di rumah itu.

Alana berada di rumah yang dipinjamkan oleh sahabatnya saat itu. Setidaknya dia masih memiliki satu sahabat baik yang mau memberikannya tumpangan di saat keadaannya yang sudah jatuh. Sahabat yang lain sudah mulai menjauh, mereka mundur dengan teratur. Hukum alam, disaat sedang berjaya sahabat pasti banyak tapi saat jatuh, sahabat yang biasanya baik akan memperlihatkan rupa mereka dan yang tersisa hanya sahabat yang benar-benar tulus saja.

Sebuah gunting sudah berada di tangan, Alana memandangi dirinya di depan cermin. Sekarang dia sudah tidak memiliki uang untuk ke salon mahal lagi untuk perawatan diri. Bukan masalah itu yang membuatnya ingin berubah, tapi dia memang ingin merubah penampilannya.

Tanpa ragu sama sekali, Alana menggunting rambut panjangnya sependek mungkin. Dia memang menyayangi rambutnya tapi mulai sekarang kehidupannya sudah berubah. Penampilan sudah berubah, sebuah topi dikenakan oleh Alana. Sekarang dia siap, pergi ke rumah David Douglas dan menjadi pelayannya.

"Kau pasti bisa, Alana," Alana memberikan semangat pada diri sendiri. Setidaknya dia merasa lebih baik dan siap menjalani harinya.

Alana pergi menggunakan taksi, dia tahu rumah David. Rumah pria itu tidak bisa dicapai menggunakan bus, jadi mau tidak mau Alana harus menggunakan taksi.

David sudah menunggu kedatangannya. Hari ini dia sengaja tidak pergi ke kantor untuk menunggu kedatangan Alana Meyyer yang akan bekerja di rumahnya. David bahkan memecat dua pelayannya karena mulai hari ini, cukup Alana Meyyer yang akan menjadi pelayan di rumahnya sampai wanita itu melunasi semua hutang yang ayahnya pinjam. Dia tidak perduli berapa lama yang pasti sampai lunas.

David menunggu kedatangan Alana sambil menikmati segelas minuman. Sesungguhnya dia juga tidak menduga Angelo Meyyer dan istrinya nekad melakukan bunuh diri namun itu bukan urusannya. Yang dia inginkan uangnya kembali dan menjadikan putri Angelo sebagai pelayannya adalah pilihan paling tepat.

Alana sudah tiba, tatapan mata David tidak berpaling dari gadis yang biasanya terlihat glamour namun kini sudah terlihat biasa saja. Uang memang bisa merubah seseorang dengan cepat. Dia ingin lihat apa yang bisa dilakukan oleh mantan Nona Muda itu.

Tatapan mata Alana melihat rumah megah milik David. Napas berat pun dihembuskan. Benar-Benar rumah yang megah, semoga saja dia tidak bekerja dengan baik tapi sayangnya dia tidak tahu jika dia akan bekerja sendiri di rumah besar itu. Alana sudah berdiri di depan pintu setelah melewati dua penjaga, napas ditarik lalu dihembuskan sebelum menekan bel di pintu.

Gadis itu menunggu sesaat, dia kembali menekan bel di pintu dan tidak lama kemudian pintu pun terbuka. Alana terkejut saat melihat David Douglas yang membukakan pintu untuknya. Mereka berdua saling menatap dalam diam, tidak ada yang bersuara sama sekali.

Tatapan mata David tidak berpaling dari Alana, yang terlihat sedikit berbeda dengan rambut pendek dan topi yang gadis itu kenakan. Alana jadi salah tingkah, apa ada sesuatu di wajahnya sehingga pria itu melihatnya seperti itu?

"Hm, se-selamat siang," ucap Alana basa basi karena dia merasa sangat canggung.

"Masuk!" ucap David dengan nada dingin dan datar.

Alana mengangguk dan mengikuti langkah pria itu masuk ke dalam, pintu yang berat pun ditutup dengan perlahan. Tatapan mata tidak lepas dari rumah mewah dan ukiran-ukiran yunani kuno di setiap dinding ruangan. Memang cocok untuk menjadi tempat tinggal pria berkuasa seperti dirinya.

Langkah Alana terhenti saat mereka berada di ruang tamu. David mendudukkan bokongnya ke atas sofa empuk, sedangkan Alana berdiri agak jauh darinya. Lagi-Lagi tatapan tajam David tidak berpaling dari gadis itu, Alana mulai dongkol. Dia berada di sana untuk menjadi pelayan, bukan menjadi model yang harus ditatap seperti itu seperti sedang menjalani seleksi.

"Alana Meyyer, gadis yang tidak bisa melakukan apa pun. Apa yang bisa kau lakukan?" David melihatnya dari atas sampai ke bawah.

"A-Aku akan memasak, mencuci, membersihkan rumah dan melakukan beberapa hal sebagai pelayanmu," ucap Alana.

"Apa kau tahu cara memasak dan membersihkan rumah, Alana Meyyer?" tanya David mencibir. Dia tahu Alana tidak mungkin bisa melakukan hal seperti itu. Nona muda manja yang tidak bisa melakukan apa pun.

"Tentu saja aku bisa!" Alana mengangkat wajahnya, sepertinya pria itu meremehkan dirinya. Dia tidak mau dihina lebih dari pada itu. Akan dia tunjukkan jika dia mampu. Tidak ada yang boleh menghina dirinya apalagi David Douglas yang sedang mencibirnya saat ini.

"Bagus!" David beranjak, "Semoga kau tidak mengecewakan. Mulailah bekerja, semua kebutuhanmu ada di kamar pelayan. Saat aku kembali, rumah ini sudah harus bersih dan makanan sudah harus tersedia!" setelah berkata demikian, David melangkah pergi. Sudah saatnya pergi ke kantor, karena pelayannya sudah datang.

"Tu-Tunggu, Tuan Douglas!" Alana berlari mengejar David yang sudah melangkah menuju pintu. David menghentikan langkah, Alana pun menghentikan larinya jika tidak dia akan menabrak tubuh besar pria itu.

"Apa ada pertanyaan?" David bertanya tanpa berpaling dan melihat Alana.

"Maaf jika aku lancang, apa aku bekerja sendiri?" tanya Alana ingin tahu karena dia tidak melihat satu orang pelayan pun sedari tadi.

"Apa kau ingin bekerja secara berkelompok, Alana Meyyer?"

"Bukan begitu, aku hanya ingin tahu saja," jawab Alana.

"ketahuilah, kau memang akan bekerja sendiri. Aku sudah memecat dua pelayan yang bekerja selama ini untuk menghemat uangku jadi bekerjalah dengan benar. Aku orang yang penuh perhitungan jadi setiap kesalahan yang kau lakukan akan mendapatkan penalti agar kau tidak seenaknya saat bekerja!" ucap David sinis dan dengan nada dingin.

"Apa?" Alana terkejut. Penalti? Jika setiap kesalahan yang dia lakukan selalu mendapatkan penalti, kapan semua hutang-hutangnya akan lunas?

"Jangan bercanda, kenapa harus ada penalti?" tanyanya tidak terima.

"Kau dilarang untuk protes, Alana," kali ini David berbalik dan menatapnya dengan tatapan tajam, "Kau harus ingat satu hal dan hapalkan baik-baik. Peraturan pertama adalah, Bos selalu benar dan peraturan kedua, jika bos melakukan kesalahan maka lihatlah peraturan pertama!" ucapnya lagi.

"Apa?" mulut Alana menganga, apa dia tidak salah mendengar?

"Sekarang bekerjalah dengan baik jika tidak, penalti menanti!" David melangkah pergi, meninggalkan Alana yang seperti orang linglung. Penalti? Apa pria itu bercanda?

"Bos killer sialan!" teriak Alana kesal. Rasanya sangat ingin menyiram wajah David Douglas dengan air tapi apalah daya karena dia tidak berani karena saat ini dia adalah pelayan pria itu. Sebaiknya dia bekerja jika tidak mau mendapat penalti di hari pertamanya bekerja.

Terpopuler

Comments

Erni Sasa

Erni Sasa

aq tuh lg mikir dauglas d crita yg mna y ka🙈🙈

2023-11-27

1

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

tidak bekerja atau bekerja?

2023-06-20

2

🕊 am🐊⃝⃟ 🍄

🕊 am🐊⃝⃟ 🍄

akhirnya bisa baca cerita Cece lagi 🥰🥰🥰🥰

2023-06-08

3

lihat semua
Episodes
1 Kabar Duka Untuk Alana Mayyer
2 Nona Muda Yang Memiliki Banyak Hutang
3 Menjadi Pelayan
4 Pelayan Ceroboh
5 Pria Tanpa Perasaan
6 Permintaan Alana
7 Sebuah Syarat
8 Rasa Curiga
9 Hubungan Yang Semakin kacau.
10 Hinaan Veronica
11 Cek Cok
12 Harapan Yang Langsung Sirna
13 Gadis Yang Naif
14 Tuduhan
15 Pria Penuh Perhitungan
16 Balasan Untuk Veronica
17 Pria Bermulut Pedas
18 Pagi Yang Heboh
19 Tidak Gratis
20 Hutang Yang Semakin Bertambah
21 Makan Malam
22 Perasaan Yang Tak Terbendung
23 Sebuah Keputusan
24 Apakah Salah?
25 Malam Yang Aneh
26 Kecemburuan Veronica.
27 Bujukan
28 Alana And Ellen Douglas
29 Tawaran Dari Sang Nenek
30 Keputusan Alana
31 Melewati Batas
32 Kembali Waras
33 Jawaban Dari Tawaran Nenek David
34 Ada Yang Salah
35 Bimbang
36 Terserah Kau Saja!
37 Perkelahian David Dan Stanley.
38 Hubungan Yang Tidak Sehat
39 Tidak Boleh Kurang!
40 Masih Aman
41 Mulai Kecanduan
42 Hari Sial Veronica
43 Aku Pelayanmu!
44 Cibiran Di Pesta Dan Sebuah Persekongkolan
45 Malam Menyiksa Bagi David
46 Jangan Menolak!
47 Keluarga Yang Mengecewakan
48 Kemarahan David
49 Penyesalan Ellen Douglas
50 Tidak Bisa Menolak
51 Jangan Serakah
52 Permintaan Maaf Sang Nenek
53 Ajakan Kerja Sama
54 Aksi Keji Veronica
55 Perasaan Takut
56 Lost Memory
57 Kebohongan Yang Bertambah Banyak
58 Meminta Bantuan
59 Banyak Pertanyaan
60 Hukuman untuk Veronica
61 Alasan Stanley
62 Kehancuran Yang Sudah Di Depan Mata
63 Bisnis Yang Gagal
64 Kekalahan Stanley
65 Ingatan Yang Sudah kembali
66 Sang Nenek Yang Tidak Terima
67 Hari Pernikahan
68 Hubungan Yang Berubah
69 Keluarga Cerewet
70 Happy Family
71 info novel Norman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Kabar Duka Untuk Alana Mayyer
2
Nona Muda Yang Memiliki Banyak Hutang
3
Menjadi Pelayan
4
Pelayan Ceroboh
5
Pria Tanpa Perasaan
6
Permintaan Alana
7
Sebuah Syarat
8
Rasa Curiga
9
Hubungan Yang Semakin kacau.
10
Hinaan Veronica
11
Cek Cok
12
Harapan Yang Langsung Sirna
13
Gadis Yang Naif
14
Tuduhan
15
Pria Penuh Perhitungan
16
Balasan Untuk Veronica
17
Pria Bermulut Pedas
18
Pagi Yang Heboh
19
Tidak Gratis
20
Hutang Yang Semakin Bertambah
21
Makan Malam
22
Perasaan Yang Tak Terbendung
23
Sebuah Keputusan
24
Apakah Salah?
25
Malam Yang Aneh
26
Kecemburuan Veronica.
27
Bujukan
28
Alana And Ellen Douglas
29
Tawaran Dari Sang Nenek
30
Keputusan Alana
31
Melewati Batas
32
Kembali Waras
33
Jawaban Dari Tawaran Nenek David
34
Ada Yang Salah
35
Bimbang
36
Terserah Kau Saja!
37
Perkelahian David Dan Stanley.
38
Hubungan Yang Tidak Sehat
39
Tidak Boleh Kurang!
40
Masih Aman
41
Mulai Kecanduan
42
Hari Sial Veronica
43
Aku Pelayanmu!
44
Cibiran Di Pesta Dan Sebuah Persekongkolan
45
Malam Menyiksa Bagi David
46
Jangan Menolak!
47
Keluarga Yang Mengecewakan
48
Kemarahan David
49
Penyesalan Ellen Douglas
50
Tidak Bisa Menolak
51
Jangan Serakah
52
Permintaan Maaf Sang Nenek
53
Ajakan Kerja Sama
54
Aksi Keji Veronica
55
Perasaan Takut
56
Lost Memory
57
Kebohongan Yang Bertambah Banyak
58
Meminta Bantuan
59
Banyak Pertanyaan
60
Hukuman untuk Veronica
61
Alasan Stanley
62
Kehancuran Yang Sudah Di Depan Mata
63
Bisnis Yang Gagal
64
Kekalahan Stanley
65
Ingatan Yang Sudah kembali
66
Sang Nenek Yang Tidak Terima
67
Hari Pernikahan
68
Hubungan Yang Berubah
69
Keluarga Cerewet
70
Happy Family
71
info novel Norman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!