"Kenapa kau mempekerjakan Alana Meyyer sebagai pelayanmu, David?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Veronica karena dia tidak suka dengan keberadaan mantan nona muda itu. Bagaimanapun Alana gadis yang cantik dan menarik, David bisa tertarik pada gadis itu tanpa sadar dan dia, tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Sejak dulu dia sudah jatuh hati pada David tapi dia tidak berani mengutarakan perasaannya karena dia takut, David menolak dirinya sehingga membuat hubungan mereka berdua menjadi renggang tapi entah kenapa, kini dia merasa terancam karena keberadaan Alana. Selama ini dia selalu menghalau para wanita yang dekat dengan David, dia pula yang menghancurkan hubungan David dengan mantan kekasihnya tanpa David tahu karena yang pantas menjadi pendamping hidup David hanyalah dirinya.
"Masalah itu urusanku dengannya jadi kau tidak perlu tahu!" jawab David. Masalah itu Veronica tidak perlu tahu, cukup dia dan Alana saja yang tahu.
"Apa maksudmu berkata demikian? Apa kau iba dengannya sehingga kau mempekerjakan dirinya? Kau tidak lupa apa yang ayahnya lakukan dulu padamu, bukan?" dia harap David tidak bermurah hati meskipun Alana gadis yang cantik.
"Tentu saja aku ingat, aku tidak mungkin lupa dengan apa yang pria itu lakukan padaku, pada ayahku!"
"Jadi, apa kau menjadikan mantan nona muda itu sebagai pelayan untuk balas dendam?" tanya Veronica lagi karena dia sangat ingin tahu apa yang membuat David mau menampung anak dari musuh yang sangat dia benci sejak dulu!"
"Anggap saja demikian!" jawabnya walau sesungguhnya dia menjadikan Alana pelayan agar uangnya kembali.
"Jika begitu, aku akan membantumu balas dendam. Aku akan membuatnya merasakan penderitaan, dan aku akan membuatnya memilih mati dari pada hidup!" ini kesempatan yang bagus untuk menyingkirkan Alana Meyyer karena gadis itu bisa menjadi saingan terberatnya.
"Jangan lakukan, Vero. Dia adalah pelayanku jadi hanya aku saja yang boleh menyiksa dirinya dan membuatnya menangis."
"Kenapa, David? Kau tidak boleh bermurah hati pada musuhmu!" ucap Veronica tidak terima.
"Aku tahu," David beranjak dari tempat duduk, "Tapi dia adalah pelayanku jadi dia milikku, aku tidak suka ada yang mengganggunya sekalipun itu kau!" setelah berkata demikian, David melangkah pergi meninggalkan Veronica.
Veronica tampak tidak terima, kedua tangan di genggam dengan erat. Apa maksud perkataan David? Apa dia ingin menghancurkan Alana Meyyer dengan caranya sendiri? Dia tahu David tidak pernah bermurah hati pada musuh, pasti pria itu memiliki rencana untuk membalas perbuatan Alana dan dia, pasti membantu meskipun David melarang.
David masuk ke dalam kamarnya, hanya dia yang boleh membuat Alana Meyyer menangis karena gadis itu adalah musuh yang sudah masuk ke dalam rumahnya. Tidak akan dia biarkan siapa pun yang ikut campur dalam misi balas dendamnya.
Veronica yang tidak terima pun beranjak, dia masuk ke dalam kamar Alana karena ada yang hendak dia lakukan. Veronica membongkar barang-barang yang ada, dia berniat menghancurkan barang-barang Alana tapi tidak ada apa pun selain baju.
Sungguh nona muda yang sudah menjadi miskin. Tas Alana pun dilihat dan tidak ada apa pun, tidak ada ponsel kebanggaan yang selalu dia bawa dulu, ponsel dengan harga fantastis. Hanya ada sebuah dompet, itu pun dompet biasa bukan dompet bermerek dengan harga fantastis. Dompet itu bahkan bisa didapatkan di pasar laok, bahkan di tempat sampah begitu banyak.
Veronica juga melihat isi dompet Alana, hanya ada tiga puluh dolar dan dengan kejamnya uang itu dirobek menjadi dua bagian. Satu bagian disimpan kembali ke dalam dompet sedangkan yang lain dirobek menjadi serpihan serta dibuang ke dalam tempat sampah. Rasanya sangat puas, benar-benar puas.
Tidak sampai di sana saja, Veronica pun membongkar baju Alana tapi apa yang dia temukan sungguh membuatnya terkejut. Bagus, sungguh bagus. Mantan nona muda itu pasti akan semakin dibenci oleh David. Sungguh mudah mengadu domba mereka dan dia akan menjadi penonton yang akan menyaksikan hubungan mereka yang akan semakin hancur.
Veronica keluar, sudah saatnya pergi agar tidak dicurigai oleh David tapi sebelum itu dia pergi ke garasi untuk mencibir mantan nona muda yang sedang mencuci mobil. Pasti sangat menyenangkan melihat orang yang dulunya hidup dengan kemewahan, glamour dan memiliki segalanya justru mencuci mobil. Dia bahkan berencana untuk datang lagi dan melihat Alana membersihkan rumah.
"Wah.. Wah, apa ini? Apa aku tidak salah melihat?" cibir Veronica saat melihat Alana sedang mencuci mobil yang ada.
Alana diam, tidak mau menjawab. Dia merasa tidak perlu menghiraukan Veronica yang memang ingin membuatnya marah agar David semakin membenci dirinya. Dia tidak peduli dengan kebencian pria itu, yang dia pedulikan hanya penalty yang akan dia dapat jika dia berbuat salah.
"Sungguh menyedihkan. Lihatlah dirimu, Alana Meyyer? Kau benar-benar pantas berada di posisi ini!" cibirnya. Rasanya ingin mengambil ponsel dan merekamnya lalu menyebarkannya ke media sosial. Pasti Alana akan langsung terkena mental saat orang-orang tahu apa yang dilakukan oleh mantan nona muda itu.
"Pergilah, jangan mengganggu aku!"
"Aku memang akan mengganggumu agar kau semakin dibenci oleh David!"
"Apa masalahmu padaku? Aku tidak mengenalmu dan aku pun tidak memiliki masalah denganmu jadi jangan cari gara-gara denganku!" ucap Alana kesal.
"Dengar, Alana Meyyer!" Veronica melangkah mendekati Alana dan berdiri tidak jauh darinya, "Aku akan membuat hidupmu semakin menderita dan jangan pernah berpikir kau bisa dekat dengan David!' ucapnya lagi.
"Aku di sini untuk bekerja, bukan untuk menggoda pria tanpa perasaan itu. Kalian berdua memang cocok, semoga kalian berjodoh sehingga menjadi keluarga yang licik dan picik!" cibir Alana.
"Kau?" Veronica sangat kesal mendengarnya.
"Pergi, jangan mengganggu aku bekerja!" teriak Alana. Meskipun dia sudah menjadi pelayan, meskipun dia sudah tidak memiliki apa pun tapi dia tidak mau ada yang menghina dirinya apalagi orang yang tidak tahu apa pun seperti Veronica bahkan mengenalnya saja tidak.
"Beraninya pelayan seperti dirimu berteriak padaku?" teriak Veronica tidak terima.
"Majikanku adalah David, bukan kau!" teriak Alana pula.
"Tapi aku adalah calon istrinya!"
"Aku tidak peduli jadi pergi! Sebelum kau menikah dengannya, kau tidak berhak memerintah aku dan aku pun tidak punya kewajiban untuk berlaku sopan padamu jadi pergi. Jika tidak aku menyirammu dengan air kotor ini!" teriak Alana seraya mengangkat air kotor yang ada di dalam ember.
"Aku tidak akan memaafkan dirimu jika kau berani!"
"Jangan kira aku tidak berani jadi pergi!" Alana sudah akan menyiramkan air kotor itu jika Veronica tidak juga pergi.
Veronica sangat kesal, tunggu saja pembalasannya. Wanita itu pergi sedangkan Alana jatuh terduduk. Seluruh tubuhnya sudah basah, kedua tangan sudah terasa sakit luar biasa. Jadi wanita itu calon istri David? Dia tidak peduli tapi dia sudah membayangkan harinya yang bagaikan berada di dalam neraka saat David menikahi Veronica. Sepertinya dia akan tua lebih cepat dan mati lebih cepat. Itu bagus, sangat bagus. Lebih cepat lebih baik agar penderitaannya yang dia rasakan tidak terlalu lama.
Alana beranjak dan mengambil ember, sebaiknya dia bergegas karena masih ada enam mobil yang belum selesai dia bersihkan tapi sebelum dia memulai kembali, teriakan David yang penuh amarah terdengar. Alana menghela napas, apa lagi sekarang?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erna Susanti
Semangat Alana😉😉
2024-02-24
0
Agus Hendra Setiawan
siram aja tuh perempuan ular 🐍🐍
2024-01-01
1
Agus Hendra Setiawan
iblis banget nih, Vero 😡🧐
2024-01-01
0